Penyihir kegelapan di dunia magus

Lorent



Lorent

1Begitu mereka berpisah dengan pria itu, semua tentara bayaran tersebut menunjukkan ekspresi wajah serius. Hanya Rafiniya yang terlihat ceria saat dia mengeluarkan pedangnya dengan ekspresi bersemangat di wajahnya, "Akhirnya kita bisa bertarung?"     

Ekspresi wajah Rafiniya itu segera membuat rekan-rekannya merasa tidak senang. "Kalau begitu, kamu bisa menjadi orang pertama yang melakukan patroli malam ini!" Tanpa berbasa-basi Leylin memberi pukulan kepada gadis itu dan menurunkan semangat Knight perempuan tersebut. Old Pam tidak berani mengatakan apa-apa, tapi diam-diam dia mengacungan jempol kepada Leylin.     

Leylin dan yang lainnya tersenyum riang ketika melihat Rafiniya menghela napas dengan kesal dan kembali masuk ke dalam kereta kuda. Hanya saja, senyum Leylin terlihat agak suram ketika dia berbalik untuk melihat kemana Rafiniya pergi.     

'Ini... Rasanya seperti mungkin telah terjadi sesuatu…'     

...     

Saat ini, kelompok khusus lain memasuki Kota Emon. Pemimpin mereka adalah seorang prajurit yang mengenakan baju pelindung perak yang bersinar terang. Cahaya menyilaukan yang dipancarkan oleh baju pelindung tersebut membuat para penjaga kota yang berada di gerbang menjauh dari kelompok tersebut. Wajah para penjaga itu dipenuhi dengan rasa hormat dan kagum ketika mereka melihat cahaya ilahi di dada prajurit tersebut.     

"Informan kami mengatakan bahwa mereka telah menghilang tanpa jejak begitu mereka pergi ke daratan." Prajurit tersebut mengenakan sebuah lencana berbentuk perisai berwarna biru dengan sebuah palu penghancur diatasnya. Sebuah cahaya suci menyelimuti lencana tersebut.     

"Seorang prajurit dari Dewa Keadilan!" Dari waktu ke waktu, orang-orang berseru dengan suara pelan, dan semua berandalan serta penjahat jalanan telah benar-benar menghilang tanpa jejak.     

Cahaya ilahi yang dimiliki oleh prajurit ini tentu saja milik Tyr sang Dewa Keadilan. Dewa tersebut memiliki kekuatan ilahi yang kuat dan berkomitmen untuk berjuang melawan kejahatan. Para prajurit penuh semangat yang menjadi pengikutnya itu adalah mimpi terburuk bagi semua organisasi kejahatan.     

"Leylin Faulen... Bangsawan kecil yang tidak penting ini pasti telah bersekongkol dengan Gelombang Serangan Bajak Laut yang sebelumnya terjadi. Dia tidak bisa lari dari kita!" Prajurit tersebut menunjukkan ekspresi tegas di wajahnya, "Dengan kemuliaan ilahi dari dewa kami, semua kejahatan harus dihukum!"     

"Prajurit Lorent! Jangan lupakan ajaran dewa kita. Tanpa sebuah pengadilan, orang itu masih berstatus sebagai seorang bangsawan, jadi tolong perhatikan kata-kata dan perilaku anda!" Seorang pendeta tua memberikan peringatan dari belakang prajurit tersebut.     

Para pendeta dari Dewa Keadilan itu juga serius dalam menghukum kejahatan, tetapi tidak seperti para prajurit radikal tersebut, mereka mengetahui bahwa dunia tidak hitam dan putih. Mereka telah belajar untuk berkompromi, dan merupakan satu-satunya alasan mengapa gereja Tyr bisa bertahan sampai saat ini. Mata para pendeta ini dipenuhi dengan kesedihan, tetapi tekad mereka sangat tinggi.     

"Hanya saja... Masalah kehidupan ribuan warga sipil di laut lepas, serta hilangnya puluhan ribu orang tak berdosa itu harus diatasi. Dia harus bekerja sama dalam penyelidikan kita. Dewa Keadilan tidak akan pernah melepaskan orang jahat, dan dia juga tidak akan salah menilai orang yang tidak bersalah!"     

"Puji sang dewa!" Beberapa anggota berperingkat tinggi dari gereja tersebut mulai berdoa dari belakang pendeta itu.     

Ini adalah sebuah tim investigasi yang telah dikirimkan oleh Tyr ke wilayah laut lepas Kerajaan Dambrath. Di dalam tim tersebut terdapat beberapa prajurit dan pendeta berperingkat tinggi, dan begitu mereka mencapai wilayah laut lepas mereka dikejutkan oleh kekejaman yang dilakukan oleh para bajak laut jahat itu.     

