Penyihir kegelapan di dunia magus

Skema



Skema

0"Kalau begitu, bisakah kalian semua menandatangani laporan tentang akibat dari pertempuran ini? Jangan lupa mencapnya dengan stempel kalian!" Leylin mengeluarkan sebuah dokumen dan melambaikannya sambil tertawa jahat seperti seekor serigala besar yang kejam.     

'Kami sudah berada di kondisi seperti ini. Siapa yang berani menentangnya?' Baron Andrew tertawa masam di dalam hati dan menandatangani dokumen tersebut.     

"Bagus!" Setelah semua baron dan petugas yang hadir tersebut memberikan tanda tangan atas nama mereka, Leylin tersenyum lebar sambil menyimpan dokumen itu, kemudian sikapnya menjadi benar-benar berubah, "Sebagai bawahan dari petugas Cassley, aku merasa menyesal dan bersedih atas apa yang telah terjadi. Bagilah pasukannya sesuai dengan keinginan kalian!"     

Setelah mendengar pengumuman ini, mata semua orang bersinar cerah. Pasukan yang dibawa oleh Cassley itu terdiri dari beberapa pasukan pribadi bangsawan dan para pasukan dari Kota Silverymoon. Para prajurit biasa, kuda-kuda, dan persediaan makanan yang dimiliki oleh pasukan tersebut sudah cukup untuk membuat mereka merasa iri.     

'Setelah membuat kami menyerah, dia menyuruh kami untuk membagi keuntungan yang didapatkan dengan cara ilegal ini untuk kami sendiri? Benar-benar jahat...' Baron Andrew menghela napas, tetapi dia tidak memiliki nyali untuk menyuarakan keberatannya tersebut.     

Faktanya, sekarang mereka telah menjadi semacam tahanan. Sore ini, para pasukan pribadi Leylin telah benar-benar mengalahkan para sekutu mereka itu. Lagipula, para bawahannya tersebut merupakan profesional petarung berperingkat tinggi. Akan aneh jika mereka tidak bisa menang.     

Pada saat ini, Leylin tidak memberikan terlalu banyak tekanan kepada para bangsawan tersebut, dia justru 'mengundang' mereka untuk membicarakan perdamaian.     

'Setelah kembali ke wilayah utara, kita masih harus melihat apakah dia memutuskan untuk melanjutkan...' Andrew mencoba untuk menghibur dirinya sendiri.     

...     

"Apakah kamu akhirnya mendapatkan apa yang kamu inginkan?" Rafiniya menatap dingin ke arah Leylin.     

"Kamu sedang membicarakan masalah ini?" Leylin mengangkat dan melambaikan dokumen yang berisi kesepakatan bersama para bangsawan itu, "Tidak, ini semua hanya formalitas. Intinya, dengan kekacauan yang terjadi karena peperangan dan bahkan ada sebuah pertanyaan apakah Aliansi Silverymoon akan tetap ada, siapa yang peduli dengan kematian seorang penyihir?"     

Leylin menginginkan kesepakatan ini dibuat secara tertulis karena hal itu lebih baik daripada tidak ada bukti sama sekali. Kehadiran dokumen tersebut akan membuat perbedaan besar dalam kasus apapun.     

"Aliansi Silverymoon tidak ada lagi? Apakah kamu sepesimis itu?" Rafiniya merasa agak heran dengan kesimpulan Leylin tersebut.     

"Begitulah..." Leylin menghela napas, "Kekuatan Aliansi Silverymoon sudah menjadi ancaman bagi status negara-negara manusia di wilayah selatan. Pada dasarnya Mystra menghadapi semua dewa Orc itu sendirian.     

Wajah Rafiniya memucat ketika mendengar analisa sederhana Leylin tersebut. Dahulu ada banyak orang yang menyadari situasi ini, tetapi tidak ada yang berani untuk mengungkapkannya dengan terus terang. Namun sekarang Leylin telah berhenti berpura-pura dan mengungkapkan kebenaran yang sebenar-benarnya itu kepada Rafiniya.     

"Kamu sudah melihatnya ketika sedang berada di Kota Silverymoon, bukan? Sang ratu hanya memiliki kendali atas tanah yang ada di Kota Silverymoon. Negara-negara dari Aliansi Silverymoon mungkin mendukungnya ketika segalanya berjalan baik, tapi sekarang..." Hati Rafiniya merasa kecewa ketika mendengar kata-kata Leylin tersebut. Dia sudah lama mengetahui bahwa ini adalah cara para bangsawan bertindak.     

