Penyihir kegelapan di dunia magus

Menjarah



Menjarah

0Pancaran sinar matahari sore perlahan-lahan menyebar di permukaan laut dan membuatnya tampak seperti sebuah sisik emas yang bergelombang. Saat matahari terbenam, pertempuran tersebut sudah berakhir.     

Pertempuran itu tidak bisa benar-benar disebut sebagai sebuah pertempuran. Semua elit dari Bajak Laut Merfolk dan juga para Merfolk kuat telah mati dalam pertempuran laut yang telah terjadi sebelumnya itu serta hanya menyisakan para Merfolk tua, muda, atau perempuan. Serangan Leylin telah berhasil bahkan tanpa bantuan dari banyak bajak laut yang berada di bawah komandonya.     

Setelah matahari benar-benar terbenam, Leylin berdiri di balkon rumah berlantai dua yang menjadi milik sang kapten bajak laut. Dia menyaksikan titik-titik api kecil yang berkedip-kedip di pelabuhan. Karena pembakaran berskala besar akan benar-benar menghancurkan tempat itu, maka dia melarang pembakaran itu sebelum mereka benar-benar selesai menjarah semuanya.     

Wajah Robin Hood memerah penuh semangat. Dia berdiri di ruangan bersama Isabel yang tidak berpartisipasi dalam penjarahan tersebut sambil melaporkan hasil pertempuran kepada Leylin. Leylin bisa mengetahui bahwa hasil rampasan itu cukup banyak hanya dengan melihat wajah anak buahnya tersebut. Dia tersenyum ketika Robin Hood menyelesaikan laporannya.     

"Bos, kita telah mendapatkan emas!" Robin Hood telah berkembang sehingga semakin menyerupai seorang bajak laut, atau mungkin dia hanya berhenti menekan sifat aslinya, "Hasil jarahan dari gudang itu sudah bisa bisa memenuhi setengah bagian kapal, ada sejumlah besar gula, sutra, dan bahkan tembikar serta furnitur kayu!"     

"Kita juga menemukan ini di dalam vila," Tambah Isabel sambil menendang sebuah peti berwarna hitam di sebelah kaki Leylin.     

Penutup peti yang terbuat dari kayu tersebut diselimuti dengan pola bunga-bunga, dan sinar keemasan mengalir keluar ketika penutup peti tersebut dibuka. Mata Robin Hood dipenuhi dengan tatapan keserakahan, tetapi dia dengan cepat menekan keinginannya tersebut.     

"Orang itu menyembunyikan harta karunnya dengan sangat baik, butuh banyak upaya untuk menemukan ini," Mata Isabel juga bersinar seperti bintang-bintang kecil, seolah-olah dia juga benar-benar sangat menikmati proses penjarahan tersebut.     

Ini seperti apa yang Leylin baca di salah satu buku tebal kuno yang ada di dunia ini, 'Emas! Sungguh hal kecil yang indah dan menggemaskan. Benda itu bisa mengubah seorang pengecut menjadi seorang prajurit dan mengubah iblis menjadi makhluk yang baik. Emas juga bisa membuat sungai-sungai mengalir ke hulu, dan benda sekecil itu dapat mengirimkan sebuah jiwa terkutuk ke surga!'     

Bahkan gereja-gereja membutuhkan kekayaan, dan kebutuhan mereka terbilang sangat besar. Mereka membutuhkannya untuk mempengaruhi para pengikut mereka, dan memperluas jangkauan kekuasaan mereka. Hal ini terutama berlaku untuk Waukeen, yang menyimpan lebih banyak uang daripada para naga. Mereka menempatkan tangan mereka di setiap sumber yang bisa mereka temukan untuk mendapatkan lebih banyak uang.     

Di dalam peti kayu tersebut terdapat emas yang ditumpuk bersama dengan beberapa permata berharga yang hampir membuat Robin Hood kehilangan kendali. Isabel lebih tahan terhadap godaan semacam itu. Mungkin karena dia adalah seorang bangsawan wanita, dia dapat tetap mempertahankan akal sehatnya di hadapan benda-benda berharga tersebut.     

"Total ada 782 krona, dan masing-masing seberat 18 gram. Semua emas itu setidaknya bernilai 1.500 keping emas Dambrath! Jika ditambah dengan permata-permata berharga, seluruh isi peti ini bernilai lebih dari 2.000 keping emas..."     

Leylin mengambil sebuah emas krona yang lebih berat dari koin emas yang dia gunakan. Desain dekoratif yang terdapat pada permukaan emas-emas tersebut benar-benar berbeda dengan mata uang Kerajaan Dambrath. "Mm. Tidak perlu menukar emas krona itu, emas-emas tersebut masih dapat digunakan di Benua Tengah."     

