You Are Mine, Viona : The Revenge

She\'s mine



She\'s mine

0Semua orang yang ada di meja makan hanya bisa mencuri pandang ke arah Fernando yang sedang disuapi oleh Viona tanpa berbicara apapun, mereka hanya fokus makan dan saling tatap satu sama lain tanpa bersuara. Sehingga di meja makan itu hanya terdengar suara Viona yang meminta Fernando untuk membuka mulut dan memberinya minum karena Fernando benar-benar tak diberikan kesempatan Viona untuk menyentuh peralatan makannya bahkan untuk menyeka bekas tetesan air minum yang tersisa di bibir saja Fernando dilarang.      

Dokter William yang baru putus hubungan merasa sangat gerah ada di meja makan, ia merasa seperti sedang diejek oleh Viona yang sengaja mempertontonkan kemesraannya dengan Fernando. Sementara itu kedua asisten pribadi Fernando hanya bisa makan dalam diam tanpa berani menoleh ke arah tuan dan istrinya yang sedang bermesraan, begitu pula dengan Jenny dan Amina hanya bisa saling pandang sambil sesekali melirik ke arah Viona yang telaten menyuapi makan ke Fernando.     

Dua puluh menit kemudian mereka pun selesai makan siang bersama, Fernando mengajak dokter William dan dua asistennya masuk ke dalam ruang pribadinya karena dokter William ingin menanyakan alasan sebenarnya Fernando mengundurkan diri dari pemilu. Sementara itu Viona terlihat pergi ke kamarnya diantar Jenny dan Amina untuk beristirahat, hari ini sangat melelahkan sekaligus membahagiakan baginya. Perang dinginnya dengan Fernando yang berlangsung selama beberapa hari terakhir ini sudah selesai dan membatalkan niat Fernando untuk mencari kedua orang tua kandungnya.     

"Kau yakin akan mundur dari pemilihan kali ini.?" Tanya dokter William kembali.     

"Ini adalah pertanyaanmu yang kedelapan Will, kau mau tanya berapa ratus kali lagi." Jawab Fernando dengan jengkel.     

"Aku serius Fernando!!! kemenanganmu sudah didepan mata, apa kau yakin akan membuangnya begitu saja.?" Tanya dokter William kembali.     

"Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu berkali-kali Will, tujuanku mengikuti pemilihan umum itu adalah untuk mencari informasi mengenai keberadaan kedua orang tua kandung Viona. Akan tetapi setelah aku mendengar bahwa Viona melarangku untuk mencari kedua orang tua kandungnya maka niatku untuk mengikuti pemilu pun tak perlu dilanjutkan lagi." Jawab Fernando sambil tersenyum.     

"Lalu bagaimana dengan uangmu yang sudah kau keluarkan cukup banyak itu, apakah kau tidak sayang semua brosur dan pamflet yang sudah jadi itu. Semua itu dibuat dengan uang Fernando, kau hanya tinggal melanjutkan sedikit lagi saja dan kemenangan akan ada ditanganmu." Ucap dokter William dengan nada meninggi.     

"Aku tak ingin bertengkar lagi dengan istriku Will,  bagiku kebahagiaannya adalah nomor satu jadi masalah uang aku tak pedulikan. Lagipula uangku masih cukup banyak William, uang yang kupakai untuk promosi kemarin tidak ada apa-apanya. Jadi kau tenang saja, aku tidak akan miskin hanya dengan melakukan promosi seperti itu." Sahut Fernando menyombongkan diri sambil tertawa lebar.     

Dokter William langsung terdiam mendengar perkataan Fernando, ia ingin sekali memukul muka sahabatnya itu karena telah berkata searogan itu padanya. Akan tetapi apa yang dikatakan oleh Fernando adalah sebuah fakta, uang yang dipakai untuk kampanye kemarin tidak ada apa-apanya dibanding dengan semua uang yang dimilikinya dari bisnis lainnya. Jadi bagi Fernando uang yang sudah dikeluarkan cukup banyak itu tak sama sekali tak berarti baginya.     

