Teror Rumah Hantu

Siapa Kau? [2 in 1]



Siapa Kau? [2 in 1]

3"Kalian berdua harus tetap berada di sini. Jika ada yang jatuh dari atas, ingatlah untuk menangkapnya." Chen Ge meletakkan tas travel dengan kucing putih di lantai kemudian berlari menaiki tangga sambil memegang palu Doctor Skull-cracker.     

"Berhati-hatilah!" tidak peduli seberapa keras si pemabuk berteriak, Chen Ge tidak berhenti. Menyelamatkan nyawa seseorang adalah masalah penting. Sejak Chen Ge melangkah ke kota Li Wan, targetnya yang sebenarnya adalah bayangan. Keberadaan yang sangat misterius namun memiliki detail tak berujung yang terhubung dengan dirinya sendiri, Chen Ge hanya akan merasa tenang setelah menangkapnya.     

"Aku pasti akan bisa mendapatkan banyak informasi tentang orang tuaku dari bayangan." Sebelum memasuki kota Li Wan, ia telah memprediksi momen ini. Namun, rencananya semula adalah membuat pria yang tersenyum dan sepatu hak tinggi merah membantunya membuka jalan. Sayangnya, kemunculan dokter Gao telah membuat rencananya berantakan.     

"Namun, secara umum, situasi saat ini ternyata masih menguntungkanku." Di luar gedung, dokter Gao ditahan oleh Xu Yin, memberikan Chen Ge kesempatan langka.     

"Monster itu menunggumu di sini, jangan datang kemari!" kali ini, Gunting yang berbicara. Kondisinya tidak begitu baik. Bercak darah pudar muncul di tubuhnya seolah semua pembuluh di bawah kulitnya meledak pada saat yang sama.     

"Dia menungguku, dan aku juga sedang mencarinya!" Chen Ge berlari semakin cepat. Di belakangnya, kucing putih merangkak keluar dari tas dan dengan gesit mengikuti Chen Ge dari belakang. Anak-anak di lantai tujuh jelas menggunakan kelompok Gunting sebagai umpan untuk memancing Chen Ge lebih jauh. Mereka telah diberi perintah yang sangat ketat. Begitu Chen Ge mendekat, mereka melepaskan tahanan mereka dan segera melarikan diri.     

"Berikan tanganmu!" Chen Ge menyeret Gunting dan si pemabuk ke tempat aman. Tidak ada tali atau benda serupa di sekitar tubuh mereka, namun dari cara mereka bereaksi, sepertinya mereka menderita reaksi serius terhadap sesuatu. Tubuh mereka dipenuhi rasa sakit, dan mereka bahkan kesulitan berdiri.     

"Bisakah kalian berjalan sendiri?" Chen Ge kemudian menyeret sang dokter ke samping. Racun pada tubuh sang dokter belum sembuh.     

"Biarkan saja kami. Alasan bayangan tidak membunuh kami adalah karena dia berencana menggunakan kami untuk membebanimu. Makhluk itu tidak akan berhenti hingga mencapai tujuannya," kata sang dokter dengan lemah.     

"Karena kau dapat mengucapkan kalimat lengkap, sepertinya kau perlahan mulai pulih." Chen Ge hendak bertanya apa yang terjadi pada mereka di gedung Fan Chong, namun ia merasakan sesuatu yang dingin menyentuh bagian belakang lehernya. Berbalik ke belakang, kepala pria bertato meluncur dari lantai delapan. Wajahnya berlumuran darah, dan matanya melotot. Tato tengkorak manusia di lengannya secara brutal ditarik keluar dari kulitnya yang telanjang. Beberapa anak tanpa ekspresi dan emosi berdiri di sekitarnya. Mereka memegang kuas di tangan mereka, dan menggunakan darah pria bertato untuk menyelesaikan lukisan mereka.     

"Pria itu sudah mati?" anak-anak ini lebih tak beremosi daripada yang ada di lantai dasar. Cara mereka memperlakukan manusia hidup sebagai "mainan" membuat tulang belakang Chen Ge bergetar.     

"Pria bertato sudah mati. Jika akhir kisah seseorang semakin buruk seiring dengan semakin tinggi kita bergerak ke atas, maka bukankah artinya sesuatu yang buruk telah menimpa Men Nan dan pak Zhou?" Chen Ge mulai merasa khawatir. Ini adalah pertama kalinya ia menyadari betapa pentingnya pekerja yang biasanya menemaninya. Tanpa disadarinya, ia sudah menganggap mereka sebagai keluarga dan teman dekatnya.     

