Teror Rumah Hantu

Kejutan!



Kejutan!

1"Apa maksudmu di kamar ini?" beberapa pengunjung memasuki kamar 3, namun mereka tidak menemukan apapun di dalamnya.     

"Apa kau yakin kau benar-benar melihatnya?" Song An menopang Guo Miao untuk melihat sekeliling. Tidak ada tempat persembunyian yang terlihat.     

"Aku melihat sebuah wajah! Dia mengenakan pakaian dokter, dan wajahnya dijahit dengan wajah lain. Tubuhnya bergetar sebelum kembali menghilang ke dalam ruangan." Su Luoluo sangat yakin dengan apa yang dilihatnya. Semua orang mengalihkan perhatian ke kamar 10, namun ia mengawasi keadaan di sekitar.     

"Sudahlah, berhentilah melihat-lihat," kata Guo Miao dengan lemah. Kakinya masih benar-benar lemas. "Ayo pergi sekarang."     

"Tidak mungkin, aku sedang menatap kamar 3, dan wajah itu tidak muncul lagi. Dia seharusnya masih berada di dalam ruangan ini." Su Luoluo meraih lengan Xiao Du. "Kau juga berada di koridor sebelumnya, kan? apa kau melihat sesuatu?"     

"Mungkin. Aku tidak yakin." Jawaban Xiao Du terlalu kabur. Beberapa dari mereka berjaga di dalam kamar untuk sementara waktu sebelum kembali menelusuri langkah dan bersiap untuk pergi.     

Pergi begitu saja?      

Chen Ge keluar dari terowongan rahasia dan mengikuti kelompok pengunjung dari belakang.      

Sudahlah. Penggemar mereka sedang menunggu di luar dan aku akan membantu menyelamatkan wibawa mereka.     

Ia lalu memasuki Kamar 10. Ketika misi tersembunyi dipicu, mereka berada di dalam ruangan ini.     

Segala sesuatu di dalam ruangan tersebut terlihat normal; hanya terdapat beberapa jejak kaki yang tersisa di atas kasur. Chen Ge berjalan untuk memeriksa jejak kaki dan memerhatikan perubahan kecil pada topeng wajah manusia. Ia berjongkok, mengulurkan tangan pada celah topeng, dan mengeluarkan selebaran dari dalamnya.     

Sepertinya mereka telah menemukannya.     

Chen Ge mengantongi selebaran dan memasuki toilet di seberang ruang elektroterapi. Ia mengeluarkan manekin perempuan dari sana, memakaikan seragam perawat tanpa wajah pada manekin, dan mempersiapkan satu kejutan terakhir untuk kelompok pengunjung tersebut.     

Saat keluar dari kamar 10, Chen Ge bisa mendengar suara yang datang dari koridor ketiga. Ia melirik asal suara dan menemukan seorang wanita di sana, namun ia tidak mengejutkan wanita tersebut. Setelah berbelok, ia bersandar pada dinding dan menunggu dengan tenang. Beberapa detik kemudian, terdengar langkah kaki lembut dari ujung koridor. Orang yang mengikutinya benar-benar sangat berhati-hati.     

Suara langkah kaki terhalang oleh dinding koridor. Di koridor gelap, bahaya bisa muncul dari mana saja. Hanya dinding kokoh yang bisa memberikan keamanan yang dibutuhkan. Kedua pihak berjalan mendekat, namun sudut tembok di lorong menghalangi pandangan mereka. Wanita itu takut jika Chen Ge masih berada di sana, jadi ia tidak langsung berbelok. Ia bahkan melakukan pose yang sama seperti Chen Ge — punggungnya menempel pada dinding yang retak, dan kakinya tegang saat menyandarkan tubuh bagian atasnya ke depan. Ia membungkuk dan diam-diam menggerakkan wajahnya ke sudut.     

"Apa kau mencariku?"     

Dua pasang mata saling bertemu, dan napas Ye Xiaoxin berhenti seketika. Jantungnya berdegup kencang, dan darah mengalir deras ke matanya. Telinganya mati rasa, dan ia tidak bisa mendengar apapun!     

