Teror Rumah Hantu

Klub Fotografi



Klub Fotografi

3Tidak ada layar pada lift untuk menunjukkan di lantai mana mereka berada. Di bawah cahaya lampu hijau, wajah panik para pengunjung tampak sangat menakutkan. Mereka tampak seperti hantu yang kembali pada hari ketujuh kematian mereka.     

"Karena tidak ada pekerja yang menemani kita, siapa yang bisa menjelaskan apakah kejadian ini adalah tanda bahwa kunjungan telah dimulai secara resmi atau tidak?" tanya pria yang berjalan di depan. Ia datang bersama pacarnya, jadi ia memutuskan bahwa ia tidak akan menyerah begitu saja.     

"Si tua Chui pernah ke sini sekali. Jika memiliki pertanyaan, kau dapat bertanya padanya." Yang terpendek dari ketiga siswa menarik lengan Chui Ming. Siswa pendek itu tampaknya tidak terpengaruh oleh ketakutan, namun tubuhnya lebih jujur. Lift terus bergerak ke atas, dan semua pengunjung beralih ke arah Chui Ming.     

Pemuda itu lebih tinggi dari teman-temannya. Kulitnya sangat putih, dan wajahnya memerah karena menjadi pusat perhatian. "Kita belum memasuki skenario secara resmi. Lift akan terbuka untuk mengantar kita ke dalam skenario. Akademi Nightmare memiliki total enam lantai, dan setiap lantai memiliki kisah uniknya masing-masing. Benar-benar acak di lantai berapa lift akan berhenti."     

"Jadi, di lantai berapa kau tiba saat terakhir kali kau datang kemari?" tanya pria berkulit gelap.     

"Aku tidak bisa mengatakannya dengan pasti. Jumlah lantai tertulis di koridor, namun hari itu, aku menyerah bahkan sebelum berjalan ke koridor." Chui Ming terlihat seperti anak yang jujur. Ia akan menjawab semua pertanyaan yang diajukan para pengunjung.     

"Tidak berani masuk koridor? Apakah itu karena ada aktor yang tersembunyi di dalam koridor?" begitu berbicara, Chen Ge memancarkan suasana profesionalisme.     

Chui Ming mengangguk. "Ada banyak aktor yang bekerja di sini, dan mereka bekerja dengan sangat baik. Koridor adalah salah satu fokus tempat mereka. Kecuali kita benar-benar harus melewatinya, kita sebaiknya menghindari tempat itu."     

"Mengerti." Chen Ge menoleh untuk melihat ketiga siswa. Seiring berjalannya waktu, atmosfer lift menjadi semakin mencekik. Tiga siswa saling berdekatan, dan Chui Ming yang pemalu terlihat paling tenang.     

"Berdasarkan pemahamanku, seluruh tur Akademi Nightmare dapat berlangsung selama dua jam. Di dalam skenario nanti, akan ada banyak bagian dimana kita dituntut untuk bekerja sama." Chen Ge memandang rekan satu timnya. "Namaku Chen Ge. Bagaimana aku merujuk kalian semua?"     

"Kami adalah teman sekelas. Namanya Chui Ming, ini Lee Bo, dan margaku Gou, jadi kau bisa memanggilku Xiao Gou." Dari ketiga siswa, Chui Ming adalah yang tertinggi dan paling pemalu, Lee Bo cukup besar, dan ia terlihat sangat lucu, Xiao Gou sangat kurus dan merupakan yang terpendek dari semuanya. Ia cukup cerewet meskipun ia bersikap sedikit pemalu seperti Chui Ming.     

"Aku Lee Yuan, dan dia adalah pacarku, Xue Li." Setelah pasangan itu memperkenalkan diri mereka, semua orang berpaling ke arah wanita pendiam yang berdiri di sudut. Wanita itu tampak seperti baru saja diputuskan dan masih memikirkan hubungannya. Matanya merah dan bengkak, dan ia mungkin berada di sini untuk meluapkan perasaannya.     

Secara emosional, dia tidak stabil. Mudah-mudahan, dia tidak akan pingsan di dalam rumah hantu.     

Chen Ge memerhatikan wanita itu dengan Penglihatan Yin Yang. Ketika memberikan ID-nya pada pekerja Akademi Nightmare, ia sudah dikenali oleh pekerja wanita tadi. Ketika si pekerja membagikan senter, miliknya paling berbeda dari yang lain. Chen Ge jelas menyadarinya, namun ia terlalu baik hati untuk mempermasalahkan hal-hal seperti itu.     

Sekarang setelah ada seseorang yang cukup aneh muncul dalam kelompok mereka, pikiran pertama Chen Ge adalah untuk mencurigai bahwa wanita aneh ini sebenarnya adalah pekerja Akademi Nightmare.     

Ia mengamati wanita itu untuk waktu yang lama, namun tidak dapat menemukan bekas make-up khusus di wajahnya. Dengan asumsi bahwa wanita tersebut benar-benar seorang pekerja di sana, yang berarti ia adalah seorang aktor yang tidak akan bergantung pada make-up khusus.     

