Penyihir kegelapan di dunia magus

Pekerjaan



Pekerjaan

1"Gereja Perlindungan?" Pemimpin para pemburu iblis itu menyeringai. Suaranya yang pelan dan aksennya yang kental tidak bisa menyembunyikan ejekan yang terdapat di dalam nada suaranya tersebut.     

"Beraninya kamu mengejek dewa kami?" Kemarahan terlihat di wajah Morand. Tidak ada uskup yang akan diam saja dan membiarkan dewa mereka dihina.     

"Tidak tidak. Bagaimana mungkin aku berani menertawakan seorang dewa sejati?" Pemburu iblis itu mengenakan pakaian khas dari laut wilayah selatan. Dia memiliki kulit berwarna kuning dan bibir yang tebal. Rambutnya yang berwarna coklat dibentuk menjadi beberapa kuncir kecil.     

"Hanya saja... Kami memiliki kesempatan untuk menghukum para penipu, serta orang-orang yang menyerang para pengikut dewa."     

"Penipu?" Keringat dingin membasahi dahi Morand dan dia mendapatkan sebuah firasat yang sangat buruk.     

"Ikuti perintah dewa kita, periksa para iblis!" Pemimpin pemburu iblis ini tidak memberi Morand kesempatan untuk melakukan apapun dan tiba-tiba berteriak ketika cahaya suci bersinar untuk mengungkapkan beberapa mantra Detect Devil yang sudah diaktifkan.     

Leylin adalah seorang Bangsawan Iblis Baator, jadi selain memiliki kemampuan-kemampuan dasar dalam menggunakan cahaya suci, para anggota gerejanya juga bisa mendeteksi iblis. Mantra itu adalah sesuatu yang Leylin telah ciptakan sendiri dan seiring berjalannya waktu, mantra tersebut telah memperlihatkan akurasinya yang mencapai 100%.     

Semua ini menegaskan bahwa para pemburu iblis memiliki wewenang ketika menyangkut masalah pemeriksaan iblis. Dan ketika Morand merasa ragu-ragu untuk sesaat, situasinya menjadi berada di luar kendalinya.     

"Oh!" Cahaya suci berwarna putih susu bersinar di sekitar salah satu bawahan Morand dan tiba-tiba berubah menjadi berwarna merah cerah, wajah pria tersebut berubah beberapa saat setelah mantra itu dilepaskan. Sebuah suara pekikan mengerikan terdengar ketika pria tersebut menumbuhkan sebuah tanduk dan sebuah lapisan api neraka mengelilingi tubuhnya.     

Dalam sekejap prajurit gereja ini telah berubah menjadi seorang iblis! Morand dan yang lainnya tertegun ketika menyaksikan perubahan mengerikan yang terjadi secara tiba-tiba itu!     

"Kamu cukup berani untuk melindungi seorang iblis dan berpura-pura menjadikannya sebagai para prajurit gereja... Penghinaan​​ macam apa ini?" Pemimpin pemburu iblis itu berbicara sebagai pihak yang benar, "Bunuh mereka semua!"     

"Keadilan! Keadilan!" Para pemburu iblis lainnya berteriak, sebuah gelombang api neraka yang mengerikan bergejolak ketika mereka melancarkan serangan.     

"Kalian..." Bagaimana mungkin uskup itu tidak tahu bahwa mereka telah masuk ke dalam sebuah perangkap? Satu-satunya hal yang tidak dapat dia pahami adalah mengapa Gereja Ular Raksasa yang sebelumnya melakukan segala upaya untuk menghindari bentrokan dengan mereka itu kini tiba-tiba berubah total dan menjadi seperti seekor binatang buas yang gila?     

Semua keraguan dan keheranan itu akhirnya terkumpul menjadi sebuah pertanyaan. "BERANI-BERANINYA KALIAN MELAKUKAN INI?" Teriak Morand.     

Sayangnya, tidak ada yang menjawab pertanyaan Morand itu. Ketika melihat bahwa lawan-lawannya tetap bersikap keras kepala, pemimpin pemburu iblis itu mengeluarkan sebuah perintah, "Berubah!"     

"Hehe..." Tiba-tiba sejumlah besar pemburu iblis berperingkat tinggi tersenyum jahat ketika tato-tato di tubuh mereka diaktifkan. Bagian-bagian tubuh mereka seperti tangan dan kaki mulai mengalami perubahan iblis di tengah kobaran api neraka yang mengerikan. Sisik-sisik berwarna merah cerah terbentuk ketika cakar-cakar iblis yang tajam tumbuh dari tangan mereka dan rantai-rantai setipis jarum melingkar di lengan mereka.     

