Penyihir kegelapan di dunia magus

Bawah Tanah dan Penyelamatan



Bawah Tanah dan Penyelamatan

3Setelah menyiapkan rencana cadangannya, Leylin mengayunkan jubahnya dan memasuki pintu melengkung yang melayang di udara tersebut. Sebuah selaput es berdesir saat dia melewati pintu tersebut. Saat tubuhnya kembali terlihat, dia menyadari bahwa dia telah melangkah ke tempat lain.     

Sebuah aura yang gelap dan dingin menembus udara yang hanya ada untuk dunia bawah tanah. Kerapatan partikel-partikel kegelapan dan energi tanah di tempat tersebut bahkan lebih besar daripada yang terdapat di Twilight Zone.     

"Ini adalah bagian lain dari terowongan spasial, huh?" Leylin mengalihkan pandangannya ke lingkungan di sekitarnya. Saat ini dia berada di semacam aula istana, dimana patung-patung bergaya aneh tersebar di sekitar tempat itu.     

Begitu cahaya di dalam formasi mantra tersebut meredup, sebuah lapisan debu yang tebal terlihat di wilayah tersebut.     

"Inextinguishable Flame!" Leylin menunjuk ke depan dan sebuah kobaran api yang indah dan terang melayang di depannya.     

'Tempat ini sepertinya sudah sangat lama ditinggalkan. Apakah ini adalah bagian dalam dari sebuah reruntuhan kuno?' Leylin menggunakan kekuatan jiwanya untuk memindai lingkungan di sekitarnya, sebelum dia menyadari bahwa seluruh wilayah itu tampaknya dilindungi oleh sebuah lapisan energi misterius. Energi misterius ini bahkan menekan kekuatan jiwa seorang Magus.     

Namun, karena jiwa sejati Leylin berada di peringkat Half Moon, maka dia masih bisa menjangkau sebagian besar wilayah tersebut. Tidak butuh waktu lama sebelum dia menemukan beberapa lorong yang mengarah keluar.     

'Kuharap tidak ada formasi mantra yang rumit di luar sana, ini akan menjadi sangat merepotkan.' Leylin berjalan menuju sebuah pintu besar, sebongkah batu polos namun terlihat menakjubkan berdiri setinggi lebih dari sepuluh meter. Di bagian kiri pintu tersebut terdapat sebuah patung iblis dan di sebelah kanan terdapat sebuah patung malaikat yang cantik.     

*Ka-cha!* *Ka-cha!*     

Leylin mengulurkan tangannya ke depan dan mendorong pintu tersebut. Tiba-tiba, dua sambaran petir yang kuat melesat dan menghantam tubuhnya, tetapi sambaran petir tersebut ditangkis oleh Kemoyin's Scale.     

Sebuah terowongan berwarna hitam pekat muncul di depan Leylin dan tanpa ragu-ragu dia melangkah maju.     

"Aku tidak menyangka bahwa aku akan berkesempatan bertemu dengan beberapa Magus dalam sebuah perjalanan. Ini akan menghemat banyak waktu!"     

Leylin tersenyum dan bersatu dengan kegelapan, sebelum bergerak dengan kecepatan yang menentang hukum fisika.     

.....     

Di bagian yang lain, sekelompok petualang sedang berlari menyelamatkan diri, mereka melarikan diri dari sesuatu yang terdapat di dalam terowongan tersebut.     

"Cepat! Dia segera menyusul!"     

Kelompok petualang ini terdiri dari seorang prajurit yang mengenakan baju pelindung yang indah, seorang pemanah yang membawa sebuah busur kayu, dan yang paling banyak jumlahnya adalah sekelompok Magus yang mengenakan jubah Magus dan membawa peralatan aneh. Komposisi kelompok ini masih cukup baik. Namun, kelompok kecil ini sekarang sedang berlari ketakutan dari sesuatu yang berada di belakang mereka, pakaian mereka robek-robek dan compang-camping. Bekas-bekas darah menodai tubuh mereka, dan memperlihatkan luka-luka yang sangat banyak.     

