Penyihir kegelapan di dunia magus

Shadow Hound



Shadow Hound

0Ketika berjalan di sebuah jalanan berbatu, tiba-tiba Barbara berbalik untuk melihat Anya.     

"Ada apa, Tuan Santa?" Anya yang masih merasa terkesan pada perilaku yang diperlihatkan Barbara tersebut tiba-tiba merasa jantungnya copot, seolah-olah pikirannya telah diketahui.     

"Apakah kamu tahu... Siapa anak-anak itu?" Meskipun mata Barbara yang berwarna hitam tersebut memperlihatkan ciri-ciri fisik dari anggota suku penduduk asli, tetapi hal itu tidak menjadi masalah bagi Anya. Bahkan hal tersebut membuatnya ingin lebih dekat dengan santa itu.     

"Seharusnya mereka adalah para pengungsi dan budak yang melarikan diri dari wilayah utara, bukan? Orang seperti mereka banyak ditemui dalam beberapa dekade terakhir. Santa Barbara menerima mereka adalah sebuah tindakan yang terpuji!" Sudah sewajarnya jika Anya mengetahui dari mana anak-anak ini berasal. Para pengungsi dan budak yang melarikan diri karena tidak tahan dengan perlakuan kasar para Orc tersebut bisa ditemukan di mana-mana sejak kekacauan meletus di wilayah utara.     

Sayangnya, bahkan di tempat ini mereka tidak akan mendapatkan jaminan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Membeku atau kelaparan sampai mati sangat sering terjadi sehingga di tempat tersebut terdapat tumpukan-tumpukan kerangka di sisi-sisi setiap jalanan dan di tanah-tanah datar.     

Situasi yang begitu buruk bagi orang dewasa tersebut bahkan terasa lebih buruk jika dialami oleh anak-anak. Jika bukan karena bantuan Barbara, kemungkinan tidak lama lagi bocah-bocah kecil itu akan mati karena kelaparan atau kedinginan. Tidak ada yang salah dengan menyebut tindakannya tersebut merupakan sesuatu yang terpuji.     

"Ya, sebuah tindakan yang terpuji!" Ulang Anya.     

"Anya... Apakah kamu tahu bahwa dewa kita menerima sejumlah pengungsi dan anak-anak dari wilayah utara ketika kerusuhan itu dimulai? Dia merawat mereka, membuat anak-anak yatim tersebut menjadi para pendeta dan orang-orang terpelajar... Sekarang, ketika cucu-cucu para pendeta itu kembali ke benua tengah, mereka mendapati kampung halaman mereka masih dirusak oleh perang. Sepertinya segalanya menjadi lebih buruk daripada sebelumnya..."     

"Sebelumnya keluarga-keluarga besar, para pedagang dan gereja-gereja bersedia untuk menerima sejumlah anak, tapi sekarang... Pasar sudah penuh. Lonce dan anak-anak lainnya sudah tidak punya tempat lain untuk dituju dan mereka hanya bisa kelaparan sampai mati..." Meskipun ini hanya sebuah pernyataan sederhana, namun Anya bisa melihat kilatan di mata Santa itu menjadi semakin cerah.     

"Anya!" Tiba-tiba Barbara berteriak.     

"Ya!" Anya berjalan maju dengan perasaan gelisah.     

"Apakah kamu bersedia untuk mengubah wilayah utara bersamaku?"     

'Dia ingin melepaskan diri dari kekacauan perang dan membantu memulihkan rakyat jelata?' Anya terkejut, dia tidak menyangka ada keinginan-keinginan semacam ini dari santa tersebut. Tapi setelah itu, pikiran lain yang melintas di dalam benaknya membuatnya terkejut. 'Tunggu... Dengan status yang dia miliki, kemungkinan besar keinginan tersebut merupakan sebuah perintah dari dewa.'     

'Mungkin... Apakah sebuah pertempuran ilahi lebih mengerikan daripada keadaan dunia nyata yang akan menghampiri kami?' Pada saat ini hati Anya dipenuhi dengan ketakutan, tetapi dia masih bisa memberikan sebuah anggukan kaku.     

"Bagus! Aku percaya pada kesetiaan Keluarga Bane dan keyakinanmu kepada dewa kita." Barbara mengangguk puas.     

"Umm... Tuan Santa, bolehkah saya tahu bagaimana cara gereja untuk mengakhiri perang ini?" Anya bertanya dengan hati-hati.     

