Penyihir kegelapan di dunia magus

Merebut



Merebut

0*Brak! Boom!* Sebuah kekuatan yang dahsyat melesat ke depan, dan sejumlah besar api neraka meledak di langit.     

Seluruh bagian Neraka Tingkat Kedua tampak ramai dan penuh sukacita. Kekuatan jahat membuat kobaran api semakin membesar, dan Kota Besi tampak menjadi hidup. Dinding-dinding dan tanah menjadi semakin panas, bahkan sampai memancarkan kilauan berwarna oranye. Pada saat ini lava yang sedikit transparan tampaknya mampu melelehkan logam. Para iblis kurang beruntung yang dihempaskan oleh kekuatan besar ini berubah menjadi obor-obor ketika mereka jatuh ke atas tanah.     

Kekuatan Asal Neraka Baator terpancar untuk menyambut penguasa barunya.     

*Hss!* Bayangan mengerikan dari seekor ular raksasa muncul di langit, tetapi bayangan tersebut segera diselimuti oleh lapisan asap tebal. Wewenang neraka sedang diserahkan. Pada saat ini Leylin telah mengambil alih semua peran Beelzebub dan menjadi Penguasa Dis yang baru!     

'Pada saat ini Neraka Tingkat Kedua adalah wilayah ilahiku.' Mata Leylin bersinar ketika dia merasakan sebuah kekuatan dalam jumlah yang luar biasa di wilayah ini, sebuah kekuatan yang bisa diaktifkan kapan saja.      

'Meskipun aku masih seorang manusia setengah dewa, tetapi sekarang aku bisa menggunakan kekuatanku sebagai seorang Warlock peringkat 7. Aku bahkan sudah tidak perlu takut lagi kepada para dewa berperingkat tinggi. Namun yang lebih penting lagi, sekarang aku adalah penguasa sejati dari Dis, sehingga tempat ini menjadi mirip dengan dunia ilahiku sendiri...'     

Di Baator, semua bangsawan iblis merupakan penguasa dari tingkat neraka yang berbeda. Di neraka mereka sendiri, para penguasa ini bahkan dapat menekan para dewa dan memiliki kekuatan yang serupa dengan kekuatan yang dimiliki para dewa sejati ketika berada di dalam dunia ilahi mereka sendiri. Jika sekarang ada seorang dewa berperingkat tinggi yang memasuki Dis, Leylin bisa membuat mereka menderita kerugian besar.     

'Tapi tetap saja, ini hanya satu tingkat Neraka Baator. Hubungan antara diriku dan Dis juga tidak sedekat hubungan seorang dewa sejati dan dunia ilahi mereka. Selain itu tidak ada cara untuk membawa jiwa para pengikutku ke tempat ini...' Leylin tidak ingin para pengikutnya memasuki Baator setelah mereka mati dan menjadi para iblis kelas bawah.     

'Namun... Aku yakin bahwa kejadian ini telah mengungkapkan statusku pada para bangsawan iblis lainnya...' Leylin tampak tersenyum ketika dia melihat ke bawah, tatapan matanya menembus sejumlah besar neraka hingga tiba di Nessus...     

"Wewenang atas Dis telah diberikan, seorang penguasa baru telah lahir... Tapi sepertinya dia bukan seorang iblis." Di dalam Malsheem, Asmodeus sedang duduk menghadap tiga bangsawan iblis Baator lainnya. Ekspresi wajahnya tetap terlihat lembut, menyamarkan niatnya yang sebenarnya.     

"Sial! Seseorang benar-benar mengambil keuntungan dari perselisihan kita... Kita akan menjadi bahan lelucon bagi para monster dari jurang kegelapan... Aku akan pergi ke sana dan membunuhnya sekarang! Sebelum dia benar-benar memahami wewenangnya!" Tubuh Samuel mengobarkan api yang panas saat dia berteriak dan terbang ke langit.     

"Tunggu sebentar. Kamu tidak bisa pergi sampai kontraknya terpenuhi." Asmodeus melambaikan tangannya, dan kekuatan kontrak segera menghentikan Samuel agar tidak melangkah lebih jauh.     

"Ada apa? Bukankah seharusnya kontrak itu berakhir ketika Dis telah memperoleh seorang penguasa baru?" Wajah Samuel berubah menjadi suram ketika dia melihat ke arah kekuatan mengikat dari kontrak tersebut. Dia merasa bahwa Asmodeus membuatnya menjadi sebuah bidak dalam permainan yang dibuat oleh penguasa Neraka Tingkat Kesembilan itu.     

"Asmodeus! Jelaskan maksud perkataanmu itu!" Dewa Ketamakan dan Dewa Kemarahan berteriak marah, sosok mereka bergerak mendekati Asmodeus.     

