Penyihir kegelapan di dunia magus

Rumah Kayu dan Pertemuan



Rumah Kayu dan Pertemuan

0Ketika Leylin akhirnya menyentuh tanah, dia merasa seperti sedang berada di dunia lain, seolah-olah dia telah melewatkan sebuah musim gugur yang panjang.     

'Tempat... apa ini?' Leylin berpikir keras ketika dia mengamati kabut tebal di pegunungan dan hutan berwarna hitam yang terlihat di kejauhan.     

*Caw! Caw! Caw!* Seekor burung gagak dengan tiga mata berwarna merah darah mengepakkan sayapnya dan terbang dari cabang pohon di samping Leylin, meninggalkan beberapa bulu yang jatuh. Suara teriakannya yang memekakkan telinga terdengar hingga ke tempat yang luas.     

'A.I. Chip!' Tanpa sadar Leylin memberikan perintah.     

[Beep! Memulai pemindaian lingkungan. Pemindaian selesai! Mulai…]     

Pada awalnya suara A.I. Chip terdengar normal, tetapi mendekati akhir pengumuman suara itu tiba-tiba menjadi terdengar serak seolah sedang menghadapi beberapa gangguan yang kuat.     

"AAH! AAH! AAH!" Beberapa saat kemudian, suara A.I. Chip berubah menjadi suara jeritan perempuan yang memekakkan telinga. Nada suara tersebut terdengar semakin keras hingga gendang telinga Leylin terancam hancur, sehingga dia tidak punya pilihan selain memerintahkannya untuk menghentikan operasi.     

"Penyelidikan angin..." Leylin merentangkan tangannya, dan partikel elemen angin berwarna hijau muda berkumpul di sekelilingnya. Partikel elemen angin berwarna hijau muda tersebut berkumpul dengan sangat lambat, dan membuat alisnya mengernyit. Kekuatan jiwa muncul dan membuat sebuah hembusan angin berwarna hijau muda menyebar ke segala arah.     

'Ini sepertinya cukup wajar, tapi aku tidak bisa mengendalikannya!' Leylin mengernyit, dia merasa seolah ingatannya diselimuti oleh kabut. Namun dia berhasil mengingat banyak hal, seperti sihirnya. Namun tetap saja, dia merasa bahwa seolah dia telah melupakan sesuatu yang penting, dan hal itu memberinya sebuah firasat buruk.     

Tak lama kemudian, angin yang menyebar tersebut memberinya informasi yang membuat Leylin mengetahui lokasinya saat ini. Dia berada di luar sebuah hutan, dan disana bahkan terdapat sebuah sungai berwarna merah gelap yang mengalir di dekat tempat itu. Ada sebuah rumah kayu, di dalam rumah yang letaknya tidak jauh dari tempatnya berada sekarang terdapat sebuah sosok yang sepertinya adalah seorang manusia.     

'Jarak ini...' Alis Leylin mengernyit. 'Disini tidak hanya benar-benar sulit untuk menggunakan mantra, tetapi bahkan sebagian besar efeknya telah ditekan. Mungkinkah ini adalah dunia berperingkat tinggi?'     

Suhu hutan tersebut menurun seiring dengan terbenamnya matahari, dan kabut di sekeliling Leylin menjadi semakin padat. Kabut itu bahkan berubah menjadi berwarna merah gelap, yang membuat Leylin merinding. Dia segera keluar dari wilayah tersebut dan tiba di rumah kayu yang dia temukan.     

Mawar-mawar berwarna emas mekar sempurna di belakang pagar, dan asap berwarna abu-abu melayang keluar dari dalam rumah tersebut dan membuat Leylin merasakan sedikit kehangatan. Pintu kayu berderit terbuka, dan seorang wanita ramah berjalan keluar. Wanita itu tampak agak muda, kira-kira tidak usianya tidak lebih dari dua puluh tahun, tetapi kilatan cerdas yang terlihat di mata wanita itu membuat Leylin merasa bahwa wanita tersebut adalah seseorang dengan pengalaman yang berlimpah.     

"Adik! Kamu kembali!" Wanita itu tertawa setelah melihat Leylin, dan senyum cerah wanita tersebut membuat Leylin mabuk. Seolah bunga-bunga di sekitarnya mekar bersama dengan tawanya.     

"Siapa kamu?" Leylin hanya bisa bertanya.     

"Aku? Aku kakakmu. Ini rumahmu!" Wajah wanita itu cantik, dan pancaran cahaya dari helaian rambut berwarna emas yang terbang tertiup angin itu terasa akrab bagi Leylin.     

"Rumahku...?" gumam Leylin.     

"Ya, rumahmu! Selamat datang kembali!" Kakak perempuan Leylin yang lembut itu merentangkan kedua tangannya lebar-lebar, seolah ingin memberinya sebuah pelukan hangat.     

