Penyihir kegelapan di dunia magus

Borke



Borke

2"Saya merasa terhormat bisa mendapatkan pujian dari seorang bangsawan iblis!" Iblis tua itu membungkuk dengan rendah hati kepada Leylin dan melakukan semua formalitas yang biasa dilakukan oleh seorang bangsawan. Matanya dipenuhi dengan ekspresi serius.     

"Kamu sudah berada di sini ketika aku mengambil benda pertama. Sekarang, katakan padaku... Mengapa kamu berada di sini?" Mata Leylin menyipit dan iblis tua itu gemetar sambil mengeluarkan keringat dingin.     

"Kebebasan! Tentu saja demi kebebasan! Terkurung di tempat yang gelap dan dingin seperti ini serta harus menjaga harta-harta berharga... Saya sudah melakukan lebih dari cukup!" Iblis tua itu menggertakkan giginya dan mengumpat dengan keras.     

"Saya merasakan kekuatan menakutkan dari Kekuatan Hukum Kerakusan dan sebagian kekuatan serta aura Beelzebub dari diri anda. Saya dapat menjanjikan kesetiaan saya dan membiarkan anda mengambil semua benda yang ada sini serta memberitahukan semua rahasia Beelzebub kepada anda. Sebagai imbalannya, saya menginginkan sebuah bantuan kecil: Batalkan kontrak yang ada di tubuhku. Jika anda menginginkan, saya bahkan bisa melayani anda selama seratus tahun..."     

"Hmm, ini adalah persyaratan yang sangat bagus!" Leylin memandang iblis licik yang ada di hadapannya tersebut dengan ekspresi tertarik. Kemungkinan iblis itu adalah penjaga terkuat di Kota Besi, "Mengapa kamu begitu yakin kalau aku bisa membatalkan kontrakmu?"     

"Beelzebub telah menggunakan identitasnya sebagai penguasa Dis untuk mengurung saya..." Iblis tua itu berkedip, "Selama Dis mendapatkan seorang penguasa baru, dia akan memiliki wewenang untuk membatalkan kontrak tersebut..."     

'Para iblis adalah makhluk yang benar-benar licik...' Beelzebub sendiri tidak akan pernah menetapkan sebuah aturan semacam ini. Kemungkinan itu adalah sebuah persyaratan yang dibuat sendiri oleh iblis tua tersebut. Karena dia menandatangani kontrak itu dengan enggan, iblis ini tidak terlalu setia kepada Beelzebub. Di sisi lain, Beelzebub merasa sangat percaya diri dapat menduduki singgasananya untuk selamanya dan hal itu memang terjadi sebelum dia sekarat.     

"Baiklah, aku menerima persyaratanmu!" Leylin setuju karena dia tidak akan mengalami kerugian sama sekali. Namun dia tidak menandatangani kontrak apapun karena begitu dia sudah resmi menjadi penguasa Dis, kontrak dengan iblis tua ini akan beralih kepadanya. Pada saat hal itu terjadi, dia dapat melakukan semua hal yang dia inginkan dengan iblis tersebut.     

Leylin tidak memiliki alasan untuk mempercayai iblis tersebut, terutama iblis yang berumur panjang semacam ini. Itu adalah alasan lain mengapa dia tidak bersedia untuk menandatangani sebuah kontrak.     

"Tuanku!" Terlihat jelas bahwa iblis tua itu memahami niat Laylin dan dia hanya bisa menjawab dengan tersenyum masam.     

"Kalau begitu, katakan siapa namamu. Karena kamu adalah penjaga tempat ini, apakah kamu tahu mengenai Cakram Manderhawke?" Leylin tidak membuang waktu dan langsung ke inti permasalahan. Iblis tua itu benar-benar tidak bisa menentang ketika dihadapkan dengan kekuatan iblis bertanduk tersebut.     

"Nama saya Borke, tuanku." Sebuah ekspresi aneh muncul di wajah iblis tua itu, "Tentu saja saya tahu Cakram Manderhawke, awalnya benda itu adalah milik saya. Tapi Beelzebub, pencuri yang menjijikkan dan licik itu! Dia mencurinya dari saya..."     

"Milikmu?" Leylin agak terkejut. Lagipula, ingatan Beelzebub yang berkaitan dengan Cakram Manderhawke telah tersegel dengan kuat. Leylin sendiri tidak memiliki banyak informasi mengenai benda tersebut. Namun sekarang rasa penasarannya terusik karena dia telah bertemu dengan pemilik asli benda itu.     