Mayat pria bertato didorong menuruni tangga oleh anak-anak. Pria bertato jatuh di depan mata Chen Ge. Kehidupan yang begitu berharga berakhir begitu saja. Inilah sifat dunia di balik pintu. Dalam dunia mimpi buruk yang ditenun dari keputusasaan dan rasa sakit, kehidupan dan harapan adalah hal yang paling rapuh.     

Setelah tubuh pria bertato mendarat dengan suara keras di lantai, anak-anak berpencar seolah-olah mereka telah menyelesaikan misi mereka. Satu-satunya yang tersisa di tangga adalah lukisan yang dilukis dengan darah pria bertato.     

Setelah mereka pergi, tawa anak-anak terdengar dari lantai sepuluh. Anak-anak di sana telah kehilangan wajah tanpa emosi mereka. Wajah mereka dipenuhi dengan senyum paling cerah, namun apa yang mereka lakukan membuat Chen Ge menggertakkan gigi.     

Beberapa anak menahan arwah ponsel, Tong Tong. Tubuh Tong Tong ditarik dari berbagai arah sehingga menjadi cacat. Ponselnya yang berharga telah diambil, dan anak-anak menghapus pesan yang dikirim ibu Tong Tong satu per satu di depan matanya sendiri.     

Anak-anak kecil itu seperti hewan yang dibesarkan oleh bayangan dan tidak bisa lagi disebut anak-anak. Mereka diajari untuk membenci semua hal baik di dunia, jadi mereka memandang cinta sebagai hal yang paling menjijikkan. Chen Ge merasa seolah bayangan melatih anak-anak ini sebagai muridnya, mengubah mereka menjadi monster sepertinya.     

Setiap karyawan di rumah hantu memiliki kisah mereka masing-masing, dan kisah Tong Tong lah yang paling menyentuh Chen Ge. Alasan ia membawa bocah ini di bawah sayapnya bukan hanya karena kekuatannya, namun karena janji yang telah diberikannya pada ibu Tong Tong. Tong Tong tidak melawan atau bahkan menangis. Ia sudah terbiasa dengan semua ini. Ia telah mengalami hal serupa baik ketika ia masih hidup dan ketika ia bekerja untuk perkumpulan cerita hantu, Han Bao'er. Namun, sikapnya yang seperti ini semakin mengoyak hati Chen Ge.     

Anak-anak itu tahu bahwa Tong Tong akan menarik perhatian Chen Ge. Mereka membawa Tong Tong lebih tinggi menaiki tangga, jelas mencoba memancing Chen Ge untuk mengikuti mereka.     

"Chen Ge! Jangan ikuti mereka!" Lee Zheng menyeret Jia Ming ke atas tangga untuk menghentikan Chen Ge. "Ada beberapa orang yang terluka parah dalam kelompok kita. Kita perlu membawa mereka pergi dari sini. Ketika memasuki kota Li Wan, aku menghubungi petugas lain di stasiun kepolisian. Bantuan akan segera datang."     

"Tidak akan ada bantuan. Aku ingin kau dan Jia Ming membantuku membawa orang-orang ini ke bawah. Cobalah untuk membawa mereka sejauh mungkin dari sini.'' Chen Ge sedikit mengernyit. Ia membolik-balik komik dan membuka salah satu halaman, namun ia melakukannya tanpa membangkitkan perhatian Lee Zheng atau Jia Ming. Ia melakukannya dalam waktu kurang dari satu detik.     

"Apakah kau tidak akan pergi bersama kami? Apa yang akan kau lakukan?" Lee Zheng mencoba sebisanya untuk menghentikan Chen Ge.     

"Aku tidak pandai mendidik anak-anak, jadi aku hanya bisa memperlakukan anak-anak yang mengintimidasi orang lain sebagai orang dewasa, dan jika mereka dewasa, segalanya akan jauh lebih sederhana." Chen Ge mengangkat palu sambil menggumamkan nama seseorang. Di tangga sempit, aroma darah pekat tercium. Sebuah tangan bengkok muncul di sebelah Chen Ge sebelum perlahan mendarat di bahu Chen Ge.     

"Tangkap mereka semua, bawa mereka kembali bersama kita sehingga kita bisa memberi mereka pendidikan korektif."     

