Penyihir kegelapan di dunia magus

Bodach



Bodach

1Tempat yang Leylin tuju sudah dipastikan. Itu adalah tempat dimana untuk pertama kalinya dia bertemu burung hantu bermata satu yang sekarang dia curigai merupakan klon dari Raja Mimpi Buruk. Burung hantu itulah yang memberinya bulu mimpi dan membuat laboratoriumnya terhubung ke Dunia Mimpi.     

Di tempat inilah Leylin bertemu dengan Gillian yang merupakan seorang penduduk asli Dunia Mimpi. Pada saat itu dia mendapatkan bahan-bahan penelitian berharga yang membuatnya bisa meningkatkan pemahamannya pada Kekuatan Mimpi.     

Banyak Dewa Bencana yang tinggal di bagian utara dari tempat ini dan setidaknya disana terdapat lima hingga enam penguasa Dunia Mimpi. Biasanya mereka secara tidak sadar akan memancarkan kekuatan mereka dan mendatangkan bencana kepada para penduduk asli. Hal itu membuat tempat ini menjadi wilayah terlarang bagi para penduduk asli.     

Tetapi sekarang situasinya berbeda. Kekuatan Mimpi telah melemah, dan wilayah di sekitar para keberadaan ini merupakan satu-satunya tempat dimana para makhluk Dunia Mimpi bisa bertahan hidup. Lagipula, alasan para Dewa Bencana memilih tempat ini adalah karena tempat ini akan menahan pelemahan Kekuatan Mimpi.     

Dibandingkan dengan penghancuran total tersebut, sebuah badai salju, radiasi, atau musibah lainnya tidak lebih dari sebuah lelucon. Inilah alasan mengapa dalam sebuah masa yang kritis, sangat masuk akal jika anggota suku Gillian memilih untuk bergerak ke wilayah utara. Lagipula para penguasa jahat itu akan mengabaikan makhluk seperti Gillian seolah mereka adalah semut.     

"Apakah ini sifat menakjubkan dari kehidupan?" Seru Leylin. Dia bisa merasakan bahwa dari semua wilayah di Dunia Mimpi, wilayah utara merupakan wilayah yang paling dipadati dengan kehidupan.     

Tampaknya di wilayah utara terdapat sebuah ekosistem aneh bersifat simbiosis mutualisme [1][1] dari para penduduk yang hidup di wilayah tersebut. Di tempat itu, para penduduk asli mencari perlindungan di belakang para dewa yang menahan pelemahan Kekuatan Mimpi. Di wilayah tersebut terdapat banyak suku yang seperti suku Gillian.     

'Seharusnya ini bisa menjadi sebuah penyelidikan yang bagus. Hmm?' Leylin berhenti di udara sambil memindai sosok raksasa berwarna hitam dengan menggunakan A.I. Chip dan mengingat aura yang pernah dia lihat sebelumnya itu.     

"Akhirnya aku bertemu dengan seseorang yang kukenal?" Leylin tersenyum, "Mari menyambutnya!"     

*Boom!* Leylin sudah semakin terbiasa dengan kekuatannya sebagai seorang Warlock peringkat 7. Dengan tambahan dari Kekuatan Asal Dunia Mimpi, dia bisa mengeluarkan kekuatan yang sangat dahsyat.     

"Terbelah!" Leylin membuat tanah terbelah dan mengungkapkan sebuah jurang yang kedalamannya tak terbatas. Bahkan dampak sebesar ini dihasilkan ketika dia sedang menahan dirinya, tanpa menggunakan Kekuatan Asal. Jika dia menggunakan kekuatan tersebut, maka sebagian kecil dari benua itu akan terbelah dengan mudah.     

"Ubah lumpur menjadi batu! Dan tanah menjadi logam!" Para Magus yang memahami Kekuatan Hukum dekat dengan sumber sihir. Tidak ada yang aneh dengan efek ini, terutama jika mengingat bahwa Leylin telah mempelajari Dunia Para Dewa.     

Di bawah kendali Leylin, energi garis keturunan menyatu dengan Kekuatan Mimpi dan membentuk mantra-mantra yang tampak seperti mantra gabungan dari para Magus serta para dewa. Leylin sudah seperti para dewa yang bisa menggunakan sihir hanya dengan mengucapkan sepatah kata dan mengubah kenyataan ketika tanah yang sebelumnya dia belah itu kini telah berubah menjadi sebuah plat baja raksasa.     

*Boom!* Sebuah sosok berwarna hitam yang bergerak cepat di bawah tanah itu menabrak plat baja tersebut hingga membuat plat baja itu penyok dan menciptakan sebuah suara gemuruh yang memekakkan telinga.     

"Sial! Mengapa ada plat baja di sini? Tidak, apakah ini sebuah lapisan tanah yang terbuat dari logam?" Permukaan tanah itu dikeruk oleh dua cakar naga yang besar, dan seekor naga raksasa menjulurkan kepalanya seperti seekor landak yang sedang bersedih.     

