Teror Rumah Hantu

Han Bao\'er



Han Bao\'er

0Ini adalah pertama kalinya Chen Ge bertemu seorang wanita dengan kecantikan yang tidak alami. Sosok dan penampilannya sempurna, dan itulah hal yang paling menakutkan. Chen Ge teringat akan catatan pasien Han Bao'er - Pasien No. 6 ini menderita kelainan Body Dysmorphic. Ia cenderung membesar-besarkan kekurangan tubuhnya dan tidak akan pernah puas, sehingga mengambil langkah-langkah drastis untuk memerbaikinya.     

Menurut catatan, ia adalah wanita yang sempurna sebelum ia mencoba memotong jarinya karena kuku di kedua tangannya tidak simetris. Ia memiliki penampilan yang paling sempurna, namun hatinya sangatlah aneh. Alih-alih menyebutnya cantik, akan lebih tepat jika ia digambarkan sebagai monster yang memiliki kulit manusia paling indah.     

Sejak kemunculannya, suasana di ruangan pun berubah, dan semua lampu menjadi redup. Dalam kegelapan, arwah anak-anak yang kekurangan gizi keluar dari belakang wanita tersebut, dan mereka semua terhubung dengannya melalui garis merah pudar.     

"Ini hantu-hantumu?" Chen Ge mundur selangkah. Ia memindai ruangan, dan setelah menyadari tidak ada Arwah Merah di sana, hatinya menjadi tenang. "Mereka sangat banyak. Pasti sulit membesarkan begitu banyak arwah yang masih kecil."     

"Mereka dulu anak-anakku, dan mereka hanya mendengarkanku." Perkataan Han Bao'er sepertinya sangat berarti karena setelahnya matanya dipenuhi rasa sakit saat menatap arwah anak-anaknya dan Lee Zheng.     

"Anak-anak?" Chen Ge melihat semua arwah itu, dan beberapa dari mereka terlihat mirip dengan Han Bao'er. Chen Ge tampaknya menyadari sesuatu dan gelombang perasaan jijik memenuhi dirinya. "Sepertinya kau cukup sakit."     

"Tentu saja. Jika aku tidak sakit, kenapa aku harus tetap bersama makhluk kotor ini dan mengapa aku harus berbicara dengan kalian yang dipenuhi dengan bau menjijikkan?" Han Bao'er menggunakan kuku untuk mencakar lengannya sehingga luka yang tampak rapi mulai terbentuk. Darah yang anehnya tampak indah menetes dari lukanya. "Aku benci benda-benda kotor, tapi dunia ini sangat kotor. Satu-satunya solusi yang kumiliki adalah menggunakan makhluk kotor ini untuk menghancurkan dunia yang kotor ini."     

Darah menetes, dan garis merah antara perempuan itu dan para arwah semakin jelas.     

"Aku tidak tahu apa yang telah kau lalui, jadi aku tidak punya hak untuk mengkritik keputusanmu. Mungkin, kau punya alasan sendiri untuk melakukan semua ini, tetapi bukan berarti kau benar." Chen Ge menekan tombol putar pada pemutar kaset dan meraih gagang palu. "Semua anggota perkumpulan cerita hantu memang gila. Kau memilih untuk melakukan hal yang kau sukai untuk mengurangi rasa sakit di hatimu, tapi pilihan metodemu salah."     

"Metode untuk mengurangi rasa sakit?" Han Bao'er memindahkan garis merah di genggamannya.     

"Hidup ini tidak adil bagimu, tapi sekarang saatnya untuk melepaskannya."     

"Kau sangat tenang, tapi aku yakin kau pasti sangat ketakutan. Kau hanya berpura-pura tenang sambil menunggu polisi datang menyelamatkanmu, kan?" Han Bao'er berpikir ia telah menyadari taktik Chen Ge, jadi ia tidak membuang banyak waktu untuk berdiskusi dan segera memerintah para arwah untuk menyerang Chen Ge. Pada saat yang sama, Qiu Meng mengambil pisau buah di atas meja kopi, namun ia sadar untuk menghindari Han Bao'er. Seperti seorang budak, ia bergerak ke sisi lain ruangan.     

"Selain arwah di pundak petugas polisi, kau bisa melakukan apapun yang kau mau kepada yang lain." Chen Ge bersandar di dinding. Ia tidak punya tempat untuk lari, namun ia tidak terlihat takut. Ia berbicara sendiri seolah-olah ia telah menjadi gila.     

