Penyihir kegelapan di dunia magus

Ujian Tertulis



Ujian Tertulis

1Kedua pemuda itu langsung bercakap-cakap. Pengalaman dan pengetahuan yang Leylin miliki membuatnya bisa dengan mudah mengelabui Xavier. Pemuda itu segera kehilangan semua perasaan iri hatinya, dia merasa bahwa Ley adalah seseorang yang banyak bicara dan lucu.     

"Mm, jadi kamu memiliki seorang adik perempuan. Biskuit beruang kecil dari Kota Seribu Beruang disukai oleh banyak gadis. Aku harus membawanya sebagai oleh-oleh ketika aku datang berkunjung ke rumahmu," Kata Leylin sambil tersenyum.     

"Kamu cukup berkunjung saja dan tidak perlu repot-repot," Jawab Xavier. Tapi saat dia hendak melanjutkan kata-katanya, terdengar suara bel yang memekakkan telinga.     

Suara bel itu membuat kerumunan peserta ujian tersebut bergerak bersama-sama menuju gerbang utama dan terlihat seperti sebuah lautan manusia yang tak terbatas.     

"Tuan Ley, ujian akan segera dimulai! Mari kita lanjutkan obrolan kita nanti..." Tubuh Xavier membuatnya terbawa oleh arus lautan manusia yang bergerak maju tersebut dan dia meninggalkan Leylin di belakang.     

"Tentu saja!" Leylin tersenyum. Sepertinya pemandangan semacam ini membuatnya mengenang masa lalu dan dia juga ikut memasuki aula ujian.     

"Ujian dibagi menjadi 2 bagian, sebuah ujian tertulis dan sebuah ujian di tempat. Peserta dengan nomor AS1 sampai SD100 dimohon menuju ke aula ujian 3," Sebuah suara robot bergema di aula tersebut. Leylin mengikuti pengumuman dari suara itu dan tiba di sebuah aula ujian.     

Di tempat yang dituju Leylin itu terdapat beberapa bilik berwarna metalik. Permukaan dinding berwarna metalik yang bersinar terang tersebut tampak seperti sesuatu yang ada di dalam film fiksi ilmiah.     

"Ujian tertulis kalian akan dilakukan di dalam bilik masing-masing, jadi mohon cari tempat duduk kalian." Seorang anggota staf penguji yang mengenakan sebuah lencana ujian berwarna biru memasuki aula ujian dan mengamati kerumunan dengan tatapan mata tajam seperti elang.     

"Ujian ini akan memakan waktu yang lama, tetapi tidak perlu mengkhawatirkan kondisi tubuh kalian karena kami akan menyiapkan cairan nutrisi dalam jumlah yang cukup untuk kalian semua." Anggota staf penguji yang mengenakan lencana ujian berwarna biru tersebut mengawasi semua peserta dan Leylin menemukan bilik ujiannya sendiri.     

"Beep! Pemindaian telah selesai. Selamat datang, peserta ujian dengan nomor GF87." Dingin dan keras... Ini adalah kesan pertama Leylin terhadap bilik ujian tersebut. Bahkan cairan nutrisi yang memasuki tubuhnya itu membuatnya merasa mual, jadi bisa dipastikan bahwa metode ini merupakan sebuah siksaan bagi orang biasa.     

Tiba-tiba seberkas cahaya muncul di depan mata Leylin, dan sebuah ruang ujian virtual muncul. Meskipun ruangan itu terlihat luas tanpa batas, tetapi di dalam ruangan tersebut hanya terdapat sebuah meja kayu dengan kertas dan pena diatasnya.     

"Sebuah lingkungan virtual? Mm, ini bisa menghilangkan kecurangan dan membuat para peserta ujian bisa mendapatkan pertanyaan yang berbeda-beda. Kecuali ada peserta ujian yang bisa membuka kunci bilik ujian mereka, mereka tidak mungkin bisa mencontek." Leylin duduk dan matanya membaca pertanyaan-pertanyaan yang ada di atas meja.     

Kemampuan Leylin dalam mengumpulkan informasi terbilang sangat cepat. Kemarin malam dia sudah belajar keras, jadi tidak ada satupun soal ujian yang bisa membuatnya merasa kesulitan.     

"Ini adalah sebuah ujian tertulis, tetapi ada banyak hal bisa diujikan di dalam sebuah lingkungan virtual. Ujian ini benar-benar tidak hanya terbatas pada pertanyaan-pertanyaan ini saja..." Leylin tersenyum sendiri sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan cepat.     

Di dalam lingkungan ini, para peserta ujian biasa benar-benar tidak dapat merasakan berjalannya waktu. Tentu saja Leylin adalah pengecualian. Setelah menyelesaikan lebih dari sepuluh kertas ujian, lingkungan di sekitarnya mulai berubah. Sekarang dia dibawa ke sebuah bengkel mekanik.     

'Pertanyaan 35 - Gunakan bahan-bahan yang tersedia untuk memperbaiki jam tangan Rapid Shadow ini.'     

