You Are Mine, Viona : The Revenge

Nessie\'s back



Nessie\'s back

1Fernando yang sebelumnya berjalan dengan berjingkat-jingkat langsung berdiri tegak ketika menyadari ada sepasang mata tajam yang sedang menatapnya dari sofa yang ada di dekat jendela besar, ia terlihat serba salah ketika melihat si empunya sepasang mata tersebut yang memancarkan aura kemarahan yang dingin.      

"Babe…     

"Kenapa masuk ke sini!!" tanya Viona memotong perkataan Fernando datar.     

"Aku…     

"Bukankah kau harus pergi ke kantor, kenapa harus masuk ke sini lagi!!" ucap Viona dengan cepat.     

Glek     

Fernando menelan salivanya perlahan mendengar perkataan sang istri,ia langsung mati kutu dan tak punya alasan lain lagi karena memang seharusnya ia berangkat ke kantor saat ini karena waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.     

"Aku ingin berpamitan padamu babe, jadi aku kemari mencarimu," jawab Fernando tergagap.     

"Benarkan? biasanya kau langsung berangkat!!" tanya Viona sinis menyindir Fernando.     

"Babe, jangan marah please aku tadi hanya asal bicara saja babe," pinta Fernando merayu Viona, ia terlihat serba salah saat ini dan takut salah bicara lagi.     

"Siapa yang marah? aku!! aku marah padamu begitu, oh jangan bergurau Fernando aku tak akan mungkin bisa marah pada pangeran Ontario yang masih banyak fans walau sudah menikah ya kan!!" ucap Viona mengulangi perkataan Fernando sebelumnya saat sedang berbicara dengan Profesor Frank di lantai satu.     

Fernando terdiam mendengar perkataan sang istri, ia kini semakin yakin kalau istrinya itu sedang sangat marah sekali padanya saat ini. Viona yang sedang dilanda api cemburu nampak bertambah jengkel ketika melihat suaminya hanya diam dan tak mencoba untuk menjelaskan apapun padanya justru membuatnya semakin marah, ia pun berjalan menuju ranjang dan langsung naik ke atasnya lalu menutupi tubuhnya dengan selimut tebal membelakangi Fernando tanpa bicara apapun.     

Melihat apa yang dilakukan Viona membuat Fernando tertegun, ia bahkan tak bisa berkata apapun lagi karena merasa apa yang dilakukan Viona begitu cepat. Karena hari sudah siang Fernando harus segera berangkat ke kantor karena masih banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan, Fernando kemudian berjalan pelan menuju ranjang dimana istrinya sudah membungkus tubuhnya dengan selimut tebal yang membuatnya tampak seperti kepompong saat ini      

"Mom, daddy berangkat ya...jagoan jangan nakal ya di perut mommy. Daddy berangkat dulu cintaku, sampai bertemu lagi nanti sore sayang." bisik Fernando berpamitan pada anaknya yang masih ada diperut Viona.     

Karena Viona tak merespon perkataan nya ia lalu berangkat ke kantor, karena memang banyak yang harus ia kerjakan di kantor. Setelah Fernando pergi dari kamar Viona membuka gulungan selimut yang membungkus tubuhnya, ia terlihat kepanasan karena bersembunyi dibalik selimut.     

"Dasar menyebalkan," ucap Viona jengkel, ia masih marah dengan maksud perkataan suaminya tadi.     

Karena penasaran Viona kemudian meraih ponselnya dan masuk ke akun media sosialnya untuk melihat akun sang suami, senyumnya tersungging ketika melihat banyaknya jumlah love dan komentar di foto terakhir yang di posting Fernando. Bukan hanya orang biasa yang menyukai postingan Fernando akan tetapi para model dan aktris cantik pun banyak yang berkomentar di foto terakhir yang diunggah Fernando.     

"Kau memang terlalu banyak fans, aku saja yang bodoh dan tak menyadarinya," ucap Viona dalam hati dengan tatapan mata sendu melihat betapa banyaknya wanita yang berusaha mencari perhatian suaminya.     

Kedua mata Viona mendadak berkaca-kaca tanpa sebab, ia merasa bahwa dirinya tak pantas menjadi istri Fernando. Pasalnya dia bukanlah siapa-siapa dibanding dengan para wanita yang mendekati Fernando selama ini, apalagi wanita yang ada di sekeliling Fernando adalah wanita yang jauh lebih cantik dan kaya dibanding dirinya yang hanya hidup sebatang kara tanpa saudara dan orang tua memikirkan hal itu membuatnya minder.     

Sebenarnya Fernando juga memposting foto dirinya dengan Viona, akan tetapi jumlah like dan komentar yang ada di fotonya bersama dengan Viona tidak sebanyak ketika ia berfoto sendiri. Melihat hal itu membuat Viona merasa sedikit sedih, perlahan Viona bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju ke kaca besar yang ada di dalam kamar mewahnya. Ia menatap pantulan dirinya yang ada di kaca dimana tubuhnya sudah mulai terlihat berubah, pipinya yang dulu tirus kini mulai terisi begitu pula dengan bentuk tubuhnya yang lain.  Walaupun sebenarnya perut buncitnya belum terlalu terlihat pasalnya Viona selalu menggunakan pakaian longgar jika ada di rumah ataupun rumah, hanya Fernando saja dan dirinya lah yang tahu sudah seberapa besar perubahan perutnya bersama sang dokter yang menangani kehamilannya.     

