Penyihir kegelapan di dunia magus

Pengorbanan



Pengorbanan

3Mungkin karena keanehan dari peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini yang membuat Bobbi bisa menerima begitu saja regenerasi yang dialami Crowley dengan sedikit perasaan gembira. Pria itu berhasil membantu para pasukan pemberontak lainnya setelah dia kembali ke medan pertempuran dan membunuh Night Devil serta Sword Saint sebelum beralih ke medan pertempuran terakhir.     

Di medan pertempuran itulah Crowley melihat menara logam yang indah dan mempesona serta dikelilingi oleh selang-selang dengan ujung berjarum yang tampak hidup.     

"Crowley! Cepatlah!" Selang-selang logam yang besar itu kembali bergerak dan menghentikan Xavier di luar Pohon Kehidupan. Meskipun ada banyak luka di tubuhnya, tetapi pemuda tersebut terus berlari ke depan menuju menara yang dikelilingi mutiara-mutiara itu.     

"Pohon Kehidupan!" Akar-akar raksasa pohon itu telah menyebar ke seluruh puncak menara tersebut dan cabang-cabangnya yang besar menutupi langit serta menjadikannya sebagai sebuah tempat tertinggi di seluruh kekaisaran.     

Kulit pohon itu memancarkan seberkas cahaya berwarna merah tua dan samar-samar membentuk sosok dari sebuah wajah yang terlihat dipenuhi dengan kegilaan.     

"Ling sangat tidak berguna!" Kemarahan muncul di wajah tersebut begitu dia melihat Crowley dan yang lainnya datang. Sebuah semburan energi yang kuat ditembakkan ke depan ketika sejumlah besar sulur Pohon Kehidupan itu melesat maju untuk menyerang mereka. Banyak pasukan pemberontak yang tertangkap oleh sulur-sulur ini dan jiwa mereka segera diekstraksi ketika mayat-mayat mereka berjatuhan ke atas tanah.     

"Pada saat seperti ini... Tidak ada yang perlu ditakutkan meskipun aku harus mati..." Crowley mendorong Bobbi agar menjauh dari tempat itu dan mengungkapkan sebuah jejak ular berwarna hitam di punggungnya.     

"Segel terakhir... Buka segelnya sekarang!"     

*Hiss!* Sebuah gelombang kegelapan yang kuat menyebar dan monster ular Crowley muncul kembali. Hanya saja sekarang monster tersebut tampak lebih transparan daripada sebelumnya.     

"Aku memberimu semua daya hidupku... Musnahkan pohon itu!" Darah berwarna hitam mengalir keluar dari pori-pori Crowley dan memasuki tubuh ular raksasa tersebut secara terus-menerus. Binatang buas itu mendesis ketika menerima makanan dan sebuah bola energi yang kuat berkumpul di mulutnya saat ular tersebut kembali mendapatkan wujud sejatinya.     

"Aku akan menguburmu!" Ratusan bola energi berkumpul dan kembali membentuk sebuah lubang hitam yang mengerikan. Cabang-cabang dari Pohon Kehidupan itu dihancurkan oleh kekuatan lubang hitam tersebut, yang akhirnya berhasil menyelamatkan banyak nyawa.     

Ketika menghadapi serangan ini, bahkan Aragon yang telah berubah menjadi Pohon Kehidupan itu harus berhati-hati. Pohon raksasa tersebut menyusut sedikit ketika kekuatan jiwa yang dahsyat membentuk sebuah dinding tebal di depan lubang hitam itu.     

*Boom!* Sebuah ledakan mengguncang tempat itu ketika lubang hitam tersebut bersentuhan dengan Pohon Kehidupan dan menghancurkan dinding yang dibuat dari kekuatan jiwa itu.     

Namun setelah debu-debu menghilang, Pohon Kehidupan itu terlihat masih berdiri tegak dan yang lebih buruk lagi, pohon tersebut tidak mengalami kerusakan sama sekali!     

"Aku sudah menyatu dengan Pohon Kehidupan. Setelah tahap pertama pengumpulan jiwa selesai, di dunia ini sudah tidak ada lagi orang yang bisa memusnahkanku..." Teriak Aragon ketika wajahnya muncul di permukaan pohon yang sekarang berwarna merah tua itu.     

"Hanya dengan menggunakan energi dari jiwa-jiwa yang ada di kekaisaran saja sudah bisa membawaku ke peringkat yang setinggi ini... Aku akan tertanam kuat ke dalam bumi dan menjadi inti dari dunia serta menyebarkan akarku ke seluruh dunia!" Proyeksi jiwa Aragon tampak sangat bersemangat dan kegilaannya terlihat luar biasa.     

