Penyihir kegelapan di dunia magus

Pemberontakan



Pemberontakan

3Pulau Faulen.     

Ekspresi wajah Rafiniya terlihat seperti sedang mengenang masa lalu ketika dia kembali melangkah ke dermaga tersebut. Terakhir kali dia datang ke tempat ini untuk memberi selamat pada Leylin karena telah naik ke peringkat Legenda. Kemudian dia memohon kepada pria itu untuk ambil bagian dalam operasi Aliansi Silverymoon di wilayah utara.     

Sepertinya semua itu baru terjadi kemarin. Namun Rafiniya jelas menyadari bahwa kini segalanya telah berbeda.     

"Nona, ada informasi bahwa semua transportasi menuju Pulau Debanks telah berhenti beroperasi." Seorang prajurit gereja tiba di samping Rafiniya.     

"Aku sudah melihatnya," Rafiniya melihat ke arah Pelabuhan Venus. Pelabuhan yang semula merupakan sebuah pelabuhan yang sedang berkembang itu kini menjadi agak sunyi. Hilangnya kegiatan pelayaran ke Pulau Debanks yang sangat penting membuat sebagian besar kapal telah meninggalkan pelabuhan tersebut. Hanya ada dua atau tiga kapal di pelabuhan ini, dan hal itu membuat pemandangan di tempat ini menjadi terlihat agak menyedihkan.     

"Mereka menarik pasukan mereka, apakah mereka telah mengetahui sesuatu?" Rafiniya menggertakkan giginya, "Meskipun kita harus mencari sendiri kapal untuk kita, namun kita harus bergegas pergi ke Pulau Debanks!"     

*Bang!* Tepat pada saat ini, tiba-tiba tanah di bawah mereka bergetar. Kemudian langit menampakkan gelombang dari sebuah aura yang kuat dan berubah menjadi gelap.     

"Ada apa ini?" "Tolong!" Pelabuhan itu menjadi gempar.     

Rafiniya melihat ke arah Pulau Debanks dengan tatapan mata dari seseorang yang berpengalaman. Gelombang Kekuatan Asal yang kuat menyebar dari pulau tersebut, dan bahkan dari tempat ini, samar-samar terdengar suara dari doa-doa yang sedang dipanjatkan. Ekspresi wajah Knight itu berubah menjadi suram, 'Terlambat!'     

Kemudian, Kekuatan Asal dari proses kenaikan peringkat menjadi dewa itu menyebar ke arah mereka. Tidak hanya dari laut wilayah selatan, namun sepertinya dimana-mana terdapat para makhluk setengah dewa sedang naik peringkat menjadi dewa. Wajah Rafiniya memucat seketika.     

...     

Di dalam rawa-rawa, sejumlah besar penduduk asli telah berkumpul dan berdoa sambil berlutut. "Ukekelu... Ukekelu yang Mahakuasa, engkau adalah dewa kami..." Kekuatan keyakinan menyatu menjadi sebuah gelombang besar yang benar-benar menyelimuti patung Ukekelu.     

Tiba-tiba sebuah gumpalan lumpur keruh menyebar melintasi padang rumput dan meluas hingga mencapai ukuran yang setara dengan ukuran beberapa kota saat percikan-percikan api berwarna emas mulai merembes keluar dari tubuh patung tersebut.     

...     

*Boom!* Dalam sekejap, getaran dari Kekuatan Asal tersebut sudah menyebar ke alam semesta. Keterkejutan terlihat jelas di mata banyak dewa yang mengarahkan pandangan mereka ke dunia nyata utama.     

"Banyak sekali makhluk setengah dewa yang naik peringkat menjadi dewa..." "Ini adalah sebuah konspirasi!"     

Banyak kehendak ilahi yang mengalir bersama di dalam ruang hampa. Berita tentang kejadian ini bahkan menyebar kepada para monster dan iblis.     

Banyak makhluk-makhluk terkemuka dari Dunia Para Dewa yang memusatkan perhatian mereka pada dunia nyata utama, berharap untuk mempertahankan diri atau mendapatkan sesuatu dari kesempatan ini.     

Di luar dunia tersebut, avatar Mystra tiba di luar sebuah kerajaan ilahi yang dipenuhi dengan cahaya ilahi.     

"Mystra, aku sudah lama menunggu kedatanganmu!" Kekuatan Asal yang bergemuruh di luar kerajaan ilahi tersebut memadat dan berubah menjadi seorang prajurit tua yang telah kehilangan kedua matanya.     

"Kita telah membuat kesalahan lain lagi dalam rencana kita. Selama ini Elminster tetap bersembunyi dan tidak beraksi, tetapi sekarang dia sudah memulai kenaikan peringkatnya untuk menjadi seorang dewa sejati..." Ekspresi wajah Mystra terlihat sangat suram, "Dan kenaikan peringkat makhluk setengah dewa itu membuat perubahan-perubahan besar telah terjadi di jalur takdir."     

