You Are Mine, Viona : The Revenge

\" do it \"



\" do it \"

0Setelah mandi dikamar mandi sang suami pada awalnya Viona berniat ingin tidur dikamar Fernando sambil menunggu pulang untuk meminta maaf karena membuatnya panik dan pulang malam, pada saat Viona berbaring diatas ranjang ekor matanya melihat sebuah buku warna putih yang menarik perhatiannya karena memiliki sebuah pita berwarna merah yang sangat mencolok. Dengan perlahan Viona meraih buku itu dan membukanya perlahan, jantungnya berdetak sangat cepat saat menyadari bahwa buku yang ia pegang itu adalah diary milik Fernando yang di tulis sejak sepuluh bulan yang lalu. Artinya Fernando menuangkan emosinya dalam buku itu sejak mereka berpisah, karena penasaran Viona membuka diary suaminya itu dari halaman pertama.     

Awalnya Viona terlihat biasa saja namun saat membaca di halaman kedua kebelakang matanya terasa panas dan langsung mengeluarkan air tanpa bisa ia bendung, Fernando menuliskan semua emosinya kedalam buku itu termasuk penyesalannya atas apa yang sudah ia lakukan pada Viona.     

"Semenderita inikah kau selama sepuluh bulan ini Fernando," ucap Viona lirih, dadanya terasa sesak saat membaca tulisan tangan Fernando yang menulis permintaan agar dirinya segara kembali pulang dan permintaan maaf sebanyak dua lembar tanpa jeda. Belum lagi dengan tulisan lainnya yang tak kalah menyayat hati, membaca semua itu membuat Viona merasa bersalah pada Fernando.     

Rasa lelah dan kantuk Viona pun hilang setelah membaca buku diary suaminya, perlahan Viona bangun dari ranjang besar itu dan mengembalikan lagi buku putih berpita merah itu ketempat semula. Viona kemudian berjalan cepat menuju kamarnya untuk mencari sesuatu dari lemari pakaiannya, senyumnya mengembang saat menemukan apa yang ia cari. Tanpa pikir panjang ia langsung memakai lingerie seksi transparan yang hanya berbentuk renda bunga mawar dibagian depan yang dihubungkan satu tali untuk menutupi puting payudaranya, ia juga memakai g-string yang tak jauh beda dengan bra yang sedang ia pakai. Hanya renda bunga mawar saja yang menutupi vaginanya dan bagian belakang bokongnya hanya dihubungkan satu tali yang terhubung di bagian atas yang memiliki tali pengait yang dipasangkan dengan stocking yang hanya sebatas paha saja.     

Karena belum pernah memakai lingerie seseksi itu sebelumnya Viona membutuhkan waktu hampir lima belas menit untuk menyempurnakan penampilannya, termasuk dengan memakai stocking warna hitam yang hanya sebatas paha dan langsung berhubungan tali g-string yang Viona pakai. Viona kini nampak seperti model-model pakaian dalam terkenal victoria secret's menggunakan lingerie warna hitam yang ia beli beberapa hari lalu saat sedang pergi berbelanja dengan Justin, pada awalnya ia membelinya karena penasaran pasalnya ia tak pernah punya lingerie seseksi itu dan tak pernah terbesit dalam pikirannya untuk memakainya sampai akhirnya malam ini ia memutuskan untuk memakai lingerie itu untuk menyambut Fernando pulang sebagai cara permintaan maafnya karena pulang terlambat. Viona juga menyempurnakan riasan wajahnya dengan memoleskan lipstik warna merah darah yang menggoda dengan sedikit memakai eye shadow yang memberikan kesan smokey eye sehinnga membuatnya terlihat sangat berbeda dengan riasan seperti itu, Viona terlihat lebih nakal dengan make up bold seperti itu. Karena niatnya sudah bulat Viona akhirnya mantap dan tak menghapus riasannya, ia juga menyemprotkan parfum di tubuhnya. Walau wangi dari sabun yang tadi ia pakai untuk mandi masih tercium namun ia tetap memakai parfum untuk membuatnya semakin menggoda, ya menggoda. Viona ingin menggoda suaminya malam ini dan ia sudah bertekad untuk itu walau sebenarnya ia sangat malu berpenampilan seperti saat ini.     

"Lebih baik aku menunggu Fernando dikamarnya dan..."     

Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya ketika melihat bunga mawar merah yang terpasang di vas bunga, sepertinya bunga itu baru saja dipasang oleh asisten rumah tangganya yang hanya datang pada pagi hari dan pulang sore hari itu. Tanpa pikir panjang Viona segera mengeluarkan bunga-bunga mawar merah itu dari tiga vas besar yang terisi air, dengan cekatan ia membuka satu demi satu kelopak mawar itu dan mengamburkannya dilantai dari meja makan sampai ke lantai dua dimana ada satu kamar besar yang tak pernah digunakan sebelumnya.     

"Ok, aku rasa dia akan cukup pintar mengikuti instruksi yang aku berikan," ucap Viona pelan sambil meletakkan kertas diatas meja makan setelah ia meletakkan dua kertas lainnya didalam kamarnya.     

