Penyihir kegelapan di dunia magus

Naik Peringkat



Naik Peringkat

3"Helm... HELM!" Sebuah suara siluman terdengar dari sosok kalajengking raksasa tersebut, tetapi avatar Helm justru melihat ke arah gumpalan awan yang mengerikan itu. Semakin lama dia melihat awan tersebut, ekspresi wajahnya terlihat menjadi semakin suram.     

Rafiniya merasakan sebuah gelombang kekuatan yang turun secara tiba-tiba, gelombang kekuatan itu membuat lututnya tertekuk dan membuatnya hampir jatuh ke atas tanah.     

*Boom! Boom!* Petir berwarna perak melesat di antara awan mengerikan tersebut dan terus menyambar-nyambar tanpa henti.     

"Ini... Ini adalah turunnya Kekuatan Asal... Seseorang sedang mengumpulkan keilahian untuk naik peringkat menjadi dewa," Gumam Romese sambil menatap langit di atas kastil tersebut.     

Kalajengking raksasa itu meraung ketika roh-roh pendendam melayang keluar dari tubuhnya.     

"Dia yang melakukannya! Apakah sekarang dia sedang bersiap untuk naik peringkat menjadi dewa?" Suara Rafiniya terdengar parau.     

"Ada apa?" Bukan hanya para lawannya saja yang tertegun, namun mulut Schliff juga menganga lebar, dan matanya hampir melompat keluar karena tak percaya.     

Ini hanyalah sebuah upacara kebangkitan. Mengapa sekarang ada lebih banyak keilahian yang terkumpul? Bagaimana mungkin sebuah upaya kenaikan peringkat menjadi dewa bisa terjadi sekarang? Ini tidak beres!     

Schliff berteriak di dalam hatinya, tetapi beberapa saat kemudian dia mengingat sesuatu dan ekspresi wajahnya berubah menjadi suram. 'Kristal emas itu! Ada sesuatu yang lain di dalamnya!'     

...     

"Apakah sudah dimulai?" Kesadaran-kesadaran dari beberapa dewa palsu telah bergerak ke sebuah jarak yang tidak diketahui dari Kastil Pohon tersebut.     

Sebuah aura berwarna emas bersinar di tubuh Leylin. Dia menyeringai ketika melihat ke arah gelombang Kekuatan Asal tersebut, "Chester Potter. Kamu keluar dari darah dan daging, serta berhak untuk naik peringkat menjadi dewa. Namun, kamu sudah membunuh banyak warga sipil dan sekarang roh pendendam mereka sedang mengejarmu. Ini adalah dosamu!"     

*Boom!* Tepat setelah Leylin berbicara, sejumlah besar roh pendendam muncul dari ruang hampa. Pakaian yang mereka kenakan membuat mereka tampak seperti rakyat jelata yang tinggal di Kastil Pohon. Pada saat ini ekspresi wajah mereka terlihat seperti orang yang sedang meratap kesakitan, tangan-tangan mereka yang berlumuran darah menarik tubuh Chester.     

"Tuan kita! Kita akan bersama tuan!" Samar-samar terdengar sebuah suara nyanyian yang keluar dari ruang hampa. Semakin lama, suara nyanyian yang membuat bulu kuduk merinding tersebut terdengar semakin keras. Sepertinya roh-roh pendendam itu telah merangkak keluar dari dunia bawah tanah dan ingin menarik Chester agar turun bersama mereka.     

"Seekor makhluk setengah dewa tidak dapat bertahan dari dosa semacam itu," Leylin sangat memahami masalah ini, "Jika Chester Potter tidak ingin mati lagi, dia hanya bisa naik peringkat menjadi seorang dewa sejati, dan menggunakan kerajaan ilahi untuk menghadapi kebencian dari roh-roh tersebut serta mengusir mereka untuk selamanya."     

Sebenarnya, ini semua termasuk dalam rencana Leylin. Namun Chester masih harus menyalahkan dirinya sendiri. Jika dia tidak ingin melakukan pengorbanan darah yang begitu besar untuk membangkitkan dirinya, Leylin tidak akan bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menekannya. Pada saat ini, Warlock itu hanya seperti sedang membakar tumpukan kayu bakar di atas kobaran api.     

'Keilahiannya adalah pembantaian... Kemungkinan Kekuatan Asal ini akan menarik perhatian dewa-dewa sejenis seperti Malar dan Cyric yang mengkhususkan diri dalam pembantaian... Chester Potter, kuharap kamu bisa bertahan sedikit lebih lama...' Piki Leylin dengan acuh tak acuh.     

Ada beberapa hal lain yang tersimpan di dalam kristal yang Leylin berikan kepada Schliff, termasuk beberapa pemahaman Kekuatan Hukum Pembantaiannya sendiri dan sejumlah besar kekuatan ilahi dari domain tersebut. Semua kekuatan itu akan cukup untuk membuat makhluk setengah dewa tersebut naik peringkat menjadi dewa dan mendesaknya untuk mengambil langkah terakhir itu.     