"Kamu... kakakku?!" Leylin terus mengulangi pertanyaannya tersebut, dan wajah wanita cantik itu secara bertahap cocok dengan wajah orang yang terdapat di dalam ingatannya.     

"Ya! Adik kecilku, kamu akhirnya kembali!" Ada air mata di mata wanita tersebut. Namun, Leylin tiba-tiba merasa sangat ketakutan ketika wanita itu mendekatinya untuk memberinya sebuah pelukan. Sebuah niat jahat yang tidak diketahui tersebut membuatnya merinding ketakutan. "TUNGGU!"     

"Aku Leylin Farlier, seorang Warlock garis keturunan dari Dunia Magus. Mengapa aku ada di sini?" Sebuah suara terus berteriak dalam benak Leylin, tetapi dia tidak bisa lagi mengendalikan tubuhnya. Anggota tubuhnya bergerak secara otomatis, dan dia hanya satu langkah lagi dari pelukan wanita tersebut.     

"Defiant Ring of Fire!" "Shadow of Quandary!" "Dark Serpent Tendrils!"     

Model-model mantra melintas satu demi satu di depan mata Leylin, tetapi sebagian besar mantra-mantranya yang telah ditekan itu tampaknya telah kehilangan semua kemampuannya. Tidak ada energi yang dikeluarkan sama sekali.     

"Kembalilah!" "Kembalilah!" "Kembalilah!"     

Suara yang terdengar samar-samar tersebut menyebabkan mata Leylin terlihat semakin kebingungan, dan lingkungan di sekitar rumah kayu tersebut mengalami sebuah perubahan besar. Kabut berwarna merah gelap menjadi semakin padat, dan mawar berwarna emas cerah secara bertahap layu untuk mengungkapkan kerangka putih di bawahnya. Sesekali beberapa ular kecil merayap keluar dari lubang mata kerangka itu.     

Rumah kayu di belakang mawar tersebut telah berubah menjadi sekumpulan ular. Beberapa ekor ular berkepala segitiga keluar dari sana, dan menyemburkan racun berwarna merah gelap. Dalam sekejap, rumah itu berubah menjadi sebua neraka yang mengerikan.     

'Tekanan ini terasa tidak asing...' Aliran-aliran kabut berwarna merah gelap secara otomatis menyerang tubuh Leylin, dan aliran kabur itu menyebabkan suasana menjadi terasa semakin tidak asing.     

Akhirnya, cahaya berkedip di dasar mata Leylin.     

"Itu adalah kekuatan mimpi! Ini adalah Dunia Mimpi! Aku telah terseret ke dalam mimpi!"     

[Beep! Tuan diketahui telah berada di dalam Dunia Mimpi!] Seolah kabut yang terdapat di dalam ingatannya telah benar-benar dihilangkan, suara A.I. Chip tidak lagi terdengar seperti suara seorang wanita yang sedang menjerit dan kembali terdengar jelas.     

Ketika merasakan bahwa kendali elemen dan kekuatan jiwanya terisolasi, pikiran Leylin tertuju pada sesuatu, "Dunia Mimpi adalah sebuah dunia besar yang menolak semua kekuatan selain kekuatan mimpi."     

"Kembalilah!" Pada saat ini, jari-jari wanita yang berada di dekat Leylin tersebut akan menyentuh wajahnya.     

"Kalau begitu," Sebuah model mantra tiba-tiba dikirimkan A.I. Chip kepada Leylin, "Mantra mimpi peringkat 4 - Illusory Scepter!" Sejumlah besar gelombang kekuatan mimpi berkumpul di tangan Leylin, dan membentuk sebuah tongkat kuno yang aneh.     

"Pergilah!" Leylin mengarahkan tongkat tersebut kepada wanita itu, dan api iblis berwarna merah gelap menyembur keluar dari tongkat tersebut.     

"AAAHH!" Wanita itu menjerit, menutupi wajahnya dan mundur.     

"Siapa kamu?" Ekspresi Leylin terlihat sangat serius ketika dia melihat wanita yang kembali berdiri itu.     

Sebagian besar wajah wanita itu telah menghilang, tetapi anehnya dia tidak bereaksi. Bahkan tidak ada darah di bagian wajah yang terluka itu.     

"Aku tidak pernah menyangka bahwa kamu akan mengalami penyesuaian kekuatan mimpi dan mendapatkan kendali atas kekuatan mimpi..." Wanita itu berbicara dengan nada datar, tetapi suara yang tidak asing itu membuat pupil mata Leylin menyusut, "Kamu adalah... Snake-"     

*Rumble!* Pemandangan itu pecah dan memperlihatkan sebuah sungai astral yang terbentang menembus ruang hampa. Sekumpulan ular yang terlihat seperti bintang memisahkan diri di dalam sungai tersebut dan mengungkapkan sosok Snake Dowager di dalamnya.     

