You Are Mine, Viona : The Revenge

because of love



because of love

1Acara resepsi pernikahan Profesor Dexter dan Anastasia pun dimulai saat matahari mulai terbenam, pemandangan indah dari ufuk barat benar-benar membuat suasana romantis. Fernando sejak tadi mengajak Viona berdansa, ia tak memperdulikan para tamu yang silih berganti di lantai dansa. Pasalnya lantai dansa yang ada di tempat terbaik untuk melihat pemandangan matahari terbenam hanya mampu menampung empat pasangan saja, supaya menghindari hal-hal tak diinginkan. Masalahnya lantai dansa itu ada diatas sungai yang airnya cukup deras, sehingga para tamu hanya bisa bergantian dan sabar menunggu giliran pasalnya ada dua pasangan yang tak bisa digantikan.     

Sang pengantin tentu saja tak bisa digantikan siapapun saat mereka menikmati waktunya berdua di lantai dansa dan tentu saja the one and only Fernando yang keras kepala. Ia tak mau ada orang yang merebut tempatnya, ia belum puas berdansa dengan Viona walaupun sudah hampir lima belas menit. Fernando masih ingin memeluk erat tubuh Viona yang kini sudah terbalut dengan gaun Sherii Hill kedua yang lebih simpel dan tak kalah cantik dengan gaun pertama. Kalau orang yang tak tau Viona pasti dikira sebagai sang pengantin karena terlalu sempurna penampilannya.     

"Kenapa kau cantik sekali babe?" tanya Fernando pelan sambil menikmati alunan musik yang dimainkan oleh seorang pianis yang mengiringi acara dansa pada saat resepsi dimulai.     

"Baru sadar?" tanya balik Viona pelan.     

"Aku serius," ucap Fernando gemas sambil mengeratkan pelukannya pada pinggang Viona.     

"Aku juga serius, memang kurang serius apa aku menjawab pertanyaanku tadi," jawab Viona datar rasa bersalah.     

"Jangan tinggalkan aku," bisik Fernando tiba-tiba sambil menyandarkan kepalanya di pundak Viona.     

Viona hanya tersenyum mendengar perkataan Fernando ia tak berminat untuk menjawab ucapan suaminya yang sudah ia sering dengar akhir-akhir ini, sejak kembali bersama Fernando setelah sepuluh bulan berpisah sikap Fernando memang terlihat jauh berbeda. Ia lebih sabar menghadapi Viona dan tidak gampang marah seperti dulu, ia bahkan juga tidak melarang Viona untuk bekerja seperti yang dilakukannya satu tahun yang lalu dan perubahan sikap Fernando ini membuat Viona senang karena suaminya tidak mempersulit dirinya. Dimana ia memang masih ingin berkarir menjadi seorang dokter yang merupakan cita-citanya sejak kecil.      

"Ya sudah ayo istirahat kakiku sakit," pinta Viona pelan meminta Fernando untuk menyudahi acara dansa mereka.     

"Tapi aku belum puas berdansa denganmu," jawab Fernando dengan cepat sambil menatap Viona dengan tatapan penuh cinta.     

"Aku lapar sekali sayang, tadi aku hanya makan beberapa suap puding saja dan saat ini cacing-cacing di perut ku sudah berdemo aku takut mereka akan membuat kerusuhan di dalam sana," pinta Viona memelas mencoba merayu Fernando dengan menggunakan perkataan mesra.     

"Kau lapar?" tanya Fernando tak percaya.     

"Iya aku lapar sekali, aku belum makan daging atau apapun kecuali dessert tadi siang itu. Aku sudah tidak kuat, aku ingin makan Fernando," jawab Viona dengan suara parau.     

Karena tak tega melihat Viona terus merengek minta makan Fernando akhirnya menyudahi acara dansanya, ia lalu berjalan pelan bersama Viona menuju meja yang sudah menjadi tempat mereka dan meninggalkan Profesor Dexter serta sang istri berdansa berdua saja di lantai dansa.      