Suhu tubuhnya menurun, dan tubuhnya bergetar tanpa sadar. Chen Ge memandang wanita berambut pendek itu, dan wajah topeng Chen Ge yang dijahit terlihat sedikit aneh. Tanpa berkata sepatah katapun, ia mengangkat palu dalam genggamannya!     

BANG!     

Palu menghantam dinding yang berjarak dua meter di atas kepala gadis itu. Dindingnya hancur, dan puing-puing jatuh mengenai wajah gadis tersebut. Kejadian ini membuat Ye Xiaoxin menyadari bahwa ia sedang tidak bermimpi. Ketenangannya benar-benar hancur, dan wajahnya berubah pucat. Ia berbalik dan berlari menuju kamar 3.     

"Tunggu, jangan lari!" Chen Ge menjaga jarak. Ia tidak mencoba berada terlalu dekat dengan gadis ini, tetapi juga tidak memperlambat langkahnya. Palu miliknya menggores dinding, menciptakan suara yang membuat Ye Xiaoxin benar-benar merinding. Sang gadis tidak berani menoleh ke belakang. Hanya ada satu hal yang terpikirkan olehnya — Lari!     

Ia berlari ke lorong rahasia kamar 3, dan Chen Ge mengikutinya dari belakang.     

Satu melarikan diri, dan satunya tengah dikejar.     

Mereka melewati terowongan dalam sekejap mata dan keluar dari kantor direktur.     

Di koridor di luar, para pengunjung lain tidak tahu apa yang terjadi, namun mereka bisa mendengar suara-suara aneh yang datang dari kamar pasien di sekitarnya.     

"Bos, aku khawatir. Rasanya ada sesuatu sedang mendekat." Song An memegang Guo Miao dan terus menoleh ke belakang.     

"Jumlah kita cukup banyak. Jika sesuatu benar-benar muncul, kita tidak perlu khawatir." Guo Miao berusaha menjaga agar moralnya tetap tinggi. Namun, sebelum ia bisa menyelesaikan perkataannya, seorang wanita yang tampak berantakan keluar dari kantor direktur. Orang itu adalah Ye Xiaoxin. Ia melihat sekelompok orang yang melihatnya dengan terkejut dan berteriak, "Dia datang untuk menangkap kita! Lari! Larilah secepatnya!"     

Wajahnya memerah karena kekurangan oksigen, sangat berbeda dengan wanita pengulas rumah hantu yang berjalan masuk dengan tenang sebelumnya.     

"Dia? Siapa dia?"     

Ye Xiaoxin berlari setelah memberi peringatan. Sekitar satu detik setelahnya, pintu ruang direktur yang setengah terbuka pun dibuka dengan paksa!     

Pintu terbanting ke dinding dan hancur berkeping-keping. Benda yang muncul dalam pandangan para pengunjung adalah palu yang berlumurah darah!     

Chen Ge keluar dari kantor direktur dengan pakaian berlumuran darah. Ia mengejar Ye Xiaoxin, tapi bertemu dengan tidak sengaja dengan kelompok Guo Miao sebagai gantinya. Dengan tubuh yang menghalangi satu-satunya jalan keluar, Chen Ge berbalik untuk melihat beberapa pengunjung. "Kebetulan sekali."     

Mata tanpa emosi mengirim hawa dingin ke punggung para pengunjung. Sebelum Chen Ge dapat mengambil langkah selanjutnya, Su Luoluo dan Xiao Du yang berada di belakang kelompok berteriak dan berlari kembali ke bagian yang lebih dalam dari Balai Ketiga Rumah Sakit.     

"Jangan lari ..." Guo Miao hendak berkata-kata, namun ketika mengulurkan tangan, ia tidak menemukan apapun di sana. Song An, yang sejak tadi menopangya, telah meninggalkannya untuk mengejar Su Luoluo dan Xiao Du. Pria itu sudah beberapa meter jauhnya.     

