Teror Rumah Hantu

Besarnya Cinta Seorang Ayah



Besarnya Cinta Seorang Ayah

1Cahaya di tangga tampak redup, dan angin dingin bertiup dari atas kepalanya; operator Akademi Nightmare tampaknya telah mengatur AC hingga ke suhu terendah. Ketika kembali ke lantai sebelumnya, Chen Ge menyadari dengan terkejut bahwa pintu pengaman yang mengarah dari tangga ke koridor telah terkunci, dan kunci baru telah digunakan.     

"Terkunci? Mereka berencana menjebakku di dalam tangga?" Chen Ge berdiri di pintu dan melihat keluar melalui panel kaca pada pintu. Bayangan terlihat bergerak di koridor remang-remang. Bayangan tersebut tampak terdiri atas berbagai ukuran, dan tampaknya dipersenjatai dengan berbagai macam alat. Ketika perhatiannya teralihkan oleh bayangan di koridor, suara langkah kaki yang bergema menuruni tangga kembali terdengar.     

"Seseorang mengikutiku dari belakang, ya?" Chen Ge tidak khawatir. Ia mendengarkan dengan seksama, dan menyadari bahwa terdengar suara seorang anak yang beriringan dengan suara langkah kaki. Bocah itu tampaknya telah terpisah dari ayahnya dan menangis minta tolong.     

"Suara ini terdengar aneh dan tidak terdengar seperti suara seorang anak kecil, namun jauh lebih nyaring daripada suara orang dewasa normal. Suara ini seperti orang dewasa yang menggunakan suara praremaja."     

Menutup matanya, Chen Ge mencoba menemukan dengan tepat lokasi bocah tersebut, "Suaranya bercampur dengan suara statis yang sangat lemah, jadi pasti berasal dari speaker. Meskipun yang berasal dari lantai bawah sama menyeramkannya, suara ini jauh lebih jelas, jadi anak itu pasti berada di bagian bawah gedung."     

Saat menuruni tangga, cahaya di tempat menjadi semakin redup, dan dindingnya menjadi semakin kotor. Terdapat lebih banyak noda mencolok di dinding yang membuat pengunjung merasa tidak nyaman. Selain itu, Chen Ge menemukan sesuatu yang menarik. Di setiap bordes tangga di antara setiap lantai, terdapat guci stik dupa hitam dimana tiga stik dupa diletakkan. Pasti ada tujuan di balik diletakkannya benda-benda ini, namun untuk sekarang, Chen Ge tidak tahu apa kegunaannya.     

"Stik dupa terlalu lembab untuk dinyalakan, dan beberapa di antaranya bahkan patah..." Chen Ge berjongkok di sebelah guci dan mengambilnya untuk dipelajari. Yang mengejutkannya, terdapat foto yang ditempatkan di bawah guci. Ia mengambil foto itu. Foto tersebut memerlihatkan seorang pria berusia tiga puluhan, mengenakan topeng dan menundukkan kepalanya, seolah-olah sangat takut dilihat.     

Chen Ge memerhatikan bahwa tangan kiri pria itu memegang lengan seseorang, namun sebagian dari gambar telah robek.     

"Ayah..." Sebuah suara tiba-tiba terdengar dari belakang Chen Ge.     

"Apakah kau memanggilku?" Chen Ge menengok ke belakang, namun ia tidak menemukan apapun di sana. Menyipitkan mata, ia berjalan ke arah asal suara, dan ia melihat speaker mini yang tersembunyi di dalam dinding kotor.     

"Tidak heran ada begitu banyak noda kotor di dinding. Kotoran di dinding membuat speaker lebih mudah disembunyikan." Jari Chen Ge mengusap ujung depan speaker. "Benda ini pasti sangat mahal. Jika ada kesempatan, mungkin aku harus memasangnya di rumah hantuku sendiri. Salah satu alasan Akademi Nightmare telah berkembang hingga seperti sekarang pasti karena tempat ini mencampurkan teknologi dan cerita hantu yang membantu mereka berkembang."     

Chen Ge bukan orang yang sombong. Kesediaannya untuk belajar adalah salah satu alasan ia berhasil bertahan sejauh ini.     

"Aku sudah lama tidak memeriksa akunku. Sepertinya ada jumlah yang cukup sehat di dalamnya. Setelah membuka kunci misi bintang empat, aku harus mendekati direktur Luo untuk meminta pinjaman agar dapat membeli satu set peralatan terbaru untuk rumah hantu. Dengan para pekerjaku yang mengendalikan peralatan terbaru, menyembunyikan kengerian yang lebih menakutkan di balik kegelapan, seharusnya bisa memberikan para pengunjung pengalaman yang cukup menyenangkan."     

Sambil memegang foto di tangan, Chen Ge membawa ransel dan berjalan menuruni tangga. Suara langkah kaki dan tangisan bocah itu semakin dekat. Akademi Nightmare ingin membuat kesan bahwa hantu tengah mengejar Chen Ge. Menggunakan sejumlah speaker mini yang dipasang di tangga dan manipulasi di belakang panggung, itulah yang berhasil mereka lakukan.     

Untuk pengunjung normal, setelah memasuki tangga dan menyadari bahwa suara aneh bergerak semakin dekat, kepercayaan diri mereka perlahan akan runtuh. Namun, sayangnya, hari itu, Akademi Nightmare bertemu dengan lawan yang sepadan.     