Ketika Gelombang Serangan Bajak Laut itu melancarkan serangannya, mereka hampir menghancurkan seluruh wilayah Kepulauan Baltik. Hanya ada beberapa bangsawan kecil yang berhasil menyelamatkan diri serangan mematikan tersebut tanpa mengalami luka sedikitpun. Karena para bajak laut tersebut menahan siapapun dan tidak membiarkan siapapun tetap hidup, sehingga sulit sekali untuk mengumpulkan bukti.     

Setelah melalui banyak rintangan, tepat ketika tim investigasi tersebut akhirnya hampir menetapkan kru Bajak Laut Pirates's Cove dan Bajak Laut Scarlet Tiger sebagai pelakunya, mereka menemukan sebuah keluarga bangsawan kecil yang tampaknya telah memainkan sebuah peranan yang sangat penting.     

Tim investigasi yang tak terhentikan itu kemudian segera tiba di Pulau Faulen, hanya untuk mendapatkan informasi bahwa Leylin sudah lama pergi.     

Dalam kondisi putus asa, tim investigasi tersebut hanya bisa membagi kelompok mereka menjadi dua kelompok berbeda dan terus menyelidiki wilayah laut lepas. Mereka menyerukan ajaran Dewa Keadilan, dan kelompok itu segera kembali ke benua tersebut, sepertinya untuk meminta Leylin bekerja sama dalam penyelidikan yang mereka lakukan itu.     

Sebenarnya, bahkan bangsawan yang paling licik sekalipun tidak dapat hidup lebih dari satu hari begitu mereka berada dalam genggaman para prajurit ini! Para pendeta Tyr tidak kekurangan mantra siksaan ilahi yang bisa memaksa target mereka untuk menyerah. Bahkan kadang-kadang mantra Detect Alignment [1][1] sederhana dapat memecahkan banyak masalah.     

Di hadapan para dewa yang kuat tersebut, para bangsawan kecil yang terbukti melakukan kejahatan itu tidak akan memiliki kekuatan untuk melawan. Sebaliknya, jika tidak ada bukti, bahkan para uskup berperingkat tinggi tidak dapat serta merta mengadili seorang bangsawan.     

Leylin telah lama memutuskan hubungan antara Pulau Faulen dan Bajak Laut Scarlet Tiger, jadi kecuali tim investigasi tersebut bisa menangkapnya, mereka tidak dapat melakukan tindakan apapun terhadap Baron Jonas dan wilayah mereka. Dia sudah mengurus hal ini sebelum memutuskan untuk bepergian ke luar pulau.     

"Sialan... Para bangsawan ini mengabaikan penderitaan begitu banyak warga sipil, dan terus-menerus memicu terjadinya bencana..." Kata seorang pendeta perempuan dengan kesal.     

"Berhati-hatilah!" Meskipun para prajurit itu memikirkan hal yang sama, namun dari luar, dia masih mencegah tindakan rekan perempuannya tersebut.     

Penyebaran kepercayaan di dunia nyata utama tidak membatasi kekuatan dari para pengikut yang tidak taat dan hal tersebut membuat gereja-gereja merasa sangat frustasi.     

"Kita tidak dapat benar-benar membersihkan dunia dari semua kotorannya, tetapi kita dapat terus menghukum setiap dosa yang kita lihat. Hingga pada akhirnya, dunia akan dimurnikan" Kata Prajurit Lorent dengan tegas, "Raphael, beritahu balai kota bahwa kita membutuhkan bantuan mereka, dan para pasukan yang masih tersisa..."     

Setelah beberapa hari, Lorent dan kelompoknya dapat menemukan beberapa identitas yang diduga sebagai Leylin.     

"Yang ini juga bisa dikesampingkan!" Di dalam sebuah mansion yang indah dan mewah, banyak penjaga yang tergeletak di atas tanah dengan kebingungan, termasuk beberapa Profesional yang kuat. Dengan perasaan menyesal, Prajurit Lorent meletakkan seorang bangsawan muda berwajah pucat yang gemetar ketakutan.     

"Tetapi, dia juga telah melakukan banyak kejahatan. Dia melakukan pemenjaraan, pembunuhan, korupsi, dan banyak hal lainnya. Serahkan dia dan biarkan balai kota yang menyelesaikannya!" Pendeta perempuan bernama Raphael itu menatap jijik ke arah bangsawan muda yang tubuhnya gemetaran tersebut, seolah-olah dia sedang melihat seekor belatung. Mengizinkan belatung ini untuk terus hidup hampir terasa seperti sebuah penghinaan kepada dewanya.     

Meskipun Raphael sangat ingin langsung membunuh bangsawan tersebut, namun dia berhasil menahan keinginannya itu.     

"Para tentara bayaran itu begitu aktif bergerak sehingga sangat sulit untuk membedakan mereka dalam waktu yang singkat bahkan dengan kemampuan yang kita miliki. Namun, kelompok-kelompok pedagang besar yang dibentuk baru-baru ini itu sangat mencurigakan!"     