Melihat dokter William termenung membuat Fernando berhenti tertawa, ia tahu kalau sahabatnya itu sedang berpikir dengan keras mengenai keputusannya yang mendadak itu. Pada awalnya dokter William menentang keputusan Fernando untuk ikut maju dalam pemilihan anggota parlemen, namun setelah ia menjelaskan berkali-kali dokter William pun akhirnya setuju dengan keputusan Fernando. Maka dari itu wajar kalau saat ini dokter William kecewa dengan keputusan Fernando yang sudah selangkah lagi mencapai kemenangan.     

"Will aku tau kau kecewa padaku tapi tenang saja Will aku melakukan ini tak sia-sia." Ucap Fernando pelan sambil menepuk pundak dokter William dengan perlahan.     

"Apa maksudmu.?" Tanya dokter William bingung.     

"Aku sudah memenangkan hati masyarakat saat ini Will, jadi walaupun aku tak meneruskan langkahku untuk pemilu mereka sudah mengenalku dan misalkan di masa depan ada masalah dengan anggota parlemen yang terpilih secara otomatis namaku akan naik kembali Will." Jawab Fernando sambil tersenyum.     

"Kau bicara apa Fernando aku tak mengerti, bicaralah dengan jelas tanpa bertele-tele." Ucap dokter William kesal.     

Fernando tertawa mendengar perkataan dokter William ia pun akhirnya duduk di sofa dan memberikan kode pada kedua asistennya untuk memberitahukan penjelasan pada dokter William. Justin dan Harry terlihat sibuk mencari berkas di dalam tas mereka, tak lama kemudian Harry terlihat berjalan mendekati Fernando dan dokter William. Ia kemudian menyalakan laptop dan memutar sebuah video yang diambil di sebuah bar yang cukup terkenal di kota dan di dalam video itu nampak seorang pria yang menjadi rival Fernando dalam pemilu untuk daerah Ontario sedang menari Pill dance dengan para penari striptis telanjang.     

"Ini…     

"Iya itu Daniel Smith yang di agung-agungkan pengikutnya." Ucap Fernando dengan cepat sambil tersenyum.     

"Bukankah dia yang disebut sebagai pria yang paling baik di kota ini ya, seorang pria yang disebut-sebut sebagai seorang suami yang sangat mencintai istri dan anak-anaknya , seorang pria yang agung-agungkan pengikutnya sebagai pria yang tanpa cela itu kan." Sengit dokter William dengan ketus.     

"Ha ha ha ...kenapa kau sejengkal itu Will." Sahut Fernando menggoda dokter William.     

"Aku hanya muak saja dengan berita di TV yang menyebutkan kalau si Daniel Smith ini pria tanpa dosa berkali-kali, aku jijik pada pria sok suci seperti dia." Jawab dokter William ketus.      

"Belum selesai semuanya Will, coba lihat apa yang dibawa Justin." Ucap Fernando pelan sambil melirik ke arah Justin yang membawa berkas-berkas bukti kejahatan Daniel Smith yang terlibat perdagangan senjata ilegal dan narkoba yang berhasil ditemukan anak buah Fernando.     

Dokter William langsung melihat dengan teliti berkas-berkas yang dibawa oleh Justin sambil duduk dihadapan Fernando, ia melihat lembar demi lembar berkas yang ada di tangannya. Tak lama kemudian sebuah senyuman tersungging di wajah tampan dokter William, ia kemudian menatap Fernando yang sedang duduk santai di hadapannya.     

"Jadi ini rencanamu.?" Tanya dokter William sambil tersenyum.     

"Sebenarnya aku ingin membuka ini semua satu bulan lagi akan tetapi aku berubah pikiran, aku biarkan dulu ia sekarang ada di atas awan saat ia lengah baru kita serang dia tanpa ampun." Jawab Fernando dengan cepat.     

"Kau benar-benar mengerikan...sangat mengerikan, aku saja kadang-kadang takut padamu." Ucap dokter William mengejek Fernando.     

"Apa yang kau takutkan Will, aku kan orang baik. Warga negara yang baik yang taat hukum dan selalu membayar pajak lalu apa atas dasar apa kau takut padaku.?" Tanya Fernando sambil tertawa lebar.     

"Ya ya ya ...kau boleh bicara seperti itu pada orang lain Fernando, tapi tidak denganku." Jawab dokter William dengan ketus.      

Suara tawa Fernando kembali terdengar dengan jelas setelah dokter William bicara, ia tak sakit hati sedikitpun dengan perkataan sahabatnya itu. Karena Fernando tahu dokter William adalah orang yang sangat peduli padanya sejak dulu.      