Setelah menyadari suara yang semakin dekat, Chen Ge tidak hanya tetap tenang, namun juga langsung menuju ke sumber suara seolah-olah ia tidak sabar untuk bertemu dengan hantunya secara langsung, dan tindakannya membuat sakit kepala bagi orang yang memanipulasi sistem di latar belakang. Orang di balik panggung berkomunikasi tanpa henti dengan para aktor untuk menghentikan Chen Ge memasuki skenario berikutnya sebelum persiapan selesai.     

"Menggunakan suara untuk menemukan sumber suara tidak ada gunanya. Setiap lantai telah dipasang dengan speaker, dan suaranya bisa berasal dari salah satu speaker." Chen Ge berdiri di dalam tangga dengan sabar. Ia fokus dan berusaha untuk menentukan sumber suara ketiga di tengah gangguan langkah kaki dan tangisan untuk melakukan pelacakan lokasi pekerja rumah hantu.     

Melihat Chen Ge yang hanya diam, orang itu berpikir bahwa Chen Ge telah menyerah. Ia dengan cepat memberikan perintah pada para pekerjanya dan meminta mereka untuk segera bekerja.     

Chen Ge tidak tahu tentang hal-hal yang terjadi di belakang panggung. Ia menggunakan indera manusia supernya dan mendengarkan dua langkah kaki yang berasal dari lantai bawah, satu lebih berat dari yang lain.     

"Salah satunya berasal dari speaker, dan yang lainnya mungkin berasal dari aktor yang sedang bergerak."     

Tanpa peringatan, Chen Ge melangkah ke depan. Saat ia meraih gagang pintu pengaman, muncul tangan pucat lain yang meraih gagang pintu yang sama dari sisi lain. Dua tangan sama-sama memegang gagang pintu sekaligus, dan mereka mengangkat kepala pada saat yang sama untuk saling memandang melalui kaca.     

Di koridor, berdiri seorang gadis yang mengenakan seragam Akademi Nightmare. Ia memakai make-up yang sangat tebal, dan pipinya pucat. Bekas keunguan terlihat di lehernya. Hal yang paling menakutkan adalah matanya. Sebuah jari tertusuk pada pupilnya, dan kedua sisi bibirnya dicat dengan pewarna merah.     

Di tangga, Chen Ge mengencangkan pegangannya pada gagang pintu, dan matanya memancarkan sinar dingin. Gambaran seorang wanita tercermin di matanya, dan kehadiran unik terpancar darinya. Sulit untuk dijelaskan, namun bagaimanapun juga, ia tidak terlihat seperti manusia hidup.     

Gadis itu tidak menyangka bahwa seseorang akan tiba-tiba meraih gagang pintu dan muncul di balik pintu. Wajahnya berkedut, namun ia memertahankan profesionalismenya. Untuk mencegah jari yang menempel di matanya meluncur ke bawah, ia mengangkat dagu ke atas dan menatap Chen Ge dengan postur aneh ini.     

"Apakah kau hantu di dalam tangga? Hantu jahat yang akan kutemui begitu anak tangga ketiga belas muncul" melalui pintu, Chen Ge mengamati gadis itu dengan hati-hati. Mendengar perkataan Chen Ge, gadis tersebut menjadi semakin bingung. Rasanya seolah Chen Ge lebih berkarakter daripada dirinya, namun dengan cepat, teka-teki yang sulit diletakkan di hadapannya.     

Sebagai arwah yang lahir dari kebencian dan keputusasaan, bagaimana seharusnya ia menanggapi pertanyaan Chen Ge?     

Jika mengiyakan, maka ia akan terlihat seolah ia lebih mudah dibujuk daripada kelihatannya. Mengapa arwah menjawab pertanyaan hanya karena pria ini menanyakannya?     

Namun jika ia berkata tidak, lalu bagaimana ia akan menjelaskan cara berpakaiannya?     

Gadis itu memutar lehernya untuk melirik kamera di samping. Naskah tidak memberinya kalimat yang perlu diucapkannya jika situasi ini terjadi.     

"Jika kau tidak mau menjawab, aku akan menganggapnya sebagai pengakuan diam-diam. Tapi, aku punya keluhan kecil; di mana anak tangga ketiga belas yang kau janjikan kepadaku?" Chen Ge menarik pintu darurat, dan pintu itu terayun terbuka begitu saja. Namun, pada saat itu, sesuatu yang aneh terjadi.     

Gadis itu tampaknya telah menerima perintah baru dari belakang panggung melalui earpiece-nya. Ia melihat ke belakang Chen Ge, dan ekspresinya terlihat ketakutan seolah ia menemukan sesuatu yang sangat menakutkan muncul di belakang Chen Ge. "Dia telah kembali!"     

Setelah berkata demikian, ia berbalik dan berlari; ia bahkan tidak berhenti untuk mengambil jari yang telah jatuh ke lantai.     

"Dia telah kembali?" Chen Ge menoleh ke belakang untuk mencari tahu apa yang dimaksud wanita itu. Ia berasumsi bahwa yang muncul di belakangnya adalah pak Zhou atau Arwah Pena.     

Ia melirik gadis yang segera menghilang dan cukup bingung. "Apakah ini semacam cerita di dalam sebuah cerita, atau apakah arwah yang sebenarnya muncul? Terlebih lagi, tempat ini dibangun di tempat dimana energi Yin berkumpul, jadi kemungkinan arwah akan muncul di sini bukanlah nol."     

Chen Ge masih berpikir ketika suara langkah kaki dan tangisan bocah itu kembali terdengar dari tangga. Setelah mendengarnya untuk beberapa saat, suara itu mulai membuatnya terganggu.     

"Kau sudah selesai? Baik, kau ingin menemukan ayahmu? Setelah menemukanmu, aku akan membiarkanmu merasakan cinta seorang ayah yang hebat!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.