"Hehe. Semuanya sudah diatur di dalam kontrak itu. Bukankah kita sudah membahas masalah ini?" Asmodeus mengetuk buku berwarna hitam yang berisi kontrak secara perlahan-lahan dan sikapnya terlihat rendah hati, "Mari kita lihat..."     

*Srek!* Dia membalik halaman-halaman di dalam buku tersebut, hingga akhirnya sampai pada halaman berisi kontrak yang paling baru.     

"Kontrak ini menyatakan bahwa kita harus tetap berada disini sampai Baator kembali damai. Tidak ada bangsawan iblis yang boleh berpartisipasi dan hanya diizinkan untuk menyaksikan perkembangan situasi yang sedang berjalan..." Asmodeus menggunakan kuku-kuku jarinya yang runcing untuk menyentuh kata-kata yang tertulis di dalam kontrak tersebut dan sebuah kobaran api berwarna hijau gelap menyala untuk memproyeksikan kata-kata itu di udara. Dia memperbesar tulisan tersebut sehingga para bangsawan iblis lainnya melihat dengan lebih jelas.     

"Kita sudah sepakat bahwa kontrak ini mencakup semua wilayah Baator. Dengan kata lain, selama setidaknya satu dari Sembilan Neraka Baator masih berada dalam kekacauan, maka kontrak ini tetap berlaku." Asmodeus menyeringai sambil menghadapi tatapan mata marah dari para bangsawan lainnya.     

"Jadi Dis bukan satu-satunya targetmu. Kamu juga sudah membuat rencana-rencana untuk Avernus?" Mammon meraih tombaknya, tetapi dia tidak segera bertindak. Bagaimanapun juga dia berpihak pada ketertiban dan bahkan sebagai seorang bangsawan iblis, kontrak-kontrak merupakan sesuatu yang kuat serta tidak bisa dilanggar. Jika dia melanggar kontrak, maka Kehendak Dunia Baator akan melihatnya dengan ekspresi jijik dan merampas sebagian dari kekuatan yang dia miliki untuk selamanya.     

"Aku tetap mengatakan hal yang sama. Mari kita menunggu dan menyaksikan." Asmodeus masih tersenyum lembut pada Mammon, tetapi sekarang suaranya terdengar lebih keras.     

...     

Tingkat Pertama Neraka Baator.     

Sebuah pasukan iblis yang besar telah berkumpul di bawah pimpinan seorang iblis lubang bertubuh kecil dengan bekas luka di wajahnya. Dengan menggunakan Benteng Perunggu sebagai pusatnya, mereka telah berhasil menduduki sepertiga wilayah Avernus. Satu-satunya wilayah yang masih tersisa adalah wilayah-wilayah yang berbahaya, atau wilayah yang menjadi bagian dari dua dunia ilahi yang ada di dalam neraka ini.     

Iblis lubang itu akhirnya menghentikan pasukannya di luar dunia ilahi Sekolah sang Dewa Hiu. Seekor pendeta hiu keluar dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat serius. Dia diikuti oleh para pengikut lainnya dan sebuah pasukan elit.     

"Sesuai perjanjian, tempat ini akan menjadi perbatasan baru kita," Kata pendeta tersebut dengan ekspresi serius.     

"Tentu saja. Tuan Asmodeus sangat berterima kasih atas bantuan Tuan Sekolah, dan dia menyampaikan salam damai serta persahabatannya!" Iblis lubang itu berbicara dengan nada yang sopan.     

"Jangan lupakan janjimu. Segera bawakan kami benda-benda yang telah disetujui di dalam kontrak!" Pendeta itu kembali mengingatkan iblis lubang tersebut...     

"Akhirnya masalah ini sudah selesai..." Iblis lubang itu menghela napas lega setelah melihat wilayah yang baru saja diberi pembatas itu, kemudian dia meminta seorang Erinyes untuk menuangkan secangkir anggur merah.     

"Sepertiga dari Avernus," Gumam iblis lubang itu, "Itu sudah cukup untuk membuat tuan kita merasa bahagia. Jika rencana yang dia buat berhasil, para iblis seperti kita yang berasal dari Nessus akan dapat menyatukan semua tingkat Neraka Baator. Dewan yang beranggotakan delapan bangsawan iblis itu akan menjadi sebuah bagian dari masa lalu, dan aku akan membuka jalan untuk masa depan!"     

Namun pada saat itu pancaran gelombang energi terpancar dari wilayah Dis. Energi ini memberitahukan perubahan yang terjadi di Neraka Tingkat Kedua pada Sembilan Neraka Baator.     

Sebagai Neraka Tingkat Pertama, Avernus menjadi tempat yang menerima pancaran gelombang energi tersebut dengan intensitas yang paling kuat. Perubahan ekstrem yang disertai dengan perasaan gembira dari Kekuatan Asal Baator itu membuat ekspresi iblis lubang tersebut berubah secara drastis. Gelas berisi anggur yang ada di tangannya itu jatuh ke atas tanah dan pecah dengan suara yang nyaring.     

