Penyihir kegelapan di dunia magus

Dewa Sejati



Dewa Sejati

0Seekor monster besar yang terbuat dari lumpur meraung di atas padang rumput yang luas dan sebuah kobaran api ilahi kecil muncul untuk bertarung dengan sambaran petir berwarna putih pucat di langit. Petir tersebut menyambar-nyambar seperti tetesan air hujan, kekuatan pemusnah yang terdapat di dalam petir-petir itu menghancurkan lingkungan di sekitar padang rumput tersebut.     

*Ooo!* Bayangan sungai kematian kembali muncul dan roh-roh pendendam mengulurkan tangan mereka yang berdarah ke arah monster itu. Tangan-tangan tersebut terus bergerak hingga sampai ke atas tubuh monster tersebut untuk menariknya turun ke dunia bawah tanah.     

"Tidak!" Monster itu mengeluarkan sebuah suara raungan keras dan api ilahinya meledak. Namun, percikan ilahi monster tersebut akhirnya padam. Setelah kehilangan keilahiannya, tubuh monster itu diseret ke dalam sungai kematian dan monster tersebut akhirnya benar-benar menghilang...     

...     

Rawa wilayah selatan.     

"Dewa Ukekelu!" "Ukekelu!"     

Bersama dengan doa-doa yang dipanjatkan dengan khusyuk oleh banyak pengikutnya tersebut, Ukekelu sang makhluk setengah dewa bertubuh singa itu berhasil selamat dari badai petir dan kebencian roh-roh pendendam. Rune-rune Kekuatan Hukum terdistorsi yang sedikit demi sedikit terbentuk di dalam api ilahinya itu akan mendorong terobosannya menjadi dewa.     

"Dasar pendosa! Berani-beraninya kamu melakukan perbuatan terlarang semacam itu pada Kekuatan Hukum Kekejamanku?" Pada saat ini, sebuah sosok besar dengan aura mengesankan dari seorang dewa sejati muncul di langit. Petir berwarna merah menghantam api ilahi Ukekelu dan membuatnya bergetar. Ruang di tepian percikan ilahi tersebut berdesir dan Kekuatan Hukum dari petir tersebut menghantam rune-rune Kekuatan Hukum Ukekelu. Hal itu menciptakan kekacauan yang besar sebelum rune-rune itu akhirnya meledak.     

"Dewa sejati sialan!" Ukekelu melihat ke arah langit, dia menggeram dan meraung ketika cahaya di matanya berangsur-angsur meredup.     

"Dewaku... Tidaaaak!" Para pendeta yang berada di atas tanah berteriak dan segera mendapati bahwa kekuatan ilahi di tubuh mereka menyusut seperti sebuah gelombang. Penderitaan yang ditimbulkan oleh hal semacam itu terasa lebih menyakitkan dibandingkan dengan ketika semua tulang mereka ditarik keluar.     

"Pu!" Semua pendeta tersebut memuntahkan darah dan pingsan akibat terkena serangan yang mengerikan itu. Sementara beberapa pendeta tua dan pendeta lemah langsung menemui ajal mereka.     

...     

Di langit di atas Pulau Debanks, Dewi Weave dan Dewa Keadilan sedang berdiri berdampingan.     

"Dua dewa palsu itu telah dikalahkan oleh Gruumsh," Ujar Mystra yakin sambil melihat ke arah cakrawala.     

"Sebagai perbandingan, kekuatan yang sudah dikumpulkan oleh ular itu terbilang mengerikan. Kemampuannya untuk secara langsung mengatasi serangan roh-roh pendendam dan Kekuatan Asal... Sepertinya pemahaman Kekuatan Hukumnya juga sangat dalam dan dia tidak akan menemui kendala untuk memasuki domain ilahinya..." Tyr melihat ke arah Leylin yang dikelilingi oleh Kekuatan Asal tersebut. Energi jahat di tubuh pemuda itu membuatnya mengernyit. Bagaimana mungkin mereka berdua tidak menyadari masalah besar yang sebelumnya telah bersembunyi di dunia nyata utama ini?     

"Saat ini dia dilindungi oleh Kekuatan Asal. Karena ada masalah aturan, jadi kita tidak bisa mengintervensinya..." Namun samar-samar Mystra menambahkan kata lain pada pernyataannya ini, "Kecuali..."     

"Kecuali jika intervensi itu dilakukan oleh seorang dewa dengan domain serupa yang bisa melahap Kekuatan Hukum." Tyr melihat ke arah kera yang muncul di langit.     

Avatar Malar berteriak marah, cakar-cakar besarnya ditarik ke dalam ketika Kekuatan Hukum Pembantaian turun ke Dunia Para Dewa. Hal itu membuat domain ilahi Leylin menjadi tidak stabil dan petir berwarna merah menghantam percikan ilahinya.     

"Monyet terkutuk ini. Suatu hari nanti aku akan membunuhnya!" Tiba-tiba Isabel menggertakkan giginya karena marah.     

