Penyihir kegelapan di dunia magus

Sengaja Membuat Segalanya Menjadi Sulit



Sengaja Membuat Segalanya Menjadi Sulit

3Meskipun Rafiniya sedikit kurang waras, dia masih seorang Knight berperingkat tinggi sejati. Seorang idiot pemarah seperti dia masih berguna dalam pertempuran, dan dia memiliki kemampuan untuk mengurus berbagai masalah yang terjadi di garis depan. Selama Leylin menggunakan masalah jalan sebagai Knight dan keadilan untuk mempengaruhinya, maka Knight perempuan kecil ini akan maju seperti seekor banteng mengamuk meskipun di depan ada bahaya.     

"Kalau begitu, aku akan menyerahkan semuanya kepadamu!" Knight perempuan itu berbicara dengan santai dan membuat wajah beberapa pelayan yang berada di belakangnya menjadi pucat.     

"Nona, tuan mengizinkan anda untuk keluar dan bepergian, tetapi bukan untuk bergabung dengan tentara. Anda membuat kami kesulitan untuk memberikan jawaban kepada tuan..." Pelayan tertua itu mengeluarkan keberaniannya untuk mengatakan hal tersebut.     

*Boom!* Namun, sebelum pelayan tersebut bisa menyelesaikan kata-katanya, tinju kurus dari gadis kecil itu langsung mengenai mata kanannya dan dia terjatuh. Kekuatan dari seorang Knight berperingkat tinggi bukanlah sesuatu yang bisa diterima oleh seorang pelayan biasa.     

"Benar-benar tidak tahu malu... Sangat tidak tahu malu..." Seluruh tubuh Rafiniya bergetar, "Apakah orang yang benar-benar tidak peduli pada keadilan adalah pelayanku? Itu adalah sebuah penghinaan untukku!"     

"Bagaimana dengan kamu? Apakah ada yang tidak setuju?" Sarung tangan logam milik Rafiniya itu mengeluarkan suara yang memekakkan telinga dan membuat para pelayan lainnya segera menggelengkan kepala mereka serta melemparkan pria yang tidak beruntung itu ke atas samping.     

"Sekarang tidak ada masalah!" Rafiniya bertepuk tangan.     

"Kalian semua... ikutlah denganku!" Leylin merasa tidak nyaman tetapi pada akhirnya dia tidak banyak bicara saat dia menunjukkan jalan.     

...     

Di dalam barak.     

"Hei, Leylin! Ada masalah..." Ekspresi cemas di wajah Aulen tidak berkurang, dan sepertinya dia tidak menyadari kehadiran Rafiniya yang ada di belakang Leylin itu. Dia tampak benar-benar kecewa.     

"Ada apa? Apakah ini masalah misi yang dikacaukan Cassley itu?"     

"Kamu sudah tahu masalah itu? Dasar bajingan berdarah campuran! Jika bukan karena sihir kegelapannya, mustahil dia bisa menjadi seorang penyihir berperingkat tinggi bahkan dalam waktu tiga abad..." Kutuk Aulen. Kehidupan di ketentaraan telah membuat para peri itu kehilangan sifat mereka yang anggun.     

"Kemampuan sihir kegelapan? Bajingan berdarah campuran? Haha... Aulen, aku tidak pernah tahu kalau kamu pandai mengutuk orang lain..." Leylin tertawa. A.I. Chip sudah memberitahunya bahwa Cassley memiliki darah peri dan naga raksasa di dalam dirinya.     

Dengan tiga garis keturunan yang dia miliki, Cassley benar-benar seorang berdarah campuran. Naga raksasa dan peri sama-sama ahli dalam menggunakan mantra, dan dengan darah dari kedua ras tersebut, dia telah menjadi seorang penyihir berperingkat tinggi sebelum dia berusia dua ratus tahun. Itu adalah sebuah contoh klasik dari orang yang mengandalkan keberuntungan untuk mencapai keberhasilan.     

"Oh, ternyata ada orang luar di sini! Aku minta maaf!" Baru sekarang Aulen melihat Rafiniya yang ada di belakang Leylin itu. Knight perempuan tersebut tercengang oleh kata-kata kotor yang diucapkan oleh peri itu.     

"Ini adalah Rafiniya, seorang Knight berperingkat tinggi dan teman lamaku. Dia ingin bergabung dengan kita." Leylin memperkenalkan Rafiniya kepada Aulen karena ini adalah etika dasar yang berlaku di antara para bangsawan. "Rafiniya, ini adalah Aulen. Biasanya dia tidak seperti ini..."     

"Knight berperingkat tinggi? Tidak buruk, tidak buruk! Apakah ini bantuan eksternal yang kamu dapatkan untuk misi kali ini?" Mata Aulen bersinar cerah.     

"Tidak! Sebenarnya ini hanya sebuah kebetulan. Selain itu, aku belum tahu detail dari misi ini..." Saat menjelaskan masalah yang sebenarnya, ekspresi wajah Aulen berubah menjadi suram.     