Kepala yang tergantung di bahu perlahan terangkat dengan sendirinya. Tubuh yang hancur karena kecelakaan mobil perlahan pulih saat wanita itu mendongak. Arwah Merah dari terowongan Gua Naga Putih telah dipanggil. Ia tampaknya memiliki keingintahuan alami terhadap dunia di luar terowongan. Ketika kabut darah tipis mengelilingi tubuhnya, keinginan untuk membunuh segalanya di hadapannya mulai muncul.     

Setelah Xu Yin memancing dokter Gao pergi, Bai Qiulin terlalu lemah untuk menghadapi keadaan berbahaya. Jadi, untuk memastikan keselamatannya sendiri, Chen Ge menggunakan senjata pamungkas lainnya — wanita dari terowongan.     

Dengan Arwah Merah yang membuka jalan di depan, ia bisa bergerak maju. Tidak peduli di mana, tidak peduli kapan, Arwah Merah adalah kehadiran paling menakutkan. Ketika anak-anak di gedung melihat kemunculan Arwah Merah, mereka mulai berlari dan bersembunyi karena insting. Beberapa anak yang meraih Tong Tong juga harus menyingkirkan senyum dari wajah mereka. Mereka bergerak maju seperti hidup mereka bergantung padanya. Dari sudut pandang Chen Ge, rasanya seperti anak-anak itu telah menyelesaikan misi mereka, yaitu untuk memancing Chen Ge ke lantai paling atas.     

"Lantai paling atas sangat berbahaya! Jangan pergi ke sana!" Lee Zheng berteriak dari belakang. Ia sepertinya telah mendapatkan beberapa informasi dari Jia Ming. Terdorong oleh urgensi saat itu, ia meninggalkan Gunting dan si pemabuk dan bergerak untuk mengejar Chen Ge.     

Dengan pimpinan Arwah Merah, Chen Ge bisa berhenti mengkhawatirkan bahaya yang mungkin muncul di sepanjang jalan. Ia menenangkan diri untuk memikirkan beberapa pertanyaan penting.     

"Gambar yang dihasilkan atas kerjasama Arwah Pena dan Yan Danian memperlihatkan pak Zhou dan Men Nan bersembunyi di dalam sebuah ruangan kecil. Mereka tidak tertangkap, namun untuk sementara terjebak. Dengan kata lain, bayangan tidak benar-benar memiliki kendali penuh terhadap situasi. Dia terjebak dalam pertarungan dengan dokter Gao, dan dia hanya menghilang dari mataku beberapa saat yang lalu. Bagaimana dia bisa mengatur begitu banyak perangkap menakutkan dalam waktu sesingkat ini?     

"Bayangan telah melawan Zhang Ya sebelumnya, dan dia tahu bahwa aku memiliki Arwah Merah Besar bersamaku. Oleh karena itu, satu-satunya kemungkinan yang dimilikinya adalah menemukan perangkap yang dapat mengancam Arwah Merah Besar sebelum dia bisa berurusan denganku. Tapi aku ragu jebakan sekuat itu dapat dibangun dalam waktu singkat."     

Chen Ge mengetahui semuanya dengan sempurna. Ia menyipitkan mata, dan tiba-tiba, detail kecil melintas di benaknya.     

"Aku tahu!" tanpa menurunkan kecepatannya, Chen Ge bergegas menaiki tangga tanpa berhenti. Semakin tinggi ia bergerak, semakin dalam kebencian yang dibawa oleh anak-anak. Mereka berubah dari arwah penasaran menjadi arwah penuh kebencian. Melampaui lantai sebelas, beberapa baju anak-anak terlihat berlumuran darah, dan Chen Ge bahkan melihat seorang pemuda setengah Arwah Merah. Tanpa bantuan wanita dari terowongan, hanya dengan dirinya dan Bai Qiulin, perjalanan mereka akan berhenti di lantai sebelas.     

Namun, bahkan dengan bantuan wanita itu, perjalanan mereka tidak mudah. Gambar-gambar rumit mulai muncul di dinding. Gambar itu dicat dengan sejenis cairan gelap khusus. Chen Ge pernah menemukan cairan semacam ini di hotel sebelumnya. Cairan tersebut bisa menyebabkan semacam pengaruh pada Arwah Merah. Sekarang, Chen Ge menyesal menggunakan barang berharga itu untuk memprovokasi arwah wanita tanpa kepala. Melirik ke arah dinding, semua lukisan di dinding dipenuhi dengan cairan gelap, dan berjalan melewatinya memberi Chen Ge ketidaknyamanan yang kuat.     

"Semua lukisan terlihat kasar dan terlihat seperti coretan anak yang bosan. Mungkinkah lukisan-lukisan ini dibuat oleh arwah janin?"     