"Kita belum cukup kuat untuk menghadapi avatar dari seorang dewa sejati..." Tiff menahan Isabel, "Namun, tidak akan ada masalah jika kita berurusan dengan yang lainnya."     

Tiff memberi isyarat agar Isabel melihat ke bawah dan gadis itu melihat beberapa bayangan yang sedang bersembunyi dan mengintai gunung suci tersebut.     

"Makhluk-makhluk terkutuk itu!" Isabel menggeram ketika dua sayap naga besar mencuat dari punggungnya. Proses transformasinya itu terjadi dalam sekejap sebelum Warlock naga berperingkat Legenda tersebut menerjang ke arah bayangan-bayangan itu dan membuat wilayah tersebut bermandikan darah.     

...     

Leylin merasakan petir di langit menyambar tubuhnya.     

"Malar," Leylin tertawa sinis, "Bagaimana mungkin aku bisa melupakanmu?" Beberapa saat yang lalu dia sudah melihat dewa binatang buas itu menggunakan metode ini pada Chester Potter, lalu bagaimana mungkin dia tidak bersiap?     

"Sudah waktunya untuk menggunakanmu. Serang!" Tiba-tiba Leylin merentangkan tangannya dan aliran kekuatan ilahi yang bercampur dengan kekuatan keyakinan mengisolasi petir berwarna merah itu untuk sesaat. Dia mengeluarkan sebuah bola kristal yang di dalamnya terdapat sejumlah roh yang terlihat samar-samar. Kemudian dia langsung mengubah roh-roh tersebut menjadi kekuatan jiwa yang diserap oleh api ilahi.     

Roh-roh ini sudah lama disimpan oleh Akaban, sang kaisar dari Kekaisaran Sakartes yang sebelumnya. Beberapa roh tersebut telah digunakan untuk melakukan uji coba di Baator, tetapi sekarang Leylin telah menggunakan sebagian besar roh-roh itu. Api ilahinya bergemuruh ketika menyerap begitu banyak roh dan kekuatan api tersebut meningkat pesat ketika sebuah kristal transparan yang berkilauan muncul. Kristal ini adalah gambaran dari domain ilahinya.     

Kristal ini terlihat mulus, sedikit warna merah darah pada kristal tersebut menunjukkan bahwa kristal itu milik seorang Dewa Pembantaian.     

"Sangat disayangkan. Pada akhirnya Malar hanyalah seorang dewa berperingkat rendah. Jika Cyric ada di sini, manusia setengah dewa ini pasti akan mati..." Wajah Mystra dipenuhi dengan keraguan, "Sebenarnya mengapa Cyric hanya duduk dan menyaksikan orang lain mengambil alih domainnya?"     

"Tidak ada gunanya menebak-nebak masalah itu sekarang!" Tyr berteriak dari samping Mystra sambil memegang pedang besarnya. "Yang bisa kita lakukan sekarang hanya menunggu. Kekuatan Hukum dan dunia nyata utama akan berhenti melindunginya begitu dia naik peringkat menjadi dewa dan diusir dari dunia nyata utama. Seorang dewa berperingkat rendah tidak akan bisa lari ketika berhadapan dengan tubuh utamaku..." Sebagai seorang dewa berperingkat tinggi, Tyr merasa percaya pada kemampuannya sendiri.     

"Memang itulah satu-satunya cara yang kita miliki," Mystra menghela napas. Hatinya dipenuhi dengan kecemasan, tetapi dia tidak punya pilihan lain.     

...     

Pada saat ini Leylin sedang tidak berminat untuk mempedulikan dunia luar. Begitu kristal itu muncul di dalam api ilahinya, kristal tersebut menarik semua perhatiannya.     

*Buzz!* Kristal yang memancarkan Kekuatan Hukum itu bergetar ketika kembali menyatu dengan api ilahi di dalam tubuh ilahi Leylin. Tampaknya kristal tersebut dibuat khusus untuknya dan sudah tidak dapat dipisahkan lagi.     

Pada saat yang sama, Leylin mendapatkan sebuah firasat. Seorang dewa yang kuat berteriak dari dalam bayang-bayang gelap dan memegang kepalanya ketika sebuah kekuatan langsung mengoyak singgasana pembantaiannya.     

Gambaran itu memudar dengan cepat dan digantikan oleh pengumuman A.I. Chip.     

[Beep! Tuan telah mendapatkan domain ilahi pembantaian. Pemahaman Kekuatan Hukum Pembantaian telah mencapai 100%.] [Semua kondisi telah dipenuhi, pada saat ini tuan naik peringkat menjadi dewa sejati...] [Bip! Tuan secara otomatis telah diklasifikasikan sebagai seorang pendeta berperingkat Legenda. Semua mantra tidak terkunci.]     

Sepertinya pada saat ini semua pengikut Leylin merasakan sesuatu. Mata mereka dipenuhi dengan air mata kegembiraan saat mereka mulai berdoa.     

