Teror Rumah Hantu

Pekerja Rumah Hantu Kedua!



Pekerja Rumah Hantu Kedua!

0Setelah melihat serangkaian kata-kata di kertas putih, emosi Wang Xin semakin tak terkendali. Ia mencondongkan tubuh ke depan perlahan dan menyentuh pena di tangan Chen Ge.     

Jari-jari dingin terselip di antara tangan Chen Ge dan pena. Lengan putih Wang Xin terus bergetar seperti sedang merasakan suhu tubuh manusia lain untuk pertama kalinya. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi suaranya hilang. Tiga menit segera berakhir, dan pena mulai kembali bergerak. Tetapi kali ini, hanya dua kata yang tertulis di sana. "Selamat malam."     

Pena pun berhenti bergerak, dan Chen Ge mulai merapalkan mantra untuk mengantar Arwah Pena. Di hadapannya, Wang Xin mengikutinya seolah tanpa sadar. "Arwah Pena, Arwah Pena, kau adalah rohku dari kehidupan sebelumnya, dan aku adalah rohmu dalam kehidupan ini. Jika kau ingin pergi, maka pergilah."     

Ketika mereka menyelesaikan kata terakhir, bendungan yang menahan emosi Wang Xin akhirnya pecah, dan jarum yang telah lama tertancap di hatinya akhirnya menghilang. Ia mencengkeram tangan Chen Ge dan memalingkan wajahnya ke samping seolah-olah ingin menyembunyikan rasa sakitnya.     

"Lampu dunia telah padam, dan semua orang hanya diam. Apa yang harus kulakukan sendirian? Semua perasaan terasa salah, dan semua jalan mengarah pada jalan buntu. Aku tidak mengerti apa kesalahanku, tapi sepertinya aku telah berubah menjadi monster." Wang Xin akhirnya mengucapkan kata-kata yang tersimpan di hatinya. Ia melihat kata-kata di atas kertas sebelum membungkuk di atas meja, dan suaranya perlahan menghilang. "Bantu aku, keluarkan aku dari dunia ini. Aku ingin bebas dari rasa sakit, bantu aku ..."     

Keningnya menempel pada punggung tangan Chen Ge, dan tubuhnya berbaring di kasur. Ketika napasnya stabil, sepertinya Wang Xin akhirnya tertidur.     

"Selamat malam."     

Chen Ge meletakkan selimut di atas Wang Xin sebelum meninggalkan kamarnya. Baik Dokter Gao dan ibu angkat Wang Xin sedang menunggu di luar pintu. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di dalam, tetapi karena takut akan mengganggu Wang Xin, mereka memendam rasa penasaran dan bertanya dengan suara lembut.     

"Bagaimana keadaan Wang Xin?"     

Chen Ge menunjuk ke dalam ruangan. "Sudah tertidur."     

"Dia benar-benar tertidur?" Dokter Gao terlihat benar-benar terkejut. Ia mengerti kesulitan pasien dengan trauma parah untuk tidur — biasanya, mereka harus bergantung pada obat. "Bagaimana kau melakukannya?"     

"Ceritanya panjang." Chen Ge memberi penjelasan yang setengah benar. "Ketika aku mencari inspirasi untuk rumah hantuku di SMA Mu Yang, aku tidak sengaja menemukan beberapa informasi yang berkaitan dengan masa lalu Wang Xin dan menemukan alasan depresinya. Sepertinya ada luka yang tertanam di pikirannya setelah menyaksikan kematian temannya saat memainkan permainan Arwah Pena. Karena itu, aku menggunakan permainan Arwah Pena sebagai pembuka. Aku mensimulasikan permainan dan menggunakannya untuk memberitahu Wang Xin bahwa apa yang terjadi bukan kesalahannya dan hanya kecelakaan."     

"Dan kau berhasil?" Dokter Gao terkesan.     

Mata wanita paruh baya di belakangnya sudah basah. "Terima kasih, aku seharusnya tidak meragukanmu sebelumnya. Aku minta maaf!"     

"Tidak apa-apa. Sebaliknya, anda dan Dokter Gao telah melakukan lebih dari yang kulakukan. Kalian tidak menyerah ketika Wang Xin sangat membutuhkan kalian, dan itulah hal yang paling penting." Chen Ge memuji keduanya untuk meningkatkan kesan mereka padanya. Ibu angkat Wang Xin ingin meminta mereka tinggal dan menyajikan makan siang, tetapi Chen Ge menolaknya. Ketika Wang Xin tertidur lebih awal, ponsel hitamnya bergetar dua kali. Ia tengah terburu-buru saat melihat pesan.     

