Teror Rumah Hantu

Dokter Chen



Dokter Chen

3Rambut hitam menabrak pria tua itu seperti gelombang air. Lengan ramping dan dan lembut yang muncul dari balik rambut meraih bahu pria tua seperti sedang berusaha menariknya ke dalam gelombang rambut hitam. Tubuh pria tua pun bergetar saat merasakan cengkraman di bahunya. Ia jelas pernah menderita di bawah ancaman lengan ini sebelumnya. "Aku mengirimmu keluar, mengapa kau kembali?"     

Jawaban dari pertanyaannya adalah bantingan ke tanah. Si pria tua terbentur lantai dengan keras, dan warna merah pada jubahnya sedikit meredup.     

Zhang Ya ada di sini! Dari apa yang dikatakan pria tua, sepertinya dia juga telah mengusir Zhang Ya sekali, namun gadis itu kembali mendobrak pintu.     

Kau kembali untuk mencariku? Kehangatan dalam hati Chen Ge melonjak. Ia baru saja akan berbicara ketika melihat Zhang Ya berjalan keluar dari gelombang rambut. Namun, gadis itu bahkan tidak meliriknya dan berjalan lurus ke arah pria tua.     

Di dunia yang sunyi di balik pintu, jeritan berdarah yang memekakkan bisa terdengar. Jeritan tersebut membuat gigi Chen Ge bergemeretak.      

Apakah semua arwah mengerikan cenderung membalaskan dendam mereka?     

Pada masa jayanya, si pria tua mungkin bisa melawan. Namun, ia terkejut dengan anak yang telah terbangun dan separuh dari darahnya telah dicuri olehnya. Jadi, ketika menghadapi Zhang Ya, direktur tua sama sekali tidak berdaya seperti pemain baru level 0.     

Seharusnya ada perbedaan level lebih lanjut di antara Arwah Merah. Si pria tua mungkin salah satu Arwah Merah terlemah.     

Saat melihat Zhang Ya, Chen Ge mulai kembali rileks. Di tempat yang aneh ini, Zhang Ya adalah satu-satunya "orang" yang bisa memberinya kenyamanan. Setelah situasi tenang, Chen Ge ingin mengubah posisinya menjadi lebih nyaman. Namun, ketika menundukkan kepalanya, ia melihat sepasang lubang mata penasaran menatapnya.     

Pakaian bocah yang digendongnya telah berwarna merah tanpa disadarinya. Wajahnya pucat, dan matanya benar-benar hitam, tanpa pupil, iris, atau apapun.     

Keringat pun bercucuran dari dahi Chen Ge dan ia melihat pembuluh darah kembali memasuki tubuh si anak kecil melalui luka pada lehernya.     

"Aku melakukannya untuk membangunkanmu; aku tidak punya pilihan. Niatku bukan untuk menyakitimu."     

Bocah tersebut tergantung di tubuhnya, dan sepertinya ia mencoba memanjat ke atas tubuh Chen Ge. Cukup menyeramkan ketika bocah itu ingin menaikinya. Reaksi pertama Chen Ge adalah mendorongnya menjauh, namun ia takut tindakannya dapat menyebabkan kesalahpahaman lebih lanjut.     

"Men Nan, aku tahu namamu, dan aku datang untuk menyelamatkanmu. Persona keduamu diserang oleh monster; akulah yang menyelamatkannya." Chen Ge berusaha memenangkan beberapa poin, namun takut bocah tersebut tidak memberinya kesempatan untuk mengatakan apapun nanti.     

Sebelumnya, si pria tua menyebut Men Nan kecil sebagai Iblis. Untuk bisa disebut Iblis oleh Arwah Merah, artinya si bocah tidak selugu penampilannya. Bocah tersebut tidak berhenti bergerak sampai wajahnya hanya beberapa senti dari wajah Chen Ge.     

Pada jarak yang begitu dekat, Chen Ge menyadari tidak ada mata di dalam rongga mata Men Nan kecil, hanya dua lubang mata kosong. Chen Ge tidak tahu apa yang dicarinya, dan ditatap seperti itu membuat bulu-bulu di lehernya berdiri. Ia merogoh sakunya diam-diam, mengeluarkan foto Men Nan dan ibunya, dan menyelipkannya di antara wajahnya dan wajah Men Nan kecil.     

"Aku tahu tentang masa lalumu, dan aku mengerti kepedihanmu. Jika kau membutuhkan seseorang untuk diajak bicara, kau bisa memberitahuku apa saja." Chen Ge mengulangi semua yang dikatakannya pada Men Nan di kehidupan nyata. "Kita memiliki pengalaman yang serupa, jadi mungkin kita bisa menjadi teman."     

Seorang pria yang tidak mengenal rasa takut -- ini adalah ungkapan yang sempurna untuk menggambarkan Chen Ge. Bahkan pada saat seperti itu, ia sedang berpikir tentang merekrut Men Nan kecil untuk bekerja di rumah hantu. Ketika ia melihat foto ibunya, sikapnya melunak. Ia melepaskan genggamannya pada Chen Ge dan melompat ke lantai. "Dimana kau menemukan foto ini?"     