"Pertama-tama kita fokus pada perdagangan esensi darah pengorbanan antara keluargamu dan Suku Blackblood. Sejumlah esensi darah itu akan dimanfaatkan..." Barbara melihat ke arah Anya.     

"Apakah gereja sudah mengetahui segalanya?" Suara Anya menunjukkan kegelisahannya. Bagaimanapun juga, tidak semua gereja bisa mentolerir hal-hal semacam itu.     

"Membantai rakyat jelata, membeli budak-budak untuk dibunuh, dan menjadi kaki tangan para dewa jahat dari ras-ras lain..." Barbara menghitung dengan jarinya ketika butiran-butiran keringat dingin berjatuhan dari wajah Anya, "Salah satu dari dosa-dosa itu sudah cukup untuk membuat keluargamu mendapatkan hukuman abadi dengan diasingkan. Namun... Untungnya Keluarga Bane masih berguna bagi dewa kita..." Ancaman di dalam suara Barbara itu terdengar sangat jelas.     

"Ya!" Jamin Anya, "Keluarga kami akan mematuhi perintah dari gereja!"     

"Bagus!" Barbara tersenyum kecil, meskipun Anya tidak berhak untuk melawan, "Lanjutkan perdagangan dengan Suku Blackblood. Aku hanya perlu membuat orang-orang kami mengambil alih peran keluargamu..."     

"Akan kami atur sesuai perintah anda... Tapi..." Ada sedikit keraguan di dalam suara Anya.     

"Katakan. Apakah ada masalah?" Meskipun senyuman di wajah Barbara tidak berkurang, tetapi dalam sekejap Anya bisa merasakan adanya suasana yang membuatnya merinding.     

"Sebenarnya... Keluarga kami hanya bertanggung jawab atas pengumpulan dan pemrosesan esensi darah itu. Peran utama masih dipegang oleh sebuah kelompok bisnis besar. Mereka juga bertugas membantu kami berhubungan dengan Suku Blackblood dan mengambil keuntungan dari kami sebagai imbalan karena telah menjadi perantara..."     

Kata-kata Anya itu menyiratkan bahwa penyelundupan barang ke dalam Kekaisaran Orc telah berkembang di balik kegelapan wilayah utara. Namun yang menggelikan adalah, karena para petinggi dari Aliansi Silverymoon juga terlibat dalam aktivitas tersebut dan banyak kabar yang menyebutkan bahwa Old Mage Elminster memiliki andil dalam operasi itu serta para pendeta dari Gereja Kekayaan yang bertindak sebagai penjamin.     

"Semua perdagangan dengan Hutan Moonwood dikendalikan oleh Kelompok Pedagang Blackmoon. Kami hanya para pedagang keliling saja..." Anya tersenyum masam.     

"Kelompok Pedagang Blackmoon? Padahal sepertinya di wilayah utara mereka tidak terlalu kuat?" Kebingungan terlihat di mata Barbara.     

"Mereka adalah sebuah kelompok bisnis besar yang didirikan secara rahasia dan dibentuk di pasar gelap oleh cabang-cabang bisnis berskala besar lainnya. Mereka mengendalikan lebih dari 60% perdagangan di wilayah utara." Mata Anya menyiratkan sebuah ejekan yang tampak jelas.     

"Benar-benar berani... Ratu Silverymoon benar-benar sangat menyedihkan..." Barbara menggelengkan kepalanya. Meskipun dia masih belum pernah mengalami situasi semacam itu ketika hidup di Pulau Debanks, namun dia masih memiliki cukup pengalaman yang membuatnya bisa memahami banyak hal.     

"Lalu... Siapa yang sebenarnya menghalangi kita?" Tanya Barbara.     

Anya menarik napas dalam-dalam sebelum menyebutkan nama orang yang dimaksud, "Pemimpin Grup Pedagang Blackmoon, Gloff sang Shadow Hound!" [1][1]     

"Shadow Hound? Benar-benar sebuah julukan yang menarik..." Barbara mulai tertawa.     

"Dia selalu bersembunyi di balik bayang-bayang, seperti seekor serigala lapar yang bahkan tidak akan melepaskan daging yang sudah membusuk. Bahkan orang-orang liar takut dengan keserakahan dan kekerasan yang dia lakukan..." Bahu Anya gemetar, seolah-olah dia sedang memikirkan sesuatu yang mengerikan.     

"Benar-benar menarik!" Barbara tersenyum, "Bantu aku membuat sebuah janji dengannya..."     