"Yang Mulia Leylin... Rencana-rencana yang kamu buat bahkan bisa membuat para iblis dari Baator gemetar ketakutan. Sepertinya kami tidak ada apa-apanya jika dibandingkan denganmu..." Ujar Ukekelu, dan sebuah genangan lumpur berwarna hitam di sebelah kirinya bersinar terang. Terlihat jelas bahwa semua makhluk setengah dewa yang ada disini sedang merasa ketakutan.     

"Ini adalah sesuatu yang kita putuskan bersama-sama," Kata Leylin. Meskipun dia menyadari ketakutan dan keengganan tersebut, tetapi dia tidak merasa terlalu khawatir karena sejak awal dia sudah terbuka mengenai masalah ini. Jika para makhluk setengah dewa ini ingin naik peringkat menjadi dewa, mereka hanya bisa bekerja sama dengannya dan memakan umpan yang dia berikan.     

"Aku sudah beberapa kali menguji metode yang kuberikan kepada kalian. Apakah ada masalah?" Teguran Leylin itu membuat para makhluk setengah dewa tersebut membisu.     

Beberapa saat kemudian, perhatian para makhluk setengah dewa itu kembali beralih ke Istana Pohon. Kenaikan peringkat Chester menjadi seorang dewa akan memberikan keuntungan besar bagi mereka. Mereka tidak hanya bisa menggunakan peristiwa ini sebagai pengalaman belajar, namun mereka juga bisa menyaksikan reaksi-reaksi dari para dewa sejati.     

Sedangkan untuk Gereja Kalajengking Beracun yang menyedihkan, mereka hanya perlu mengabaikannya. Tanpa bantuan Leylin dan para makhluk setengah dewa lainnya, gereja ini sudah ditakdirkan untuk hancur jika mereka tidak bisa melepaskan diri dari perhatian para dewa sejati.     

Kenyataannya, kebangkitan Chester Potter adalah kesempatan terakhir yang bersedia diberikan oleh para makhluk setengah dewa tersebut kepadanya. Sebagai imbalan atas kesempatan ini, makhluk itu akan digunakan sebagai kelinci percobaan untuk menguji reaksi para dewa sejati. Ini adalah harga yang sepadan bukan?     

*Crash! Boom!* Petir berwarna hijau pucat menyambar dan memusnahkan gerombolan kalajengking yang dipanggil oleh Chester Potter. Bayangan kalajengking makhluk setengah dewa itu bersinar di bawah tekanan Kekuatan Asal dan mengungkapkan wujud sejatinya sebagai seorang pria berjubah hitam.     

"Argh... Aku adalah Dewa Kalajengking Beracun! Aku mengendalikan Kekuatan Hukum Pembantaian, dan AKU AKAN menjadi seorang dewa sejati!" Chester Potter melambaikan tangannya, dan api berwarna emas gelap berkobar dari tubuhnya untuk menyatu dengan pemahaman Kekuatan Hukumnya. Ini adalah percikan ilahinya sebagai seorang manusia setengah dewa, intisari dari wujudnya.     

Benang-benang Kekuatan Hukum Pembantaian berkumpul di atas percikan ilahi tersebut dan rune-rune yang menjaga percikan ilahi itu berputar melingkar di sekitarnya. Chester telah menggunakan semua kekuatannya untuk naik peringkat menjadi dewa.     

"Dewa Chester Potter kami... Engkau adalah sebuah bintang di langit, pemegang Kekuatan Hukum Pembantaian. Ketakutan para manusia akan menjadi kekuatanmu..."     

"Tuan Chester Potter kami... Engkau akan duduk di atas singgasana kerajaan ilahimu, dimana jiwa-jiwa kita akan bersarang..."     

"Dewa Chester Potter kami... Saya rela menyerahkan semua yang saya miliki dan menjalankan misi saya di dunia ini. Saya sungguh-sungguh berdoa untuk kemuliaan anda di antara para dewa, dan berdoa agar anda bertahan untuk selama-lamanya!"     

Schliff berdoa dengan sungguh-sungguh dan sangat tulus. Para pengikut dewa lainnya mengikuti tindakannya tersebut.     

Penyihir berperingkat tinggi itu sangat memahami bahwa Dewa Kalajengking Beracun tidak akan bisa mengalahkan para makhluk setengah dewa lainnya, dan telah terperangkap ke dalam konspirasi mereka. Dia tidak memiliki pilihan selain naik peringkat menjadi dewa.     

Para pengikut Chester lainnya juga menyadari hal ini. Pada saat ini, satu-satunya kesempatan yang mereka miliki agar bisa bertahan hidup adalah dengan berdoa dan membantu makhluk setengah dewa itu agar bisa naik peringkat menjadi dewa. Dengan demikian, sebenarnya para pengikut dewa palsu ini sedang berdoa demi keselamatan mereka sendiri.     