"Aku juga berpikir demikian." Lorent berbalik dan pergi, meninggalkan tempat yang berantakan tersebut. "Kita sudah terlalu lama tinggal di sini, kita harus bergegas..."     

Beberapa saat kemudian, tim investigasi yang baru berkumpul itu melesat keluar dari gerbang Kota Emon. Para pejabat kota dan bangsawan lainnya memperhatikan mereka dari kejauhan sambil menghela napas lega dan tersenyum masam.     

Meskipun tim investigasi tersebut telah pergi, tetapi mereka telah melenyapkan seorang bangsawan tinggi, dua Knight, dan seorang bangsawan rendah yang sedang sangat tidak beruntung selama mereka tinggal di kota itu. Bahkan berbagai jenis kelompok kriminal telah dimusnahkan. Kota Emon telah dibersihkan, dan sekarang menjadi jauh lebih aman. Namun, mereka juga telah meninggalkan kekacauan yang sangat besar.     

...     

'Apakah perasaan seperti sedang dikejar ini disebabkan oleh tim investigasi dari Dewa Keadilan itu? Jika dilihat dari waktunya, seharusnya sekarang mereka sudah tiba di Kota Emon...' Naluri Leylin tajam dan cara berpikirnya yang teliti tersebut membuatnya bisa menebak kebenaran hanya dalam waktu yang sangat singkat.     

'Tyr... Haha, di mata banyak bangsawan, dewa yang kuat ini benar-benar tidak kalah dengan Dewa Wabah...' Leylin tertawa sinis, 'Namun, jika aku tidak menjadi seorang penyihir berperingkat tinggi dan membangun sebuah menara sihir, kurasa aku tidak akan bisa kembali ke Pulau Faulen.'     

Pada saat ini situasinya menjadi lebih mengerikan. Jika ayah Leylin memiliki kedudukan seperti Marquis, atau bahkan seorang bangsawan kerajaan, maka Leylin tidak akan mendapatkan tekanan seperti ini. Namun sayangnya, Keluarga Faulen tidak memiliki latar belakang seperti itu. Oleh karena itu, jika mereka sampai ditangkap oleh tim investigasi tersebut, maka hal itu akan menjadi bencana bagi mereka. Para prajurit dari Dewa Keadilan bukanlah orang-orang yang tidak berbahaya.     

Namun tentu saja, bahkan para prajurit yang paling tegas dari Dewa Keadilan tersebut harus belajar untuk berkompromi. Begitu Leylin menunjukkan kekuatan dan kemampuannya yang sangat besar serta menunjukkan bahwa hadiah yang bisa mereka dapatkan tidak sepadan dengan usaha yang harus mereka lakukan, maka bukanlah hal yang tidak mungkin untuk menghapus masalah ini.     

'Tidak! Aku hanya perlu membiarkan para petugas dari Kerajaan Dambrath menangani masalah ini, maka seluruh masalah ini tidak akan menggangguku lagi,' Mata Leylin bersinar terang, 'Bahkan para pendeta dari Dewa Keadilan itu perlu memperhatikan masalah bukti yang mereka miliki. Sepertinya masih ada banyak hal yang harus kulakukan di kerajaan itu...'     

Tentu saja semua asumsi ini didasarkan pada kenyataan jika Leylin akan tetap menjadi seorang bangsawan penyihir, dan kejahatannya tidak akan terungkap. Jika dia dianggap sebagai seorang penyusup dari dunia lain, atau sebagai orang yang percaya pada iblis, maka semua dewa akan terus-menerus mengejarnya dan semua kerajaan yang terdapat di benua itu akan bersatu untuk melawannya.     

'Menarik, ini benar-benar menarik!' Pada awalnya Leylin berencana untuk meninggalkan Pulau Faulen untuk berlatih setelah pekerjaannya di pulau itu selesai, kemudian dengan cepat naik peringkat sampai dia menjadi seorang dewa, dan akhirnya terhubung dengan tubuh aslinya.     

Leylin masih mengikuti rencana tersebut, dan Keluarga Faulen sedang berkembang dengan pesat. Meskipun tim investigasi itu terbilang merepotkan, tetapi dia masih bisa menyelesaikan masalah tersebut.     

"Hati-hati! Jejak-jejak kaki dari seekor ogre telah ditemukan di depan!" Pada saat ini, kabar yang datang dari kereta kuda yang berada di depan mereka itu membuat seluruh kelompok pedagang tersebut menjadi tegang.     

Setelah mereka memasuki wilayah itu, Leylin tidak bisa terus bersembunyi dan bermalas-malasan. Dia harus memenuhi tugasnya sebagai seorang tentara bayaran, dan menjaga kereta kuda majikannya untuk melindunginya. Melalui tirai tipis di dalam kereta kuda tersebut, dia bisa melihat dua wajah cantik yang terlihat ketakutan.     

[1] Semacam mantra pendeteksi konspirasi     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.