Teror Rumah Hantu

Ketemu!



Ketemu!

1"Semakin terang gadis itu bersinar, semakin iri gadis-gadis lain. Sebenarnya, bahkan jika dia tidak melakukan apapun, yang lain akan tetap mengucilkannya. Kadang-kadang, dicintai oleh Tuhan tidak selalu merupakan hal yang baik. Lagi pula, kebanyakan dari kita adalah setan."     

"Dari lima gadis itu, satu dari mereka sedang jatuh cinta, dan apa yang terjadi selanjutnya sudah bisa ditebak. Dia menulis surat cinta untuk mengakui perasaannya, namun anak laki-laki itu tidak menyukainya sama sekali. Bahkan, pemuda itu hanya mendekatinya karena ia ingin tahu lebih banyak tentang gadis lain."     

"Setelah mengetahui segalanya, kecemburuan dan rasa malu mendorongnya untuk membuat keputusan yang gila. Dia mencari pekerja yang mengelola ruang peralatan, dan mereka menyusun sebuah rencana untuk menghancurkan gadis itu."     

"Ketika tanggal kompetisi semakin dekat, keenam gadis selalu berada di studio tari untuk berlatih setiap sore. Karena sedang liburan musim panas, sekolah kosong. Gadis-gadis lain berpura-pura bersikap baik pada gadis itu, dan karena kepolosannya, dia benar-benar berpikir bahwa mereka ingin menjadi temannya."     

"Dia secara sukarela melakukan banyak tugas dan bahkan membuat permen buatannya sendiri untuk diberikan kepada 'teman-temannya'."     

"Namun, dia seharusnya tahu semua itu hanyalah jebakan.'Teman-temannya' adalah orang yang mendorongnya ke neraka yang paling dalam."     

Nomor 2 masih menceritakan kisahnya yang penuh dosa, namun jari-jari Chen Ge sudah terkepal kuat. Ketemu!     

Si pembunuh menceritakan dosanya kepada semua orang di sana, dan tidak ada jejak penyesalan dalam suaranya.     

Zhang Ya... Chen Ge memanggil dalam hati. Mengetahui cerita yang sebenarnya menambahkan emosi yang berbeda di hati Chen Ge. Hatinya benar-benar terasa sakit. Warna bayangannya berubah, namun Zhang Ya tidak muncul. Mungkin, ia makan terlalu banyak hantu di Balai Ketiga Rumah Sakit dan masih mencernanya.     

Seolah-olah mengetahui sesuatu sedang terjadi, No 2 melirik Chen Ge.     

"Gadis itu memanggil 'teman-temannya' untuk membantunya, namun alih-alih datang untuk membantu, salah satu dari mereka mengambil surat cinta dari ranselnya. Surat itu ditulis oleh pemuda yang dicintai si gadis, namun surat itu bukan ditujukan untuknya."     

"Gadis yang terpojok menatap jendela di belakangnya. Dia jatuh dari lantai empat, dan darah membasahi tubuhnya yang tergeletak. Bahkan, dengan darah di sekitarnya, dia masih terlihat cantik."     

"Dia masih hidup. Dia tidak bisa mengeluarkan suara, matanya terbuka ketika menatap 'teman-temannya' pergi meninggalkannya.     

"Gaun balet putihnya menjadi merah karena darah. Tidak ada yang tahu waktu kematiannya dengan pasti, dan tubuhnya ditemukan pada hari berikutnya."     

Setiap kalimat yang keluar dari bibir No 2 membuat garis darah dalam bayangan Chen Ge menjadi sedikit lebih gelap. Setelah mengonsumsi dua monster kurus dan sebagian Arwah Merah yang merupakan direktur lama, sesuatu tampaknya telah berubah dalam diri Zhang Ya. Chen Ge tidak memiliki cara untuk memanggilnya. Zhang Ya telah membantunya tiga kali, namun setiap kali muncul, ia hanya muncul atas kemauannya sendiri.     

"Selain luka akibat jatuh dari atas gedung, tidak ada luka lain di tubuh gadis itu. Dengan kesaksian para bebek-bebek jelek, kasusnya akhirnya dianggap bunuh diri."     

Nomor 2 mampu menjaga ketenangannya pada awalnya, namun, ketika ia berbicara, napasnya mulai tidak beraturan, dan ia terus menatap Chen Ge. Ia tampaknya telah menyadari sesuatu, dan dengan cepat menceritakan akhir dari kelima gadis itu. Mereka akan menerima surat cinta tanpa nama yang ditulis dengan darah pada malam hari, dan gadis yang menerimanya akan mati seminggu kemudian karena alasan yang tidak diketahui. Secara kebetulan, mereka semua berakhir di atas kursi.     