"Karena semuanya telah menjadi seburuk ini, mari kembali untuk menegakkan keadilan dan kedamaian yang kuinginkan!" Rafiniya menarik nafas dalam-dalam, matanya menunjukkan emosinya saat ini.     

"Kamu... Kamu akan membantuku, bukan?" Knight perempuan itu sudah bisa menebak hasilnya, tetapi dia masih menatap Leylin dengan tatapan penuh harap, sambil berharap akan datangnya sebuah keajaiban.     

"Maafkan aku..." Gadis ini bersinar seperti seorang pahlawan sejati. Sayangnya Leylin tidak akan pernah melakukan sesuatu seperti mencari kematiannya sendiri.     

"Sekarang Kota Silverymoon telah dikepung oleh pasukan-pasukan Orc, dan mereka bahkan memiliki beberapa Legenda berperingkat tinggi yang menjadi penanggung jawab pasukan-pasukan itu. Tingkat kekuatan seperti ini..." Leylin menjelaskan satu persatu alasannya tersebut dan membuat cahaya di mata rafiniya meredup. Leylin yang ada di dalam ingatan Rafiniya dan dia yang sekarang adalah dua orang yang benar-benar berbeda.     

"Tapi ... Kamu adalah pahlawan dari Kota Silverymoon. Oleh karena itu..." Rafiniya melakukan percobaan terakhir.     

"Oh! Tolong jangan panggil aku seperti itu wahai 'Knight of Light'!" Penolakan Leylin yang disampaikan secara terang-terangan itu membuat Rafiniya akhirnya menyerah.     

"Meskipun sudah mengetahui bahwa tindakan ini akan membuatku mati, tetapi aku tidak akan menyerah pada rasa keadilanku. Ini adalah jalanku sebagai seorang Knight!" Suara Rafiniya menggema di dalam tenda itu.     

Leylin membelai dagunya dan bergumam sendiri ketika melihat punggung Rafiniya yang pergi meninggalkan tempat itu. "Dia benar-benar memiliki keyakinan yang kuat. Akan sulit untuk menjatuhkannya..."     

Rafiniya berencana untuk menggunakan kekuatannya sendiri dan mengubah gelombang pertempuran bagi pihak pasukan Kota Silverymoon yang telah kalah untuk menjadi seorang pahlawan yang bersinar terang!      

Di kehidupan yang sebelumnya, ketika Leylin masih muda dia pernah membaca banyak novel dengan cerita semacam itu. Dia merasa bahwa orang-orang tersebut adalah orang-orang bodoh emosional dan berdarah panas, tetapi pada akhirnya dia hanya tersenyum getir ketika membaca cerita-cerita tersebut.     

Kenyataan dan imajinasi adalah dua hal yang sangat berbeda. Membalikkan situasi dalam keadaan yang begitu mengerikan merupakan sesuatu yang hanya mungkin terjadi dalam cerita-cerita fiksi, dan itu hanya upaya dari seorang penulis yang mencoba untuk menyenangkan para pembacanya. Pada kenyataannya, peluang terjadinya hal semacam itu hanya kurang dari seperseratus juta.     

Pahlawan-pahlawan yang begitu bersinar dan dipenuhi dengan gairah yang berapi-api itu memang layak untuk dihormati, tapi Leylin tidak akan pernah bergabung ke dalam jajaran mereka!     

"Selain itu... Seseorang yang begitu impulsif seperti Rafiniya mungkin akan mati sebelum mencapai tujuannya. Pada akhirnya, apakah pencapaian-pencapaiannya itu akan membuatnya bisa dianggap sebagai seorang pahlawan?"     

...     

Keesokan harinya, Leylin menerima kabar bahwa Rafiniya telah pergi tanpa memberitahunya. Dengan menggunakan pesonanya sendiri, dia bahkan telah membujuk beberapa orang dan telah membawa sekitar dua puluh prajurit bersamanya.     

Leylin hanya memberikan jawaban dengan mengangkat bahunya, "Karena mereka semua adalah orang bodoh, biarkan saja mereka pergi!"     

Setelah mengumpulkan Andrew dan bangsawan lainnya, Leylin membahas langkah yang akan mereka ambil.     

"Sekarang Kota Silverymoon sedang terkepung. Sebagai bagian dari Aliansi Silverymoon, aku merasa prihatin dan menyesalkan situasi ini. Aku sudah mengirimkan para Knight dari pasukanku yang membawa orang-orang untuk memberikan dukungan. Jika diantara kalian yang ada di sini ada yang ingin pergi, mohon ajukan diri!" Seru Leylin sambil tersenyum.     