Saat sedang melihat dirinya di kaca tiba-tiba ponselnya yang ada di atas tempat tidur berdering meminta Viona untuk mengangkatnya, perlahan Viona meraih ponselnya itu dan melihat tampilan yang ada di ponselnya.     

"Oh God, aku hampir lupa. Malam ini adalah pesta resepsi dokter Cecilia dan Andrew," pekik Viona dengan keras ketika melihat ponselnya yang menampilkan alarm mengenai jadwal resepsi dokter Cecilia dan Andrew yang memang sudah ia setting.     

"Aku harus…     

Drrtttt     

"Hallo Viona disini…" ucap Viona lembut mengangkat nomor telepon tanpa nama yang baru saja menghubunginya.     

"Hallo...siapa ini hallo…" Viona kembali berbicara karena orang yang menelfon nya tak kunjung bicara.     

Viona melihat layar ponselnya dan kembali mengatakan hallo akan tetapi lagi-lagi ia tak mendapatkan jawaban, oleh karena itu Viona mematikan panggilan itu dengan cepat dan beranggapan bahwa nomor yang menghubunginya itu adalah orang yang salah sambung. Viona kembali teringat dengan pesta resepsi dokter Cecilia, ia kemudian menghubungi dokter Louisa yang juga diundang oleh dokter Cecilia. Tak lama kemudian mereka berdua terlibat pembicaraan serius sampai tiga puluh menit sampai akhirnya dokter Louisa harus mematikan panggilan Viona karena helikopter yang menjemputnya sudah sampai, ia harus segera bersiap untuk kembali ke kota.     

"Ok dokter, sampai bertemu di tempat acara ya. Oh iya aku harus segera pergi Frank sudah bawel dari tadi..bye dokter Viona," ucap dokter Louisa riang sebelum menutup panggilan teleponnya dengan Viona.     

"Bye dok, hati-hati dijalan," jawab Viona sambil tersenyum, ia bahagia mendengar bagaimana proses lamaran profesor Frank kepada dokter Louisa. Dimana tadi dokter Louisa bercerita padanya tanpa jeda mengenai proses lamaran yang dilakukan oleh Profesor Frank di toko perhiasan.     

"Semoga kalian bahagia," ucap Viona lirih.     

Karena merasa jenuh di rumah Viona akhirnya memutuskan untuk pergi mengunjungi toko muffin Amina dan Jenny sebelum ia pergi ke salon untuk menghadiri pesta resepsi dokter Cecilia dan Andrew, dengan diantar sopir dan dikawal oleh dua orang bodyguard Viona akhirnya pergi ke toko muffin sang adik yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan istana Fernando dimana ia tinggal saat ini. Sesampainya di toko Viona terlihat sangat bersemangat, ia membantu kedua adiknya melayani pembeli. Padahal kedua adiknya sudah melarang dirinya, akan tetapi karena Viona memaksa mereka akhirnya mengijinkan sang kakak menjadi kasir dengan pengawasan Jenny.     

Tanpa Viona sadari ada sebuah mobil hitam yang sebenarnya sudah mengikutinya sejak pertama keluar dari istana Fernando, sang supir sudah menunggu sejak pagi di luar istana dan ia langsung bergerak ketika melihat Viona keluar bersama bodyguard. Senyum penguntit Viona tersungging dari dalam mobilnya, ia melihat ke arah kamera yang sejak tadi ia pakai untuk mengambil foto Viona. Kedua matanya masih menatap tajam ke arah Viona yang sejak tadi selalu tertawa dengan kedua adiknya, tatapan penuh kebencian dan dendam yang siap ia lampiaskan sesaat lagi pada Viona yang dianggap telah mencuri kebahagiaannya mencuri tempatnya menjadi nyonya Willan.     

Endurance Corporation     

Sejak Fernando sampai di kantor ia sudah disibukkan dengan meeting penting dengan beberapa klien, ia lupa bahwa seharusnya ia tak meminta kedua asistennya pergi hari ini alhasil ia menjadi kewalahan mengerjakan pekerjaannya.     

"Frank sialan, dia yang mau menikah aku yang repot," gerutu Fernando dalam hati sambil berjalan pelan menuju ruangan pribadinya setelah melakukan meeting kedua yang baru selesai jam dua siang.     

Sesampainya di ruang pribadinya ia menjatuhkan tubuhnya di kursi kerjanya yang mewah, ia kemudian memijat lehernya yang terasa kaku. Meeting selama empat jam tanpa jeda membuatnya lelah.     

Tok     

Tok     

Tok     

"Tuan maaf mengganggu, ada tamu yang ingin bertemu dengan anda," ucap seorang wanita yang merupakan resepsionis yang mengantar seorang tamu untuk Fernando.     

"Come in," jawab Fernando dengan malas merespon perkataan resepsionis itu, biasanya kalau ada Justin atau Harry mereka berdualah yang mengantar tamu itu menemui Fernando masuk ke ruangannya.     

Ceklek      

Pintu ruangan Fernando terbuka dari luar, dan masuklah seorang wanita cantik berdiri dengan anggun di depan meja kerja Fernando. Fernando yang sedang duduk menghadap kaca besar yang ada di belakang meja kerjanya tak melihat tamu yang sedang menatapnya dari belakang.     

"Apa kau tak ingin melihat wajahku tuan," ucap wanita cantik yang berdiri didepan meja kerja Fernando.     

Deg     

Fernando yang sedang kelelahan langsung tersadar ketika mendengar suara tamunya, perlahan ia memutar kursinya dan langsung terkejut ketika melihat sosok wanita yang ada didepannya.     

"Kau…     

"Ya aku, aku rindu padamu sayang….     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.