Men Nan di dunia nyata telah menanyakan pertanyaan ini sebelumnya. Cara berpikir mereka serupa.     

"Di dalam lemari direktur di dalam kantornya."     

"Dia berani menyembunyikan foto ibuku." Men Nan kecil mendongak. "Bisakah kau memberikan foto itu padaku?"     

"Tentu saja." Chen Ge menyerahkan foto kepadanya. Ia bisa merasakan permusuhan Men Nan kecil padanya telah berkurang. Ia berjongkok sehingga dapat menatap wajah anak lelaki di hadapannya. Setelah ragu-ragu sejenak, ia bertanya dengan lembut, "Baru saja pria tua itu mengatakan bahwa dunia ini adalah mimpi burukmu. Lalu, setelah kau terbangun, pintu yang menghubungkan tempat ini ke dunia nyata akan ditutup. Apakah itu benar?"     

"Dunia ini ada sebelum aku lahir dan aku hanyalah orang pertama yang menemukannya." Bocah tersebut mengantongi gambar yang diberikan Chen Ge, dan matanya yang berlubang menatap Chen Ge. "Jangan tanya apa-apa tentang dunia ini. Semakin kau mengetahuinya, semakin sulit bagimu untuk pergi."     

Kecerdasan anak itu tidak proporsional dengan penampilannya. Chen Ge baru saja berbicara, namun ia juga tahu sudut pandang Chen Ge.     

"Kau tidak dapat mengatakan apa-apa padaku?"     

"Aku hanya bisa mengatakan bahwa dunia ini adalah refleksi dari rahasia manusia yang paling kelam. Penuh dengan dosa dan teror. Dunia ini mirip dengan dunia nyata tetapi berbeda, seperti siang dan malam." Kemudian, ia berjalan keluar pintu. Kemeja merahnya semakin menyilaukan, tampaknya seperti meneteskan darah segar.     

"Aku masih punya dua pertanyaan lagi. Jangan bergerak terlalu cepat." Chen Ge bergegas maju. Ia telah mendapatkan kembali ketangkasannya, dan pembuluh darah yang merembes ke lengan dan kakinya tampaknya telah menghilang.     

Men Nan kecil berhenti dan berbalik. Mata kosongnya mengamati Chen Ge dengan cermat. "Apa kau tidak takut padaku?"     

"Ya, tapi aku punya beberapa pertanyaan yang perlu dijawab." Kemunculan persona utama Men Nan sangat berarti bagi Chen Ge. "Aku ingin bertanya tentang seseorang. Persona keduamu memanggilnya Dokter Chen."     

"Belum pernah mendengar tentangnya."     

"Persona keduamu pernah mengatakan kepadaku bahwa kau kembali ke Balai Ketiga Rumah Sakit karena kau diundang oleh dua orang. Salah satunya adalah direktur lama dan yang lainnya adalah Dokter Chen." Chen Ge terdengar tulus. "Pria ini sangat penting bagiku; dia mungkin keluargaku yang hilang."     

Mungkin kata keluarga telah menyentuh bocah di hadapannya. Ia menggerakkan mata kosongnya. "Dokter Chen tampak sangat biasa namun dia memiliki sepasang mata khusus. Dia mirip denganmu, tipe orang yang kubenci."     

"Itu saja?" Chen Ge terdiam sebelum mengajukan pertanyaan kedua. "Pintu yang menghubungkan dua dunia ini, bagaimana aku bisa menutupnya sepenuhnya?"     

"Sangat sederhana." Bocah itu tersenyum. "Masukkan orang yang hidup ke dalam pintu dan minta dia untuk menjaga pintunya untukmu."     

"Solusi macam apa itu?" Chen Ge ingin bertanya tentang alasan di balik kemunculan pintu, tetapi Men Nan kecil menghilang dalam sekejap. "Apakah dia menyembunyikan beberapa informasi penting dariku?"     

Chen Ge takut jika bocah itu akan bertengkar dengan Zhang Ya, jadi ia bergegas mengikutinya.     

Setelah meninggalkan ruangan, Chen Ge menyadari bahwa Men Nan kecil tidak berkeliaran jauh. Alisnya dirajut dalam-dalam, dan mata gelapnya menatap ke depan.     

Warna merah pada jubah pria tua hampir memudar, dan ia hampir tidak memiliki bentuk manusia yang tersisa. Tubuhnya yang tersisa dililit oleh rambut hitam Zhang Ya dan akan menghilang dalam beberapa detik.      

"Tinggalkan aku tubuh pria tua itu, dan aku akan membiarkanmu pergi."Anak itu memang kecil, tapi Chen Ge merasakan ancaman di balik kata-katanya.     

Jari Zhang Ya menari-nari di atas bibirnya yang seterang darah. Zhang Ya tidak memerhatikan apa yang dikatakan bocah tersebut. Dengan satu kaki di tubuh direktur yang hancur, ia menoleh untuk melihat Men Nan kecil seperti melihat hidangan makan malam baru.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.