"Apakah sekarang kalian takut? Apakah kalian merasakan ketakutan itu? Berlarilah untuk menyelamatkan nyawa kalian. Jika kalian cukup beruntung... Kalian mungkin bisa bertahan sampai akhir dan menyaksikan dunia ini binasa bersamaku... Tidak, kalian akan menyaksikan awal dari sebuah dunia baru!" Aragon mengeluarkan dekritnya.     

Pohon Kehidupan itu segera membesar ketika Aragon berbicara, akar-akarnya yang mengerikan menembus tanah dan dalam sekejap telah menyelimuti seluruh istana. Duabelas mutiara yang ada di sekitar menara itu bekerja dengan kekuatan penuh. Beberapa gadis yang sudah tidak bisa menahan kerusakan di tubuh mereka menyemburkan darah dari lubang hidung, mulut, mata dan telinga mereka.     

"Jill! Jill!" Xavier berteriak marah. Sebelumnya, tidak pernah ada hari dimana dia merasa seperti seorang pengecut dan tak berdaya.     

*Kacha! Kacha!* Retakan-retakan muncul di atas tanah ketika akar-akar Pohon Kehidupan terus menyebar ke seluruh planet ini. Dalam waktu yang sangat singkat, akar-akar itu telah menyebar ke seluruh wilayah kekaisaran. Pada saat yang bersamaan, mutiara-mutiara yang mengelilingi menara tersebut membesar hingga mencapai langit dan terhubung dengan Shadow Weave. Bahkan setelah itu mutiara-mutiara tersebut masih terus membesar.     

Tidak hanya di kota-kota, dan tidak hanya manusia saja yang terkena dampak dari pertumbuhan Pohon Kehidupan. Semua jiwa sejati dari para makhluk cerdas yang ada di kekaisaran tersebut diserap oleh Weave.     

"Javis memberitahuku bahwa Pohon Kehidupan berkembang dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, pohon itu akan menyelimuti seluruh wilayah kekaisaran. Pada tahap kedua akan bergerak untuk menyelimuti seluruh planet. Sedangkan tahap ketiga dan terakhir akan terjadi ketika pohon tersebut menyatu dengan dunia itu sendiri serta menjadi seorang dewa!"     

Clive melangkah maju, "Mustahil untuk mengalahkannya ketika pohon itu sudah berada dalam tahap pertumbuhan kedua dan ketiga. Kita perlu memanfaatkan kesempatan ini sekarang juga dan melenyapkannya!"     

Bobbi mengangguk. "Bahkan ketika pohon itu terus berkembang, pohon tersebut melindungi keduabelas mutiara tersebut. Seharusnya mutiara-mutiara itu adalah intinya!"     

"Para pemuda, dunia membutuhkan kalian! Para orang tua akan membuka sebuah peluang untuk masa depan!" Clive berdiri di depan bersama orang-orang yang berhasil bertahan hidup.     

"Itu benar..." Crowley juga berdiri meskipun dia hampir pingsan. "Meskipun kita menggunakan bayangan monster garis keturunan, kita tidak akan bisa melepaskan diri dari pemusnahan terakhir yang dilakukan oleh Shadow Weave... Kita hanya bisa bertaruh pada satu kesempatan ini!"     

"Dengarkan, Xavier! Kami akan menggunakan kekuatan kami untuk membuka sebuah peluang untukmu. Misimu adalah untuk menyerang dan menghancurkan dua belas mutiara itu. Ingat, jangan serang pohonnya. Pohon itu berada di sebuah tingkat yang benar-benar berbeda denganmu!" Crowley memandang Xavier dan tersenyum, "Apakah kamu tidak ingin menyelamatkan adikmu? Kalau begitu lakukanlah. Lakukan dan pada saat yang sama, selamatkan dunia!"     

"Ayo pergi!" Clive menyerang ke depan, dia mengaktifkan sebuah kartu platinum yang digunakan untuk menghancurkan sejumlah besar cabang dan selang-selang yang ada di pohon tersebut. "Teknologi terbaru dari kekaisaran, sebuah gelombang pembalik ruang, kuharap alat ini akan cukup berguna!" Sebuah senyuman terakhir terlihat di wajah Clive ketika tubuhnya berubah menjadi debu di tengah sebuah ledakan besar.     

"Tunggu aku, orang tua!" Seorang prajurit berwajah baja berlari ke depan dan tanpa ragu memilih untuk menghancurkan dirinya sendiri. Pengorbanan itu membuat Xavier mengepalkan tangannya erat-erat.     

*Boom! Boom! Boom!* Satu demi satu suara ledakan terdengar dan sebuah jalan dibuka dengan mengorbankan nyawa-nyawa manusia.     