"Ini adalah sebuah misi pemusnahan. Mereka ingin kita memusnahkan sebuah kamp siluman, yang setidaknya memiliki lima Profesional berperingkat tinggi dan bahkan mungkin para pendeta dari dewa Malar. Sialan, pada dasarnya isi misi ini memberitahu kita untuk pergi dalam sebuah misi bunuh diri..." Aulen berbicara dengan ekspresi marah.     

"Bagaimana dengan peri penyihir itu? Apakah dia berhasil mendapatkan sesuatu untuk kita?'' Leylin membicarakan pada pendukung mereka.     

"Sepertinya sekarang tekadnya cukup kuat. Kelompok mereka yang terdiri dari orang-orang kuat juga sedang menjalankan sebuah misi berbahaya, dan majelis tinggi serta penguasa kota telah menyetujuinya..." Aulen tertawa masam, "Dia hanya bisa memberikan sekelompok tentara baru dan beberapa barang tambahan kepada kita. Kita masih harus melaksanakan misi ini."     

"Abaikan pasukan baru. Mereka tidak sekuat itu dan mungkin akan mempengaruhi harmoni di dalam kelompok kita. Bagaimana jika kita merekrut Rafiniya?" Saran Leylin.     

Aulen sependapat dengan Leylin, dan dia mengangguk, "Mm, itu yang aku pikirkan! Sedangkan untuk masalah para rekrutan baru bodoh itu... Aku lebih mengenal mereka daripada kamu..."     

"Baiklah kalau begitu... Apakah kamu bersedia menjadi pasukan penjaga kota dan bergabung dengan kelompokku, Nona Rafiniya?" Aulen bertanya dengan serius.     

"Tentu saja! Menyebarkan keadilan dan menghukum kejahatan adalah alasan saya melakukan perjalanan, dan itu adalah jalan seumur hidup saya sebagai seorang Knight!" Wajah Rafiniya tampak bersinar.     

"Bagus sekali. Selamat datang! Mulai hari ini dan seterusnya, kamu adalah seorang rekan yang bisa kami andalkan." Seru Aulen dengan serius. Sepertinya dia memiliki kesan yang baik terhadap Knight perempuan yang kemurnian pikirannya tak tertandingi ini. Rafiniya selalu bersikap santai, dan kepribadiannya itu membuatnya bisa cepat menyatu dengan kelompok Aulen.     

Ketika menyadari ini, Leylin meminta informasi yang berkaitan dengan misi dan keluar dari kamp. Dia berjalan tanpa tujuan di sepanjang jalan dan tiba-tiba menghilang ke dalam sebuah gang kecil.     

Sebuah lapisan cahaya sihir berwarna gelap mulai menyebar di sekitar tubuh Leylin dan benar-benar menyembunyikan sosoknya.     

Di dalam sebuah rumah pribadi di dekat gang tersebut, Leylin melihat Tiff     

"Tuan muda!" Sekarang Tiff telah berganti wajah lain dan mengenakan sebuah mantel berwarna hitam, dia memancarkan sebuah aura aneh. Setelah melihat kedatangan Leylin, dia segera membungkuk dengan hormat dan membuat sebuah lapisan penghalang isolasi yang sangat kuat.     

Dengan kekuatan kekuatan Tiff yang sudah mendekati peringkat Legenda, tidak ada seorangpun yang akan bisa melihat menembus lapisan penghalang tersebut kecuali jika Leylin sendiri yang sengaja menguntitnya.     

'Apakah dia sudah akan melakukan terobosan?' Sebagai 'dewa' yang Tiff percayai, Leylin memiliki sebuah pemahaman yang mendalam tentang perasaan Tiff. Energi yang ada di dalam tubuh Tiff sudah hampir selesai dimurnikan, dan dia benar-benar hanya tinggal selangkah lagi sebelum menjadi seorang Legenda.     

Pada saat ini, mengamati proses orang lain menjadi seorang Legenda adalah sebuah sumber pencerahan dan motivasi besar bagi Leylin.     

'Peringkat Legenda memiliki kekuatan sejati di Dunia Para Dewa. Peringkat ini juga merupakan awal dari jalan untuk menjadi seorang dewa, ini tidak semudah memurnikan kekuatan seseorang...' Meskipun Tiff bukan seorang penyihir murni, namun masih ada banyak informasi yang bisa Leylin manfaatkan. Matanya bersinar, dan statistik serta gelombang aura Tiff disalin secara akurat oleh A.I. Chip     

"Mm. Bagaimana keadaannya belakangan ini?'' Tanya Leylin dengan acuh tak acuh.     

"Saya telah mendapatkan lebih banyak pengikut, meskipun beberapa organisasi sudah mulai menyadari masalah ini... Selain itu, berita tentang peperangan yang akan segera terjadi itu sudah tidak dapat disembunyikan lagi. Berita tersebut menyebar dengan sangat cepat di antara masyarakat biasa, dan membuat harga persediaan makanan serta senjata di pasar gelap menjadi terus meningkat..." Tiff memberikan laporan dengan serius.     