Setelah semua persiapannya selesai Viona lalu pergi kelantai dua menuju kamar mandi, pada awalnya ia ingin menunggu diatas ranjang yang sudah ia hias dengan bunga. Namun niatnya ia tunda, ia memilih menunggu didalam kamar mandi sebagai puncak dari kejutan yang ia siapkan. Di dalam kamar mandi Viona terlihat gugup, ia menatap dirinya didepan kaca besar yang terpasang di dinding. Tubuhnya terlihat mengkilap karena keringat yang sedikit keluar namun itu justru membuatnya terlihat makin seksi, jantung Viona berdetak sangat cepat ketika mendengar suara langkah sepatu dilantai satu. Dengan cepat ia menutup pintu kamar mandi dengan rapat sambil berhitung, ia yakin kalau Fernando mengikuti semua instruksi yang ia berikan maka suaminya itu akan sampai dilantai dua dalam waktu dua belas menit lagi.     

Debar jantung Viona makin tak karuan saat langkah kaki Fernando terdengar makin mendekati kamar, ia meminum segelas redwine yang sejak tadi hanya ia pegang di tangan kirinya sampai habis.     

"Ok Anji, ayo buang rasa malumu dan buktikan kau bisa membuatnya tergila-gila padamu," ucap Viona dalam hati menyemangati dirinya sendiri sesaat setelah ia menenggak habis redwine yang ia sengaja persiapkan untuk menghangatkan tubuhnya yang hanya menggunakan lingerie saja padahal AC didalam kamar mandi sangat dingin.     

Langkah kaki Fernando terhenti didepan kamar yang ada dilantai dua saat melihat ranjang besar yang ada dihadapannya sudah bertabur dengan mawar merah dengan penerangan lilin yang ada dikanan dan kiri ranjang yang membuat suasana sangat romantis, saat akan membuka mulutnya untuk memanggil Viona tiba-tiba indra pendengarannya mendengar pintu kamar mandi terbuka dari dalam. Bunga mawar yang sedang ia bawa pun jatuh kelantai saat melihat istrinya keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan lingerie super seksi dan rambut yang tergerai acak-acakan dengan riasan yang menggoda terlihat berdiam diri menatapnya tajam dengan senyum tersungging.     

"I'm ready to serve you sir," ucap Viona lirih sambil berlutut ditempatnya berdiri.     

Melihat apa yang dilakukan Viona sontak membuat Fernando langsung mendekatinya dengan cepat, ia langsung meminta Viona untuk berdiri.     

"What are you doing?" tanya Fernando dengan suara parau, wajahnya memerah saat melihat penampilan Viona yang kini ia peluk erat.     

"Entah aku hanya..."     

Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya karena bibirnya sudah dilumat oleh Fernando dengan rakus, tangan kiri Fernando langsung menyentuh tengkuk Viona agar lebih dalam lagi menciumnya sedangkan tangan kirinya langsung menyingkirkan renda mawar yang menutupi payudaranya dan langsung meremasnya dengan lembut sehingga membuat Viona mendesah. Fernando langsung menarik Viona keatas ranjang yang penuh dengan mawar tanpa melepaskan lumatannya pada bibir Viona, diatas ranjang dengan leluasa Fernando menjamah seluruh tubuh Viona termasuk ke area kesukaannya di pangkal paha Viona yang saat ini hanya tertutup renda berbentuk mawar seperti yang menutupi kedua puting payudaranya.     

Dalam sekali gerakan Fernando berhasil menyingkirkan renda mawar itu dari hadapan liang surga Viona, tanpa menunggu lama Fernando langsung melakukan oral disana. Ia memasukkan lidahnya menyusuri tiap inci vagina Viona sehingga membuat Viona menggila diatas ranjang, suara desahannya terdengar keras dan justru membuat Fernando semakin bersemangat.     

"Fernando akhhhh...jangannnn disituu akhhhh..."     

"Fernando pleaseee akhhhh..."     

Viona memekik kecil saat klitorisnya dihisap kuat oleh Fernando, ia bahkan sampai mengangkat bokongnya keatas saat Fernando tak kunjung menyudahi permainannya yang membuat Viona kelabakan. Fernando lalu menahan perut Viona agar tak terangkat lebih tinggi lagi, namun apa yang dilakukan Fernando tak berhasil menahan Viona ia terus saja mengeliat-liat saat klitorisnya di hisap kuat oleh Fernando.     

"Stopp akhhh aku tak akhhh..."     

Saat Viona akan mencapai orgasme pertamanya tiba-tiba Fernando menyudahi kegiatannya yang sontak membuat Viona kaget dan frustasi, nafasnya naik turun dengan wajah memerah menatap tajam ke arah Fernando yang sedang berdiri di samping ranjang.     

"Kenapa...kenapa berhenti..." tanya Viona menceracau, ia benar-benar sangat tak nyaman saat ini karena orgasmenya tertahan.     

"Jangan dulu keluar sayang, tadi kau bilang ingin melayaniku bukan? Sekarang buktikan," jawab Fernando lirih sambil membuka jubah mandinya yang melindungi tubuh kekarnya, kejantanannya terlihat sangat gagah dan siap memasuki Viona namun hal itu tak dilakukan oleh Fernando.     

"What do you mean?" tanya Viona lirih dengan suara parau .     

Fernando tersenyum mendengar perkataan Viona, ia lalu merangkak keatas tubuh Viona dan mendekati Viona sambil berbisik, " Do it...aku ingin kau memuaskan aku"     

Berambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.