"Kamu masih peduli dengan ramalan itu?" Tyr menegakkan punggungnya, "Di dunia ini, hanya hukum dan keadilan yang bisa abadi."     

"Ular yang akan menghancurkan dunia..." Senyum masam di wajah Mystra segera kembali berubah menjadi ekspresi wajah serius, "Sebelumnya aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini, bahwa langkah kakinya sudah semakin dekat..."     

Tyr tidak bisa mengabaikan firasat kuat dari seorang dewa yang begitu hebat ini. Dia terdiam, dan sepertinya kerajaan ilahi di dekatnya juga tidak bersuara sama sekali, "Tidak mudah naik peringkat menjadi dewa. Karena orang itu menjadi dewa dalam domain pembantaian, dia akan mendapatkan permusuhan yang besar dari Malar dan Cyric..."     

"Mari kita tunggu dan lihat saja. Firasatku mengatakan bahwa hal ini jauh dari kata baik..." Mystra melihat ke kejauhan. Matanya yang tampak seperti bintang itu sepertinya sedang menembus segalanya dan langsung melihat ke masa depan.     

...     

Neraka tingkat kesembilan, Nessus.     

"Ayah!" Ratu Glasya adalah seorang Erinyes yang merupakan penguasa Malbolge yang sekarang. Iblis perempuan yang memiliki pesona tak terbayangkan itu membungkuk di depan seorang iblis tua.     

Setelah naik sendiri ke peringkat makhluk yang memahami Kekuatan Hukum, Glasya dapat merasakan kekuatan luar biasa yang dimiliki Asmodeus. Meskipun iblis itu memiliki kontrak kuno yang secara alami membuatnya memiliki wewenang atas Baator, namun para bangsawan iblis lainnya sudah lama menentang kekuasaannya. Meskipun begitu, kendali bawaannya tersebut sudah tidak dapat diubah lagi...     

"Aku merasakan gelombang-gelombang Kekuatan Asal milik Baator..." Pada saat ini Asmodeus menggunakan wujud sebagai seorang iblis raksasa, tanduk kambingnya yang berwarna hitam sedikit runcing dan matanya dipenuhi dengan kejahatan yang kadarnya tak bisa diukur.     

"Saat ini, seorang bangsawan iblis Baator sedang berusaha naik peringkat menjadi dewa." Kata-kata Asmodeus itu membuat Glasya berteriak kaget.     

"Naik peringkat menjadi dewa? Siapa? Iblis mana yang berani untuk meninggalkan Baator.... Hmm? Jangan katakan padaku kalau dia adalah Penguasa Dis..." Sepertinya pikiran Glasya dengan sangat cepat beralih kepada penguasa Dis. Sementara Leylin masih menjadi sebuah misteri bagi Erinyes itu.     

Tentu saja, setelah melakukan penyelidikan selama bertahun-tahun, identitas Leylin yang sebenarnya sudah tidak menjadi sebuah rahasia bagi para bangsawan iblis Baator. Mereka bahkan telah membuat sebuah kesepakatan secara aklamasi dan membuat rencana-rencana untuk menyerang serta menggulingkan kekuasaan penguasa Dis tersebut. Seandainya Warlock itu tidak meninggalkan Baator untuk tinggal secara permanen di dunia nyata utama, dia mungkin sudah disergap dan dibunuh, kemudian wewenangnya akan dibagikan kepada para bangsawan iblis lainnya.     

"Baator tidak pernah menjadi tujuannya... Dia hanya mengejar pancaran keilahian yang tak pernah habis..." Ujar Asmodeus dengan sangat yakin.     

Asmodeus harus berterima kasih kepada Leylin. Sampai saat ini, manusia setengah dewa itu telah menjadi sebuah target yang sangat jelas dan memancing kemarahan yang cukup besar dari para bangsawan iblis lainnya sehingga membuat rencana jahat penguasa Nessus tersebut diam-diam dapat berjalan dengan sendirinya. Sampai saat ini Asmodeus belum menerima serangan dalam bentuk apapun.     

'Kontribusi' Leylin itu bahkan membuat Asmodeus rela meluangkan waktunya untuk membuatkan sebuah formulir iblis bagi Warlock tersebut jika nantinya dia ingin benar-benar bergantung pada Baator. Dia bahkan bersedia untuk memberikan sebuah reputasi dan kemuliaan palsu padanya. Namun, sekarang semua ini telah berubah.     

"Penggabungan kekuatan seorang dewa dan seorang penguasa neraka pasti akan menimbulkan banyak konsekuensi yang tak terbayangkan..." Seekor cacing beracun merayap keluar dari jenggot Asmodeus dan dilemparkan ke dalam mulutnya. Mata jahat bangsawan iblis tersebut terlihat dipenuhi dengan keyakinan, "Kita harus menggulingkan penguasa Dis dan memutuskan hubungannya dengan Baator."     

