Teror Rumah Hantu

Berbeda dari Dugaanku



Berbeda dari Dugaanku

0"Sesederhana itu?" Han Qiuming dan beberapa pekerja dari Sekolah Kedokteran Tian Teng tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Pemutar kaset itu cukup besar, dan seharusnya tidak terlalu sulit untuk ditemukan.     

"Bos Chen, kau tidak bercanda, kan?" Ye Xiaoxin mengeluarkan catatannya. Ia telah meninjau banyak rumah hantu, dan ini adalah pertama kalinya ia menemukan tantangan yang sangat menarik.     

"Pemutar kaset itu adalah milik Sekolah Kedokteran Tian Teng, jadi aku akan memanfaatkan kesempatan untuk mengembalikannya kepada kalian." Chen Ge mengamankan formulir yang telah ditandatangani di dalam lemari. Ia memiliki firasat bahwa ia mungkin akan membutuhkannya dalam waktu dekat.     

"Kau sudah menyerah secepat ini?" Han Qiuming tampaknya sedikit kecewa.     

"Silakan lewat sini." Chen Ge mengabaikannya dan memimpin kelompok menuju pintu masuk skenario Malam Mayat Hidup.     

"Alat peraga ini berasal dari awal abad, dan sepertinya mereka tidak terawat dalam sebulan terakhir. Manekin di dalamnya terlihat seperti dibuat oleh tangan anak-anak, dan alat peraganya dibiarkan menumpuk dengan berantakan. Tidak menunjukkan jalan cerita samasekali. Kau ingin kami memasuki skenario seperti ini? Apa kau mencoba mempermalukan kami?" Han Qiuming berkata dengan kejam. Namun, setidaknya pria itu cukup berbakat; ia berhasil menunjukkan kelemahan Skenario Malam Mayat Hidup hanya dengan lirikan singkat.     

Bahkan, Ye Xiaoxin dan Su Luoluo merasa skenario ini sangat mengecewakan. Han Qiuming membuat beberapa daftar kelemahan lain ketika memasuki skenario, namun ia dihentikan oleh Guo Miao.     

"Kapten Gao, kenapa kau menghentikanku?" pria itu menggelengkan kepala. Jantungnya berdegup kencang, dan ia memiliki firasat buruk. "Suasana di dalam tempat ini sangat aneh."     

"Apa yang aneh?"     

"Aku tidak bisa mengatakannya, tapi sepertinya ini bukan ruangan normal." Gao Miao menarik napas dingin. "Ketika aku memeriksa rumah sakit tempat Xu Zhenzhen meninggal, aku merasakan hal yang sama. Aku merasa tidak tenang meskipun siang itu sangat cerah, dan aku berlari keluar setelah berkeliling selama lima menit."     

"Jangan menakuti dirimu tanpa alasan." Han Qiuming mengayunkan lengan pria itu dan berjalan memasuki skenario Malam Mayat Hidup.     

"Aku tidak lagi menggunakan skenario ini sejak beberapa waktu yang lalu. Karena alasan tertentu, aku belum punya waktu untuk membersihkannya." Chen Ge memandang Han Qiuming, dan ia teringat akan Fei Youliang. Ia merasa bahwa Fei Youliang tidak akan sendirian di rumah sakit setelah Tuan Han menyelesaikan kunjungannya.     

Setelah menarik papan kayu, hembusan udara dingin bertiup ke depan. Tatapan Chen Ge mengamati kelompok pengunjung dan kemudian menunjuk ke bawah tangga yang gelap. "Balai Ketiga Rumah Sakit yang akan kalian kunjungi berada di sana."     

"Di bawah tanah?"     

