Teror Rumah Hantu

Giliranku?



Giliranku?

0"Awalnya, kupikir itu karena masakanku tidak sesuai dengan seleranya, jadi aku tidak terlalu keberatan. Namun, aku segera menyadari bahwa segala sesuatunya mulai berubah. Suatu malam, aku terbangun dari tidur karena mendengar suara yang muncul dari dapur. Aku pun turun dari tempat tidur tanpa membuat suara."     

"Rumah itu gelap, jadi aku menduga suaranya berasal dari pencuri. Ketika mendekat, aku menyadari bahwa orang itu tampak seperti istriku. Dia mengambil sepotong daging yang besar dari kantong plastik dan memegang pisau daging dengan tangannya yang lain.     

"Membelah daging akan menghasilkan suara yang keras. Mungkin karena takut membangunkanku, dia hanya memotong permukaan daging, membumbuinya, kemudian meletakkannya utuh di dalam panci."     

"Membuat sup? Istriku membuat sup di tengah malam? Mungkin, dia mempersiapkannya untuk sarapan dan makan siang besok. Aku mencintai istriku. Walaupun kupikir itu aneh, aku tidak mengganggunya. Aku kembali ke kamar kami dan mengamatinya melalui pintu yang terbuka."     

"Sup itu akhirnya selesai ketika jam 3 pagi. Dia menoleh dan menyadari bahwa pintu kamar terbuka dan aku sedang tidur di tempat tidur. Seolah-olah tidak ingin aku melihatnya, dia menutup pintu dapur.     

"Lalu, aku mendengar suara seseorang mengunyah. Kira-kira dua puluh menit kemudian, istriku keluar dari dapur membawa kantong sampah besar berwarna hitam. Entah kenapa, aku takut ketika melihatnya."     

"Perutnya terlihat sedikit membuncit, dan terdapat noda minyak di wajahnya. Dia tersenyum puas. Setelah membuang kantong sampah, dia segera mandi untuk menghilangkan bau di tubuhnya. Akhirnya, dia berbaring di sampingku seperti biasa."     

"Orang yang tidur di sebelahku memiliki kebiasaan ini. Sejak hari itu, aku menyadari bahwa aku tidak mengenalnya sama sekali. Aku terjaga sepanjang malam. Aku bangun dari tempat tidur di pagi hari, bersiap untuk pergi bekerja. Istriku masih tidur nyenyak."     

"Dia tampak sangat cantik ketika tertidur yang membuatku ingin menciumnya, namun hal-hal yang terjadi di dapur semalam menghentikan tindakanku."     

"Aku melihat perutnya yang tidak lagi terlihat membuncit. Segala sesuatu yang terjadi malam sebelumnya seperti mimpi. Aku mengenakan pakaian dan menuju ke bawah. Tempat sampah telah dibersihkan, dan kantong sampah hitam dari semalam telah menghilang."     

"Hal yang sama terjadi lagi pada malam berikutnya. Dia sepertinya jatuh sakit karena terlalu banyak memakan daging. Aku menghabiskan malam dengan terjaga sambil mengamatinya. Aku menunggu sampai jam 4 pagi, dan istriku tertidur. Lalu, aku mengenakan pakaianku dan berjalan keluar."     

"Aku mengaduk-aduk tumpukan sampah dan akhirnya menemukan kantong sampah hitam. Kantong itu dipenuhi dengan tulang dengan bekas gigitan. Tulang itu tampak seperti tulang ayam. Istriku telah berhasil mengkonsumsi ayam utuh seorang diri. Aku tiba-tiba menyadari bahwa aku tidak mengenalnya sama sekali."     

"Hari baru telah tiba, namun dia masih bersikap sangat aneh. Aku juga mulai terbiasa menggeledah sampahnya setiap malam. Semakin aku melihat isinya, hatiku semakin membeku."     

"Istriku tampaknya mencoba daging yang berbeda, berawal dari ayam dan ikan hingga kantong dipenuhi bulu kucing dan anjing.     

"Aku adalah seorang penyayang binatang, dan pada hari itu aku tahu aku harus berbicara dengannya. Dia pasti jatuh sakit, atau mungkin iblis berada di dalam perutnya. Tidak ada yang akan membiarkan orang yang tidur di samping mereka melakukan sesuatu seperti ini."     