"Saat ini iblis lubang Azlok menggantikan posisinya untuk memerintah Dis dan sudah merasa cukup puas dengan posisinya yang sekarang. Bahkan jika kita menggunakan orang-orang yang kita susupkan di antara jajaran mereka dan menambahkanya dengan kekuatan dari para bangsawan iblis lainnya, masih tetap sulit untuk menggulingkan pemerintahannya. Meskipun dia bukan seorang iblis sejati," Glasya menggigit bibirnya yang berwarna merah, "Aku membutuhkan lebih banyak waktu..."     

Ratu Erinyes itu telah menghabiskan waktu selama beberapa ribu tahun untuk merebut Malbolge. Agar berhasil menjalankan misinya tersebut, diam-diam dia mengumpulkan sebuah pasukan pemberontak besar sebelum memanfaatkan pergolakan di Neraka Kedua. Jika dia tidak terlebih dahulu melucuti Kekuatan Asal Hag Countess dan memaksanya keluar dari peringkat makhluk Kekuatan Hukum, kemungkinan besar dia tidak akan menjadi pemenang terakhir dari pertempuran itu.     

Hal itu menunjukkan kekuasaan yang dimiliki seorang bangsawan iblis Baator atas para bawahan mereka. Namun karena Leylin adalah manusia, dia membuat banyak iblis merasa tidak puas dan pemerintahannya juga belum berjalan terlalu lama. Situasi ini tidak terlalu menguntungkan baginya.     

"Tidak ada tapi! Pergi dan beritahu Mammon serta yang lainnya. Aku akan membutuhkan bantuan mereka untuk menggulingkan penguasa Dis. Aku bahkan tidak merasa keberatan jika kita harus meninggalkan Avernus demi melaksanakan misi ini dan memberikan wewenang itu kepada mereka. Kamu akan bertanggung jawab untuk menerima dan menandatangani kontraknya," Asmodeus membolak-balik buku kontraknya yang sangat besar sebelum merobek selembar perkamen berwarna hitam.     

"Saya mengerti!" Glasya menerima perjanjian itu. Dia melihat tekad ayahnya. Dia mengetahui bahwa kebijaksanaan dan visi yang dimiliki Asmodeus serta ketegasannya sendiri membuat ketertarikan mereka pada Leylin sudah tidak bisa ditahan lagi.     

'Sebuah keberadaan yang membuat ayahku rela mengorbankan keuntungan demi mengalahkannya, ahli siasat macam apa dia? Aku sangat menantikan ini, haha​​...' Para iblis adalah makhluk yang bergerak cepat, terutama ketika menyangkut masalah formalitas kontrak.     

Untuk menghemat waktu, Asmodeus bahkan secara langsung membuka jaringan wewenang dan membuat beberapa bangsawan iblis Baator bisa menghubungi para mata-mata mereka di Dis.     

Seluruh wilayah Dis segera tenggelam ke dalam peperangan. Suara ledakan-ledakan besar terdengar ketika pasukan-pasukan iblis bersenjata bergegas maju untuk membakar Kota Besi. Target utama mereka adalah Menara Besi, kediaman resmi dari para iblis berperingkat tertinggi yang merupakan inti dari pemerintahan kota tersebut!     

Pada saat ini, iblis lubang Azlok sedang mengamati peristiwa di kota tersebut dengan tatapan mata mengejek.     

"Mm, Dir, Modiklo, dan Hessas, kalian semua telah mengkhianati kami..." Ekspresi wajah Azlok tidak sedikitpun memperlihatkan tanda-tanda penyesalan dan kemarahan, ketika dia menyaksikan kotanya jatuh ke tangan musuh. Dia melihat ke arah pasukan iblis pemberontak itu dengan tatapan seolah dia sedang melihat sekelompok badut.     

"Kalian semua tidak pernah merasakan kekuatan Dewa Kukulkan kami..." Azlok berbalik dan pindah ke ruang pertemuan, tempat dimana seorang iblis tua yang telah Leylin tundukkan muncul.     

"Haha, semua persiapan sudah selesai. Orang-orang kita sudah ditugaskan untuk menjaga semua titik-titik penting, para pemburu iblis sudah bersiap!" Borke terkekeh dan memancarkan energi dari iblis kuno. Bahkan kekuatannya itu membuat jantung Azlok berdetak kencang. Hanya Leylin dengan kekuatan dan rencana-rencana hebatnya saja yang bisa menaklukkan makhluk semacam ini.     

"Bagus sekali, mari kita keluar dan menyambut mereka! Aku tidak sabar untuk melihat keputusasaan di wajah para pengkhianat itu, haha​​..." Para iblis paling suka menggunakan rencana-rencana jahat untuk menyingkirkan pihak-pihak yang lebih kuat dari mereka.     

"Aku juga sudah tidak sabar menunggu!" Iblis tua itu berjalan di belakang Azlok seperti seorang kepala pelayan, dan perlahan mereka meninggalkan Menara Besi.     

Sejumlah besar pasukan iblis berperingkat tinggi telah mengepung wilayah di sekitar Menara Besi sambil menahan rasa takut mereka terhadap pertahanan menara tersebut. Namun mereka terlambat meningkatkan daya serang mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.