"Dewa kita Kukulkan. Engkau adalah penguasa jiwa-jiwa kami. Engkau akan melindungi kami di kerajaanmu setelah kematian, karena engkau adalah penguasa segalanya!"     

"Dewa kita Kukulkan. Engkau adalah pemilik kekuatan pembantaian. Kematian musuh-musuhmu akan memberimu kekuatan dan engkau adalah akhir dari segalanya!"     

"Dewa kita Kukulkan. Kehendakmu akan membentuk dunia. Kami berharap singgasanamu bergabung dengan bintang-bintang di langit!"     

Doa-doa yang dipanjatkan dengan khusyuk itu menyebar ke seluruh dunia nyata utama, kemudian menyebar ke Baator, jurang kegelapan, surga, dan bahkan ke seluruh dunia astral. Semua orang dengan kekuatan di peringkat Legenda, para iblis dan monster mengalihkan perhatian mereka ke tempat ini. Seorang dewa sejati telah terlahir dan dia diakui oleh dunia untuk berdiri di puncaknya!     

Jika seseorang naik peringkat menjadi dewa, bahkan jika dia mati beberapa saat kemudian, namun mereka akan meninggalkan sebuah jejak yang tak akan terhapus dalam sejarah Dunia Para Dewa, sebuah jejak yang akan sulit untuk dilupakan. Sejumlah keberadaan melihat momen ini sebagai sebuah kesempatan. Mereka bergerak ketika Leylin sedang mengalami perubahan-perubahan drastis pada tubuhnya.     

Tekanan yang dimiliki oleh Kekuatan Hukum Pembantaian sudah cukup untuk mendukung seorang dewa yang sangat kuat. Selain itu, Leylin tidak memahami Kekuatan Hukum tersebut secara bertahap, namun dia justru memasukkan semuanya ke dalam tubuhnya dengan cara memanfaatkan kekuatan keyakinan dan Kekuatan Asal Dunia. Hal itu membuatnya merasa tubuhnya langsung membengkak ketika energi mengerikan yang bercampur dengan kekuatan keyakinan itu menyebar di seluruh tubuhnya. Jika bukan karena tubuh ilahi yang dia miliki, dia akan meledak karena kekuatan yang sangat besar tersebut.     

Dengan energi yang begitu mengerikan tersebut, api ilahi dan kekuatan ilahi Leylin tampaknya menyatu dengan domain ilahinya hingga akhirnya membentuk tubuh seorang dewa sejati. Dalam waktu sepersekian detik itu, Leylin Faulen telah memasuki peringkat peringkat 7 dan menjadi seorang dewa sejati!     

*Buzz!* Seluruh dunia mulai bergemuruh dan ruang hampa di sekitar Leylin mulai hancur. Dunia mulai menekannya dan dunia nyata utama tidak mampu mengakomodasi tubuh seorang dewa sejati. Dunia mendesaknya untuk berpindah ke ruang hampa tak berujung dan mendirikan kerajaan ilahinya.     

'Mendirikan sebuah kerajaan ilahi? Aku tidak sebodoh itu!' Kenaikan peringkat Leylin menjadi seorang dewa membuatnya memiliki sebuah pemahaman mendalam tentang proses mendirikan kerajaan ilahinya sendiri. Pemahaman itu begitu dalam sehingga dengan bantuan Kekuatan Asal, pembangunan kerajaan ilahinya itu akan jauh melampaui domain-domain biasa dan menghemat sejumlah besar kekuatan ilahi.     

Namun, dua dewa berperingkat tinggi sedang menunggu untuk menyergapnya begitu dia meninggalkan perlindungan dari dunia nyata utama. Hanya orang bodoh yang memilih untuk melakukan hal semacam itu.     

"Haha... Mystra, Tyr, maaf karena aku telah mengecewakan kalian..." Leylin tertawa terbahak-bahak. Ini hanyalah permulaan.     

"Sebuah kerajaan ilahi? Pilihanku adalah - disini!" Leylin melayang ke langit dan tiba-tiba menunjuk ke arah Pulau Debanks. Kekuatan ilahi berwarna emas berdesing dan langsung mengelilingi seluruh pulau tersebut serta mengubah Kekuatan Hukum ruang dan waktu di dalam pulau itu.     

Lautan Kekuatan Asal yang tertarik keluar selama proses kenaikan peringkat Leylin itu masih belum menghilang. Hal tersebut membuat pria itu mendapatkan sebuah cadangan energi yang besar dan membuatnya bisa menyebabkan perubahan-perubahan drastis pada pulau besar tersebut.     

*Boom!* Gempa bumi dan gelombang tsunami mengguncang Pulau Debanks, tetapi semua pengikut Leylin dilindungi oleh kekuatan ilahi berwarna emas. Jejak-jejak kekuatan ilahi yang besar membuat banyak penduduk asli mulai bersujud tak terkendali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.