Seorang pemburu iblis masih mempertahankan kecerdasan manusia dan kemampuan mereka yang lainnya ketika mereka berubah wujud. Selain itu, mereka mendapatkan sebuah tubuh dan kemampuan sihir yang mirip dengan seorang iblis.     

Kekuatan dari perubahan yang menyeramkan ini langsung menenggelamkan perlawanan lawan-lawan mereka tersebut. Bahkan Uskup Morand yang mengeluarkan satu demi satu senjata andalannya tersebut akhirnya dibakar dengan api neraka hingga berubah menjadi abu.     

Pemimpin pemburu iblis itu meninggalkan kelompoknya dan berjalan menuju pemuda serta kepala pelayan yang merasa terkejut setengah mati tersebut. "Saya tahu siapa kalian. Mohon ikuti saya!"     

Meskipun pemimpin para pemburu iblis itu kembali ke wujud normalnya, namun wujud mengerikan yang sebelumnya dia perlihatkan telah terukir di dalam benak pemuda tersebut, sehingga mau tidak mau hal itu akan meninggalkan kesan mendalam di dalam dirinya. Kepala pelayan pemuda itu berada dalam kondisi yang lebih baik dan mampu menjaga tingkah lakunya. Sambil menyembunyikan kekaguman di dalam hatinya, dia menjawab, "Para pemburu iblis? Benar-benar sebuah pasukan yang tangguh. Jika dewa kami memiliki para penjaga semacam ini, dia tidak akan mati dengan begitu mudahnya..."     

Setelah dengan sopan mempersilahkan keduanya pergi, ekspresi wajah pria kecil itu segera berubah.     

"Apakah semua persiapan sudah selesai?"     

"Pemimpin!" Pemburu iblis lain yang wujudnya tampak seperti monyet berjalan ke samping pemimpin tersebut dan berbisik kepadanya, "Semuanya sudah siap. Perubahan iblis telah direkam dan kami telah menemukan para rakyat jelata serta bangsawan yang terkena dampak dari perubahan iblis itu."     

"Bagus. Segera hubungi pos gereja pusat! Selesaikan semuanya sebelum mereka sempat bereaksi!" Pria kecil itu menyentuh dagunya dan tatapan matanya terlihat seperti seekor predator...     

Kecerdasan para bawahan ini terbilang mengagumkan dan mereka berulang-ulang melakukan tindakan semacam itu. Sangat disayangkan karena semua tindakan tersebut harus diringkas menjadi beberapa halaman ketika mereka memberikan laporan ke markas besar gereja di Pulau Debanks.     

...     

"Hmm?" Tiff mengangkat kacamatanya. Bahkan seseorang yang memiliki kekuatan di peringkat Legenda seperti dia juga menua seiring berjalannya waktu.     

Namun sebenarnya ini semua hanya sebuah penyamaran. Tiff sengaja mengubah penampilannya sebagai seorang pria tua yang baik hati karena status sebagai seorang paus lebih diterima oleh masyarakat.     

Sejauh ini, Tiff telah melakukan pekerjaannya sebagai paus Gereja Ular Raksasa dengan sangat baik. Wilayah yang dulunya merupakan tempat Kekaisaran Sakartes itu perlahan pulih selama jangka waktu yang lama ini dan kembali berkembang. Bahkan Kekaisaran Faulen telah menjadi lebih sejahtera daripada Kekaisaran Sakartes pada masa kejayaannya.     

Lebih banyak tanah yang dimanfaatkan ketika mereka memperoleh teknologi dari benua tengah, dan jumlah barang yang diperjualbelikan di jalanan juga ikut bertambah. Namun yang terpenting, diperkenalkannya produk kerajinan kepada para penduduk asli telah membawa mereka keluar dari zaman kegelapan menuju ke zaman besi. Tiff merasakan kejayaan ketika dia melihat ke bawah, melihat langsung ke ibukota dari atas gunung di mana Gereja Ular Raksasa berdiri.     

Paus itu memijat bagian di antara alisnya hingga matanya terasa lebih baik dan mulai membaca laporan dari bawahannya itu.     

"Masalah di Pulau Faulen telah ditangani dengan cukup baik. Gereja Perlindungan menderita kerugian, bahkan... Orang yang bertanggung jawab itu bernama Tubanke? Sampaikan perintah, pindahkan dia ke markas pusat."     

