Penyihir kegelapan di dunia magus

Kutukan



Kutukan

2Jika Duke berperingkat Legenda yang bekerja sebagai penasehat Kota Silverymoon tersebut mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh cucunya itu, kemungkinan dia akan segera memenjarakan dan menggantung pemuda tersebut. Bahkan kemungkinan dia akan meledakkannya hingga hancur berkeping-keping dengan menggunakan sebuah mantra penghancur. Sayangnya, dia sedang disibukkan dengan pekerjaan saat Kota Silverymoon sedang bersiap untuk berperang dan tidak menyadari akan datangnya sebuah bencana yang begitu besar.     

Sampai hari ini, sinar matahari yang hangat menyinari wilayah utara dan beberapa awan berwarna putih bersih menghiasi langit biru dan terlihat seperti beludru yang polanya berubah-ubah.     

Pagi ini suasana hati Eric sangat baik. Tekanan yang secara konsisten dia berikan pada Kelompok Pedagang Neon telah membuat orang-orang bodoh itu mengetahui bahwa mereka harus berkompromi. Mereka mengirimkan sebuah amplop melalui koneksi tersembunyi kepadanya dan hal itu menunjukkan bahwa tekad mereka telah melemah.     

Eric percaya bahwa surat itu akan dipenuhi dengan kata-kata yang berisi sanjungan dan sebuah permintaan kecil di baris terakhir serta indikasi bahwa mereka bersedia menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Kompromi antara para bangsawan selalu mengikuti pola seperti ini. Oleh karena itu, pada saat ini dia sedang berbaring dengan mata tertutup di atas sofa yang terdapat di dalam markas Kelompok Pedagang Blackmoon. Hatinya dipenuhi dengan rasa bangga sebagai seorang pemenang.     

Gloff berdiri di samping Eric seperti seorang pelayan yang rendah hati dan di depannya terdapat orang lain yang mengenakan jubah berwarna hitam, "Semua tugas telah dilaksanakan, tidak ada masalah," Ujarnya sambil menyerahkan amplop itu.     

Tentu saja Eric bukan orang yang ceroboh. Surat berwarna hitam itu telah menjalani berbagai pemeriksaan sebelum memasuki genggamannya. Pria yang berada di depannya ini adalah bawahannya yang paling terpercaya.     

Pria itu memiliki sepasang lengan yang sangat keriput sehingga seseorang bisa melihat tulang pucat di bawah kulitnya. Matanya tersimpan di cekungan yang dalam dan sepertinya tidak ada otot di wajahnya. Seolah-olah seluruh tubuhnya hanya tersusun dari tulang dan kulit saja. Pria itu mengeluarkan bau yang sangat busuk, sehingga bahkan Gloff tampak sedikit jijik kepadanya. Jubah yang dikenakan pria tersebut terbilang sangat besar untuk ukuran tubuhnya dan sebuah kalung tulang serta mutiara berwarna hitam memancarkan seberkas cahaya pudar ketika aura kematian dan roh-roh jahat terpancar dari benda-benda itu. Pria ini jelas merupakan seorang Necromancer.     

Para Necromancer senang bermain-main dengan tubuh dan jiwa, hal itu membuat keberadaan mereka ditolak oleh para penyihir lain yang ada di benua tengah. Alustriel sendiri secara khusus telah menetapkan sejumlah besar larangan untuk menerima kehadiran mereka di Kota Silverymoon dan menjadikan aturannya sebagai aturan paling keras dalam sejarah.     

"Karena Mentor Adas yang mengatakannya, maka informasi itu pasti benar!" Ujar Eric. Karena semua orang sangat ingin menghancurkan para Necromancer, Necromancer ini sangat kesulitan untuk berkembang. Namun akibatnya, setiap Necromancer berperingkat tinggi memiliki kekuatan yang sangat mengerikan. Meskipun Adas belum menjadi seorang Skeleton Lich, namun dia hampir mencapai peringkat Legenda dan keahliannya dalam bidang kutukan dan roh membuatnya tidak takut akan ancaman dari hal-hal semacam itu.     

Eric tertawa kecil sambil meraih amplop itu dari mentornya dan membukanya. Inilah saat yang sudah dia tunggu-tunggu, permohonan dari pihak yang kalah selalu memberinya kegembiraan yang tak bisa diukur.     