"Oke, Borke, katakan padaku. Bagaimana kamu bisa mendapatkan Cakram Manderhawke?" Leylin memiliki keinginan yang sangat kuat untuk meneliti latar belakang benda tersebut. Cakram tanah liat itu merupakan benda yang bisa mengubah takdir seseorang.     

Borke menyampaikan keberatannya dengan suara pelan ketika melihat kilatan di mata Leylin, "Tuanku, benda itu milik saya..."     

"Dulu. Di masa lalu. Sekarang benda itu ada di tangan Beelzebub, bukan? Selain itu, kamu menginginkan kebebasan atau tidak?" Mata Leylin menyipit. Dia tidak pernah mempercayai para iblis, jadi dia akan terus menghancurkan semua rencana yang mereka miliki.     

Kemungkinan besar Borke juga tidak jujur ​​pada Leylin, hal itu sudah terlihat dari permainan kata yang dia gunakan. Namun, apapun tipuan yang dia gunakan, dia harus memberikan sejumlah informasi yang benar.     

"Ber... Bertahun-tahun yang lalu, sudah sangat lama, bahkan saya sendiri lupa dengan sejarah zaman itu. Pada saat itu Kota Besi masih belum dibangun, dan Dis hanyalah sebuah tanah tandus..." Gumam Borke, matanya sedang mengingat kenangan yang sudah sangat lama.     

"Sebagai seorang iblis, saya bisa hidup selama Baator tetap ada. Pada dasarnya saya adalah makhluk abadi dan sebelum kami memanen jiwa-jiwa dari dunia nyata utama, hobi saya adalah melakukan perjalanan melintasi tanah tandus yang tak berujung. Cakram Manderhawke adalah sesuatu yang saya temukan secara kebetulan di dalam sebuah jurang ketika saya sedang melakukan perjalanan…"     

"Saya menggunakan cakram itu untuk melakukan perjalanan ke berbagai dunia, dan saya naik peringkat hingga mencapai peringkat tertinggi sebagai seorang iblis dan menjadi seorang iblis kuno. Saat itulah saya bertemu dengan Raja Penguasa Kerakusan, dan setelah itu..." Penyesalan terlihat di mata Borke.     

Mata Leylin bersinar, 'Sepertinya iblis ini hanya mengetahui kemampuan cakram itu untuk terhubung ke dunia-dunia lain. Dia belum mencoba untuk menerobos dinding kristal Dunia Para Dewa.'     

Melakukan perjalanan antar dunia merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan, tetapi hal tersebut benar-benar berbeda dengan menerobos dinding kristal. Namun, para iblis biasa tidak akan pernah mempertimbangkan untuk melakukan hal semacam itu. Leylin menyadari bahwa Borke memiliki pemahaman yang sangat minim tentang Cakram Manderhawke dan kemungkinan tidak bisa menggunakannya seperti Beelzebub. Sudah sewajarnya jika dia mengetahui bahwa benda tersebut memiliki kemampuan untuk mengubah takdir.     

'Ada sebuah kemungkinan bahwa dia juga sedang mencoba untuk menipuku dan berharap bisa mendapatkannya kembali di lain hari...' Sejumlah besar pikiran melintas di benak Leylin ketika dia terus menjarah gudang penyimpanan harta tersebut. Bagaimanapun juga, semua benda ini adalah sebagian dari harta yang dikumpulkan oleh seorang bangsawan iblis dari Baator. Bahkan para dewa pun akan merasa tergoda.     

"Untuk saat ini abaikan masalah itu. Apakah kamu tahu dimana dia berada?"     

"Dia sudah menghilang untuk beberapa lama. Terakhir kali dia kembali, dia kembali dari dunia lain dalam keadaan terluka parah..." Borke tidak menyembunyikan informasi apapun terkait dengan masalah ini. Bagaimanapun juga dia membutuhkan Leylin untuk membebaskannya dari posisinya yang sekarang.     

"Saya mencari jiwanya dengan menggunakan kontrak kami, dan saya tahu bahwa pada saat ini dia sedang sangat lemah. Bahkan seorang iblis lubang biasa bisa mengalahkannya!" Borke melebih-lebihkan tingkat cedera Beelzebub karena khawatir Leylin akan mundur. "Namun dia telah menyembunyikan dirinya dengan baik. Bahkan saya sendiri tidak dapat menemukan jejak dari keberadaannya..."     

