Teror Rumah Hantu

Terowongan



Terowongan

2Sekarang tepat jam 2 pagi. Aku masih punya empat puluh empat puluh empat menit lagi.      

Chen Ge menyusuri jalan, dan merasa terowongannya sudah cukup dekat. Pohon-pohon di pinggir jalan bergoyang, dan dedaunan pun berdesir. Kucing putih di pelukannya semakin gelisah, dan cakar-cakarnya menempel pada pakaian Chen Ge.      

Sepertinya, kucing putih sudah merasakan sesuatu.      

Chen Ge menepuk kepala si kucing.     

Kau sangat liar sebelumnya. Kenapa kau begitu mudah ketakutan sekarang?      

Si kucing putih menatap Chen Ge dengan emosi yang rumit di matanya. Mungkin akan sulit menjelaskannya sendiri.     

Aku tidak bisa membawa arwah atau benda apapun dari dalam rumah hantu pada Misi Nightmare ini, tapi kucing putih telah dengan sempurna menghindari semua persyaratan. Dia bukan hantu, dan pernah membuat hantu ketakutan. Sepertinya, aku harus fokus melatihnya di masa depan.      

Chen Ge mulai membuat rencana untuk kucing putih.      

Darah perkumpulan cerita hantu disiapkan untuk Arwah Merah. Tapi, setelah dikonsumsi kucing putih, tidak ada yang terjadi. Setelah berurusan dengan ketuanya, aku harus mengambil alih lantai 24 apartemen Fang Hwa. Semoga, ada sesuatu yang bisa kudapatkan.      

Dengan menggendong kucing putih, Chen Ge bersyukur ia memiliki pemikiran untuk menyelamatkan kucing tersebut dulu.     

Ini tidak akan menjadi Misi Nightmare terakhirku. Di masa depan, kucing putih harus memiliki lebih banyak kegunaan.      

Kucing putih mencengkeram pakaian Chen Ge dengan erat seolah-olah hidupnya sangat bergantung pada Chen Ge dan merasa terhubung dengan pria itu.      

Kurasa, hal-hal baik datang pada orang baik.      

Seorang pria dan seekor kucing bepergian di jalan yang ditinggalkan. Dari kejauhan, gambar itu cukup memesona. Angin malam menggerakan cabang-cabang pohon, dan bayang-bayang menari di jalan. Setelah dua puluh menit berjalan, suhu udara tiba-tiba menurun. Angin berhembus di telinga mereka, dan aroma aneh mulai tercium. "Kita sudah sampai."     

Chen Ge perlahan mendongak untuk melihat terowongan yang membelah gunung, dan kedua pupilnya menyipit. Terowongan itu gelap, dan ia tidak bisa melihat ujungnya. Angin meniup tepi kemejanya, dan Chen Ge tiba-tiba menggigil. Dinginnya bukanlah jenis yang bisa dirasakan di kulitnya — namun jenis dingin yang berasal dari tengkoraknya dan menjalar ke setiap inci tubuhnya.     

Aku sudah lama tidak merasakannya.     

Di depan terowongan setinggi enam meter dan lebarnya lebih dari sepuluh meter, pria itu tampak sangat kecil. Ia melihat ke dalam kegelapan, dan merasa seolah sesuatu di dalam kegelapan juga menatapnya.     

Tanpa didampingi karyawan, Chen Ge teringat akan Misi Nightmare pertamanya. Ia berdiri di sana dan menarik napas panjang.     

Tidak heran ini disebut Misi Nightmare!     

Terowongan tersebut pasti lebih panjang dari empat puluh empat meter. Chen Ge mengeluarkan ponsel dan menyorotkannya ke dalam kegelapan. Berbagai tanda goresan dan tanda aneh terlihat di dinding. Jalanan itu sendiri cukup datar, namun ada banyak tubuh hewan berserakan di atasnya.     

Masih ada waktu sampai misi dimulai.      

Chen Ge menghentakkan kaki dan menepuk pipi dengan ringan.      

Tenang, jangan panik.      

Ia melihat aplikasi berbagi video, berbagi beberapa gambar dan memperbarui status. Secara umum, ia mengatakan bahwa ia akan membagikan video nanti malam dan menyuruh semua orang bersiap-siap.     

Balasan dari orang-orang di internet memang membantu menghilangkan ketakutan di hati Chen Ge. Ia bersandar di dinding batu terowongan dan tidak lupa melakukan promosi untuk rumah hantunya.     

