Teror Rumah Hantu

Bangunkan Dia



Bangunkan Dia

3Ketika mendengar suara ini, Chen Ge segera membanting pintu hingga tertutup. Saat tangannya berada di sekitar gagang pintu, hawa dingin menyelinap ke telapak tangannya dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Ia membeku di luar pintu dan berusaha memusatkan perhatian untuk mencari sumber kebisingan.     

"Suara itu pasti datang dari dalam pintu, tapi aku tidak bisa memastikan dari arah mana." Gambar monster bertopeng yang sedang menyeret tubuh di koridor pun muncul dalam pikiran Chen Ge. Suara itu semakin dekat, namun tiba-tiba berhenti.     

Seluruh otot tubuh Chen Ge menegang karena penasaran. Pintu di depannya seperti cermin. Kedua dunia merefleksikan satu sama lain, dan si monster berdiri di tempat Chen Ge. Hanya ada pintu di antara mereka, dan tidak ada yang berani melakukan apapun.     

Angin mencekam berhembus di koridor. Empat menit kemudian, suara pintu terbuka datang dari lantai dua. Perawat tersebut tampaknya berhasil menyusul. Segala sesuatunya sepertinya akan semakin buruk bagi Chen Ge. Perawat tersebut sedang menuju ke lantai satu, namun Chen Ge sedang terjebak dalam situasi dimana ia tidak bisa bergerak sedikitpun. Monster di balik pintu mungkin merasakan kehadirannya. Jika ia membuat gerakan tiba-tiba, monster tersebut mungkin akan keluar dari balik pintu.     

Mereka sedang berada dalam kompetisi keheningan. Monster di balik pintu sepertinya tampak ragu-ragu. Di luar pintu, Chen Ge belum menyusun rencana untuk menghadapinya. Apa yang ingin dilakukannya sekarang adalah menemukan sesuatu yang dapat menutup pintu untuk sementara waktu dan bertahan hingga pagi di rumah sakit.     

Si perawat, yang telah selesai memeriksa lantai tiga dan dua, akhirnya tiba di lantai satu. Perawat itu tampaknya adalah orang yang pendendam ketika masih hidup. Ketika melihat Chen Ge, ia mulai mempercepat langkah dengan gaya berjalannya yang terhuyung-huyung.     

Di balai rumah sakit yang suram dan tertutup, seorang wanita gila yang mengenakan pakaian perawat compang-camping sedang menyerangnya; ini memang pemandangan yang menakutkan. Urat berwarna hijau terlihat memenuhi lengan Chen Ge saat ia memandang perawat yang mengganggunya dari sudut mata.     

"Aku sudah memberimu buku catatan tadi, kenapa kau masih mengejarku?"     

Jika berada di tempat lain dan lain waktu, Chen Ge tidak akan panik. Tetapi, monster di dalam pintu memberinya terlalu banyak tekanan.     

Ia telah mendengar suara itu sebelumnya, namun belum pernah melihat wujud monster di balik pintu. Ketakutan akan hal yang tidak diketahuinya selalu menjadi ketakutan terbesarnya.     

Perawat itu tidak memedulikan perkataan Chen Ge dan terus bergerak. Dengan tangan yang terlihat siap untuk menyerang, ia segera tiba dalam jarak sepuluh meter dari Chen Ge. Luka yang disebabkan oleh pisau daging telah pulih, dan tubuh cacat perawat telah semakin padat. Chen Ge bahkan bisa melihat kamera tergantung di kerah si perawat.     

"Jangan memaksa."     

Ketika si perawat hanya berjarak lima meter dari Chen Ge, Chen Ge mengambil keputusan dengan cepat. Di antara keduanya, ia memilih yang lebih lemah. Ia akan melenyapkan perawat terlebih dahulu sebelum melawan sosok yang berada di balik pintu.     

Chen Ge perlahan menarik tangannya dari pintu. Ketika perawat sudah cukup dekat, Chen Ge menerjangnya dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada lawan. Palunya diayunkan dengan bebas, dan ia menyerang perawat seolah-olah ia sudah gila. Pada kenyataannya, selain sedikit sulit untuk dibunuh, perawat itu sebenarnya tidak terlalu kuat.     

Ketika pisau daging memotong tubuh wanita di hadapannya, Chen Ge tidak melanjutkan serangan. Ia menyadari ancaman yang lebih besar dari belakangnya.     

Saat Chen Ge dan perawat terperangkap dalam perkelahian, pintu kamar ketiga mulai berdarah. Sesuatu yang tampak seperti darah mengalir dari pintu dan menghilang ketika menyentuh lantai. Sebuah kekuatan yang besar mendorong pintu hingga terbuka dari dalam. Pintu pun berderit ketika perlahan-lahan terbuka.     