Perintah pemindahan yang dicap oleh paus tersebut segera dikirimkan dan membuat para pendeta di gereja tersebut merasa iri. Pria itu jelas akan mendapatkan kenaikan jabatan. Namun karena Tubanke mendapatkan kenaikan jabatan ini dengan cara bertarung di garis depan, para pendeta tersebut akhirnya tidak berkomentar terkait masalah itu.     

"Anak dari gereja kalajengking beracun telah berlayar secara diam-diam dan sedang dalam perjalanan menuju ke tempat ini bersama seorang penyihir berperingkat tinggi... Sepuluh hari lagi mereka akan tiba di pulau ini?" Sebuah ekspresi yang jarang terlihat muncul di wajah Tiff ketika dia membalik halaman dokumen tersebut.     

'Aku membutuhkan bimbingan dewa.' Tiff berdiri dan merapikan dirinya sebelum pergi ke bagian belakang gereja.     

Tempat ini merupakan wilayah terlarang di dalam gereja, bahkan disana hanya ada sedikit penjaga dan mereka ditempatkan di tempat yang jauh dari tempat tersebut. Kurangnya orang membuat suasana tempat itu terasa terpencil. Istana marmer yang telah termakan usia tersebut memancarkan sebuah pesona kuno.     

Di belakang markas Gereja Ular Raksasa tersebut terdapat sebuah kuil besar. Pada saat itu, sebuah patung Kukulkan sang Dewa Ular Bersayap yang berdiri di dalam kuil yang dibangun di atas sembilan puluh sembilan pilar marmer tersebut sedang memancarkan seberkas cahaya suci suci yang cemerlang.     

"Tuan... Kau adalah bintang di langit, dengan wewenang untuk melakukan pembantaian. Semua rakyat jelata merangkak di bawah perlindungan sayapmu..." Tiff mulai berdoa.     

Benang keyakinan terhubung dengan patung tersebut dan patung Ular Bersayap itu berdengung ketika seorang pemuda muncul dari pancaran cahaya berwarna emas. Tiff membungkuk lebih dalam ketika tuannya telah tiba.     

"Tiff!" Leylin mengenakan sebuah jubah longgar berwarna putih dan api ilahi membuat setiap bagian tubuhnya terlihat sempurna. Matanya memancarkan cahaya keemasan ketika dia melihat ke arah paus tersebut.     

"Aku sudah mengetahui peristiwa yang menyangkut Gereja Kalajengking Beracun. kamu telah bekerja dengan baik!" Hal pertama yang Leylin lakukan adalah mengakui pekerjaan Tiff. Kemudian dia melanjutkan dengan memberitahukan keputusannya, "Ketika mereka sampai di sini, bawalah mereka padaku. Aku akan menerimanya secara pribadi."     

"Keinginan anda adalah perintah untuk saya. Semoga keilahian anda menyebar ke seluruh dunia!" Tiff menjawab dengan penuh semangat. Leylin selalu mempertahankan sikap sederhana yang terlihat sangat berbeda dengan sikapnya hari ini. Paus itu jelas sudah mengetahui bahwa dewanya telah memutuskan untuk mengubah tindakannya dan perubahan itu akan menyebabkan sebuah perubahan besar pada dunia nyata utama.     

"Apakah sudah waktunya?" Tiff menyembunyikan kegembiraan di dalam hatinya dan perlahan meninggalkan tempat tersebut.     

'Benar-benar orang yang sangat cerdas!' Cahaya keemasan di mata Leylin menjadi semakin menyilaukan ketika dia melihat ke arah punggung Tiff. Seratus tahun telah berlalu di dunia astral, dan Dunia Para Dewa telah melalui waktu yang lebih lama. Persiapannya untuk naik peringkat menjadi seorang dewa akhirnya telah selesai!     

Leylin hanya bisa melihat statusnya sendiri.     

[Leylin Faulen. Ras: Manusia (Setengah Dewa), Arcanist Peringkat 27 (Legenda). Kekuatan: 21. Kecepatan: 21. Vitalitas: 21. Kekuatan Spiritual: 27. Energi Arcane: 270. Kekuatan Ilahi: 200 (200) Status: Sehat. Kemampuan: Legendary Sturdiness, Terpelajar, Middle Perfect Body, Dreamscape Vision. Kemampuan Khusus: Origin Force Detection, Origin Force Amplification, Illusion.]     

Akhirnya kekuatan ilahiku telah dipadatkan...' Leylin tampak bahagia, Populasi pulau ini juga telah meningkat dan cukup untuk mendukung seorang Dewa Pembantaian. Semuanya sudah siap!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.