Tidak seperti naga-naga yang hidup di Dunia Para Dewa, naga yang satu ini hanya memiliki satu bola mata besar berwarna kuning dan di punggungnya terdapat dua buah duri yang ukurannya sebesar gunung. Sayap berdagingnya yang besar dan bisa menutupi langit itu kini sedang dikatupkan di sisi-sisi tubuhnya. Posisi sayap tersebut sangat cocok untuk digunakan menggali di bawah tanah.     

Namun yang lebih mengerikan adalah, tubuh naga ini memancarkan gelomban-gelombang energi mengerikan seperti yang dimiliki oleh para Magus yang memahami Kekuatan Hukum. Gelombang energi itu menunjukkan kekuatan makhluk tersebut. Di Dunia Para Dewa, mungkin hanya Naga Platinum legendaris saja yang kekuatannya bisa dibandingkan dengan naga ini.     

"Lama tidak bertemu, Tuan naga bermata satu dari Dunia Ultron!" Ketika melihat naga bermata satu yang beralih profesi menjadi tukang gali tersebut, Leylin berusaha keras untuk menahan tawanya sambil menyapa makhluk itu dengan sopan.     

"Hm? Siapa yang berani menertawakan ras naga Gigakell yang perkasa?" Naga itu menepuk-nepuk kepalanya dengan cakarnya yang besar dan tampaknya dia telah pulih dari kebingungannya, "Dan inilah aku, berpikir bahwa aku tidak mungkin melewatkan sesuatu yang terjadi di depan mataku. Jadi kamu adalah Magus yang sebelumnya pernah kutemui itu!"     

Naga bermata satu tersebut menarik tubuhnya yang besar keluar dari tanah sambil bergumam dan mengeluh sendiri. "Sudah beberapa ribu tahun sejak terakhir kali kita bertemu, tapi kamu sudah benar-benar naik ke peringkat 7. Bakat sebesar itu membuatku merasa iri... Tapi bagaimanapun juga, ini adalah Dunia Mimpi. Siapa yang tahu berapa tahun waktu yang telah berlalu di luar dunia ini? Mungkin sudah puluhan ribu tahun waktu yang berlalu tanpa kusadari..."     

"Apakah itu artinya selama ini anda tinggal di Dunia Mimpi, tuanku?" Leylin bertanya dengan ekspresi heran.     

"Tentu saja! Apakah kamu tidak tahu betapa melimpahnya harta yang tersimpan di Dunia Mimpi? Terutama pada bagian intinya... Kilauan dari permata suolo murni.... Ah, benda itu sepuluh ribu kali lebih indah dari mata Mother Dragon... Jika bukan karena Dewa Bencana terkutuk yang menghentikanku, aku pasti sudah... pooh!"     

Naga bermata satu tersebut tampaknya menyadari bahwa tanpa sengaja dia sudah mengungkapkan sesuatu dan dia menggunakan cakar-cakarnya untuk menutupi mulutnya.     

"Saya mengerti!" Leylin mengangguk sambil mencibir naga tersebut di dalam hati. Sifat serakah para naga merupakan sesuatu yang tidak akan pernah berubah bahkan di dalam dunia astral yang sangat luas. Baik itu para naga yang hidup di Dunia Para Dewa ataupun yang ada di Dunia Magus, tampaknya mereka semua memiliki sifat yang sama.     

"Tapi - mohon maafkan kelancangan saya. Tapi tampaknya anda membutuhkan bantuan..." Leylin memusatkan perhatiannya pada tubuh yang ukurannya sebesar gunung ini. Sejumlah mata menjijikkan berwarna ungu menempel pada tanduk dan sisik naga yang tebal itu.     

Garis-garis luka dalam yang terlihat di samping sejumlah mata berwarna ungu ini pulih dan terkoyak kembali secara terus-menerus. Hanya dengan melihat pemandangan itu bisa membuat seseorang merasakan rasa sakit yang luar biasa.     

'Jika mempertimbangkan semua yang telah dia katakan, mungkinkah dia mengincar harta berharga milik Dewa Bencana dan dia kurang beruntung sehingga bisa tertangkap serta membuatnya berada dalam kondisi seperti ini? Dia tidak punya pilihan selain terus melarikan diri...' Meskipun Leylin berpikir di dalam benaknya, tetapi tangannya tidak berhenti bergerak. Sebuah lapisan awan berwarna hijau muda menyelimuti tubuh naga bermata satu tersebut dan tetesan-tetesan kecil air menetes ke bawah.     

Naga bermata satu itu menggunakan matanya yang berwarna kuning untuk mengamati Leylin dengan waspada saat kabut berwarna hijau itu mendekati tubuhnya dan mengendus-endus dengan menggunakan moncongnya yang panjang. Tampaknya kabut itu membuatnya merasa puas, dan dia tidak menghindarinya.     

*Pss Pss!* Air hujan berwarna hijau tersebut bersentuhan dengan luka-luka yang ada di tubuh naga itu dan menciptakan sejumlah besar gas korosif berwarna putih. Namun, luka yang telah sembuh tersebut tidak terkoyak kembali dan membuat naga itu bisa mendengus dengan nyaman.     