"Monster itu keluar!" Chen Ge tidak dapat melenyapkan perawat dalam waktu singkat, dan ia tengah terperangkap dalam situasi yang berbahaya. Perawat itu sepertinya sangat membencinya karena menggunakan seluruh tubuhnya untuk menghentikan gerakan Chen Ge seperti seekor ular boa.     

Dengan ancaman yang lebih besar di belakangnya, Chen Ge menguatkan mental. Ia berjuang untuk melepaskan diri dari cengkraman perawat dan memukul punggung perawat itu dengan keras. Palu yang diberikan oleh ponsel hitam memiliki efek untuk membuat arwah lemah. Ini terbukti ketika palu mendarat di tubuh perawat. Chen Ge memukul perawat di tempat yang sama, dan perawat di hadapannya pun terlempar ke depan, mendarat di antara Chen Ge dan pintu berdarah.     

Pintu berdarah sudah setengah terbuka, dan sesuatu keluar dari dalamnya.     

"Ini bukan tempat dimana kau seharusnya berada!" Chen Ge melanjutkan serangannya. Metode normal tidak dapat membunuh perawat, jadi ia mencoba satu-satunya cara yang tersedia — ia berencana untuk memaksa perawat masuk ke dalam pintu berdarah dan mungkin apa yang dilakukannya akan menutup pintu.     

Segalanya menjadi lebih mudah namun jauh lebih mengerikan daripada yang diantisipasi Chen Ge. Ketika perawat mendekati pintu, sebuah tangan berbulu keluar dari pintu yang setengah terbuka. Tangan itu meraih lokasi di mana Chen Ge berdiri sebelumnya. Selama pertarungannya dengan perawat, Chen Ge sengaja bertukar posisi aslinya dengan perawat.     

Telapak tangannya meraih si perawat dan dengan kuat menarik perawat tersebut hingga mundur. Wajah perawat itu terlihat ketakutan, dan ia hampir tidak memiliki kesempatan untuk melawan sebelum ditarik ke dalam pintu. Saat melihatnya, Chen Ge berlari ke depan pintu dan membanting pintu hingga tertutup. Ia menekan pintu dengan semua berat di tubuhnya untuk menahan pintu agar tidak terbuka.     

BANG!     

Suara seseorang berusaha mendobrak terasa dari balik pintu. Chen Ge pernah mengalami hal serupa di rumah hantu-nya, namun perbedaannya adalah, pintu di rumah hantunya hanya terbuka selama satu menit. Sedangkan, pintu berdarah di rumah sakit mungkin akan tetap terbuka sepanjang malam.     

BANG!     

Sesuatu kembali menghantam pintu dengan keras, menyebabkan punggung Chen Ge mati rasa. "Monster macam apa sebenarnya yang berada di balik pintu? Kenapa dia begitu kuat?"     

Ia tidak tahu cara untuk menutup pintu, dan tidak ada yang bisa membantunya menahan pintu. Hal yang terburuk adalah tindakannya membanting pintu tadi mungkin menarik lebih banyak monster.     

"Pintu ini harus ditutup, meskipun hanya untuk sementara. Jika tidak, aku mungkin tidak akan bisa selamat untuk melihat matahari terbit besok pagi." Chen Ge memaksa dirinya untuk tetap tenang. Dengan punggung yang menempel pada pintu, ia mengeluarkan ponselnya untuk menelpon Dokter Gao. "Tolong angkat!"     

Panggilan Chen Ge dijawab setelah empat dering. Suara dokter Gao terdengar dari seberang. "Chen Ge?"     

Mungkin karena masalah sinyal, suara Dokter Gao seperti terputus-putus, dan ini hanya membuat Chen Ge merasa lebih gugup. "Dokter Gao, aku ingin berbicara dengan Men Nan! Aku punya keadaan darurat!"     

"Dia masih dirawat di rumah sakit, apa yang kau inginkan darinya?"     

"Ini adalah situasi hidup dan mati! Dia lahir di rumah sakit jiwa, dan persona ketiga yang tersembunyi adalah Men Nan yang sebenarnya," kata Chen Ge mendesak. Meskipun bingung dengan apa yang dikatakannya, dari nada tergesa-gesa Chen Ge, Dokter Gao sadar Chen Ge mungkin sedang berada dalam situasi yang berbahaya.     

"Aku akan pergi ke rumah sakit sekarang. Aku akan sampai dalam dua puluh menit. Jangan putuskan sambungannya; beritahu aku jika kau butuh sesuatu."     

"Aku mungkin tidak akan bertahan hingga dua puluh menit." Punggung Chen Ge terasa sakit, dan beberapa kamar di sampingnya mulai membuat suara-suara aneh. "Dokter Gao, kau harus membantuku memanggil persona ketiga di dalam diri Men Nan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.