"Ini luar biasa... Dinding jiwa yang sebelumnya tidak akan mudah pulih dengan sendirinya setelah mengalami kerusakan sebesar ini. Kita memiliki sebuah peluang yang lebih baik..." Crowley menarik Xavier dan seekor ular raksasa berkepala seratus menyerang ke lingkungan di sekitar menara logam itu.     

*Whoosh!* Sejumlah besar jarum yang mengerikan melesat ke arah mereka seperti binatang-binatang buas yang sedang mengamuk, Pohon Kehidupan yang ada di atas menara itu berteriak marah.     

Di sisi lain, para pemilik garis keturunan yang kuat diam-diam berlari ke depan dan menggunakan hidup mereka untuk membuka jalan menuju kemenangan.     

*Chi! Chi!* Sejumlah besar jarum-jarum kecil menusuk ke dalam tubuh binatang berkepala seratus tersebut, sayatan-sayatan yang mengerikan itu membuat tubuh binatang raksasa tersebut menyusut. Ular raksasa itu segera berubah menjadi sebuah kantong yang terdiri dari kulit dan tulang, sepertinya Crowley telah kehilangan semua darah di wajahnya.     

"Tidak! Mengapa ini bisa terjadi?" Air mata yang terasa panas mengaburkan penglihatan Xavier.     

"Nak, apakah kamu pikir kami melakukan ini demi kamu? Tidak, ini untuk dunia!" Pengorbanan yang dilakukan secara terus-menerus itu membuat mereka semakin dekat dengan menara logam. 20 meter... 10 meter... 5 meter...     

Aragon mengamuk ketika para pasukan pemberontak berhasil mencapai tempat itu, serangan-serangan jiwa yang mengerikan dari cabang-cabang pohon itu mengalir deras ke arah mereka.     

"Aku akan menikahimu, Crowley..." Pada saat ini, Bobbi berdiri di atas tubuh ular raksasa tersebut dengan posisi punggung menghadap Crowley. Kemudian dia melompat dari atas binatang raksasa itu. Sepasang sayap kupu-kupu berwarna hijau gelap yang tampak indah dan mempesona muncul dari punggungnya ketika dia melayang di udara.      

Sebuah kilauan berwarna hijau tua muncul di sekitar sayap tersebut dan meskipun tampak lemah, namun sayap itu berhasil menahan serangan yang dahsyat tersebut.     

Serangan Pohon Kehidupan itu tampak seperti telapak tangan raja iblis. Namun seekor kupu-kupu lemah masih berhasil menari di bawah kekuatan iblis ini dan bersinar cemerlang dengan sedikit kehidupan terakhir yang dimilikinya.     

Pengorbanan Bobbi akhirnya membawa Xavier dan Crowley ke duabelas mutiara. Xavier bisa melihat Jill di dalam salah satu mutiara tersebut dan bisa membedakan setiap pori-pori di tubuhnya.     

"Xavier! Dalam hidup ini kamu hanya bisa mengandalkan dirimu sendiri. Nyonya itu jauh lebih kuat daripada kita. Berharap agar dia mengasihani kita hanyalah sesuatu yang dilakukan oleh sampah tidak penting..." Crowley membelakangi Xavier ketika dia berbicara dengan cepat," Ini adalah kesimpulan terakhirku! Oleh karena itu... Satu-satunya yang bisa menyelamatkan manusia adalah diri kita sendiri. Lakukan!"     

"Aragon! Matilah!" Di tengah teriakannya itu, tubuh Crowley berubah menjadi seberkas pancaran cahaya dan menyatu dengan binatang buas berkepala seratus miliknya saat dia membentuk garis pertahanan terakhir untuk Xavier.     

"Teman-teman... Teman-teman..." Meskipun air mata Xavier mengalir tak terkendali, tapi dia tidak ragu-ragu lagi.     

Xavier tahu betul bahwa dia tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan yang telah diperjuangkan oleh semua orang dengan mempertaruhkan hidup mereka ini. Tinju Taring Ular diaktifkan ketika bunga datura berwarna hitam mekar di punggungnya. Semua masalah lainnya telah terpecahkan dan dia berdiri tegak di depan Jill.     

"Berhenti!" Gelombang-gelombang jiwa yang mengerikan bergema dari belakang Xavier, tetapi dia tidak berbalik karena seseorang yang dapat diandalkan sedang melindunginya.     

"Kekaisaran sialan ini!" Energi berwarna hitam yang mengerikan muncul di tangan Xavier.     

"Proyek sialan ini!" Seberkas pancaran cahaya yang berasal dari bunga datura menyelimuti tubuh Xavier dan membuat kekuatannya bisa mencapai puncaknya.     

"Dasar Aragon sialan! Matilah!" Teriak Xavier sambil melepaskan pukulan terkuatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.