Arwah para bayi merangkak di tanah. Mereka sangat banyak dan mereka bergerak dengan cepat. Ketika mereka hampir mengelilingi Chen Ge, bayangan merah darah muncul dan membanting anak-anak menjadi gumpalan asap dengan satu langkah. Xu Yin muncul dengan darah yang mengalir dari luka-luka di tubuhnya yang membuat kemejanya merah.     

"Arwah Merah?! Bukankah Arwah Merahmu sedang dalam tidur panjang?" garis-garis antara Han Bao'er dan arwah para bayi mulai bergetar. Anak-anak itu mulai terlihat ketakutan. Rasa takut mengalir ke tubuh perempuan tersebut, dan ia mengatakannya tanpa berpikir panjang.     

"Sepertinya kau sudah mengenalku cukup lama." Chen Ge cukup terkejut. Bagaimanapun juga, ini adalah pertama kalinya ia bertemu Han Bao'er. Terlebih lagi, hanya ada dua orang yang tersisa di perkumpulan, jadi ketuanya pasti akan mengatakan pada Han Bao'er tentang Chen Ge.     

"Kau memiliki dua Arwah Merah bersamamu selama ini?!" garis-garis darah yang dikontrol Han Bao'er semakin terang, seolah arwah anak-anak itu mencoba melarikan diri.     

"Ya, aku tidak pernah bilang aku hanya punya satu Arwah Merah." Chen Ge membiarkan Xu Yin berurusan dengan Han Bao'er, sementara ia mengeluarkan palu dari ransel. "Ruang kecil ini cukup terbatas untuk palu besarku. Oh, kalau begitu, sudahlah."     

Chen Ge tidak berani menurunkan kewaspadaan saat menghadapi pelatih kebugaran yang jauh lebih besar darinya. Dengan membolak-balik komik, ia memanggil guru bahasa Inggris, agen real estate, dan si penjudi.     

Perkelahian terjadi sedetik setelahnya. Qiu Meng mencengkeram pisau buah seukuran telapak tangan, dan bertanya dengan suara yang bergetar, "Siapa kau?"     

"Aku hanya pemilik rumah hantu." Chen Ge melirik koridor. "Kita tidak dapat membuang-buang banyak waktu. Kita harus menyelesaikannya sebelum polisi datang."     

Chen Ge dan ketiga arwah menyerang sekaligus. Tidak butuh waktu lama bagi pria itu untuk berteriak minta ampun, dan suara patah tulang pun terdengar. Suara pintu apartemen lain terbuka, sepertinya para tetangga yang khawatir mulai muncul. Qiu Meng dengan putus asa melihat Chen Ge yang berlari ke pintu dan menguncinya. "Sekarang, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu sebelum polisi datang."     

Chen Ge menggunakan kekuatan Yan Danian untuk menyeret arwah ponsel ke dalam komik dan membiarkan Xu Yin melakukan apapun yang diinginkannya. Xu Yin tidak perlu lagi memakan arwah biasa. Ia mengikuti perintah Chen Ge dan membantai kelompok arwah anak-anak itu. Arwah anak-anak terhubung dengan Han Bao'er, jadi setiap kali seseorang meninggal, bekas tangan bayi akan muncul di tubuhnya.     

Bahkan dari kejauhan sekalipun, Chen Ge bisa merasakan dendam yang kuat dalam bekas tangan di tubuh Han Bao'er. Han Bao'er adalah orang yang paling dibenci anak-anaknya.     

"Mereka adalah anak-anakmu, jadi kau seharusnya tidak membebani mereka dengan kemalanganmu sendiri."     

Chen Ge memandang Han Bao'er dan menyadari bahwa kecantikan memang sebuah dosa kali ini. Di dunia, banyak tempat tidak dapat terkena pancaran sinar matahari dan tempat dimana keegoisan dan keburukan membusuk. Chen Ge tidak tahu mengapa Han Bao'er memiliki mental seperti itu, namun ia tahu bahwa setiap pasien penyakit mental memiliki masa lalu yang menyedihkan dan menyakitkan. Karena masa lalu itulah mereka menggunakan metode yang lebih gila dan kejam untuk mencari keselamatan.     

Bekas tangan bayi pada tubuh Han Bao'er semakin bertambah banyak. Arwah para bayi tersebut seperti ingin menyeret ibu mereka ke neraka bersama mereka. Garis-garis darah mulai putus satu per satu. Ketika arwah bayi terakhir ditaklukkan oleh Xu Yin, Han Bao'er akhirnya pingsan. Jejak tangan bayi mungil muncul di wajahnya yang tak bercela.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.