Sebuah gelombang kekuatan keyakinan yang berkumpul di sekitar Chester Potter diserap oleh percikan ilahi dan diubah menjadi kekuatan domainnya.     

Pemahaman Kekuatan Hukum Pembantaian Chester sendiri terbilang tidak terlalu hebat dan dia tidak memiliki cukup pengikut untuk naik peringkat sendiri menjadi dewa. Bahkan di antara para makhluk setengah dewa dia bukanlah yang terkuat.     

Namun, semua masalah itu menjadi tidak penting ketika Leylin berada di sini. Kekuatan Hukum Pembantaian Chester yang menarik minat Leylin cukup mirip dengan Kekuatan Hukum pembantaiannya sendiri. Sangat mudah untuk mengubah kedua kekuatan tersebut sehingga bisa menjadi kekuatan yang benar-benar sama.     

'Bantuan' yang Leylin berikan secara diam-diam itu membuat Chester mendapatkan beberapa pemahaman Kekuatan Hukum Pembantaian milik Warlock tersebut, sehingga pria itu segera memenuhi persyaratan untuk naik peringkat menjadi dewa. Dia mencoba untuk bertindak cerdas dan ingin menghindari pemahaman Kekuatan Hukum Warlock tersebut serta permusuhan dari para dewa pembantaian yang menyertai kenaikan peringkatnya itu. Tetapi upayanya tersebut tidak membuahkan hasil. Kekuatan petir dan Kekuatan Asal, serta doa-doa yang ada di dalamnya, membuat peristiwa ini diketahui oleh seluruh penghuni dunia nyata utama.     

Keberadaan apapun yang telah mencapai peringkat Legenda sedang mengarahkan pandangan mereka pada wilayah tersebut. Mereka dapat melihat bahwa seorang manusia setengah dewa mulai melakukan terobosan dan menjadi seorang dewa sejati. Rune-rune pengorbanan yang ada di sana membuat semua orang mengetahui identitas Chester.     

Nama asli Kalajengking Beracun adalah Chester Potter. Tidak peduli bagaimana para manusia menyebutnya, setelah kenaikan peringkatnya menjadi dewa berhasil, nama ini akan melekat padanya untuk selamanya. Dia bahkan bisa merasakan beberapa ucapan yang dikatakan setiap kali namanya disebutkan.     

Para pengikut Chester juga akan mendapatkan kekuatan dari nama aslinya itu. Dengan hanya mengucapkan dan melafalkan namanya saja, mereka akan dapat terhubung dengan dewa mereka.     

Sepertinya Chester telah memilih pembantaian sebagai domain ilahinya. Rune-rune pengorbanan yang melayang di sekelilingnya berbunyi 'rasa takut manusia akan menjadi kekuatanmu,' ini adalah sebuah indikasi yang jelas bahwa dia berpihak pada kejahatan. Kenyataan ini sudah cukup untuk membuat semua dewa baik menentangnya.     

*Roar!* Tepat pada saat itu, sebuah portal terbuka di udara. Seekor kera raksasa melompat keluar kemudian berdiri tegak di dalam ruang hampa. Matanya yang berwarna merah darah tertuju pada dewa yang berada di dalam petir tersebut, seolah-olah sedang melihat mangsanya.     

Dewa Pemburu - Malar!     

'Sudah kuduga... Siapapun yang mencoba untuk naik peringkat menjadi dewa dengan peran ilahi pembantaian akan menghadapi permusuhan dari para dewa yang memiliki peran itu.' Leylin menggelengkan kepalanya, tetapi keraguan dan kebingungan memenuhi pikirannya. 'Bagaimana dengan Cyric? Dia adalah Dewa Pembunuh dan perannya dia bahkan lebih dekat dengan pembantaian...'     

...     

Pada saat ini, di dalam markas Gereja Pembunuh.     

"Penghinaan! Dewa palsu itu telah melakukan penghinaan terhadap dewa kita!" Teriak paus tersebut kepada para budak yang ada di sekitarnya dan para pendeta yang berlutut di hadapannya itu.     

"Sampaikan perintah, semua Legenda harus menghentikan misi mereka sekarang juga, dan bergerak untuk menyerang Gereja Kalajengking Beracun. Langsung penggal kepala mereka, aku ingin melihat kepala semua pendeta mereka dibawa ke hadapanku!" Wajah paus itu dipenuhi dengan kekejaman saat dia mengeluarkan perintahnya tersebut...     

Begitu semua orang pergi, paus tersebut berlutut di depan patung Cyric, doanya yang tenang dipenuhi dengan perasaan tak berdaya.     

Hanya paus itu yang tahu bahwa sang Dewa Pembunuh, dewa yang kuat ini telah menjadi gila. Dewa tersebut bahkan mengeluarkan perintah yang menyebabkan konflik internal, sehingga membuat hierarki tingkat atas Gereja Pembunuh menjadi kacau.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.