"Para iblis di tingkat kedua telah gagal… Para iblis tidak berguna itu, aku harus mengubah mereka semua menjadi para iblis kelas bawah... Tidak, mereka harus diubah menjadi serangga!" Setelah melampiaskan rasa frustrasinya, iblis lubang tersebut hanya bisa membubarkan pasukannya.     

Sebelum iblis lubang itu pergi, dia mengarahkan tatapan matanya ke tingkat neraka yang lebih dalam. "Meskipun ada perubahan-perubahan yang terjadi di Dis, nona kecil itu masih akan baik-baik saja. Tuan kita masih memegang kendali!"     

...     

Neraka Tingkat Keenam, Malbolge.     

Neraka ini merupakan sebuah wilayah yang terdiri dari pegunungan dan lembah-lembah yang tak berujung. Medan wilayah tersebut dipenuhi dengan bebatuan, dan batu-batu besar yang terus berjatuhan dari atas itu memiliki daya hancur yang begitu kuat sehingga batu-batu tersebut bisa menghancurkan segala hal yang menghalangi jalannya hingga berkeping-keping. Langit dipenuhi dengan gelombang awan yang selalu berubah-ubah.     

Di dalam lingkungan yang ganas ini, para iblis hanya bisa berlindung di dalam benteng tembaga mereka. Meskipun mereka sudah melakukan hal itu, namun masih banyak iblis yang mati akibat terjatuh di lereng yang curam dan terkena hantaman tanah longsor yang sering terjadi.     

Ada kabar yang menyatakan bahwa di bawah permukaan tanah berbatu ini terdapat sejumlah besar lubang yang menjadi tempat bernaung para iblis kuno dan beberapa makhluk kuno dari Baator. Namun Hag Countess, sang penguasa neraka ini telah mengirimkan orang untuk mencari wilayah-wilayah ini tanpa mendapatkan hasil apapun dan pada akhirnya mereka semua mati.     

Hag Countess adalah seorang Night Hag, dia adalah makhluk asing bagi Baator. Bentengnya berada di tengah sebuah gunung raksasa yang dikelilingi oleh lava.     

Pada saat itu, kebangkitan para iblis merupakan sesuatu yang biasa terlihat di wilayah ini. Kesulitan-kesulitan yang mereka dapatkan dari para atasan mereka seringkali membuat para iblis ini bersusah payah untuk menyelesaikan misi-misi mereka dan pada saat yang sama mereka berupaya keras untuk mencari-cari kelemahan para tuan mereka tersebut. Begitu ditemukan kelemahan atau celah apapun di dalam kontrak mereka, maka akan terjadi sebuah serangan yang berujung pada kerusuhan.     

Namun, sang Hag Countess merupakan salah satu bangsawan iblis Baator. Dia jarang menerima tantangan semacam itu, dan di masa lalu tidak ada iblis yang cukup bodoh untuk menantang kekuatan seorang bangsawan iblis.     

Namun sebuah pengecualian terjadi pada hari ini. Gerbang-gerbang berdebu di istana Hag Countess dibuka secara paksa, dan sejumlah besar iblis yang dilengkapi dengan baju pelindung yang berat mengikuti seorang Erinyes yang cantik masuk ke dalam istana tersebut. Mata Erinyes itu menyala-nyala ketika melihat ke arah Hag Countess yang membusuk di atas singgasana yang ada di hadapannya itu.     

"Hag Countess, hari ini pemerintahanmu akan berakhir!" Erinyes itu memiliki kekuatan dan kecantikan yang luar biasa. Tubuhnya memiliki sebuah pesona mematikan yang bisa memabukkan para iblis yang berada di dekatnya. Namun pada saat ini, dia melemparkan kepala seorang iblis lubang ke kaki singgasana tersebut, menunjukkan sikap bangga dan tanpa perasaan.     

"Hahaha... Jadi kau Glasya, putri kecil dari Nessus... Aku menebak-nebak iblis mana yang akan memiliki keberanian semacam ini..."     

Seharusnya pengkhianatan terhadap kesepakatan yang telah dia buat dan kematian para penjaganya itu sangat berbahaya bagi Hag Countess, tetapi dia tidak terlihat terganggu sama sekali. Dia melihat Glasya dengan tatapan mengejek, jari-jarinya yang rapuh menunjuk ke arah Erinyes tersebut sambil berbicara dengan suara yang terdengar serak dan parau, "Apakah kamu benar-benar percaya bahwa kamu bisa menggulingkanku bersama sekelompok sampah ini? Ini Baator, bukan jurang kegelapan. Tanpa Kekuatan Hukum, kamu tidak akan bisa merebut wewenangku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.