Tak lama setelah Viona dan Fernando duduk beberapa pelayan langsung datang membawakan makanan yang sudah disediakan sebelumnya, Viona yang memang sudah kelaparan pun langsung menyantap daging steak terbaik yang ada di hadapannya tanpa rasa malu. Fernando pun tersenyum melihat cara makan Viona yang sangat lahap itu, kini ia percaya kalau istrinya memang belum makan dari siang karena Viona tak akan seperti itu jika ia tidak benar-benar lapar.     

Melihat ada sisa saus barbeque di bibir sang istri dengan cepat Fernando meraih saputangan yang ada di dalam saku bajunya, perlahan ia lalu menyeka saus itu dengan lembut supaya tidak membuat penampilan Viona berantakan. Ia tak mau penampilan istrinya terlihat tak sempurna di mata orang lain.     

"Enak?" tanya Fernando pelan sambil menggoyangkan gelas red winenya.     

"Iya, tapi entah mengapa sepertinya aku tidak asing dengan daging steak ini. Apakah kita sudah pernah makan sebelumnya di tempat lain?" tanya balik Viona penasaran, pasalnya ia merasa sangat familiar dengan rasa daging yang sudah masuk ke dalam perutnya itu.     

"Tentu saja kau familiar karena steak ini, karena steak ini dibuat oleh koki yang dulu aku sewa untuk melayani kita di istana hampir satu tahun. Kedua koki asal Italia itu saat ini bekerja di sebuah hotel bintang limq yang ada di kota dan aku secara khusus meminta mereka untuk membuat steak ini dalam acara pernikahan Dexter. Aku ingin pernikahan Dexter sempurna tanpa ada kesalahan sedikit pun maka dari itu aku mencari koki terbaik untuk acara puncaknya ini," jawab Fernando pelan.     

Mendengar perkataan suami membuat Viona yang akan memasukkan daging steak ke dalam mulutnya membatalkan niatnya, ia lalu meletakkan garpu dan pisau di atas piring sambil menatap Fernando tanpa berkedip.     

"Jadi kau mengurus makanan dalam pesta pernikahan Profesor Dexter?" tanya Viona lirih.     

"Sebenarnya bukan hanya makanan, tempat ini pun aku yang memilihkan untuknya karena ia tak punya selera yang bagus. Seperti yang kau tahu Dexter bukanlah berasal dari keluarga kaya, maka dari itu aku melakukan ini untuknya. Setidaknya dalam pesta pernikahannya yang sekali seumur hidup ini ia mendapatkan kenangan terindah, maka dari itu aku menyiapkan semua ini sebagai hadiah pernikahan untuk mereka berdua dari kita" jawab Fernando lembut sambil mencengkram tangan Viona.     

"Kau tak marah bukan saat aku mengeluarkan sedikit uang seperti ini untuk Dexter?" tanya Fernando dengan cepat.     

"Kenapa aku harus marah, justru aku saat ini sedang sangat bahagia dan bangga memiliki suami yang baik sepertimu. Aku yakin Profesor Dexter sangat bahagia hari ini, semua acara berjalan lancar tanpa kesalahan. Para tamu pun nampak sangat mengagumi keindahan tempat ini, aku yakin hari ini akan menjadi hari yang paling dikenang oleh mereka berdua," jawab Viona dengan cepat sambil menatap ke arah sang pengantin yang sedang tertawa bahagia di lantai dansa dimana saat ini sang pianis sedang memainkan lagu Beautiful in White yang dipopulerkan oleh Shane Filan yang merupakan penyanyi asal Inggris yang dulunya terbentuk dalam sebuah boyband yang bernama Westlife.     

Fernando tersenyum mendengar perkataan Viona, sebenarnya uang yang ia keluarkan untuk pernikahan Profesor Dexter tak ada apa-apanya dengan uang yang ia miliki, namun tetap saja ia tak mau membuat Viona salah paham. Viona harus tau semua uang yang ia pakai supaya tak jadi masalah kedepan, tanpa rasa malu Fernando mencium tangan Viona dengan lembut di hadapan semua tamu yang datang.     

"Please don't leave here when i'm at my lowest, my hearts already broken. Need you to try and fix me Viona... without you i'm nothing" ucap Fernando lirih sambil menatap Viona dengan pandangan sayu sesaat setelah ia mencium tangan Viona.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.