"Aku akhirnya bicara padanya. Awalnya, dia menyangkalnya. Tapi, ketika aku memperlihatkan kantong sampahnya sebagai bukti, dia tahu bahwa dia tidak memiliki pilihan lain. Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Dia akan sangat lapar tanpa sebab di malam hari, namun selain itu, dia seperti orang normal lainnya."     

"Dia berkata bahwa dia akan merawatku dan mencintaiku, namun siapa yang mau tidur dengan orang segila itu?     

"Setelah banyak pertimbangan, aku memutuskan untuk menceraikannya dan mengakhiri pernikahan kami secepat mungkin. Istriku memohon padaku untuk tidak meninggalkannya, dan aku benar-benar masih mencintainya, tetapi sikapnya sangat mengkhawatirkanku."     

"Aku meninggalkannya dan pindah untuk hidup sendirian. Istriku masih mencintaiku. Dia akan menelponku dan mengirim pesan padaku setiap hari, berusaha untuk mendapatkanku kembali. Sejujurnya, selain keanehannya, dia sempurna; baik, bijaksana, cantik dan lembut."     

"Perlahan, rasa bersalah muncul di hatiku. Sekitar satu bulan kemudian, aku menerima telepon dari orang asing. Dia mengatakan bahwa dia adalah polisi. Dia curiga bahwa istriku terlibat dengan kasus orang hilang di stasiun radio. Dia bertanya kepadaku mengenai beberapa hal dan menyuruhku untuk berhati-hati."     

"Aku senang karena telah meninggalkan istriku. Jika terlambat beberapa hari, aku mungkin akan menjadi orang yang hilang itu. Aku kembali ke rumah sewaanku, dan setelah memanaskan kembali makanan yang sudah dingin, aku menelannya dengan cepat."     

"Setelah selesai, aku bersumpah bahwa aku merasa seperti sedang berhalusinasi. Aku melihat istriku merangkak keluar dari bawah tempat tidur."     

"Dia menatapku sambil tersenyum dan berkata aku masih sama. Bahkan, setelah sekian lama, aku masih belum mengubah kebiasaan tidak membuang-buang sisa makanan."     

"Aku tidak tahu bagaimana dia masuk ke dalam rumahku, namun aku tahu bahwa aku tidak akan bisa meninggalkannya lagi; aku akan menjadi bagian dari dirinya selamanya."     

Kisah wanita itu berakhir di sana, dan Nomor 2 dan Chen Ge secara tidak sadar menjauh darinya. Wanita itu telah menceritakan kisahnya dari sudut pandang sang suami, namun berdasarkan alur ceritanya, sang suami mungkin telah mati sekarang.     

Karena itu, satu-satunya orang yang hidup yang tahu semua ini adalah sang istri. Pekerjaan istri adalah seorang DJ, dan wanita itu memiliki suara yang indah. Selanjutnya, kisah itu terus memperindah gambaran sang istri.     

Dari perincian ini, jelaslah bahwa No. 3 adalah wanita gila yang suka makan daging dalam ceritanya.     

"Aku sudah lama tidak mendengar cerita yang luar biasa." Pria di sebelah kiri bertepuk tangan ringan. Matanya yang mendarat pada wanita itu tampak sedikit invasif. "Kisah ketiga anggota baru ini sangat menarik. Akan sangat sulit untuk memilih."     

Kemudian, ia mengangkat kepalanya untuk melihat Chen Ge. Mata di balik topeng terkunci pada wajah Chen Ge. "No. 4, giliranmu sekarang."     

"Sekarang giliranku?" Chen Ge sedang memikirkan banyak pertanyaan. Nomor 3 di sebelahnya memiliki suara yang sangat akrab di telinganya. Berdasarkan suaranya saja Chen Ge dapat mengkonfirmasi identitasnya. Nomor 3 adalah DJ tengah malam untuk stasiun radio Jiujiang. Namanya Lychee, dan Chen Ge bahkan pernah mendengar acaranya sebelumnya.     

Semua orang mengantisipasi cerita Chen Ge. Bagaimanapun juga, dia adalah anggota baru keempat yang seharusnya tidak berada di sana. Ia berdiri di sudut ruangan, dan tidak ada yang bisa melihat darah berputar di bayangannya. Pembuluh darah tersebut seperti jarum dan benang, perlahan-lahan merajut gaun merah cerah.     

"Aku punya banyak cerita. Biarkan aku berpikir, mana yang akan kuceritakan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.