Penyihir kegelapan di dunia magus

Melepaskan



Melepaskan

3Tanah bergemuruh ketika pedang yang memancarkan cahaya pemurni itu dihantamkan ke bawah, tetapi pedang tersebut hanya menebas udara.     

'Hmm? Seseorang yang bisa menembus kemampuanku dalam mengunci ruang dan waktu... Apakah dia seorang penyihir atau penyihir kegelapan berperingkat Legenda?" Rafiniya menjadi sangat serius ketika melihat ke arah tamu tak diundang itu.     

"Santa Barbara dari Gereja Dewa Pembantaian memberi salam kepada sang Nona Harapan. Orang ini adalah pengikut dewa kami, jadi tolong tahan seranganmu..." Seorang gadis dari suku penduduk asli yang mengenakan jubah seorang santa muncul di hadapan Rafiniya. Cahaya suci dari seorang pendeta berperingkat Legenda yang dipancarkan perempuan tersebut terlihat sangat jelas.     

Di samping Barbara terdapat seorang pemburu iblis dengan rantai tebal yang melingkar di kedua lengannya. Pria dengan aura gelap itu sudah memegang lengan Anya, dia adalah orang yang menyelamatkan wanita tersebut dari serangan Rafiniya.     

"Kalian... Kalian dari Gereja Ular Raksasa..." Anya segera menyadari identitas orang yang menyelamatkannya tersebut, tatapan penuh harap muncul di wajahnya.     

"Seseorang yang memanfaatkan kekuatan jahat dari para iblis..." Rafiniya menatap pemburu iblis yang berada di samping Barbara itu. Pria tersebut memiliki banyak kepangan kecil di rambutnya, dan kulitnya yang berwarna kuning kecoklatan menunjukkan identitasnya sebagai seorang penduduk asli.     

Namun yang lebih penting adalah Rafiniya tidak bisa memastikan kekuatan aura pemburu iblis itu. Seolah dia benar-benar sedang melihat neraka ketika menatap pria tersebut!     

'Seorang iblis berperingkat Legenda! Seorang pemburu iblis berperingkat Legenda!' Dalam sekejap Rafiniya menyadari identitas orang ini. Hanya seseorang dengan kekuatan setinggi itu saja yang bisa membuatnya merasa ketakutan.     

Kekuatan peringkat Legenda, terutama bagi para pemburu iblis, merupakan sebuah peningkatan kekuatan secara kualitatif. Para pemburu iblis perlu menyegel para iblis berperingkat Legenda untuk mencapai tingkat kekuatan semacam itu! Orang ini sendiri memiliki kekuatan di peringkat Legenda dan selain itu dia juga memiliki kemampuan sihir di peringkat yang sama! Meskipun dia baru saja naik peringkat, namun kekuatannya setara dengan para Legenda berperingkat tinggi yang berusia ratusan tahun!     

Para pemburu iblis semacam itu adalah orang baru di pasukan Leylin, mereka muncul setelah dia mengambil alih tiga tingkat dari Sembilan Neraka Baator. Dewa tersebut telah menangkap sekelompok iblis yang menentangnya dan menggunakan mereka untuk memiliki sejumlah besar pemburu iblis ketika dia akan naik peringkat menjadi dewa. Satu-satunya masalah adalah karena pada saat ini hanya sedikit pemburu iblis yang memenuhi syarat untuk mencapai kekuatan sebesar itu.     

Pemburu iblis yang saat ini menghalangi Rafiniya adalah seorang iblis dengan kekuatan semacam itu dan dia ditemani oleh seorang Santa berperingkat Legenda.     

"Gereja Ular Raksasa... Apakah kalian ingin membantu kejahatan dan melawan keadilan?" Rafiniya tampak serius ketika cahaya suci berwarna perak muncul di permukaan baju pelindungnya. Dia melakukan beberapa isyarat tangan rahasia kepada para prajurit gereja yang ada di belakangnya.     

"Jangan pernah mencoba untuk menghubungi Kota New Silverymoon... Apakah kamu pikir kami tidak akan bersiap untuk menghadapi hal semacam itu?" Barbara berbicara dengan bahasa yang digunakan di benua tengah dengan cara yang sangat fasih. Pengetahuan tentang semua bahasa adalah sebuah kemampuan penting bagi para pendeta.     

"Aku sudah memanipulasi kondisi tempat ini. Jangankan isyarat untuk meminta bantuan, bahkan kekuatan keyakinan akan terhambat..." Ekspresi wajah para prajurit gereja itu berubah seketika, seolah-olah mereka sedang mencamkan kata-kata Barbara tersebut. Salah satu dari mereka menarik Rafiniya ke samping dan membisikkan sesuatu yang membuat wajah prajurit gereja berperingkat Legenda ini berubah menjadi suram.     

Hellfire! Claw of Confinement!     