Setelah mencatat detail ini dalam pikiran, Chen Ge berhenti memerhatikannya.     

Hong!     

Lift bergetar, dan semua pengunjung segera bergegas untuk memegang pegangan pada lift. Beberapa detik kemudian, pintu perlahan terbuka, dan bau aneh memasuki ruang sempit itu. Dibandingkan dengan kehadiran alami di rumah hantu Chen Ge, bau kimiawi yang cukup menyengat muncul dan memasuki hidung pengunjung. Pintu lift terbuka, menunjukkan dunia kegelapan.     

"Haruskah kita pergi?"     

"Saudara Chui, apakah ini lantai yang kau kunjungi sebelumnya?"     

"Tempatnya tidak terlihat seperti ini. Ketika pintu lift terbuka terakhir kali, ada lorong yang mengarah ke aula besar yang sedang ramai dengan upacara penyambutan siswa baru."     

"Apa... kenapa gelap sekali di sini?"     

"Ada seseorang di sana?" Xiao Gou meraih lengan Chui Ming saat ia perlahan bergerak ke arah pintu lift. Ia menyalakan senter dan hendak mengarahkan cahaya ke luar ketika sebuah kepala tiba-tiba mencuat keluar dari satu sisi pintu.     

Jeritan segera bergema memenuhi lift. Tiga siswa saling berdempetan, dan Lee Yuan dan Xue Li saling berpelukan erat. Wanita yang diam itu terhuyung satu langkah ke belakang, dan punggungnya menabrak dinding lift. Dari seluruh kelompok, hanya Chen Ge yang tidak terpengaruh, seolah-olah ia sudah meramalkan bahwa sedemikian rupa akan terjadi.     

Setelah jeritan mereda, pemilik kepala menyalakan lampu di koridor. Lampu hijau di lift padam, dan lampu langit-langit tua di koridor menyala. Lampu di koridor terlihat berkedip-kedip. Kawat terbuka, dan cahaya membuat pantulan bayang-bayang para pengunjung.     

"Apakah kau siswa baru?" pekerja di luar lift berdiri di bawah cahaya. Ia mengenakan seragam sekolah yang tampak sangat kecil untuk tubuhnya. "Bolehkah aku melihat surat rekomendasi kalian?"     

Setelah memeriksa tiket, ia membuat gerakan yang tidak jelas. "Kami sudah lama tidak menerima murid baru. Ada rumor yang mengatakan bahwa tempat ini tidak aman dan berhantu, tetapi semua berita hanyalah rumor jahat yang dibuat oleh pesaing kami. Ini hanya sekolah biasa."     

Lee Yuan dan Xue Li adalah orang pertama memasuki lift, jadi ketika meninggalkan lift, mereka juga berada di depan. Saat pasangan tersebut hendak melangkah keluar, sebuah suara tiba-tiba muncul di samping telinga mereka. "Jangan pergi! Lari! Jangan pergi kesana!"     

Xue Li benar-benar ketakutan saat mendengar suara itu, dan ia bergegas keluar dari lift sambil berteriak. Pengunjung lainnya mengikutinya untuk keluar dari lift. Ketika semua orang keluar dari lift, seseorang akhirnya menoleh ke belakang. Dinding terdalam lift memerlihatkan wajah hijau pucat yang menjerit. Sayangnya, para pengunjung sudah meninggalkan lift. Pintu lift berwarna merah darah yang dihiasi dengan kabel listrik aneh perlahan ditutup. Suara jeritan pria itu bergema di lift kosong.     

"Proyeksi 3D?" Chen Ge menatap wajah yang tampak sangat nyata, namun mata itu terlihat kosong dan hanya terpaku pada titik tertentu. Ini pasti semacam pengatura nprogram tertentu. Jika seseorang berdiri di sana, benda itu akan terlihat sangat menakutkan, namun sayangnya, karena tidak ada orang di sana, settingan tersebut tampak sedikit canggung.     

"Dengar, selalu ada pihak yang mencoba untuk mencoreng nama kami, tetapi kami sebenarnya adalah sekolah yang sangat normal." Senior yang mengenakan seragam sekolah membawa siswa baru lebih dalam melewati koridor. "Sekolah menyelenggarakan upacara penyambutan untuk kalian semua. Kalian harus mengambil beberapa foto dan menyerahkan laporan pemeriksaan fisik kalian. Jika tidak ada masalah, silakan datang ke lantai tiga untuk upacara penyambutan."     

Setelah berjalan beberapa langkah, senior itu berhenti. Ia mendorong membuka pintu kamar yang berdekatan. "Kemari dan ambil beberapa foto."     

Kata-kata 'klub fotografi' tertulis di pintu kayu. Ruang di dalamnya lebih besar dari yang diperkirakan. Banyak peralatan fotografi tertinggal di sudut, dan proyektor di tengah ruangan sedang menampilkan sebuah film.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.