Iblis tua itu tertawa jahat, sambil memperlihatkan penyesalan dan keserakahan di wajahnya. Sepertinya dia tidak akan ragu untuk menyerang jika dia sampai menemukan Beelzebub.     

"Jadi, bahkan kamu tidak mengetahui di mana dia berada. Apakah tidak ada petunjuk sama sekali?" Alis Leylin mengernyit. Pada saat ini segalanya menjadi lebih sulit.     

"Maafkan saya, tuanku! Karena batasan yang terdapat di dalam kontrak, saya hanya bisa bergerak di sekitar koridor melingkar... Bahkan jika dia bersembunyi di sebuah bagian dari Menara Besi, saya tidak akan bisa melihatnya. Bagaimanapun juga, Beelzebub adalah pemilik tempat ini..." Meskipun penjelasan Borke terdengar masuk akal, tetapi entah mengapa Leylin merasa bahwa dia menyembunyikan beberapa informasi. Bukankah hal semacam itu memang sudah pasti terjadi jika mengingat sifat para iblis yang licik?     

*Boom!* Pada saat ini, ruang hampa berdesir ketika sebuah ledakan mengguncang menara tersebut, gema dari suara itu membuat barang-barang yang ada di dalamnya bergetar. Baik Leylin maupun Borke berbalik dan melihat ke arah Istana Kerakusan.     

'Aura ini... Para iblis lubang! Setidaknya harus ada sepuluh iblis lubang agar bisa menghancurkan segel Beelzebub!' Leylin segera memperkirakan kekuatan segera, 'Tingkat persatuan ini... Sepertinya telah terjadi sesuatu yang tidak kusadari sadari...'     

'Namun...' Leylin melihat ke arah Borke yang tersenyum dan kembali terlihat tenang setelah sempat terkejut. Iblis tua itu juga memiliki watak yang tenang.     

Borke merasa menyesal ketika menyadari bahwa Leylin tidak memakan umpan tersebut. Namun, dia masih memenuhi tugasnya dan menjelaskan situasinya. "Pertahanan Beelzebub tidak dapat dihancurkan dengan semudah itu oleh sekelompok musuh. Selain itu, tidak ada harta yang tersimpan di sana. Pasti ada banyak penjaga di wilayah itu dan semua penjaga tersebut tidak lebih lemah dari Cerberus..."     

"Dimana letak laboratorium percobaan dan tempat istirahat Beelzebub? Tandai tempatnya untukku!" Meskipun Leylin tidak terpengaruh oleh rencana para iblis lubang ini, namun sekarang dia harus bertindak. Dia tidak ingin mereka mendapatkan sesuatu.     

"Sangat disayangkan karena... Harta yang tersisa ini..." Sosok Leylin menghilang ke dalam ruang hampa dan meninggalkan Borke yang tampak berpikir serius ketika dia melihat iblis lubang itu menghilang.     

...     

"Baalzephon! Sudah lama aku tidak pernah melihatmu dalam keadaan semenyedihkan ini..." Beberapa iblis berperingkat tinggi mengejek Baalzephon. Bangkai Chekov tergeletak di samping dan mantra-mantra teleportasi atau lompatan dimensional membuat para iblis tersebut bisa menangkap cakar makhluk tersebut.     

"Zapan... Dan Lyle, kalian semua ada di sini..." Ekspresi wajah Baalzephon berubah berkali-kali dan akhirnya berubah menjadi senyum lembut yang ramah, "Aku baru saja akan memberitahu kalian... Bahwa ada sebuah penemuan hebat di sini..."     

"Oh, benarkah?" Zapan tidak terlalu peduli pada Baalzephon, dan anggota-anggota Delapan Kegelapan lainnya juga melihat ke arahnya dengan tatapan mengejek.     

"Buka Istana Kerakusan!" Perintah Zapan, dan sejumlah besar Paeliryon besar serta berbagai iblis lainnya berlari maju dengan cara yang tidak teratur. Mereka mengambil bangkai Cerberus dan melemparkannya ke udara, kemudian mengoleskan darahnya di gerbang logam raksasa.     

Sejumlah besar darah dengan cepat diserap oleh pintu gerbang tersebut, dan pintu itu dengan rakus menghisap Chekov hingga kering. Sebuah celah muncul di tengah pintu itu dan menyebar ke kedua sisinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.