Di dalam bengkel ini, Leylin melihat mesin bubut dan sebuah jam tangan rusak yang tergeletak di atasnya. Beberapa solder listrik dan benda-benda lainnya tersebar di sekitar jam tangan yang layarnya telah hancur berkeping-keping itu.     

'Ini pasti ujian di tempat,' Leylin mengelus dagunya, 'Apakah ujian di tempat dilakukan untuk membuka batasan wewenang dan mengevaluasi kemampuan menggunakan mantra tingkat menengah?'     

Kekaisaran yang sekarang ini tidak memiliki teknologi Virtual Reality [1][1] yang cukup canggih untuk mensimulasikan sihir. Hanya A.I. Chip milik Leylin saja yang dapat melakukan pekerjaan semacam itu. Lagipula daging dan jiwa sama dengan kekuatan spiritual serta tubuh fisik. Sangat sulit untuk menggabungkan keduanya dan menganalisa semua misteri yang tersimpan di dalamnya.     

Hanya perjalanan ruang-waktu saja yang bisa membuat A.I. Chip bisa meninggalkan bentuk fisiknya. Benda itu telah menyatu dengan jiwa Leylin dan bahkan dibutuhkan beberapa peningkatan untuk mencapai tingkat kemampuannya yang sekarang.     

Crowley telah mengganti pakaiannya dengan sebuah seragam yang telah disetrika dengan rapi dan berjalan ke ruang kendali dari aula ujian tersebut. Matanya berbinar ketika dia melihat seorang gadis cantik berambut pirang dan menyambutnya, "Oh, Nona Bobbi! Apakah kamu sudah menemukan bibit-bibit yang bisa dimanfaatkan?"     

"Tugasmu adalah berpatroli di aula ujian, Pengawas Crowley," Perempuan cantik itu tidak ragu untuk menolak Crowley dan tindakannya tersebut membuat semua pengawas lainnya tersenyum.     

"Baiklah baiklah! Aku juga sudah tidak sabar. Jika kita menemukan seorang mekanik yang handal, kita juga akan mendapat sebuah hadiah," Crowley memandang Bobbi dengan tatapan menyedihkan, "Kurasa kita perlu membicarakannya."     

Bobbi melihat ke arah layar monitor, kemudian dia melihat ke pergelangan tangannya sebelum akhirnya menyetujui permintaan Crowley. "Kalau begitu lima menit..."     

Para pengawas ujian lainnya tetap bersikap tenang ketika menghadapi sesuatu yang begitu tak terduga ini. Tatapan penuh cinta segera muncul di mata Crowley dan dia mengikuti Bobbi keluar dari ruangan tersebut.     

Meskipun dari luar sepertinya ada sebuah drama percintaan yang sedang terjadi di tempat ini, dengan salah satu pihak sedang mengejar pihak yang lain, namun sebenarnya percakapan di antara mereka berdua disampaikan dengan menggunakan metode rahasia.     

"Mari kita pergi makan malam malam ini? Baru-baru ini ada sebuah restoran yang baru dibuka di Champs Elysees," Crowley terus berbicara, perilakunya itu membuat para pengawas lainnya mengernyitkan alis dan berbalik.     

Diam-diam Crowley mengirimkan sebuah pesan singkat kepada Bobbi, 'Aku melihat TY13 dan yang lainnya memiliki kemampuan yang cukup bagus. Mereka layak untuk direkrut dan dididik...'     

"Aku tidak punya waktu malam ini," Kata Bobbi dengan ekspresi wajah tanpa perasaan, kemudian dia menjawab dengan menggunakan metode rahasia mereka, 'Awasi dan lindungi mereka. Sebaiknya kita membuat mereka gagal dalam ujian tertulis atau usir mereka dari ruang ujian. Jangan biarkan mereka mengakses ujian di tempat. Selain itu, sepertinya kamu melewatkan salah satu dari mereka...'     

'Aku akan bertanggung jawab atas Xavier, jangan ikut campur.' Ekspresi wajah Crowley berubah.     

'Aku tahu, aku tahu, tetapi masalahnya adalah...'     

'Yang penting kamu bisa memahaminya. Jangan terlalu banyak bicara, intelijen pusat dan Shadow Weave melakukan pengawasan dengan cukup serius.' Crowley menyampaikan pesan terakhirnya dan kemudian terhempas ke lantai sambil mengeluarkan teriakan yang menyayat hati, "Oh, Bobbi, Bobbi-ku..."     

Perempuan cantik berambut pirang itu tersenyum sinis, kemudian dia kembali ke ruang kendali dengan disaksikan oleh banyak penjaga dan para penonton.     

'Ada apa?' Pada awalnya Bobbi berharap banyak staf pengawas yang akan mengerumuninya, tetapi dia agak terkejut ketika melihat semua pengawas sedang mengelilingi layar. Drama percintaan yang sebelumnya terjadi itu benar-benar tidak menarik perhatian mereka.     