Wanita dari terowongan yang berjalan di depan mereka menderita sebagian besar tekanan, dan kondisinya tidak terlihat begitu baik.     

"Lukisan-lukisan ini bahkan dapat melemahkan Arwah Merah. Apakah lukisan ini ada hubungannya dengan kehadiran di atas Arwah Merah?" melihat lukisan-lukisan tersebut, Chen Ge menyadari bahwa lukisan itu hanya menggambarkan kegiatan sehari-hari, namun entah mengapa, mampu membuat rambut di punggung Chen Ge berdiri. Ia tidak mengerti mengapa ia mengkhawatirkan gambar ini. "Mungkinkah gambar di dinding mengacu pada hal-hal yang pernah kualami? Tapi, kenapa aku tidak memiliki ingatan sama sekali tentangnya? Tidak, ini sepertinya adalah ingatan arwah janin. Semua ini tidak ada hubungannya denganku."     

"Chen Ge! Apa yang sedang kau lakukan? Cepat ikuti aku turun ke lantai bawah!" Lee Zheng dan Jia Ming mengikuti di belakangnya. Lukisan-lukisan tampaknya tidak banyak memengaruhi manusia normal. Mereka tidak bisa merasakan kebencian yang mendalam dan kebencian yang melekat dalam lukisan itu.     

"Mereka masih pekerjaku, bagaimana mungkin aku yang adalah bos mereka meninggalkan mereka dan melarikan diri?"     

Menolak tekanan, wanita di terowongan dan Chen Ge mencapai lantai atas gedung, namun Tong Tong sudah menghilang. Yang bisa dilihat Chen Ge hanyalah pintu yang mengarah ke atap, yang dibiarkan setengah terbuka.     

"Bayangan itu berusaha keras untuk memancingku ke sini?" pintu yang mengarah ke atap dipenuhi dengan lukisan hitam, namun isi lukisannya berbeda dari yang ada pada dinding sebelumnya. Lukisan itu tidak lagi tentang kehidupan, namun menggambarkan banyak skenario kematian yang sangat kejam.     

Anak dalam lukisan mengalami berbagai jenis kematian, dan ia sendirian melewati semua itu. Ia tidak mengerti arti dari kehadirannya, seolah tujuan hidupnya hanyalah menunggu dan mengalami kematian yang lebih keji.     

Ketika dilihat dari jauh, lukisan-lukisan gelap tersebut tampak membentuk sosok seorang pria dan anehnya, sosok itu sangat mirip dengan Chen Ge. Warna tinta di bagian bawah lukisan misterius relatif pudar. Namun, semakin lama, lukisan menjadi semakin gelap. Rasanya seolah monster akan kembali setiap kali ia tumbuh dewasa dan menggunakan lukisan untuk mengisi tubuhnya.     

Awalnya, bentuk lukisannya hanya memerlihatkan sosok anak kecil, namun sosok dalam lukisan terus tumbuh seiring berjalannya waktu, mirip dengan Chen Ge. Namun, pertumbuhan Chen Ge dipenuhi dengan cahaya dan harapan, sementara pertumbuhan sosok di dinding dipenuhi dengan berbagai cara kematian yang menakutkan dan mustahil.     

"Tong Tong berada tepat di belakang pintu." Chen Ge melihat pintu yang mengarah ke atap, dan ia merasakan kesadarannya memudar. Seolah-olah metode kematian perlahan-lahan memasuki benaknya, mencoba menjadikan lukisan pada dinding sebagai ingatannya sendiri.     

"Aku tidak pernah mengalami semua ini! Ini bukan ingatanku!" Chen Ge mengangkat palu dan berencana untuk menghancurkan pintu di depannya, seolah ia mendapat kesan bahwa begitu pintu tersebut rusak, kenangan menyakitkan yang bukan miliknya juga akan menghilang.     

Ekspresinya terlihat menyakitkan, dan tepat ketika palu akan jatuh, ia merasakan sakit yang menusuk di sekitar jantungnya, seperti seseorang menusuknya dengan jarum. Perasaan kesakitan membawa Chen Ge keluar dari kabut. Hanya dalam momen singkat ini, punggungnya basah oleh keringat. Memegang dadanya, ia mengeluarkan dua kunci yang serupa dari saku dadanya.     

"Kunci Persepsi Diri?" karat pada kunci sebagian besar telah menghilang. Chen Ge masih belum mengerti bagaimana cara menggunakan kunci itu dengan benar, namun kunci tersebut sepertinya telah membantunya sebelumnya.     