"Oh iya Will bagaimana kabar rumah sakit, sejak Viona berhenti aku belum pernah kesana." Tanya Fernando pelan.     

"Sepertinya aku harus mengatakan ini padamu sekarang." Jawab dokter William sambil duduk di sofa.     

"Bicaralah yang jelas jangan berbelit-belit." Sengit Fernando mulai jengkel.     

"Dokter Cecilia menikah dengan polisi muda itu beberapa hari yang lalu, aku mendengar selentingan gosip yang beredar di antara para suster yang mengatakan kalau dokter Cecilia sengaja mempercepat pernikahannya dan berusaha sedang program hamil saat ini supaya ia bisa mendapat kebijakan yang sama seperti dokter Viona." Ucap dokter William dengan serius.     

"Apa!!! jadi dia sengaja menikah dalam waktu cepat supaya bisa hamil dan ingin mendapat perlakuan yang sama seperti istriku??memangnya dia siapa ingin mendapatkan fasilitas yang sama seperti istriku Will.!!" Pekik Fernando penuh emosi.     

"Sabar sabar itu juga baru gosip saja yang kebenarannya belum dapat dipastikan." Ucap dokter William mencoba untuk menenangkan Fernando.     

"Tapi Will bukankah mantan istri polisi itu bekerja juga di rumah sakitku apa dia tak tahu kalau mantan suaminya menikah lagi.?" Tanya Fernando tiba-tiba.     

"Mantan istri ...siapa mantan istri polisi muda itu.?" Tanya balik dokter William bingung.     

"Suster Lucia Bran, suster yang masuk bersamaan dengan suster Chloe yang menjadi asisten istriku yang saat ini jadi informanku." Jawab Fernando sambil tersenyum.     

"Informan maksudmu apa.?" Tanya dokter William bingung.     

Fernando kemudian menjelaskan secara detail bagaimana ia membuat suster Chloe menjadi informannya pada dokter William, ia menceritakan dengan jelas bagaimana caranya ia menaklukan suster miskin itu dengan mudah.     

Prok     

Prok     

Prok     

"Kau benar-benar luar biasa ...aku sangat kagum padamu tuan Fernando Grey Willan." Ucap dokter William pelan sambil bertepuk tangan.     

"Aku hanya ingin berjaga Will, aku perlu memastikan seseorang menjaga istriku dirumah sakit waktu itu." Jawab Fernando singkat.     

"Iya makanya aku bilang kau hebat, lalu sekarang apa rencanamu ? apa kau akan memperbolehkan dokter Viona kembali bekerja jika semua orang menuntut mendapat perlakuan yang sama dengan istrimu kemarin saat ia mulai mendapatkan cuti khusus sebelum akhirnya dokter Viona berhenti bekerja." Tanya dokter William dengan serius.     

"No...aku tak akan mungkin mengijinkan serigala itu ada disekitar istriku lagi Will, aku curiga ini ada campur tangan Franklin. Saat ini aku akan memantau dulu bagaimana situasinya, kalau sampai Franklin lah otak dari semua kekacauan ini maka aku sendiri yang akan mengurus adik kandungku itu." Jawab Fernando tanpa ekspresi.     

"Ingat jangan terlalu keras, dia adalah adik kandungmu Fernando." Ucap dokter William mencoba menenangkan Fernando yang terlihat emosi.     

"I know Will." Sahut Fernando lirih.     

Dokter William tersenyum mendengar perkataan sahabatnya itu, tak lama kemudian dokter William pun pamit pulang karena hari sudah semakin sore. Fernando pun mengantar kepulangan sahabatnya itu sampai ke depan lobby istananya. Kedua asisten pribadinya pun pamit pulang pada Fernando karena sudah punya acara pribadi nanti malam bersama para kekasihnya, Fernando pun masuk ke dalam istananya ketika melihat ketiga mobil orang-orang kepercayaannya tak terlihat di pandangannya.     

"Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu berhenti mengganggu istriku Frank." Ucap Fernando dalam hati, ia mengingat kembali perkataan dokter William tadi di ruang belajarnya.     

"Kau harus melangkahi mayatku terlebih dahulu kalau ingin merebut Viona dariku Frank…     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.