"Ini..." Namun ekspresi wajah Eric segera berubah. Kertas yang ada di dalam amplop itu benar-benar kosong, tanpa ada tulisan apa-apa di atasnya. Dia membalikkannya beberapa kali untuk memastikan dan sebuah perasaan terhina yang muncul di dalam dirinya membuat wajahnya memerah.     

"Ini bahkan bukan sebuah lelucon... Ini adalah sebuah tantangan! Sebuah keluarga yang hina dan lemah itu berani menantangku, cucu dari seorang penyihir berperingkat Legenda yang merupakan bintang dari Kota Silverymoon? Mereka akan membayarnya dengan darah mereka!" Teriak Eric yang dengan ganas membanting kertas itu ke atas meja.     

"Tu-Tuan!" Pada saat ini, tiba-tiba Gloff mendapati adanya sesuatu yang aneh. Sebuah kobaran api berwarna hijau gelap meledak ketika Eric menyentuh kertas itu dan api tersebut dengan rakus melahap semua yang ada di sekitarnya.     

"Hm? Ini..." Adas segera bergerak, sejumlah besar benda sihir yang ada di tangannya bersinar ketika mantra-mantra yang telah dia persiapkan itu diaktifkan.     

Detect Curse, Holy Defence, Armour of Thorn! Sejumlah besar lapisan cahaya menyelimuti tubuh Eric dan seberkas cahaya teleportasi dengan cepat menelan mentor serta muridnya tersebut. Mantra teleportasi itu langsung membawa mereka ke dalam kediaman mereka yang berada di tengah Kota Silverymoon.     

"Kita mendapat koordinat yang tepat. Bahkan para makhluk berperingkat Legenda tidak akan berani sembarangan masuk ke Kota Silverymoon..." Adas melihat ke arah Eric, "Tidak menyadari kutukan jenis baru ini adalah salahku..."     

"Tolong jangan katakan itu, Mentor Adas..." Eric masih bersikap lembut di depan orang-orang dengan kekuatan yang nyata. "Jika anda tidak ada di sini, siapa yang tahu masalah seperti apa yang akan saya hadapi sekarang."     

Pada titik itu, ekspresi wajah Eric berubah, "Kelompok Pedagang Neon sialan... Mereka benar-benar berani menggunakan cara selicik itu. Aku tidak akan melepaskan mereka!"     

"Sebenarnya aku cukup tertarik pada kutukan baru itu," Adas membelai kalungnya, "Kutukan tersebut benar-benar bisa lepas dari pendeteksianku... Kuharap aku bisa kembali dan mengamati reaksinya..."     

"Itu benar-benar tidak masalah. Bukankah Gloff masih berada di sana? Dia adalah bahan uji coba terbaik yang bisa anda miliki. Mengingat sedekat apa dia dengan kutukan tersebut, dia pasti juga telah terpengaruh oleh kutukan itu..." Jawab Eric tanpa ragu. Satu-satunya emosi yang terlihat di matanya adalah kemarahan dan bukan belas kasihan.     

"Anjing bodoh itu, aku perlu mencari seseorang untuk menggantikannya." Eric melambaikan tangannya dan seberkas cahaya berwarna hijau bersinar di matanya.     

"Oh! TIDAK!" Tepat ketika Adas berteriak, Eric menyadari bahwa api berwarna hijau itu kembali muncul dan menempel di jari-jarinya seperti belatung. Garis-garis tipis berwarna hitam muncul di permukaan kulitnya dan menggeliat-geliat seolah sedang menghisap darahnya.     

"Bagaimana bisa ada sebuah kutukan semacam ini? Ini tidak masuk akal..." Adas merasa semua pengetahuan yang dia miliki kini tidak ada artinya.     

Teriakan Eric terdengar semakin keras sampai api berwarna hijau itu selesai menyerap darahnya dan menelan garis-garis gelap tersebut. Api tersebut terus berkobar di udara dan api sihir itu membentuk sebuah portal kecil.     

Pada saat ini terdengar sebuah suara yang tidak bisa dijelaskan oleh siapapun, ini adalah suara yang tidak ada di dunia ini dan mustahil untuk ditirukan. Suara itu terdengar seperti sebuah suara raungan yang mengandung semua dendam dan kebencian dunia, seperti sebuah suara gumaman pelan dari neraka yang lebih jahat daripada para iblis dan monster. Suara tersebut menyebar ke segala arah.     