"Jika ingatannya menyatu denganku, maka konsekuensinya tidak terbayangkan." Chen Ge meletakkan palu dan melihat ke arah pintu yang setengah terbuka. Seperti orang gila, ia berbicara pada benda mati. "Siapa kau? Kenapa kau begitu membenciku?"     

"Kita seharusnya tidak tinggal di sini lebih lama lagi, ayo pergi sekarang!" Lee Zheng memandang sekitarnya dengan waspada. Tangannya memegang pistol di pinggangnya. Ia baru akan mengambilnya ketika Chen Ge perlahan berbalik untuk menatap langsung padanya.     

"Siapa kau?" memegang palu, mata Chen Ge memerah.     

"Aku? Aku Lee Zheng! Chen Ge, ada apa denganmu?" tangan Lee Zheng berada di atas sarungnya. Ia ingin mengeluarkan pistol, namun ia menyadari bahwa Chen Ge telah siap untuk memukul tangannya jika dia meraih pistol.     

"Kau bukan Lee Zheng." Suara Chen Ge terdengar serak. "Kau mengatakan sebelumnya bahwa ketika memasuki kota Li Wan, kau menghubungi seluruh stasiun kepolisian. Pada saat itu, kau mengejar Jia Ming sendirian. Ketika kita bertemu satu sama lain di hotel, aku tidak melihatmu membawa walkie-talkie, dan jangkauan walkie-talkie terbatas, jadi aku yakin kau menggunakan ponselmu untuk berkomunikasi dengan anggota timmu yang lain."     

"Memangnya kenapa jika aku menggunakan ponselku?"     

Sebelum memasuki kota Li Wan, aku menerima pesan darimu. Nada suara dan cara bicaramu mirip dengan Inspektur Lee, tetapi karena keadaan unik yang kualami, aku tidak bisa menjawab panggilanmu, jadi aku mintamu mengirim pesan padaku." Mata Chen Ge dipenuhi dengan darah, namun suaranya perlahan-lahan menjadi tenang. "Ketika dokter Gao berjuang melawan bayangan, saat itulah kalian semua menghilang. Sekarang, bayangan telah berhenti melawan dokter Gao dan kalian semua kembali muncul. Artinya, bayangan adalah salah satu dari kalian yang hilang."     

Lee Zheng masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi dipotong oleh Chen Ge.     

"Kau takut rencanamu terekspos, jadi kau menggunakan senjata pamungkasmu lebih awal dari yang diperlukan dan mengeluarkan kutukan untuk menangkap orang-orang yang menunggu di luar terowongan bawah tanah. Dengan begitu, kau dapat terus menyembunyikan identitas aslimu." Kata Chen Ge sambil melangkah maju, dan wanita dari terowongan terlindungi di sisinya. "Awalnya, aku hanya memiliki kecurigaan, tapi sekarang, aku akhirnya bisa memastikan bahwa kau adalah bayangannya."     

Ia membuka komik untuk melepaskan seekor anak anjing hitam yang lemah dan sakit-sakitan. Anak anjing itu terlihat sangat gembira ketika melihat Chen Ge, namun ketika melihat Lee Zheng, ia mengerang kebingungan.     

"Kau adalah kehadiran paling unik baginya. Kau mungkin bisa menipu kami semua, tetapi kau tidak akan pernah bisa menipu "orang" yang menganggapmu sebagai dunianya." Chen Ge berbalik untuk melihat anak anjing hitam yang ia bawa dari rumah anjing.     

Melihat anak anjing hitam, tangan Lee Zheng yang tadinya bergerak ke arah pistol perlahan-lahan menjadi santai. Kecemasan dan kemarahan di wajahnya perlahan menghilang, dan sebagai gantinya, wajahnya memerlihatkan ketenangan yang mendalam.     

"Ironis sekali. Menyelamatkan anak anjing itu adalah satu hal baik yang telah kulakukan dalam hidupku, dan kebaikanku menjadi petunjuk bagimu untuk mengetahui penyamaranku." Lee Zheng menatap anak anjing itu, dan kedinginan di matanya menyebabkan anak si anjing meringkuk ketakutan. "Aku seharusnya membunuhnya. Saat itu, kupikir akan menyenangkan jika dia tetap disiksa."     

Begitu selesai, Lee Zheng menutup matanya. Tubuhnya hancur ke lantai, namun bayangannya tetap berdiri tegak, memertahankan posturnya sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.