"Rumor sekolah mengatakan bahwa para gadis memainkan permainan kursi musik terkutuk, namun, sebenarnya gadis itu telah kembali sebagai arwah dan berkeliaran di studio tari."     

Nomor 2 mundur selangkah. "Itulah akhirnya."     

"Plotnya tidak buruk, namun alurnya berantakan. Di masa depan, kau harus belajar bagaimana cara menceritakan kisah yang baik dari orang lain." Pria di sebelah kanan menguap sebelum berbalik ke sisi lain meja. "Apa yang kalian pikirkan?"     

"Setidaknya ceritanya menarik, tidak seperti anggota baru minggu lalu." Pria pertama di sebelah kiri mengetuk jarinya di atas meja, matanya bersinar dingin. Pria di sebelah kanan tertawa sebelum menambahkan, "Karena dia telah selesai, sekarang giliran No. 3."     

"Tunggu sebentar," kata pria di sebelah kiri. Tatapannya perlahan-lahan berpindah dari No. 2 ke arah Chen Ge. "No. 2, No. 4, apakah kalian berdua saling mengenal?"     

Chen Ge tidak menyangka pria itu begitu tajam. Zhang Ya tidak memberikan respons apa pun, jadi ia hanya bisa mencoba untuk mengulur waktu.     

"Tidak, kami tidak saling mengenal," kata No. 2. Pria itu juga sepertinya terkejut bahwa sedikit perubahannya akan disadari oleh pria yang duduk di sekitar meja.     

"Karena kau tidak mengenalnya, kenapa kau terus menatapnya secara sadar dan tidak sadar ketika menceritakan kisahmu?"     

Setelah pria tersebut mengatakannya, semua anggota bertopeng yang duduk di meja menoleh untuk melihat No 2 dan Chen Ge. Pandangan yang setajam pisau mengarah pada keduanya.     

Suasana di ruangan pun menjadi tegang. Chen Ge terus memanggil Zhang Ya di dalam hatinya, namun tidak ada jawaban apapun. Namun, garis-garis darah dalam bayangannya terlihat semakin memerah. Sebaliknya, No. 2 terlihat lebih jujur. "Dia membuatku merasa tidak nyaman. Suara di kepalaku mengatakan bahwa orang ini berbahaya."     

"Berbahaya?" semua pandangan fokus pada Chen Ge. "Anggota baru yang berbahaya?"     

"Apakah itu karena topengnya?" tanya orang yang telah menunjukkan minat pada topeng Chen Ge sebelumnya. Dengan menopang dagu, ia tampaknya mengagumi topeng Chen Ge. "Itu memang sebuah karya seni. Suatu hari, topeng itu akan menjadi milikku."     

Pria tersebut secara teknis membantu mengalihkan fokus semua orang dari Chen Ge. Orang pertama di sebelah kiri tidak menekan lebih jauh. Ia kemudian mengangkat bahu dan berkata, "No. 3, ceritakan kisahmu."     

Dari empat anggota baru, No. 3 adalah satu-satunya wanita. Tinggi dan berat badannya rata-rata.     

"Nama keluargaku adalah Zhong, dan aku bekerja di pabrik bahan kimia." Wanita itu menyentuh topeng buatannya di wajahnya, dan kalimat pertamanya membuat semua orang mengerutkan kening.     

"Nona Zhong, demi keselamatanmu, tolong jangan mengungkapkan informasi pribadi apapun," pria di sebelah kanan memperingatkannya, tetapi wanita itu tampaknya tidak keberatan.     

"Kisah yang ingin kuceritakan berhubungan dengan istriku." Suara wanita itu menenangkan seperti kicauan burung. "Dia empat tahun lebih muda dariku dan seorang DJ acara radio tengah malam.     

"Acaranya dimulai sekitar tengah malam dan jam 2 pagi, jadi dia akan pulang terlambat setiap malam. Ketika kami pertama kali menikah, aku akan menunggunya pulang sehingga kami bisa tidur bersama. Tapi, karena harus bekerja lebih awal setiap pagi, aku hanya bisa menunggunya untuk sementara waktu."     

"Aku akan membuat makan malam untuk kami berdua dan meninggalkan pesan padanya, memberitahunya untuk menghangatkannya ketika kembali ke rumah."     

"Awalnya, semua baik-baik saja. Tapim sejak suatu malam, istriku berhenti menyentuh makanan di atas meja. Ketika aku bangun keesokan paginya, makanannya tampak tidak tersentuh, namun peralatan memasak di dapur terlihat digunakan."     

"Istriku sepertinya memasak dalam kegelapan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.