*Dum Dum! Dum dum!* Di belakang kelompok tersebut, di dalam kegelapan, terdengar suara langkah kaki yang berat.     

Begitu mendengar suara-suara ini, wajah orang-orang di kelompok kecil tersebut pucat dan terus berusaha untuk melarikan diri dengan langkah yang lebih cepat.     

*Crash!* Sebuah pancaran cahaya berwarna gelap melesat dengan membawa sebuah tombak panjang berwarna hitam. Tombak tersebut segera menembus mantra pertahanan bawaan dari salah satu Magus, dan menjepitnya di atas tanah.     

"Xander! Sialan!" Seorang pemuda berambut coklat yang merupakan pemimpin kelompok tersebut berbalik dan melihat rekannya sedang terjepit di atas tanah dengan darah yang mengalir keluar dari mulutnya. Namun, pemuda tersebut menggertakkan giginya dan terus melarikan diri.     

"Lari! Cepat lari!" Matanya berubah menjadi berwarna merah ketika dia berteriak sekencang-kencangnya.     

Pada saat yang sama, perasaan enggan dan penyesalan perlahan-lahan menggerogoti jiwa pemimpin kelompok tersebut. "Kita terlalu ceroboh! Gabungan kekuatan peringkat bintang tiga kita tidak mampu melawan sisa peninggalan kuno ini! Sial! Tingkat bahaya di setidaknya di tingkat bintang lima! Selama aku berhasil mengeluarkannya, aku pasti akan membunuh bajingan sialan itu!"     

"Tidak! Xander! Pemanah perempuan itu menempatkan busur ke punggungnya sambil berhenti dan berlutut di samping Magus yang sedang terjepit di atas tanah tersebut. Kemudian dia mengeluarkan sebotol ramuan berwarna hijau dan menuangkannya ke luka-luka Magus tersebut.     

"Tidak ada gunanya!" Teriak pemimpin itu, tetapi dia tidak pernah berhenti berlari.     

Puluhan detik kemudian, terdengar suara teriakan mengerikan dari anggota perempuan di kelompoknya. Wajah pemimpin itu menjadi semakin pucat saat dia mempercepat langkahnya.     

*Dum Dum! Dum dum!*     

Suara langkah-langkah kaki yang di belakang pemimpin tersebut terdengar seperti suara langkah kaki dewa kematian yang datang untuk mencabut jiwa-jiwa mereka. Meskipun langkahnya lambat, namun kecepatannya sangat cepat. Tak lama kemudian, pemuda itu mendengar beberapa suara teriakan menyedihkan di belakangnya.     

Baru sekarang pemuda merasa heran ketika dia menyadari, bahwa tidak ada seorangpun dari rekan-rekannya yang masih tersisa.     

"Tidak! Aku tidak bisa mati di sini! Aku harus menjadi seorang petualangan bintang lima dan bahkan menjadi Raja Petualang! Aku memiliki tujuan-tujuan yang belum terpenuhi, dan aku harus mengembalikan kejayaan keluargaku, membalas dendam, dan juga..."     

Pancaran cahaya berwarna hitam lainnya melesat ke arah pemuda itu dan menghentikan pikirannya tersebut. Meskipun pemuda itu telah berusaha untuk menghindar, namun dia masih terkena serangan dari cahaya berwarna hitam tersebut dan membuatnya jatuh ke atas tanah serta memuntahkan darah yang sangat banyak.     

*Dum Dum! Dum dum!* Bersama dengan langkah kaki tersebut, sesosok raksasa muncul dari kegelapan.     

Raksasa tersebut setinggi lebih dari tiga meter, dengan dua batang tombak panjang yang terdapat di punggungnya. Rune-rune rumit menyelimuti tubuhnya dan mengeluarkan kilauan logam.     

Ekspresi wajah raksasa tersebut terlihat suram seperti wajah makhluk mati. Hanya ada dua sinar berwarna merah yang dipancarkan dari pupil matanya.     