Rombongan pengunjung berkerumun di sekitar pintu masuk. Melihat arah tangga yang tampaknya mengarah ke arah kegelapan yang tak berujung membuat rasa penasaran muncul di dalam hati mereka. Kertas ujian yang belum selesai dikerjakan bertebaran di atas tangga yang hangus, dan bau busuk pudar memenuhi udara. Bau itu tidak terlalu jelas tercium, namun cukup untuk menanamkan beberapa ide mengerikan di benak para pengunjung.     

"Sisi kiri mengarah ke SMA Mu Yang, dan sisi kanan mengarah ke Balai Ketiga Rumah Sakit. Kedua skenario saling terhubung, jadi pastikan kalian pergi ke arah yang benar." Chen Ge memberikan beberapa peringatan terakhir. "Dua skenario itu sangat besar, jadi aku menyarankan kalian semua tidak berpencar."     

Setelah menjelaskan semuanya, Chen Ge mengeluarkan ponsel. "Permainan akan berakhir setelah kalian menemukan pemutar kaset dalam dua puluh menit dan membawa benda itu keluar."     

Kelompok pengunjung pun tidak bergerak. Entah siapa yang mendorong Han Qiuming dari belakang, namun ia terhuyung ke depan.     

"Kalian tidak punya banyak waktu untuk disia-siakan." Dengan desakan Chen Ge, para pengunjung menuruni tangga ke ruang bawah tanah. Ketika pengunjung terakhir menghilang dalam kegelapan, ia mengambil papan kayu dan melambai pada para pengunjung. "Selamat bersenang-senang."     

Setelah menutup papan, Chen Ge kembali ke ruang kontrol utama, namun ia sedikit kebingungan ketika memilih musik latar. Ia jarang menggunakan Wedding Dress dan Black Friday untuk pengunjung normalnya. Paling-paling, ia mencampurkan musik itu di antara musik normal sebagai kejutan tersembunyi.     

"Han Qiuming adalah perancang rumah hantu. Dia berhasil mengetahui berbagai kelemahan skenario Malam Mayat Hidup hanya dengan melihatnya sekilas, jadi dia lebih dari sekadar orang yang bermulut besar. Para pekerja dari Sekolah Kedokteran Tian Teng terbiasa dengan suasana di dalam rumah hantu, jadi ketakutan normal tidak akan berhasil. Ye Xiaoxin adalah pengulas rumah hantu profesional, jadi dia secara alami memiliki hati yang kuat. Hanya Su Luoluo yang menjadi korban polos yang ikut terseret ke dalam lumpur oleh Gao Miao."     

Karena para pengunjung adalah para profesional, bersikap terlalu baik hanya akan menunjukan sikap tidak hormat. Dengan tangan yang masih memegang mouse, Chen Ge kebingungan memilih di antara dua musik itu. "Mana yang lebih cocok? Hmm kalau begitu, hanya anak kecil yang harus memilih salah satunya. Karena kita semua sudah dewasa, aku tidak perlu ragu."     

Ia memasukkan kedua lagu ke dalam daftar pemutarnya sebelum bergegas ke ruang ganti untuk mengenakan pakaian Doctor Skull-Cracker dan merias wajah. "Mereka tidak akan bisa menebak bahwa wajah di balik topeng kulit akan lebih menakutkan, kan?"     

Chen Ge menyelesaikan semua persiapannya dan memasuki Balai Ketiga Rumah Sakit dengan membawa seragam perawat tanpa wajah.     

...     

Papan kayu yang ditutup seolah menyegel harapan dan kehangatan dunia luar. Du Chaojin yang merupakan pengunjung termuda pun bergidik ngeri. Ia baru berada di tempat itu selama sepuluh detik, namun ia sudah mulai menyesal. Seharusnya, ia tidak menyetujui tawaran pada hari itu dengan mudah.      

Aku seharusnya mengikuti Saudari Rui dan Saudara Lin — aku masih terlalu muda untuk ini.     