"Apa-apa yang terjadi padaku..." Eric merasa pusing, dia merasa ada api di dalam tenggorokannya. Suaranya menjadi terdengar sangat serak dan suaranya terdengar lebih buruk daripada suara erangan orang tua.     

"Kamu..." Tiba-tiba, Eric menunjuk Adas dengan ekspresi ketakutan. Pada saat ini, satu demi satu tumor-tumor besar tumbuh di wajah Necromancer tersebut dan semakin lama menjadi semakin besar. Nanah yang mengerikan keluar dari tumor-tumor tersebut dan kekuatan pengikis yang sangat besar mulai menyelimuti tubuhnya.     

"Tidak... Tidaaaak! Aku..." Eric memandang tangannya sendiri, dimana benjolan-benjolan sebesar koin emas muncul secara terus-menerus dan mengeluarkan nanah berbau busuk yang mulai meledak serta merusak kulitnya. Rasa sakit yang luar biasa membuat indranya kewalahan.     

Setelah itu Eric berbaring di atas tanah sambil memperhatikan Adas yang sudah berubah menjadi tulang dan sudah tidak bisa lagi berbicara. Dia pernah menjadi seseorang dengan kekuatan yang tak terukur dan pada dasarnya dia adalah seorang raja di wilayah utara. Namun sekarang, dia bahkan tidak bisa meminta bantuan, apalagi memutuskan hidup atau mati seseorang. Dia hanya bisa menyaksikan tubuhnya terkikis dengan perasaan yang benar-benar putus asa dan kepalanya membengkak menjadi sebuah tumor besar. Kepalanya meledak dengan keras untuk mengakhiri hidupnya yang penuh dosa.     

Sementara itu, semua orang di dunia nyata utama yang memiliki hubungan darah dengan Eric terkejut ketika mendapati tubuh mereka dipenuhi dengan tumor-tumor mengerikan yang melahap tubuh mereka dengan sangat cepat.     

Di dalam kastil Kota New Silverymoon, Ratu Alustriel sedang menatap Duke berperingkat Legenda yang sedang membuat sebuah laporan.     

"Ini adalah keperluan logistik dari garis pertahanan Nojo, Yang Mulia Ratu..." Selain kedua orang itu, di aula tersebut terdapat sosok-sosok berperingkat Legenda lainnya, termasuk Old Mage Elminster. Terlihat jelas bahwa mereka sedang mendiskusikan sesuatu yang sangat penting.     

Duke itu tampak tenang dan baru saja akan mengatakan sesuatu, ketika ekspresi wajahnya berubah. Kulitnya berubah menjadi berwarna hijau mengerikan ketika sebuah tumor mulai tumbuh di bawah kulitnya tersebut. Tumor itu seperti seekor tikus kecil yang berlarian mengelilingi tubuhnya.     

"Kutukan!" Elminster adalah orang pertama yang berdiri dan menggunakan mantra pengusir kutukan. Para penyihir yang hadir di tempat ini termasuk para penyihir terbaik dan paling kuat di dunia. Bahkan disana terdapat para pendeta berperingkat Legenda. Mereka semua menggunakan mantra demi mantra, bahkan Duke itu sendiri mencoba semua metode untuk menyelamatkan hidupnya.     

Namun tidak ada metode yang berhasil. Para penyihir lainnya hanya bisa menyaksikan ketika Duke itu jatuh dan berteriak menyedihkan.     

"Sebuah kutukan yang sangat mengerikan!" Elminster mengernyitkan dahinya dan menggunakan sebuah lapisan untuk memisahkan Duke berperingkat Legenda itu dari mereka. Kemudian dia berbalik untuk melihat Duke tersebut dari balik lapisan penghalang atau mungkin dia sedang melihat rune-rune perlindungan obsidian yang berada di atas lantai.     

"Rune-rune itu adalah perlindungan berperingkat Legenda yang bisa menangkal serangan, racun, atau kutukan apapun. Namun, rune-rune tersebut sudah kehilangan semua efeknya..." Ujar Elminster kepada Alustriel. Sebuah jejak ketakutan muncul di matanya, "Jika melihat situasi yang sekarang, bahkan sebuah klon tidak akan bisa digunakan lagi..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.