"Raksasa itu... Raksasa itu ada di sini...." Pemuda itu menggertakkan giginya. Makhluk mayat hidup yang berdiri di depannya ini adalah sebuah mekanisme pertahanan dari reruntuhan tersebut. Sebelumnya, makhluk ini mulai mengejar kelompok tersebut ketika mereka menerobos sebuah ruangan yang terlihat seperti sebuah pemakaman.     

Raksasa mayat hidup itu memiliki sebuah serangan fisik yang kuat, dengan daya tahan tinggi terhadap mantra-mantra sihir. Hal itu membuat pemuda tersebut merasa putus asa ketika dia hanya bisa menyaksikan ketika satu demi satu para anggota kelompoknya itu tewas di tangan raksasa ini. Pada akhirnya, hanya dia yang masih bertahan.     

*Dum Dum! Dum dum!* Raksasa itu berjalan mendekat sambil menghunuskan salah satu tombak yang terdapat di punggungnya.     

"Tidak! Aku tidak ingin.... Tolong..." Air mata mengalir dari mata pemuda itu ketika dia mulai kehilangan akal.     

*Whoosh!* Tombak itu ditusukkan ke depan, tetapi lucunya, tombak itu tetap terangkat di udara. Rasa sakit yang sudah dinantikan tidak kunjung terasa di tubuh pemuda tersebut dan hal itu membuat pemuda tersebut kembali membuka matanya.     

Dia melihat bahwa di depannya terdapat sebuah perisai berwarna hitam yang melindunginya, dan menghalangi serangan tombak tersebut.     

"Aku... aku selamat!" Tubuh pemuda itu perlahan-lahan roboh dan terbaring di atas tanah, dengan air mata sukacita yang mengalir dari kedua matanya.     

"Ahoooo!" Raksasa itu menarik tombaknya dan berbalik ke belakang, kemudian melolong ke kegelapan. Sesaat kemudian, dia terhuyung setengah langkah ke belakang, seolah-olah terdapat sejenis pemangsa ganas di depannya.     

"Menarik!" 'Meskipun raksasa itu terlihat seperti sebuah tubuh yang terbuat dari daging dan darah, namun tampaknya ada beberapa modifikasi yang telah ditambahkan pada tubuhnya. Sekarang raksasa tersebut lebih mirip dengan iblis bertubuh logam? Meskipun kesadarannya telah lenyap, dan hanya ada mekanisme pertahanan yang masih bertahan di dalam tubuhnya…'     

Leylin melangkah maju dari kegelapan, cahaya berwarna biru terpancar dari matanya ketika dia memindai raksasa yang berada di depannya itu.     

"Selain itu... Rune yang terdapat di tubuhnya ini, sepertinya sangat mirip dengan rune di tubuh Branded Swordsman..."     

Leylin selalu membawa bagian dari harta warisan Branded Swordsman, tetapi harta warisan itu sangat kekurangan informasi. Bahkan setelah melakukan simulasi dan pengambilan kesimpulan yang dilakukan oleh A.I. Chip, harta warisan tersebut hanya bisa mencapai kekuatan seorang Magus peringkat 1 sehingga yang tidak terlalu berguna.     

Saat ini, setelah A.I. Chip ditingkatkan beberapa kali dan bahkan mendapatkan tambahan sejumlah besar informasi berharga dari Perpustakaan besar, kini A.I. Chip mampu meningkatkan kekuatan Branded Swordman dari peringkat 1 menjadi peringkat 3. Namun bagi Leylin yang memiliki dukungan dari Klan Ouroboros dan Serikat Warlock, kekuatan Branded Swordsman ini relatif tidak berguna untuknya. Oleh karena itu, dia tidak membuat membuat Branded Swordsman yang biasanya digunakan sebagai martir tersebut secara masal.      

Namun, pada saat ini, Leylin dapat dengan jelas melihat rune-rune dari Branded Swordsman pada tubuh raksasa ini.     

Meskipun bentuk rune-rune tersebut terlihat sedikit berbeda, dengan modifikasi-modifikasi yang dibuat berdasarkan filosofi dari rune yang asli, namun tidak diragukan lagi bahwa ini adalah rune-rune dari Branded Swordsman.     