Hembusan angin dingin yang misterius melewati mereka, menyebabkan kertas-kertas ujian yang kosong di koridor kiri bergerak. Bayangan tampak bergerak di ruang kelas di kedua sisi, seperti ada sesuatu yang mengawasi mereka. Tempat itu gelap, dan mereka berdiri di sana selama satu menit penuh. Pada akhirnya, Gao Miao yang melangkah maju. "Tuan Han, Karena kau yang paling berpengalaman di antara kita, kami akan mengandalkanmu hari ini."     

Han Qiuming mendorong kacamatanya. Ia tidak berhenti mengamati sejak memasuki rumah hantu. Berdasarkan suasana dan penampilan tempat ini saja, Rumah Hantu Jiujiang Barat sudah lebih baik daripada kebanyakan rumah hantu yang pernah dikunjunginya. "Tidak heran dia berani menyebut ini sebagai rumah hantu paling menakutkan di Jiujiang. Menarik."     

Mereka berdiri di koridor dan melihat ke bawah. Di ujung koridor kiri, terdapat banyak boneka. Beberapa boneka itu terlihat sedang berbaring di lantai, sementara sisanya terlihat berdiri. Saat melihat boneka-boneka tersebut, rasa takut mencengkeram hati para pengunjung. Sepertinya para boneka juga melihat mereka.     

"Bos, bukankah kepala boneka itu bergerak?" Song An meraih lengan Gou Miao.     

"Tidak." Wajah Gou Miao juga cukup pucat. "Tapi, aku seperti merasa bahwa siswa perempuan di tengah baru saja tersenyum padaku."     

"Aku juga melihatnya. Tunggu, apakah dia baru saja bergerak? Kenapa dia tiba-tiba lebih dekat dengan kita?"     

"Seharusnya ini hanya ilusi ..."     

"Apakah kalian berdua sudah selesai?" Han Qiuming berjalan di depan. "Semakin menakutkan skenario di sisi kiri, akan semakin baik untuk kita. Kalian semua harus berterima kasih padaku."     

"Kenapa begitu?" Xiao Du bersembunyi di belakang, mempertimbangkan untuk keluar dari skenario itu.     

"Bos Chen jelas-jelas berusaha menipu kita! Skenario di sebelah kiri adalah atraksi utama rumah hantunya, jadi pasti skenario itulah yang paling menakutkan! Syukurlah, aku sudah menyadari tipuannya." Han Qiuming berjalan menyusuri koridor yang tepat dan menemukan sebuah pintu menuju gedung rumah sakit. Tangannya mencengkeram pegangan pintu. "Kalau bukan karena aku, kita akan mengunjungi skenario di sebelah kiri sekarang."     

"Dia benar," Xiao Du sependapat.     

Song An juga mengangguk. "Skenario bagian kiri terlihat menyeramkan. Syukurlah, kita memilih skenario yang tepat. Tuan Han, kerja bagus."     

Mereka semua bergerak ke arah koridor yang benar. Hanya Gao Miao yang memiliki firasat buruk. "Bos Chen tidak memberiku kesan bahwa dia seorang pembohong."     

"Kita akan tahu setelah kita melihat apa yang ada di balik pintu ini."     

Mereka berdiri di tengah koridor ketika Han Qiuming membuka pintu menuju Balai Ketiga Rumah Sakit. Pintu pun berderit pada engsel yang berkarat, dan hal pertama yang menyambut mereka adalah aroma tajam antibiotik. Dinding-dinding tua dipenuhi dengan bekas goresan dan tulisan berdarah. Suara jeritan yang nyaris tak terdengar seperti muncul dari dalam.     

Hal yang paling mengejutkan adalah, di sepanjang koridor yang gelap ini, terdapat banyak boneka terbungkus matras kasur yang ditinggalkan di sekitar lorong. Tempat tersebut tampak seperti kuburan terbuka.     

"Ini…"     

Seluruh anggota tubuh mereka mati rasa, dan hawa dingin melesat dari bawah kaki mereka hingga bagian atas kepala mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.