Sejumlah besar sosok gelap muncul dari hutan di sekitar tempat itu, kemudian mereka menembakkan mantra-mantra iblis yang mengerikan. Bahkan kuda-kuda celestial tidak berani menyentuh api neraka yang berkobar-kobar tersebut dan para prajurit gereja yang pada awalnya berada di posisi yang lebih unggul kini terus-menerus dipaksa untuk meninggalkan tempat itu.     

"Begitu banyak Profesional berperingkat tinggi!" Ekspresi wajah Rafiniya terlihat sangat suram saat dia mengaktifkan sebuah lapisan cahaya mempesona yang menghalangi serangan sejumlah besar pemburu iblis tersebut.     

Rafiniya sangat menyadari betul bahwa satu-satunya alasan dia bisa bertahan sampai titik ini adalah karena lawannya tersebut tidak ingin bertindak terlalu jauh. Jika bukan karena hal itu, dia tidak akan bisa bertahan lama melawan para pemburu iblis berperingkat Legenda tersebut.     

"Apakah kalian menyatakan perang terhadap gereja kami?" Rafiniya bertanya dengan suara lantang.     

"Hehe... Tuduhan semacam itu rasanya cukup mengerikan..." Barbara menyeringai, dia tidak merasa takut sedikitpun.     

"Rafiniya... Aku mengingatmu!" Tiba-tiba santa itu menatap wajah Rafiniya, "Kamu adalah Knight yang pernah menjadi pengikut dewa kami di wilayah utara. Meskipun kini wujud ilahinya yang suci telah memutuskan semua hubungannya dengan tubuh manusianya, tetapi kamu pernah melayaninya. Karena alasan itu, kamu bisa pergi..."     

"Hmm?" Kata-kata Barbara itu membuat Rafiniya sangat terkejut, terutama ketika dia mengatakan bersedia melepaskan mereka.     

"Sialan... Apakah kamu sedang menghina kami?" Wajah seorang prajurit gereja muda berambut pirang memerah dan lehernya tampak menegang ketika dia memegang gagang pedangnya ketika bersiap untuk menyerang.     

"Tunggu!" Rafiniya dengan mudah membuat pria yang masih muda dan emosional ini tak sadarkan diri, dan memerintahkan seorang prajurit gereja yang lebih tua di dekat mereka untuk membopongnya.     

"Ini adalah sebuah kesalahan dalam rencanaku. Tidak perlu ada lagi korban yang mati sia-sia... Aku yang membawa kalian ke luar kota dan aku akan membawa kalian kembali." Rafiniya menarik napas dalam-dalam, "Ayo kita pergi!"     

Bahkan prajurit gereja yang paling bersemangat sekalipun telah belajar untuk berkompromi. Tyr harus belajar memahami bahwa hal semacam ini terjadi di dunia manusia.     

"Aku tidak akan menghalangi kalian!" Barbara memberi hormat pada Rafiniya sambil tersenyum lembut, sementara pemburu iblis yang ada di dekatnya menyeringai.     

...     

"Mengapa kamu tidak membuat mereka tetap berada disini?" Anya setengah bersandar pada pemburu iblis itu ketika para prajurit gereja tersebut pergi, matanya melihat ke arah punggung mereka.     

Pemburu iblis itu benar-benar mengabaikan perilaku Anya yang berusaha menyanjungnya dan membuat ekspresi wajah wanita tersebut menjadi tegang serta canggung.     

"Meskipun kita bisa mengalahkan mereka dengan kekuatan kita, tetapi pertarungan semacam itu akan menyebabkan banyak korban yang berjatuhan." Barbara mewakili pemburu iblis tersebut untuk menjawab pertanyaan Anya dan membuat situasi menjadi tidak canggung.     

"Kamu terlalu sombong, Anya!" Terdengar sebuah suara keras yang membuat Anya berbalik karena terkejut.     

Anya melihat seorang pria paruh baya berambut putih perlahan-lahan muncul dari balik kegelapan, kemudian membungkuk ke arah Barbara dan pemburu iblis berperingkat Legenda tersebut, "Tuan-tuan, tolong maafkan ketidaktahuan putriku ini..."     

"Ayah... Mengapa anda berada di sini?" Anya bertanya dengan ekspresi tertegun. Pria ini adalah ayahnya, penguasa Keluarga Bane dan manajer dari Kelompok Pedagang Neon.     

"Bukankah aku berada disini untuk mengatasi kekacauan ini? Cepat, minta maaf kepada mereka berdua!" Fagus memelototi putrinya. Kedua orang ini adalah para Profesional berperingkat Legenda, yang mendapatkan dukungan dari gereja seorang dewa sejati!     

Fagus sangat memahami betapa mengerikannya kekuatan semacam itu. Namun yang jauh lebih penting lagi, jika Gereja Ular Raksasa merasa tersinggung, maka kemungkinan Keluarga Bane tidak akan memiliki tempat untuk pergi di wilayah utara atau bahkan di seluruh dunia nyata utama.     

