Teror Rumah Hantu

Tolong! Tolong!



Tolong! Tolong!

2"Kau duluan saja. Kudengar, rumah hantu ini membagi skenarionya ke dalam beberapa tingkat kesulitan yang berbeda. Karena kita jarang mengunjungi skenario yang paling sulit, aku ingin melihat-lihat sebentar lagi." Ye Xiaoxin berdiri di dalam kantor direktur.     

Suara yang keluar dari pemutar kaset semakin keras, dan beberapa suara lain bisa terdengar bercampur di antara white noise tersebut. Suara itu terdengar seperti sedang terengah-engah sambil menangis.     

Han Qiuming melihat waktu. Mereka masih memiliki sisa dua menit lagi. Ia tidak dapat menyia-nyiakan waktu. "Oke, jagalah dirimu sendiri."     

Kemudian, ia berbalik menuju pintu keluar dengan membawa alat pemutar kaset. Saat menyaksikan punggung Han Qiuming yang menghilang dalam kegelapan, mata Ye Xiaoxin, yang selama ini tenang, tiba-tiba membelalak lebar.     

Mengapa ada seseorang yang berada di punggung pria itu?!     

Ia adalah seseorang yang tidak percaya pada hal yang berbau supranatural. Sehingga, ia bisa dengan berani mengulas banyak rumah hantu. Namun, ia baru saja melihat sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh pengalaman miliknya.      

Siapa yang ada di punggungnya? Apakah itu salah satu pekerja?     

...     

Han Qiuming berlari secepat yang ia mampu sambil membawa pemutar kaset.      

Dua menit lagi!     

Suhu tubuhnya tiba-tiba menurun. Entah mengapa, hawa dingin terpancar dari punggungnya dan menyelimuti tubuhnya sebelum merayap ke dalam hatinya.     

"Sakit…"     

Sebuah suara muncul di samping telinganya. Akan tetapi, suara itu menghilang dengan cepat.     

"Siapa itu?!" Han Qiuming menoleh ke belakang. Ia merasa seperti ada seorang gadis di punggungnya. Namun, ketika menoleh, ia tidak menemukan apa-apa. "Apakah aku salah?"     

Ia berlari semakin cepat dengan tujuan sederhana dalam pikirannya, yaitu untuk keluar sesegera mungkin. "Aku sudah memiliki benda yang dicari dan aku akan menang saat aku keluar dari sini. Aku akan merebut kembali wibawa Sekolah Kedokteran Tian Teng yang telah hilang!" Han Qiuming mengabaikan segalanya dan segera berlari ke depan.     

"Sangat menyakitkan ..."     

Suara itu semakin dekat dan bergerak dari punggungnya ke sisi telinganya. seolah-olah berusaha menemukan jalan masuk ke dalam telinganya.     

"Sangat menyakitkan!"     

"Ahhh!" Han Qiuming melambaikan tangan ke udara di sekelilingnya dengan emosi. "Keluar! Siapa itu?!"     

Tidak ada yang menjawab pertanyaannya. Hanya ada gema suaranya dan white noise dari pemutar kaset di koridor panjang.     

"Apa ini suara dari pemutar kaset?" selain dirinya, hanya pemutar kaset ini yang bisa menghasilkan suara. Lalu, Han Qiuming mengangkat pemutar kaset ke depan matanya. Kaset di dalamnya masih terus berputar, dan lampu tombol 'mainkan' telah berubah dari hijau menjadi merah.      

"Ini pasti asal suaranya!"     

Han Qiuming tidak tahu apa yang salah. Waktu pun terus berlalu. Setelah membulatkan tekad, ia memeluk pemutar kaset dan terus berusaha berlari secepat mungkin.     

Pasti ada yang salah dengan pemutar kasetnya, tetapi benda ini juga merupakan kunci untuk menyelesaikan skenario! Kita sudah bersusah payah — aku tidak akan membuangnya! Membuang benda ini sama saja dengan menyia-nyiakan semua upayaku!     

Han Qiuming mengutuk Chen Ge di dalam hati. Benar-benar keji!     

Ia harus keluar dengan membawa pemutar kaset untuk memenangkan skenario, dan ini adalah keputusan tersulitnya. Meninggalkan pemutar kaset berarti mereka akan kalah, namun tetap membawa pemutar kaset berarti harus menanggung siksaan yang ditimbulkan. Ini adalah skenario yang tidak bisa diselesaikan oleh orang normal!     

"Argh!" Han Qiuming menggertakkan gigi. Ia berniat mempertaruhkan hidupnya untuk menyelesaikan rumah hantu Chen Ge. Ia terus berlari, namun beban di pundaknya semakin berat, seperti ada sesuatu yang menekan bahunya. Hawa dingin kian merasuk ke tulangnya.     

"Sangat menyakitkan ...     

Suara dari belakang menjadi semakin jelas. Suara tersebut telah berubah dari suara kabur laki-laki menjadi suara perempuan. Suara itu terdengar sangat akrab di telinganya dan dipenuhi dengan ketidakberdayaan serta keputusasaan.     

Tunggu sebentar!     

Ketika suara di dekatnya muncul, bulu-bulu di tubuh Han Qiuming berdiri seketika.     

Aku pernah mendengar suara ini di suatu tempat sebelumnya.     

Kewarasannya hampir runtuh. Di rumah hantu yang belum pernah dikunjunginya, ia mendengar suara yang telah dikenal.     

 Dimana aku mendengarnya?     

Keringat dingin pun jatuh dari dahinya. Ia tidak punya banyak teman wanita. Sebenarnya, ia tidak memiliki teman wanita seusianya.      

