Teror Rumah Hantu

Persona Utama



Persona Utama

3Kini, bernapas menjadi sulit bagi Chen Ge, seperti sedang memasuki kabut tebal. Ia merasakan kelembaban di kulitnya. Sinar berwarna merah pun terpancar di kulitnya. Apakah ini adalah dunia di balik pintu?     

Chen Ge kembali teringat nasihat yang diberikan Men Nan. Ia menutup mulutnya. Dengan pisau daging dan palu di tangan, ia melihat keadaan di sekitar. Dinding, langit-langit, dan dekorasi di kamar ketiga identik dengan yang ada di dunia nyata.     

Ia berbalik, dan apa yang dilihatnya membuat jantungnya berdetak kencang. Pintu kamar ketiga terbuka, namun pemandangan di luar koridor sangat berbeda dari koridor di dunia nyata. Sampah tidak berserakan di koridor yang tampak bersih dan terawat itu.     

Matras kasur dan boneka yang mengotori lantai tidak terlihat, dan rasanya seperti ada orang yang membersihkan tempat itu setiap hari. Chen Ge mendorong pintu dengan hati-hati. Ia mengulurkan lengan ke luar koridor, dan lengannya tidak menghilang; pintu itu tampaknya hanya berfungsi satu arah!     

Karena telah diperingatkan untuk tidak berbicara, Chen Ge tidak bisa memanggil Zhang Ya. Dengan berusaha menguatkan diri, Chen Ge pun keluar dari kamar ketiga. Ketika melangkah keluar, ia menemukan sesuatu di koridor. Apa yang ditemukannya bukan monster seperti yang diharapkankannya, bukan zombie atau mayat, melainkan boneka yang terbuat dari seprai dan bantal. Dan ada lebih dari satu boneka.     

Mereka berdiri di sepanjang koridor seperti orang-orangan sawah. Ekspresi yang tergambar pada wajah mereka hanyalah senyum kosong, dan Chen Ge tidak bisa menebak apakah mereka bahagia atau sedih.     

 Mengapa ada hal-hal seperti ini di dunia di balik pintu?     

Chen Ge beranggapan bahwa boneka yang terkubur di dalam matras kasur hanyalah lelucon konyol. Namun setelah menyaksikan pemandangan di hadapannya, pendapatnya berubah. Perawat wanita tersebut akan memberi pasien obat setiap malam. Ia bahkan punya buku catatan khusus untuk mencatat nama dan riwayat kesehatan setiap pasien.     

Hal yang paling penting adalah semua pasien ini telah meninggal di dunia nyata. Jadi, boneka-boneka mungkin berisi arwah para pasien. Para arwah penasaran ini jauh lebih lemah daripada arwah penuh kebencian. Namun, jumlah arwah penasaran setidaknya sepuluh kali lebih banyak dari arwah penuh kebencian. Sehingga, arwah penuh kebencian mungkin akan kalah.     

Ketika Chen Ge memerhatikan boneka tersebut, salah satu dari mereka sepertinya merasakan tatapannya. Kepala boneka yang sejak tadi menunduk tiba-tiba terangkat, dan tubuhnya berbalik. Wajahnya yang terlihat seperti digambar oleh tangan seorang anak memandang Chen Ge, membuat Chen Ge basah oleh keringat.     

Tubuh boneka itu perlahan bergerak, dan Chen Ge mengangkat pisau daging dalam genggamannya. Jarak antara keduanya semakin dekat, tetapi boneka tersebut tampaknya tidak memerhatikan Chen Ge. Dengan sempoyongan, ia berjalan ke ujung koridor lain.     

Boneka itu seperti tidak memiliki keinginan apapun dan hanya berjalan menyusuri koridor tanpa tujuan. Ia kemudian berhenti untuk bersandar di dinding ketika lelah. Apa yang disaksikan Chen Ge mengingatkannya pada boneka manekin. Ia memang telah bertemu banyak arwah penasaran. Alasan keberadaan mereka adalah penyesalan mendalam yang tidak bisa mereka lepaskan yang membuat mereka tetap berada di dunia nyata.     

Namun, arwah penasaran di dalam boneka-boneka ini benar-benar berbeda. Mereka tampaknya telah hilang ingatan, atau tidak dapat bergerak sesuai keinginannya. Karena boneka itu tidak menyerang, tidak ada alasan bagi Chen Ge untuk menyerang mereka. Chen Ge diam-diam keluar dari kamar ketiga dan memeriksa dinding di koridor.     

Dinding itu memiliki tanda goresan yang jelas di atasnya, yang mungkin disebabkan oleh Zhang Ya. Chen Ge mengikuti tanda pada dinding hingga ke lantai dua. Ketika tiba di ujung tangga, Chen Ge hampir berteriak karena terkejut.     

Berbagai macam boneka bergerak dengan terhuyung-huyung di koridor lantai dua. Ada banyak boneka yang berkeliaran tanpa tujuan dan tidak memerhatikan lingkungan di sekitar mereka. Beberapa dari mereka tergeletak di lantai dengan tanda goresan hitam, tanda bahwa Zhang Ya telah melewati koridor.     