Setelah keluar dari Apartemen Fang Hwa, Chen Ge mengucapkan selamat tinggal pada Dokter Gao sebelum naik bus untuk kembali ke Taman New Century. Ia duduk di barisan belakang, dan setelah memastikan tidak ada yang memperhatikannya, ia mengeluarkan ponsel hitam.     

"Selamat telah menyelesaikan skenario bintang dua misi tersembunyi SMA Mu Yang — Keinginan Arwah Pena! Mengaktifkan bagian selanjutnya dari Misi Tersembunyi! Buatlah boneka untuk dua puluh empat arwah murid SMA Mu Yang!     

"Berhasil menyelesaikan Keinginan Arwah Pena. Meskipun dia masih tidak ingin berbicara denganmu, dia sangat menghargai bantuanmu. Apakah kau ingin mempekerjakan Arwah Pena sebagai anggota Tim Rumah Hantu?"     

Chen Ge menekan pilihan 'ya' tanpa banyak berpikir. Bukankah ia sudah lama menunggu saat ini?     

"Specters' Favored, selamat karena telah berhasil mempekerjakan Arwah Berbahaya Penuh Kebencian Jenis Khusus - Arwah Pena!     

"Chen Yalin (Arwah Pena): Kesempatan untuk mendapatkan ramalan setiap hari (Semua pertanyaan harus berada dalam kekuatan Arwah Pena. Tingkat keberhasilan ramalan adalah lima puluh persen)!     

"Catatan: Arwah Pena memakan jeritan menakutkan pengunjung. Ketakutan pengunjung akan meningkatkan kekuatan Arwah Pena, tetapi jika anda membuat Arwah Pena terisolasi dan tertekan, dia dapat memutuskan untuk meninggalkan anda."     

Chen Ge membaca informasi Arwah Pena berulang-ulang. Ia cukup bersemangat karena akhirnya ia bisa mempekerjakan karyawan supernatural pertamanya. Ini berarti impiannya sebelumnya dapat terealisasikan. Ia bisa membangun taman hiburan yang bisa beroperasi sendiri!     

Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah. Aku yakin akan ada lebih banyak hantu yang akan bergabung dengan timku di masa depan. Chen Ge sangat puas dengan bergabungnya Arwah Pena. Ia bisa menangani skenario kecil seorang diri, dan bakat khusus arwah bisa sangat berguna.     

Chen Ge melihat bagian selanjutnya dari misi tersembunyi SMA Mu Yang, yakni untuk membuat boneka untuk para arwah di ruang kelas yang tersegel. Bahkan tanpa misi dari ponsel hitamnya, ia memang sudah berniat untuk melakukannya.     

Pembicaraannya dengan Inspektur Lee membuatnya mengerti mengapa arwah kedua puluh empat siswa kembali ke kelas yang tersegel. Mereka adalah anak yatim piatu, dan SMA Mu Yang adalah rumah mereka. Dengan membuka kunci skenario baru, mereka telah pindah ke rumah hantu Chen Ge, seperti keluarga Xiaoxiao.     

Ketika aku menyelesaikan lebih banyak Misi Percobaan, skenario bawah tanah akan bertambah besar; aku akan membutuhkan bantuan dua puluh empat arwah ini untuk mengelola skenario di sana. Kita membutuhkan satu sama lain. Rencana Chen Ge memang bagus, tapi ia harus mendapatkan niat baik dari dua puluh empat arwah terlebih dahulu.     

Hal pertama yang dilakukan Chen Ge setelah kembali ke rumah hantu adalah tidur; ia benar-benar kelelahan dengan kejadian hari ini. Setelah tertidur untuk entah berapa lama, Chen Ge merasakan sesuatu merangkak di dadanya, seperti anak kucing yang meminta perhatian. Ia membuka mata dan mendapati dirinya sedang memeluk boneka kecil.     

"Xiaoxiao?" ia menggosok matanya dan menempatkan Xiaoxiao di sampingnya, "Apa yang terjadi? Kau membuat pria dewasa sepertiku memeluk boneka ketika tidur, bayangkan saja kesan calon istriku jika melihatku seperti ini."     

Setelah meregangkan tubuhnya dengan malas, Chen Ge melirik jam di dekatnya; saat itu, waktu menunjukan pukul 11:59 malam. Ia kemudian memakai sepatu dan keluar dari ruang istirahat staff menuju toilet lantai satu.     

Ia hanya ingin buang air kecil, tetapi ketika memasuki toilet, ia menemukan bahwa suasana di dalam kamar mandi terasa aneh. Pintu bilik berayun pelan, dan warna merah pun terlihat dari cermin di bawah kain hitam.     

Apakah pintu di cermin sudah kembali?     

Ia berjalan menuju cermin dan mengangkat sudut kain hitam.     

Di cermin yang telah retak, pintu merah terlihat sedikit terbuka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.