Tidak, aku pasti pernah mendengar suara ini di suatu tempat!     

Sebuah memori yang terjadi sekitar setengah tahun lalu pun muncul di benaknya. Saat mengedit desain Sekolah Kedokteran Tian Teng untuk meningkatkan daya tarik rumah hantu, dengan mengabaikan keberatan orang lain, ia bersikeras menambahkan kematian Xu Zhenzhen dan ayahnya ke dalam plot. Untuk menambahkan keasliannya, ia telah meneliti kasus Xu Zhenzhen secara menyeluruh.     

Gadis itu pernah bekerja di rumah sakit ayahnya. Kemudian, ia dipecat karena kesalahan medis. Pada saat itu, keluarga pasien mempermasalahkan kesalahan medisnya, dan bahkan terdapat beberapa video di internet yang membahas ini. Keluarga tersebut pergi ke rumah sakit untuk menuntut penjelasan Xu Zhenzhen. Dalam balutan seragam perawat, Xu Zhenzhen dikelilingi oleh dokter dan perawat lain. Ia menjelaskan dengan suara lembut, namun tidak ada yang mendengar penjelasannya. Pada akhirnya, situasi menjadi tak terkendali, dan ia didorong hingga terjatuh. Seseorang bahkan telah menginjak jari-jarinya.     

"Sangat menyakitkan ..."     

Ya! Ini suaranya!     

Kepala Han Qiuming seperti ingin meledak. Ia mendengarkan suara korban yang telah meninggal di dalam rumah hantu!     

Ia langsung membuang pemutar kaset. Bahkan, jika memiliki sepuluh jantung tambahan sekalipun, ia tidak akan mendekati pemutar kaset itu lagi.     

Mengapa suara Xu Zhenzhen bisa muncul dari dalam pemutar kaset ini? Apakah si Chen yang melakukannya? Mustahil! Dia tidak menduga kami akan memasuki Balai Ketiga Rumah Sakit. Aku telah mengubah rencananya.      

Han Qiuming ingin memberikan tamparan keras di bibirnya sendiri.      

Aku seharusnya tidak mengatakan itu!     

Kaset rekaman tersebut awalnya berasal dari Sekolah Kedokteran Tian Teng.      

Mungkinkah Xu Zhenzhen yang menjadi sumber inspirasiku telah kembali sebagai hantu yang sebenarnya?     

Suhu tubuhnya menurun, dan kulitnya terasa dingin. Tekanan di pundaknya terus meningkat.      

Aku harus pergi terlebih dahulu; rumah ini terlalu berhantu.     

Han Qiuming terus berlari, namun ia baru mengambil beberapa langkah sebelum mulai terengah-engah karena kehabisan udara. Kasur-kasur empuk semakin membuatnya kesulitan untuk berjalan, dan setiap langkah yang diambilnya membuat tubuhnya terasa lebih berat.     

Apa yang terjadi? Aku merasa seperti sedang membawa sesuatu.     

Han Qiuming menoleh ke belakang. Pemutar kaset yang dilemparkannya di sudut tidak rusak karena jatuh di atas kasur, dan kaset di dalamnya masih terus berputar. Kaset yang terus berputar itu seperti senyum misterius atau pusaran air yang sangat menarik untuknya.     

Aku harus segera melarikan diri.     

Ia berada jauh dari pemutar kaset, namun white noise terasa seperti tepat di samping telinganya.     

"Sangat menyakitkan, sangat menyakitkan ..."     

Suara wanita itu memenuhi pikiran Han Qiuming, dan tatapan kegilaan memenuhi matanya. "Berhenti bicara! Kubilang, berhenti bicara!"     

Ia memukul udara disekitarnya dan berbalik dengan liar. Ia ingin mencari sumber suara tersebut. Dalam sekejap, ia melihat wajah seorang wanita di bahunya yang sedang berbisik di telinganya.     

"Aku menangkapmu!" ia menyalakan senter ponsel dan mengarahkan kamera ke belakang. Saat kamera berputar, wajah yang sudah dikenalnya dan sering dilihatnya di koran serta laporan medis muncul di layar ponsel. "Xu ... Xu Zhenzhen!"     

Ponsel pun terlepas dari genggamannya, dan Han Qiuming berlari menyusuri koridor, berlari dengan sangat cepat. Tubuhnya menjadi lebih dingin, dan suara itu menolak untuk meninggalkannya.     

"Sangat menyakitkan, sangat menyakitkan, sangat menyakitkan!"     

Setelah berbelok, Han Qiuming kembali ke lorong tempat para manekin berserakan. Ia tidak memerhatikan perubahan pada manekin dan melesat dengan membabi buta. Ia tahu bahwa ia harus memperhatikan kemana ia melangkah. Akan tetapi, sesuatu membuatnya tersandung, dan ia terjatuh di antara manekin. Saat terjatuh, kacamatanya yang tebal juga ikut terlempar ke depan.     

"Kacamataku!"     

Ia hanya bisa merangkak dalam kegelapan karena pandangannya benar-benar kabur. Namun, ia masih bisa melihat bentuk tangan, kaki, dan kepala para manekin di sekitarnya. Ia merangkak ke arah kacamatanya, namun kacamatanya terus bergerak menjauh, seolah-olah sedang digerakkan oleh para manekin.     

Dalam kegelapan, ia bisa merasakan banyak kepala dan bagian tubuh bergerak ke arahnya.     

"Apa itu?! Jangan mendekat! Tolong! Tolong!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.