Pada jam 2 pagi, seseorang pergi ke terowongan berhantu untuk memperbarui status mereka — itu adalah sesuatu yang langka. Orang-orang segera berbondong-bondong memasuki halaman Chen Ge, dan mencapai titik dimana pengelola aplikasi pun mengirimkan pesan pribadi padanya, memohon agar tidak melakukan hal yang berbahaya di masa depan. Mereka khawatir tentang keselamatannya. Setelah menjawab beberapa komentar, Chen Ge keluar dari aplikasi pada jam 2:43 pagi. Ia tidak terlalu peduli dengan komentar orang-orang. Ia berada di sana hanya untuk misi. Ia lalu kembali berdiri di mulut terowongan.     

"Sudah waktunya mulai." Chen Ge membuka fungsi perekam video di ponselnya, lalu menempatkan kucing putih di bahunya. Ketika waktu di ponsel berubah dari menit ke empat puluh tiga menjadi empat puluh empat, ia mulai berjalan memasuki terowongan. Jauh lebih gelap ke dalam membuatnya merasa seperti sedang mengarungi lautan kegelapan. Saat memasuki terowongan, tubuh Chen Ge diselimuti oleh hawa dingin hingga membuatnya sulit bernapas.     

"Chen Ge, Chen Ge ..."     

Setiap kali melangkah, ia akan memanggil namanya. Dengan cara ini, ketika ia mengambil langkah ke-44, saat itu juga misinya akan berakhir. Ia bergerak semakin jauh dari pintu masuk. Cahaya di belakangnya memudar sampai semuanya ditelan kegelapan.     

Ponselnya seperti cahaya yang berkelap-kelip dalam kegelapan, dan Chen Ge seperti kapal yang tersesat di lautan. Satu-satunya hal yang bisa dilakukannya adalah fokus menyelesaikan empat puluh empat langkah itu. Semakin dalam ia memasuki terowongan, semakin besar tekanan yang ia rasakan. Otaknya menjerit ketakutan dan menyuruhnya pergi secepatnya.     

Keringat dingin membasahi dahinya, dan suaranya bergema di dalam terowongan. Gema-gema itu sangat konsisten sehingga ia kesulitan mengatakan yang mana yang berasal dari bibirnya. Ketika ia membuat langkah ke-15, kucing putih di lengannya tiba-tiba menegakkan telinga, dan matanya yang berwarna-warni menatap sisi terowongan.     

Beberapa suara muncul dari dalam terowongan. Suara tersebut terdengar seperti suara langkah kaki yang bercampur dengan tangisan minta tolong.      

Sesuatu akan datang.      

Dalam kegelapan, sesuatu yang terasa seperti laba-laba raksasa bergerak di atas Chen Ge. Setitik debu jatuh di atas tubuhnya, dan punggungnya basah oleh keringat. Ia menahan keinginan untuk melihat ke atas dan terus melangkah maju. Benda di atas kepalanya tidak bergerak, dan yang membuat segalanya menjadi lebih buruk, langkah kaki orang kedua muncul di belakangnya.     

Langkah kaki sosok itu terdengar tidak rata, seperti tubuhnya telah hancur sehingga tidak dapat berjalan dengan normal. Chen Ge memertahankan kecepatan. Langkah kaki orang di belakangnya semakin dekat, hingga hanya berjarak satu meter darinya.     

"Chen Ge…"     

Setelah menyebutkan namanya, sebuah nadi hijau muncul di punggung telapak tangannya, namun ia tidak berbalik.     

Ketika ia mengambil langkah ke-26, kucing putih sepertinya mulai dapat melihat sosok dalam kegelapan, dan ia memeluk lengan Chen Ge dengan erat. Berdiri tidak jauh dari Chen Ge, seorang wanita berpakaian merah terlihat sedang menunduk. Ia tampak seperti perempuan gila dengan rambut berantakan yang menyembunyikan wajah. Ia berdiri di satu sisi terowongan, beberapa meter di depan Chen Ge.     

Chen Ge mengabaikan usaha si kucing putih itu untuk mengoyak kemejanya. Ia juga melihat wanita tersebut, wanita yang muncul dalam banyak legenda tentang terowongan ini.     

Betisnya mati rasa, dan telapak tangannya dipenuhi keringat. Chen Ge berusaha untuk tidak membuat matanya bergerak ke arah wanita itu. Ia menjaga pandangannya tertuju pada kegelapan di depannya. Ketika berjalan melewati si wanita, di sudut matanya, ia melihat wanita tersebut tiba-tiba bergerak.     

Seperti meminta bantuan, ia mengangkat tangan untuk melambai pada Chen Ge!     

Hawa dingin menusuk tulang punggung Chen Ge hingga ke otaknya. Pikirannya dibanjiri kisah-kisah yang berkaitan dengan wanita ini. Pengemudi yang tidak menyelamatkannya akan dihantui sampai mereka meninggalkan terowongan, dan mereka yang menanggapi panggilannya akan terjebak dalam kecelakaan di dalam terowongan.     

Kalau begitu, lebih baik jika Chen Ge mengabaikannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.