"Ada dua jenis luka di tubuh anda. Yang paling menakutkan adalah kutukan mata ungu yang untuk saat ini masih belum bisa saya hilangkan. Namun saya bisa menghilangkan efek cedera cakar abadi yang menyertai kutukan itu..." Leylin tampak puas.     

Menyembuhkan luka yang ditimbulkan oleh Kekuatan Mimpi merupakan sebuah kesempatan yang sangat jarang Leylin dapatkan ketika dia melakukan perjalanan di Dunia Mimpi. Selain itu, tidak mudah untuk mendapatkan seekor kelinci percobaan yang memiliki kekuatan seperti seorang Magus peringkat 7, dan mendapatkan kesempatan untuk merasakan kekuatan dari seorang Dewa Bencana dari jarak yang begitu dekat.     

"Wabah, musibah, kutukan..." Namun, karena jaraknya yang begitu dekat, kekuatan bencana yang bisa Leylin rasakan dari sejumlah mata berwarna ungu tersebut membuat ekspresi wajahnya berubah. Pada dasarnya kutukan ini terbentuk dari Kekuatan Hukum paling jahat yang bahkan membuatnya merasa takut.     

"Seperti yang diharapkan dari seorang Dewa Bencana. Kemampuan ini mungkin telah melampaui batas kemampuan dari para Magus peringkat 7..." Leylin mengamati Naga bermata satu di yang ada depannya itu dengan seksama. Hanya dengan mempertimbangkan kenyataan bahwa naga itu dapat bertahan hidup meskipun sedang dikejar oleh makhluk yang mengerikan sudah lebih dari cukup untuk membuat Leylin menghargai kekuatannya.     

"Haha... Terima kasih, Magus yang memiliki kemampuan penyembuhan. aku merasa jauh lebih baik sekarang!" Naga itu dengan senang hati merentangkan tubuhnya, matanya yang berwarna kuning memantulkan sosok Leylin. "Kamu adalah seorang Magus yang baik, layak untuk menjadi teman para Naga Gigakell!"     

Naga raksasa bermata satu tersebut mengendus Leylin, "Nama asliku adalah Bodach Avdizlok Ultron. aku bersumpah atas namaku sendiri bahwa aku harus membuat kontrak denganmu. Selama kamu atau para keturunanmu memanggil namaku untuk meminta bantuan, aku dari klan naga bermata satu pasti akan memberi kekuatan kepada kalian. Tentu saja, sebagai bayarannya kalian harus menyerahkan sesuatu yang nilainya setara..."     

Sebagai sebuah keberadaan yang memahami Kekuatan Hukum, tidak perlu meragukan sumpah yang diucapkan Bodach. Namun, Leylin tidak bisa mengatakan apa-apa ketika melihat ekspresi licik di wajah naga tersebut.     

'Apakah kamu mencoba menipuku karena aku belum pernah pergi ke Dunia Para Dewa dan tidak tahu tentang 'Kontrak Aliansi Suku Naga?' Leylin mengejek naga itu di dalam hati. Di Dunia Para Dewa, Kontrak Aliansi Suku Naga dianggap sebagai kontrak dengan batasan yang paling sedikit. Selama ada cukup banyak krona emas yang dibayarkan, maka sejumlah besar naga setengah dewa bisa dipanggil. Tentu saja, biaya yang diminta sangat tinggi sehingga bahkan gereja Dewa Waukeen pun akan bangkrut.     

Kontrak Bodach sang naga bermata satu itu juga sama dengan kontrak suku naga lainnya. Meskipun kontrak ini terlihat sebagai sebuah kontrak pemanggilan kapan saja yang dibuat sebagai tanda terima kasih kepada Leylin, namun jumlah bayaran yang dia inginkan akan cukup besar untuk membuat siapa saja batuk darah.     

Leylin merasa sangat curiga bahwa naga itu telah membuat kontrak yang sama dengan semua temannya untuk mengumpulkan kekayaan.     

'Lupakan. Lagipula aku tidak akan menggunakannya...' Leylin memutar matanya ke dalam dan kemudian menatap Bodach.     

"Terima kasih atas niat baik anda, tapi saya pikir akan lebih baik jika sekarang kita membahas kutukan yang terdapat di tubuh anda..." Pengalaman yang Leylin miliki bahkan membuat naga itu tercengang ketika melihat perubahan sikapnya yang begitu cepat, "Kutukan tersebut sulit untuk dihilangkan kecuali pengguna mantranya sendiri yang melakukannya. Selain itu, seiring dengan berjalannya waktu, kutukan tersebut bisa menyebabkan kerusakan yang bahkan lebih mengerikan padamu..."     

Meskipun Leylin merasa yakin bahwa penelitian yang dia lakukan selama beberapa tahun membuatnya bisa menghilangkan kutukan tersebut, terutama jika mempertimbangkan kemampuan Nightmare Absorbing Physique, namun dia memutuskan untuk menyembunyikan kenyataan ini.     

[1] Simbiosis mutualisme : Hubungan saling menguntungkan antara dua makhluk yang berbeda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.