Saat berjalan di tengah boneka yang bergerak sempoyongan, Chen Ge merasakan sensasi aneh bahwa mungkin dirinyalah yang menjadi gila. Jika seseorang dikelilingi oleh orang-orang gila, akankah orang normal mengira dirinyalah yang gila?     

Semakin jauh ia berjalan, semakin sulit baginya untuk bernapas. Tubuhnya terasa berat seperti telah dilemparkan ke laut dan tenggelam. Syukurlah, tidak ada yang menyerangnya. Ia berhasil mencapai ujung koridor lantai dua, dan tanda goresan berakhir di sana.     

Di ujung koridor, terdapat sebuah kamar khusus. Chen Ge belum sempat memeriksanya di kehidupan nyata karena telah dikejar oleh perawat ke lantai satu. Ruangan yang dilewatkannya adalah ruang terapi kejut listrik.     

Setelah mendorong pintu ruangan hingga terbuka, apa yang dilihatnya benar-benar mengejutkannya dan sangat berbeda dari yang diharapkannya. Hanya ada satu tempat tidur di dalam kamar, dan seorang anak lelaki berusia sekitar lima tahun terikat di atasnya. Chen Ge berjalan ke tempat tidur. Setelah membandingkan wajah anak itu dan gambar yang ditemukannya, Chen Ge yakin anak itu adalah Men Nan kecil.     

Sebuah pertanyaan muncul di benak Chen Ge. Kenapa dia berada di sini?     

Berdasarkan ingatan yang tersisa di pikiran Men Nan, Chen Ge memiliki spekulasi yang cukup jelas. Kecelakaan memang terjadi pada persona utama Men Nan di dalam pintu. Karena telah kehilangan pelindung, pintu pun mulai lepas kendali.     

Bekas goresan menghilang di sini, membuktikan bahwa Zhang Ya pernah kemari. Tetapi, tidak ada tanda-tanda pertarungan di dalam ruangan.     

Chen Ge tidak tahu kemana Zhang Ya menghilang, tetapi karena telah menemukan kepribadian utama Men Nan, ia memutuskan untuk menyelamatkannya terlebih dahulu. Hanya dengan membangunkan anak itu, dia akan mendapatkan pemahaman baru tentang dunia di balik pintu dan mungkin seorang yang dapat membantunya.     

Itu adalah situasi yang ideal. Namun, apa yang akan benar-benar terjadi, tidak ada yang tahu. Chen Ge hanya bisa bertaruh semuanya akan berjalan dengan baik. Pisau daging membuka pengikat dengan mudah, dan Chen Ge menyenggol tubuh Men Nan dengan pelan.     

Tidak jelas apakah anak itu tertidur lelap atau tidak sadarkan diri. Tidak peduli seberapa keras Chen Ge mengguncangnya, matanya tetap tertutup rapat. Ia tidak bisa berbicara di dalam dunia berdarah, jadi ia mencoba metode lain untuk membangunkan anak di hadapannya.     

Ia tidak tahu apa yang terjadi pada anak itu, dan otaknya masih mencoba menjawab. Pelakunya tidak membunuh anak tersebut, tetapi menahannya di dalam ruang terapi kejut listrik. Artinya, Men Nan kecil masih berguna bagi pelakunya, sehingga mereka tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa anak ini.     

Sebuah ide gila melintas di benak Chen Ge. Ia diam-diam mengangkat pisau daging, lalu menggerakkan bilahnya ke atas dan ke bawah beberapa kali. Ia menyipitkan matanya pada ruang di dekat leher anak itu dan mengayunkan parang ke bawah!     

Bilah pisau daging sama sekali tidak melakukan kontak dengan tempat tidur. Ketika pisau daging berada sekitar dua sentimeter dari tubuh Men Nan kecil, sebuah tangan berbulu muncul untuk memblokir serangan Chen Ge. Chen Ge telah memerhatikan dengan seksama, tapi ia masih tidak tahu dari mana lengan tersebut berasal.     

Chen Ge kembali menarik pisau dagingnya dan memberi jarak di antara mereka. Ia telah melihat monster itu sepenuhnya. Monster di hadapannya tidak memiliki tubuh dan hanya berupa sebuah lengan yang patah.     

Lengan tersebut sepertinya melindungi si anak lelaki. Untuk menguji teorinya, Chen Ge kembali menyerang.     

Setiap tebasannya dihalangi oleh monster lengan, dan saat tindakannya terus berulang, lengannya mulai retak. Ketika Chen Ge menduga jika lengannya akan menghilang, beberapa lengan patah lainnya muncul dari bawah tempat tidur.     

Perselisihan antara kedua pihak semakin menimbulkan keributan. Sekitar sepuluh detik kemudian, ada sedikit kedutan yang muncul di wajah anak lelaki yang sedang tidur itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.