'Apakah kemampuan aktingku tidak cukup bagus? Atau apakah aku sedang dicurigai?' Jantung Bobbi berdetak kencang. Dia memandang seorang pengawas yang menghampirinya dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat serius dan penuh semangat. "Bobbi! Kemari dan lihatlah."     

"Mm?" Bobbi bersandar ke dinding dengan ekspresi wajah penasaran. Diam-diam dia menghela napas lega, 'Aku tidak ketahuan!'     

Setelah itu, Bobbi melihat selembar kertas ujian dengan nilai sempurna yang ditampilkan di dalam layar.     

"Ah, jadi sebuah bibit yang sangat cerdas telah muncul," Bobbi menghirup udara dingin kemudian melihat ke arah kolom informasi peserta ujian tersebut. "Jadi namanya Ley? Sepertinya dia menjawab semua pertanyaan itu dengan benar, ini benar-benar..."     

"Semuanya harus dibandingkan. Lihat ini," Pengawas itu mengeluarkan rekaman lain. Rekaman itu menunjukkan perkembangan Leylin dalam memperbaiki jam tangan Rapid Shadow. Setiap gerakan yang dia lakukan mengalir sehalus awan dan dipenuhi dengan sebuah aura keindahan yang unik.     

"Dia tidak merasa ragu sedikitpun sebelum melakukan setiap tindakan. Pemuda ini telah memahami teknik-teknik yang berkaitan objek-objek 2 dimensi. Dia menggunakan bahan-bahan tersebut secara naluriah dan kepercayaan dirinya sangat luar biasa..." Kata Bobbi dengan jujur, kata-katanya itu dipenuhi dengan pujian.     

"Mm. Xavier dan Rambo tidak bisa dibandingkan dengan anak ini..."     

"Apakah kamu siap untuk langsung merekomendasikannya kepada kekaisaran?" Tanya Bobbi.     

"Tidak, ujian tertulis adalah bagian yang paling dasar. Yang kita butuhkan adalah orang berbakat dengan kekuatan spiritual yang besar, kemauan yang kuat, dan kemampuan untuk memanipulasi mantra-mantra tingkat tinggi..." Kata-kata pengawas itu terdengar sangat logis. Lagipula, ada banyak contoh orang dengan kemampuan dasar yang bagus tetapi memiliki kemampuan eksekusi mantra yang sangat buruk.     

"Kalau begitu mari kita tunggu dan saksikan," Kata Bobbi sambil tersenyum. Namun dia merasakan sedikit keraguan di hatinya. "Ley ini... Sebelumnya tidak ada yang aneh dengannya dan bahkan Crowley tidak menemukan apapun pada dirinya. Tetapi dia memiliki kecerdasan semacam ini, ini benar-benar tidak biasa..."     

...     

Setelah babak eliminasi yang membuat banyak orang merasa kecewa dilaksanakan, ada kurang dari seratus peserta ujian yang tetap bertahan untuk menjalani ujian tahap kedua. Xavier berada di antara para peserta yang lulus tersebut. Wajahnya dipenuhi dengan rasa ingin tahu dan kegembiraan saat dia melihat ke sekelilingnya.     

"Oh, Xavier!" Leylin tiba di samping Xavier dan menepuk pundaknya.     

"Mm, Tuan Ley juga lulus?" Kata Xavier sambil tersenyum.     

"Aku hanya sedang beruntung, haha​​..." Leylin menggaruk bagian belakang kepalanya dan menjawab dengan sopan.     

"Kamu terlalu rendah hati. Hanya sedang beruntung? Kamu menduduki peringkat tertinggi untuk semua ujian!" Crowley muncul, dia mengenakan seragam resmi seorang pengawas. Para peserta ujian memberi jalan untuknya.     

"Kakak Crowley! Perkenalkan, ini Ley... Tunggu, apa yang baru saja anda katakan?" Sepertinya Xavier tiba-tiba merasa sedikit pusing.     

"Aku mengatakan bahwa temanmu ini tidak sesederhana yang kamu pikirkan. Dia menduduki peringkat pertama dalam ujian tertulis!" Meskipun Crowley tersenyum ketika dia menjabat tangan Leylin, namun matanya dipenuhi dengan ekspresi peringatan yang tidak bisa disembunyikan.     

'Dia merasa agak gugup dan dia memiliki sebuah aura garis keturunan yang sama...' Leylin menatap Crowley kemudian beralih menatap Xavier, senyumnya terlihat semakin penuh arti.     

"Oh, ini benar-benar luar biasa!" Xavier membuat sebuah keributan besar sehingga membuat Crowley terpaksa harus menenangkannya, "Perhatikan aturan ruang ujian!"     

'Kamu yang paling tidak menghormati aturan...' Meskipun Xavier memprotes dalam hati, tapi akhirnya dia sedikit menurunkan volume suaranya.     

[1] Virtual Reality : Peralatan simulasi grafis yang membuat penggunanya bisa merasakan pengalaman seperti di dunia nyata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.