"Anakku, kembalilah ke pelukanku!" Suara Snake Dowager tersebut mengandung kekuatan penggoda yang aneh, dan menyebabkan darah di tubuh Leylin mendidih di luar kendalinya.     

Sebuah suara di dalam kepala Leylin mendesaknya untuk tunduk dan berlutut di depan sang Dowager. Sejumlah besar ular raksasa mendesis dan meraung ke arahnya, gelombang suara tersebut menyebabkan ekspresi wajahnya berubah. "Ini bukan Purgatory World, tetapi sebuah mimpi."     

"Kehendak bebasku tidak akan dikendalikan oleh hal lain! Snake Dowager, kesalahan terbesarmu hari ini adalah menyeretku ke Dunia Mimpi!" Sebuah tatapan tegas segera muncul di mata Leylin, dan sebuah model mantra yang bahkan lebih transparan dan mempesona terbentuk di tangannya.     

"Mantra mimpi peringkat 5 - Distrait Dream!" Gelombang energi aneh menyelimuti wilayah tersebut...     

Ketika merasakan pipinya basah, Leylin membuka matanya untuk mendapati sebuah binatang aneh berukuran besar yang menjulang di atasnya dengan mulut bintang yang terbuka lebar. Lidah bintang yang berwarna merah itu menjilat wajah Leylin, dan bau busuk menyerang hidungnya.     

"Bone Grey Badger dari benua tengah? Kalau begitu ini adalah dunia nyata, ini artinya aku telah berhasil melepaskan diri?" Mata Leylin kembali bercahaya saat dia dengan mudah mengusir monster tersebut, dan kini wajahnya terlihat gembira.     

Leylin melihat ke sekelilingnya, dan menemukan bekas orang terjatuh di tanah, tanah yang berwarna kuning kehijauan itu memperlihatkan jejak yang terdapat di dalam rerumputan.     

"Betul sekali. Aku sedang dalam perjalanan kembali ke Serikat Warlock, tetapi Snake Dowager menarikku ke dalam sebuah mimpi, itulah sebabnya mengapa aku tiba-tiba jatuh..." Leylin menyentuh dagunya sambil memperkirakan apa yang telah terjadi.     

"Kegelapan-kegelapan dan mimpi-mimpi berbagi sebuah hubungan yang kuat. Tidak mengherankan jika Snake Dowager dapat menggunakan kekuatan mimpi. Satu-satunya hal yang tidak harapkan adalah bahwa aku sudah mengalami penyesuaian kekuatan mimpi dan dapat menggunakan kekuatan mimpi..." Keringat dingin mengalir di punggung Leylin. Jika sebelumnya dia tidak memiliki pengalaman dengan Dunia Mimpi, maka konsekuensi karena ditarik ke dalam mimpi itu akan sangat merugikan.     

Ada sebuah jarak yang besar antara Dunia Magus dan Purgatory World. Dengan tambahan batasan pada lapisan pelindung, Snake Dowager tidak akan bisa menyerang Leylin dengan mudah.     

Namun, Dunia Mimpi berbeda. Ruang hampa di dunia tersebut kacau, dan semua hal ada di mana-mana. Sebuah erangan melalui mimpi akan menjadi serangan yang paling hemat energi.     

Meskipun ada beberapa batasan, namun seharusnya serangan itu cukup bagi Snake Dowager untuk menekan Leylin. Mungkin satu-satunya hal yang tidak dia pertimbangkan adalah kenyataan bahwa Leylin telah melakukan hubungan dengan kekuatan mimpi, dan tubuhnya sudah terbiasa dengan kekuatan itu. Hal ini memungkinkan Leylin untuk mematahkan kekuatan mimpi secara otomatis, dan bahkan menggunakan sebuah mantra mimpi peringkat 5.     

Meskipun Leylin tidak bisa melakukan banyak hal terhadap Snake Dowager, tetapi waktu yang dia dapatkan sudah cukup untuk dia gunakan melarikan diri.     

"Snake Dowager..." Gumam Leylin, matanya memancarkan cahaya yang berkedip-kedip. Serangan makhluk tersebut membuatnya yakin bahwa makhluk itu tidak akan mentolerir keturunan manapun yang lolos dari kendalinya.     

Semakin Leylin menonjol dan semakin cepat dia berkembang, maka semakin kuat konflik kepentingan yang terjadi antara mereka berdua.     

'Aku tidak pernah menyangka bahwa keberadaan kecil sepertiku akan menarik perhatian Snake Dowager.' Leylin tersenyum getir. Dia sudah merasa seperti sedang diawasi ketika dia berevolusi menjadi Warlock Kemoyin Serpent Emperor. Dia hanya tidak menyangka bahwa hari ini datang begitu cepat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.