Di Dunia Para Dewa, organisasi apapun yang dipimpin oleh seorang Duke atau orang-orang dengan wewenang yang lebih besar dapat menerbitkan koinnya sendiri, dan kondisi ini menyebabkan beredarnya banyak mata uang logam yang berbeda. Tetapi gereja Dewi Kekayaan selalu berupaya untuk memperkenalkan krona, koin emas mereka sendiri. Mereka ingin mengganti semua koin lainnya dan menjadikan krona sebagai standar resmi. Namun, karena perlawanan diam-diam dari banyak dewa, maka upaya yang mereka lakukan itu tidak pernah berhasil. Para dewa percaya bahwa hal semacam itu akan mendatangkan banyak pengikut bagi Waukeen, jadi akan sangat aneh jika mereka mendukungnya.     

Meskipun situasinya seperti ini, namun Dewi Kekayaanlah yang mengeluarkan koin-koin krona ini. Semua gereja yang melayaninya akan menjamin nilai koin-koin tersebut, sehingga krona masih menjadi mata uang terkuat yang beredar di seluruh Dunia Para Dewa.     

"Sepertinya semua bajak laut ini menyembunyikan kekayaan yang mereka miliki di dalam rumah mereka," Leylin memikirkan para tawanan yang dia miliki. Jika dia langsung membunuh Steve ketika berada di rumahnya, dan menggali harta karunnya yang terkubur di rumah tersebut, maka dia pasti akan mendapatkan kekayaan dalam jumlah yang sama banyaknya dengan yang dia miliki sekarang. Sayangnya saat itu dia tidak punya waktu seperti yang dia miliki sekarang.     

"Selain harta berharga itu, bagaimana dengan orang-orang dan para budak?" Dengan harta yang dia dapatkan ini, Leylin merasa percaya diri untuk membangun sebuah industri menguntungkan yang berpusat di Pulau Faulen. Hal terpenting yang harus dia lakukan sekarang adalah mendapatkan sumber daya manusia dalam jumlah yang cukup.     

"Kekuatan kita terlalu kecil untuk segera memblokir pelabuhan. Banyak penduduk pulau yang berhasil melarikan diri..." Ekspresi wajah Robin Hood menjadi jelek ketika dia menyebutkan hal ini. "Sekarang kita sudah berhasil menangkap 90 orang, kebanyakan dari mereka adalah orang tua, wanita, atau anak-anak. Selain itu juga ada beberapa pensiunan bajak laut tidak berguna."     

Robin Hood meludah, dan terlihat jelas bahwa dia kesusahan saat menangkap para bajak laut tua yang kejam ini. Karena menderita cacat fisik atau menjadi pikun karena sudah menua, para bajak laut tua ini terpaksa pensiun. Tetapi, sifat mereka yang kejam dan ganas tidak hilang sedikitpun.     

"Saya menggantung mereka sampai mati." Robin Hood tidak berani menyembunyikan apapun di depan Leylin.     

"Mm... Meskipun mereka adalah para tawanan, namun masih ada banyak cara untuk membedakan mereka. Berapa banyak yang Merfolk dan berapa banyak manusia yang tertangkap? Berapa banyak dari mereka yang awalnya adalah para budak?" Leylin jelas tidak berencana untuk membahas masalah itu terlalu jauh, dan dia justru langsung bertanya mengenai masalah yang paling membuatnya khawatir.     

"Para Merfolk adalah pihak yang melakukan perlawanan paling keras, dan banyak dari mereka yang melarikan diri. Sejauh ini kami hanya berhasil menangkap 19 Merfolk, sementara 71 tawanan lainnya adalah manusia dan penduduk asli. Sepertinya semua adalah budak." Meskipun Robin Hood tidak memiliki rincian pasti tentang angka-angka tersebut, namun data yang dia miliki itu sudah cukup untuk membuat Leylin merasa puas.     

"Bagus sekali. Ada berbagai kelas dan peringkat di antara para budak. Pada awalnya Merfolk adalah kelas tertinggi di sini, dan sekarang kita akan dibenci oleh mereka setelah kita membunuh keluarga mereka dan menjarah kekayaan yang mereka miliki. Mereka tidak akan menaruh kepercayaan kepada kita, jadi bunuh saja mereka semua."     

"Sedangkan untuk para manusia dan budak lainnya, bawa mereka semua dan periksa mereka pelan-pelan." Pengalaman hidup Leylin sebagai seorang manusia membuatnya sangat memahami perasaan yang dimiliki oleh orang lain, 'Jika mereka bukan manusia, mereka tidak akan berpikir dan bertindak seperti kita.'     

Di sisi lain, Robin Hood juga tidak menganggap para kru Bajak Laut Merfolk itu sama seperti dia. Dia segera setuju untuk pergi dan membantai mereka.     