Pada awalnya Tiff adalah seorang pengikut setia dari Kukulkan sang Dewa Ular Bersayap. Namun sekarang dia memperlakukan Leylin sebagai utusan dan pengganti dewanya, jadi jika kesetiaannya diukur, maka tingkatannya akan berada pada nilai tertinggi.     

Kekuatan Tiff yang telah mendekati peringkat Legenda tersebut membuatnya menjadi salah satu senjata andalan Leylin. Leylin mengirimnya keluar untuk mengumpulkan kekuatan, dan bersiap untuk bergerak pada saat yang paling tepat. Dia adalah seseorang yang bisa bertindak sesuka hati karena kekuatan yang dimilikinya itu. Kemampuan-kemampuan dan rencana-rencana yang dia buat terbilang luar biasa. Dengan bantuan keuangan dari Leylin, rencana-rencana tersebut dapat berjalan dengan lancar.     

Tiff bahkan mendapatkan banyak kekayaan setelah menjual kembali beberapa barang yang langka dan susah ditemukan.     

"Peperangan masih belum dimulai, dan kita masih memiliki misi kita yang paling penting. Begitu serangan para Orc dimulai, tidak akan ada yang memiliki waktu untuk mengawasi kita dari dekat..."     

Leylin mengusap dagunya, "Mungkin penguasa kota kita yang perkasa dan baik hati itu akan mengumumkan sesuatu yang secara kebetulan bisa menghilangkan kecurigaan yang ditujukan pada kelompok kita..."     

Peperang sama artinya dengan membiarkan orang membawa senjata, dan menuntut agar mereka agar membawa jatah makanan serta menjaga diri mereka sendiri. Ketika situasinya menjadi mengerikan, kemungkinan penguasa kota tidak akan terlalu keberatan dengan kehadiran orang-orang bergelar kosong ini.     

"Saya mengerti, tuan muda, kehendak anda adalah perintah untuk saya." Tiff mengangguk dengan bersungguh-sungguh untuk menunjukkan pemahamannya.     

"Selain itu, ada sebuah pangkalan besar di dalam hutan gelap. Apakah kamu mengingatnya?" Leylin segera mengeluarkan sebuah peta yang digunakan oleh pasukan militer dan menunjuk ke lokasi di mana misi mereka akan dilaksanakan.     

"Tempat ini..." Alis Tiff mengernyit, seolah-olah dia sedang berada di sebuah posisi yang sulit. Terlihatnya ekspresi semacam itu di wajah Tiff menandakan bahwa ada sesuatu yang tidak wajar, dan bahkan bisa jadi berbahaya.     

"Ada apa?" Leylin segera bertanya.     

"Ini adalah sebuah kamp siluman di wilayah perbatasan. Sebelumnya saya sudah pernah berurusan dengan mereka..." Orang-orang yang dijadikan pengikut oleh Tiff jelas bukan orang yang baik dan berhati murni. Mereka adalah para elit dari dunia kegelapan, dan para siluman termasuk ke dalam daftar tersebut.     

Sangat wajar jika Tiff berurusan dengan para siluman di Hutan Moonwood atau bahkan suku Blackblood yang sebelumnya bertarung melawan kelompok Aulen itu.     

"Sekuat apa mereka?" Sesuatu yang bahkan membuat seekor makhluk yang nyaris mencapai peringkat Legenda bisa merasa terancam itu pasti tidak mudah untuk diatasi. Meskipun mengetahui bahwa Cassley pasti akan memberikan misi yang paling sulit kepada Leylin, namun sepertinya tingkat kesulitan yang dimiliki oleh misi tersebut telah melebihi perkiraannya.     

"Disana ada seekor makhluk yang terasa berbahaya bahkan untuk orang seperti saya. Selain itu, mereka juga memiliki para pendeta dari Dewa Pemburu..." Seekor makhluk yang bisa membuat Tiff merasa terancam itu setidaknya berada pada peringkat yang sama dengannya. Selain itu, jika organisasi ini memiliki seorang pendeta, maka mereka akan berada pada tingkat yang benar-benar berbeda dari sebelumnya.     

"Jika tuan muda harus menyerang pangkalan ini, tolong izinkan saya untuk mengikuti anda secara diam-diam!" Terlihat jelas, bahwa Tiff sama benar-benar tidak merasa yakin dengan misi Leylin tersebut.     

"Baiklah. Bawa juga orang-orang kuat yang telah kamu rekrut, dan minta mereka untuk membuntuti kami secara diam-diam." Leylin tidak berusaha untuk mempersulit dirinya sendiri. Pada saat ini, dia hanya seorang penyihir peringkat 12, dan ada cukup banyak orang yang lebih kuat darinya di Kota Silverymoon.     

"Namun, dibandingkan dengan gelombang besar serangan Orc dan para Orc Legenda, serta dewa yang mendukung mereka, suku Blackblood ini terbilang cukup lemah..." Leylin menghela napas.     

Mengingat betapa sulitnya misi ini, kemungkinan Leylin akan naik menjadi pasukan penjaga berperingkat menengah dari Kota Silverymoon setelah selesainya misi ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.