"Kau seharusnya tidak meninggalkan temanmu bagaimanapun situasinya." Chen Ge membuat keputusan dan berlari melewati Guo Miao untuk mengejar tiga pengunjung yang melarikan diri. Bau darah menyeruak melewatinya, dan Guo Miao perlahan jatuh terduduk di sisi dinding. Ia melihat sosok Chen Ge yang perlahan bergerak menjauh dan mengambil napas dalam-dalam sebelum merangkak menuju pintu masuk rumah hantu. "Kebenaran tidak boleh menghilang. Seseorang harus melarikan diri dari tempat ini hidup-hidup ..."     

Bagian terdalam dari koridor keempat adalah jalan buntu, dan ini juga merupakan tempat dimana Chen Ge meletakkan paling banyak jebakan. Kelompok pengunjung ini ketakutan bahkan sebelum mereka mencapai koridor keempat. Mereka tidak benar-benar memeriksa koridor keempat. Artinya, banyak titik ketakutan yang disembunyikan Chen Ge yang tidak diaktifkan.     

Chen Ge yang mengejar mereka memberi mereka banyak tekanan. Ketika mencapai jalan buntu, pikiran mereka benar-benar kacau.     

"Tidak ada jalan di depan." Xiao Du meninju dinding yang ditutupi oleh pembuluh darah, dan ketakutan yang ia rasakan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.     

"Kita terjebak." Wajah Song An juga dipenuhi keputusasaan.     

Di antara mereka bertiga, Su Luoluo adalah yang paling tenang. "Seharusnya ada lorong tersembunyi di sini. Apa kau tidak ingat? Aku bilang aku melihat wajah seseorang di dalam kamar 3, tapi kita tidak bisa menemukan siapapun di sana. Jadi, aku curiga ada jalan rahasia."     

"Kamar 3?" ketiganya saling memandang dan memutuskan untuk bertaruh. Mereka berlari ke arah Chen Ge, dan ketika mereka akan bertemu, ketiganya menyelinap ke kamar 3.     

"Benar-benar ada jalan rahasia!" ketika Chen Ge mengejar Ye Xiaoxin, ia lupa menutup lorong rahasia pada dinding, sehingga para pengunjung menemukan lorong yang tersembunyi dengan mudah.     

"Kita selamat!" sebelum mereka bisa merasa lega, Chen Ge muncul di pintu. "Hei!"     

"Lari!" Su Luoluo adalah yang pertama merangkak ke dalam terowongan; Xiao Du dan Song An mengikuti dari belakang. Terowongan gelap itu cukup besar untuk memungkinkan satu orang melintas pada satu waktu. Su Luoluo melihat pintu keluar yang semakin dekat, dan ia benar-benar merasa sangat gugup. Sebentar lagi, ia dapat melarikan diri!     

Ia semakin merangkak dengan cepat. Ketika ia berjarak hanya sekitar satu meter dari pintu keluar, sebuah wajah yang ditutupi perban muncul di ujung terowongan!     

Wanita itu mengenakan seragam perawat berlumuran darah, dan Su Luoluo bisa mendengar suara tawa seorang perawat. "Apa ini?!"     

Su Luoluo merasa ingin mengutuk. Ia memaksakan diri untuk berhenti, namun karena dorongan kekuatannya tadi, ia terus meluncur ke arah monster. Kepala yang terlihat realistis jatuh ke dadanya. Perban yang menutupi wajahnya terlepas dan wajah cantik yang cukup aneh pun muncul. Kemudian, hal yang paling menakutkan terjadi. Karena benturan fisik, fitur wajah si perawat retak seketika, dan hancur di depan Su Luoluo!     

"Ahhh! "     

Ia mencoba merangkak mundur, sementara Xiao Du dan Song An sedang bergerak maju ke depan. Ketiganya saling bertabrakan dan bunyi benturan keras muncul dari dalam lorong. Mereka pun terjatuh. Karena terowongan yang sempit, mereka terjerat satu sama lain dan tidak dapat melarikan diri, hanya bisa bersarang di tengah-tengah terowongan.     

Saat melihatnya, Chen Ge tertawa kecil ketika mendekati mereka dengan membawa palu. "Mengapa kalian melakukannya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.