"Tunggu, mengapa kamu tidak menyerahkan semua tawanan itu kepadaku?" Pada saat ini Isabel maju, matanya dipenuhi dengan sebuah pancaran sinar haus darah.     

"Tidak masalah," Leylin segera mengangguk. Semua iblis menyukai kekacauan dan pembantaian, dan kemungkinan besar pembajakan yang Isabel lakukan itu memberikan banyak keuntungan bagi gadis tersebut.     

Malam tiba, dan seluruh penduduk pelabuhan tersebut menangis setelah dihancurkan oleh para penjajah. Asap masih membubung dari pelabuhan itu sampai keesokan harinya.     

"Semua barang telah diangkut ke Kapal Scarlet Tiger, bos!" Robin Hood melaporkan dengan hormat.     

"Bagus sekali, bunyikan terompetnya!" Leylin berdiri di geladak Scarlet Tiger yang baru dibaptis, dan mengeluarkan perintah dengan ekspresi wajah yang terlihat tenang.     

Kapal Scarlet Tiger ini sama dengan Kapal Black Tiger yang sebelumnya mereka gunakan. Leylin baru saja memutuskan untuk melakukan perbaikan berskala besar pada kapal tersebut, dan dia juga memutuskan untuk mengganti namanya.     

Leylin bisa membayangkan bahwa di masa depan nama kapal ini akan menyebar di seluruh wilayah laut Dambrath bersama dengan reputasi pertempuran sepupunya.     

Terompet tanduk berbunyi, dan setelah melewati sebuah malam yang kacau, sekelompok pelaut dengan kantung mata yang gelap dan berat menyebar keluar dari rumah-rumah penduduk pulau dalam barisan dua-dua dan tiga-tiga, kemudian berkumpul di geladak.     

"Dengar!" Leylin membuka peti harta karun yang dipenuhi dengan emas krona di depan para bajak laut tersebut, dan cahaya keemasan membuat mata mereka memancarkan keserakahan.     

Namun para bajak laut tersebut segera menghilangkan tatapan serakah mereka ketika melihat kaki siapa yang saat ini sedang menginjak koin-koin emas tersebut. Selama perjalanan dan pertempuran mereka jalani, Leylin telah menggunakan nyawa yang tak terhitung jumlahnya untuk menunjukkan kekejamannya yang melebihi kekejaman para bajak laut itu.     

Ketika melihat ke arah semua bajak laut tersebut, Leylin merasa puas dengan kepala-kepala tertunduk yang tidak berani menatap matanya itu. Setelah itu dia melanjutkan, "Semua orang yang ada di sini akan mendapatkan tiga koin emas, dan mereka yang telah membunuh musuh mendapatkan koin emas tambahan. Pembunuhan yang dilakukan oleh para Profesional akan dihitung secara terpisah."     

Banyak bajak laut yang segera bersorak ketika mendengar berita ini.     

Leylin merasa sangat puas dengan suasana ini. Dia tidak bisa hanya menggunakan kekuatan bertarungnya untuk mengintimidasi para bajak laut ini. Dia perlu untuk menunjukkan bahwa jika mereka menjadi pengikutnya, mereka dapat merebut lebih banyak hal dan mendapatkan lebih banyak keuntungan. Baru setelah itu mereka akan mengikutinya bahkan sampai ke neraka.     

Mulai sekarang, para bajak laut ini mungkin akan memiliki lebih banyak inisiatif ketika berada dalam pertempuran.     

Setelah Leylin mendistribusikan semuanya, dia segera mengeluarkan sebuah perintah baru, "Bakar seluruh tempat ini! Setelah itu, kita berlayar!"     

Asap berwarna hitam pekat dengan cepat membubung dari pelabuhan yang dilalap oleh kobaran api tersebut. Api dengan cepat menyebar. Dua kapal perang bajak laut yang dipenuhi dengan harta dan budak itu perlahan meninggalkan pelabuhan, dan beberapa bajak laut masih memperlihatkan ekspresi menyesal di wajah mereka.     

'Medan dan kondisi tempat itu sangat bagus, dan disana juga ada fondasi yang dibangun dengan rapi. Sangat disayangkan, tempat itu adalah sebuah pangkalan yang sangat baik...' Leylin menyaksikan ketika api menerangi langit dermaga tersebut, tetapi ekspresinya tidak berubah.     

Leylin selalu berencana untuk membakar Pulau Manusia Setengah Merfolk tersebut. Bukan hanya pulau itu saja, bahkan benteng Black Tiger juga telah dia bakar. Tempat-tempat ini bukan miliknya, dan para bajak laut tersebut telah mengabdi kepada Marquis Louis. Meskipun dia menduduki tempat ini, namun kemungkinan dia akan segera menarik perhatian bajak laut Black Skeleton dan Tigershark.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.