"Keluarga Bane dan Kelompok Pedagang Neon kita telah sepenuhnya menyatakan sumpah setia kepada Gereja Ular Raksasa. Mulai sekarang, mereka adalah pendukung kita..." Fagus mengingatkan Anya.     

"Maafkan saya, tuanku... Saya... Saya..." Warna kemerahan muncul di pipi Anya.     

"Lupakan! Bahkan dewa kami akan memaafkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pemuda..." Barbara tertawa sambil melambaikan tangannya, "Selain itu... Alasan mengapa aku tidak membuat mereka tetap berada di sini bukan disebabkan karena dia mengenal dewa kami. Dia adalah seorang Profesional berperingkat Legenda dan Dewa Keadilan pasti akan memberikan banyak perhatian kepadanya. Karena pergerakan kita sudah dibatasi oleh tempat ini, kemungkinan besar Kota Silverymoon dan Gereja Dewa Keadilan akan mengetahui keberadaan kita ketika pertempuran itu terjadi... Mereka telah mengumpulkan Elminster dan sejumlah besar Legenda berperingkat tinggi. Dengan kekuatan kami yang sekarang, kami masih belum bisa berhadapan secara langsung dengan mereka..."     

"Itulah alasannya mengapa kita harus pergi secepat mungkin!" Pemburu iblis yang merupakan pemimpin pasukan Gereja Ular Raksasa dan yang selama ini terlihat tanpa ekspresi itu sekarang angkat bicara.     

"Kita harus melakukan sesuai yang disarankan tuan-tuan." Fagus tersenyum menyanjung, seolah-olah sedang menjilat mereka berdua. Tindakan itu membuat Anya merasa kesal dan lega pada saat yang bersamaan. Paling tidak, tanggung jawab yang berat telah diambil alih oleh Gereja Ular Raksasa dan tidak akan menjadi masalahnya lagi.     

"Mengapa kalian masih berdiri di sana seperti orang bingung? Cepat berkemas, kita akan segera pergi!" Fagus membentak para pelayan yang masih belum bergerak. Baru sekarang mereka memahami apa yang sedang terjadi, tatapan tidak percaya terlihat di mata mereka ketika mereka melihat ke arah tuan mereka itu.     

Peristiwa yang terjadi hari ini terlalu merusak kondisi mental para pelayan itu. Pertama adalah kemunculan para prajurit gereja dan tepat ketika mereka berpikir bahwa mereka sedang dalam kondisi terdesak sehingga mustahil untuk melarikan diri, tuan mereka telah membawa sebuah kelompok yang bahkan lebih kuat lagi dan membuat para prajurit gereja tersebut melarikan diri. Padahal Kelompok Pedagang Neon hanyalah pelaku bisnis berskala menengah!     

Pada saat itu, para pelayan itu mulai menghormati tuan mereka. Mereka bergerak cepat, mengepak semua barang yang berjatuhan dengan perasaan bersyukur. Fagus berjalan ke depan, mengambil semua esensi darah yang terbuat dari daging dan jiwa, kemudian memberikannya kepada para pemburu iblis.     

"Esensi darah di sini sangat murni dan karakteristiknya membuatnya tidak sesuai dengan benda-benda spasial. Jika kristal ini disimpan di dalam kantong-kantong spasial atau benda penyimpanan lainnya, kristal ini akan segera kehilangan efeknya. Kristal ini perlu disimpan dengan menggunakan kayu yang memiliki bercak darah... Jika bukan karena semua masalah tersebut kami tidak akan memiliki masalah sebesar itu..." Fagus menghela napas sambil berbicara.     

"Mm. Ayo pergi!" Setelah semuanya terkumpul, Barbara berbalik, kemudian pergi bersama sepasang ayah-anak Fagus dan Anya yang mengikuti tepat di belakangnya.     

Para pedagang yang masih tersisa mengikuti rute awal dan bergegas menuju kota berikutnya. Lagipula sekarang mereka tidak memiliki barang-barang terlarang dan tidak akan takut lagi dengan pemeriksaan apapun.     

Di mata Fagus dan para petinggi lainnya, mereka harus memanfaatkan situasi ini dengan sebaik-baiknya. Selama para pedagang lain bisa sedikit mengalihkan perhatian dari mereka, itu akan menjadi hal yang baik. Apa yang terjadi pada semua orang ini bukanlah masalah mereka.     

...     

Pada saat ini, di dalam kerajaan ilahi Leylin di Baator, Dewa Pembantaian itu kembali melihat avatar Umberlee. Sang Dewi Samudera memiliki sebuah aura yang bahkan lebih kuat dari sebelumnya, terlihat jelas bahwa auranya itu kini menjadi lebih mengesankan setelah dia mengkonsumsi keilahian para Sharkman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.