Meskipun Keluarga Bane sudah mendapatkan larangan secara resmi, namun kelompok-kelompok bisnis gelap seperti Kelompok Pedagang Neon dan Kelompok Pedagang Blackmoon memiliki saluran-saluran untuk mengirimkan informasi secara rahasia. Tidak butuh waktu lama bagi Anya untuk menerima kabar bahwa Gloff telah setuju untuk melakukan pertemuan.     

Tempat pertemuannya adalah sebuah bar bawah tanah. Pemilik bar tersebut adalah seseorang yang cerdas, dan mereka menghindari penggunaan sebuah tempat yang membuat para prajurit gereja bisa menemukan mereka. Aroma anggur murah yang memenuhi tempat itu bercampur dengan bau tembakau dan parfum murah membuat Anya meringis.     

Namun begitu mereka melihat penampilan Gloff yang sebenarnya, bahkan Barbara tampak sedikit terkejut. Sedangkan Anya langsung berteriak karena kaget.     

Shadow Hound benar-benar terlihat terlalu kuat. Gigi-gigi taring menonjol dari mulutnya dan dia memiliki hidung berwarna hitam dengan bintik-bintik serta mata binatang buas berwarna merah. Kulitnya yang keriput dipenuhi dengan lemak dan daging.     

'Seekor makhluk berdarah campuran dari ras Shar Pei [2][2]? Ini juga sebuah kombinasi yang langka...' Anya berpikir sendiri. Biasanya makhluk-makhluk semacam itu sudah dimusnahkan ketika mereka lahir dan bahkan mereka yang berhasil bertahan hidup jumlahnya sangat sedikit, apalagi seseorang yang mencapai kekuatan setinggi ini. Mungkin kurang dari satu dari sepuluh ribu yang bisa melakukannya.     

"Silakan duduk, nona-nona cantik!" Suara gemuruh yang keluar dari tenggorokan Gloff membuatnya tampak seperti sedang berbicara dengan lidah terjulur keluar. Anya perlu berusaha keras untuk memahami apa yang dia katakan.     

"Terima kasih banyak!" Ujar Anya sambil membungkuk dengan tulus, tetapi saat dia duduk, dia segera merasakan sebuah tatapan menjijikkan yang sedang mengamatinya. Aura dari keserakahan dan nafsu itu segera membuatnya merinding. 'Shadow Hound, raja daging busuk... Nama panggilan ini benar-benar sesuai untuknya...'     

"Ada apa, nona-nona? Sepertinya kamu merasa kurang puas dengan caraku melayanimu..." Gloff menelan sebuah telur goreng yang diisi dengan jamur-jamur kecil dan rempah-rempah. Lidah berwarna merah kuning menjijikkan yang keluar dari mulutnya itu membuat Anya merasa mual.     

"Ini tentang komunikasi dengan Hutan Moonwood..." Anya langsung menuju ke pokok permasalahan dan berusaha menekan ketidaknyamanannya.     

"Jadi pertemuan ini tentang masalah itu..." Gloff masih memasukkan makanan ke dalam mulutnya dan seorang pelayan mengambil sebuah buku catatan besar berwarna dan mulai membolak-baliknya di depan pria itu.     

"Saat ini kita tidak benar-benar memiliki kebutuhan di wilayah ini, jadi para pedagang bangsawan harus menunggu sebentar..."     

"Apakah tidak ada cara lain? Apakah menurutmu kita bisa membahas pembagian keuntungan di sini?" Tanya Anya kepada Gloff.     

"Ini bukan tentang keuntungan." Gloff tampak tegas. Dia sudah menghabiskan semua makanan yang ada di hadapannya dan beberapa pelayan berwujud rubah betina menggunakan kain berwarna putih untuk menyeka mulutnya.     

"Tapi... Jika Nona Anya bersikeras, kita bisa melanjutkan pembicaraan ini secara pribadi... haha​​..." Kilau berwarna merah di mata Gloff bersinar semakin terang.     

...     

"Sialan... Dasar anjing bodoh, babi sialan..." Anya mulai mengeluh begitu mereka sampai di jalanan.     

"Kurasa dia cukup pintar..." Barbara menyibak jubah hitamnya dan memperlihatkan wajahnya yang menawan.     

"Santa, maksud anda saya harus..." Anya segera merasakan kegetiran di hatinya, tetapi dia berusaha keras untuk mengangguk, "Jika ini untuk gereja, saya bersedia melakukannya..."     

[1] Shadow Hound dalam bahasa indonesia adalah Anjing Pemburu Bayangan     

[2] Shar Pei : Anjing ras dari Cina.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.