Hanya dengan melihat rune-rune dan energi yang dipancarkan oleh raksasa tersebut telah memberikan Leylin banyak gagasan dan inspirasi baru tentang Branded Swordsman.     

Kemungkinan setelah menggabungkan pengetahuan yang ditemukan di benua tengah dan di dunia bawah tanah, A.I. Chip mungkin dapat menciptakan rune-rune yang dapat membuat Branded Swordsman peringkat Morning Star.     

"Arghhhhh!" Meskipun raksasa tersebut telah mengetahui betapa kuatnya Leylin, namun mekanisme pertahanan di dalam kesadarannya masih membuatnya mengulurkan tangannya.     

Dua tombak berwarna hitam meluncur ke arah Leylin seperti dua ekor naga.     

*Peng!* *Pa!* Sebuah lapisan sisik berwarna hitam muncul dari telapak tangan Leylin. Sebuah adegan menakjubkan terjadi bersama dengan percikan-percikan api dan suara-suara yang memekakkan telinga.     

Dua tombak berwarna hitam yang dilemparkan oleh raksasa tersebut telah ditangkap dengan baik di telapak tangan Leylin.     

"Hmm! Daya ledaknya tidak buruk, dengan kekuatan sekitar 50 derajat. Kekuatan ini lebih mirip dengan serangan seorang Magus peringkat 3!" Leylin mengangguk, tetapi mata pemuda di sampingnya itu melotot keluar.     

Selama pelariannya tadi, pemuda itu telah melihat banyak teman-temannya yang binasa akibat serangan dari tombak berwarna hitam yang perkasa tersebut. Bahkan mantra-mantra pertahanan sihir terbukti tidak dapat bertahan melawan tombak itu.     

Namun, Leylin berhasil menangkap tombak tersebut dengan menggunakan tangannya.     

"Magus ini, apakah dia juga seekor monster?" Pemuda itu melihat penampilan Leylin yang mengenakan jubah mewah berwarna hitam dan sebuah topeng. Leylin memancarkan sebuah aura yang agung namun misterius. Meskipun begitu tampaknya dia bukan orang yang kejam atau mengerikan.     

"Groarrr!" Raksasa itu terdiam sebentar sebelum meraung keras.     

Tanpa sadar gelombang-gelombang suara tersebut memaksa pemuda itu untuk menutupi telinganya. Pada saat yang sama, partikel energi berwarna hitam yang bisa dilihat dengan mata telanjang melesat ke arah raksasa tersebut seperti air yang terserap ke dalam spons, dan rune-rune pada tubuh raksasa itu mulai berkedip.     

"Groarrrrr!" Bersama dengan terdengarnya suara lolongan, sebuah mantra mulai muncul. Sosok dari kepala seekor makhluk kegelapan muncul dan memamerkan taring tajamnya yang dilemparkan ke arah Leylin.     

"Mantra peringkat 3 - Darkness Crunch?" Mantra ini tampaknya telah menghilang dari benua tengah selama ribuan tahun. Hanya Perpustakaan Besar di Kota Langit yang sebelumnya telah menyebutkan tentang mantra ini.     

Leylin mengusap dagunya. Mantra yang hilang dan terlupakan tidak selalu merupakan mantra yang kuat. Bisa jadi mantra itu lenyap karena mantra tersebut tidak mengikuti perkembangan zaman dan terseleksi dengan sendirinya. Dia pasti tidak akan berasumsi bahwa apapun yang berasal dari zaman kuno itu kuat.     

Mata Leylin memancarkan cahaya berwarna biru dan A.I. Chip melakukan perhitungan.     

Beberapa detik kemudian, prinsip dari mantra peringkat 3 dan bahkan model mantranya telah selesai diperkirakan oleh A.I. Chip     

"Jadi begini cara kerjanya! Meskipun mantra ini tidak terlalu buruk, tetapi mantra ini membutuhkan sejumlah besar partikel energi elemen kegelapan. Pantas saja benua tengah menghapus mantra ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.