Namun apa yang terjadi selanjutnya adalah sebuah kesunyian yang membingungkan. Semua bangsawan yang duduk di tempat itu sudah mengetahui bahwa para Orc memiliki tekad yang sangat kuat. Para pasukan elit mereka yang jumlahnya mencapai seratus ribu ekor tersebut telah mengepung seluruh bagian Kota Silverymoon, dan memutuskan untuk keluar bersama dengan sejumlah kecil pasukan serta kuda-kuda yang mereka miliki akan dianggap tidak lebih dari upaya bunuh diri.     

Selain itu, pasukan Leylin memiliki moral yang rendah, dan baru-baru ini moral mereka semakin menurun. Oleh karena itu, yang ingin dilakukan oleh semua bangsawan ini adalah bersembunyi dan berpura-pura tidak mengetahui situasi yang terjadi Kota Silverymoon.     

'Para pasukan pribadi dari para bangsawan itu hanya bisa melakukan apa yang mereka inginkan ketika berada di wilayah mereka sendiri...' Leylin menggelengkan kepalanya ketika melihat situasi ini dan kemudian bertepuk tangan, "Bagus. Selanjutnya, mari kita bahas tujuan pasukanku..."     

Para bangsawan itu saling berpandangan ketika Leylin bersikap seperti penguasa di tempat ini, tapi tidak ada yang berani menentangnya. Istilah 'pasukanku' pasti termasuk mereka juga. Sebenarnya, Kota Silverymoon telah secara resmi menarik kembali semua pasukan mereka. Sehingga pada dasarnya pasukan Leylin memiliki kekuatan yang paling besar.     

Alustriel sendiri telah memberikan gelar baron kepada Leylin yang kekuasaannya dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Dia adalah seorang bangsawan yang telah mendapatkan wilayah di dekat Hutan Moonwood. Siapa lagi yang memiliki kekuatan lebih besar dari dia?     

Dan yang terpenting, ketika menyangkut masalah kekuatan, Leylin sendiri mampu melenyapkan para bangsawan tersebut! Alasan dia mengumpulkan mereka adalah hanya untuk mendapatkan persetujuan mereka secara formal, dan semua bangsawan tersebut dengan bijaksana memilih untuk diam-diam mengizinkan situasi ini terus berlanjut.     

Sebenarnya Leylin telah bersiap untuk membantai para bangsawan yang berani menentangnya. Di tengah kekacauan perang, apa arti kematian dari beberapa orang?     

Sebuah peta militer besar digantungkan di dinding. Di tengah peta tersebut terdapat Kota Silverymoon yang dikenal sebagai kota para penyihir. Di sekitar permata dari wilayah utara itu sudah terdapat beberapa panah berwarna merah yang menunjukkan situasi pengepungan kota tersebut.     

Peta itu juga menunjukkan medan yang ada di sekitar kota tersebut. Sebagian besar tanah di wilayah utara yang telah jatuh ke tangan musuh ditandai dengan warna hitam. Di bagian barat adalah Hutan Moonwood dan Pegunungan Nether. Karena para Orc telah mengerahkan sebagian besar kekuatan yang mereka miliki di sekitar Kota Silverymoon, atau mungkin karena adanya para siluman dari suku Blackblood, para manusia masih cukup bisa mengendalikan wilayah-wilayah tersebut. Namun, para siluman yang mengerikan itu sudah menjadi sebuah ancaman besar, dan para bangsawan ini telah melarikan diri dengan sekuat tenaga.     

Sekarang ada tiga pilihan yang bisa diambil oleh Leylin dan para bangsawan yang masih tersisa itu. Pertama adalah tidak mementingkan diri sendiri dan memberikan dukungan kepada Kota Silverymoon, serta melakukan pertempuran secara langsung dengan pasukan Orc. Yang kedua adalah tetap tinggal disini dan berdoa agar Kota Silverymoon bisa bertahan. Setelah perang berakhir, mereka dapat menyelesaikan urusan mereka masing-masing. Yang terakhir adalah pindah ke wilayah selatan dan meninggalkan wilayah serta orang-orang yang ada di wilayah ini.     

Leylin lebih cenderung pada pilihan ketiga. "Bagaimanapun juga Kota Silverymoon adalah kota penyihir. Sang ratu adalah orang pilihan dewa, dan meskipun para Orc itu dapat menembus Kota Silverymoon, mereka harus membuat pengorbanan yang besar untuk melakukan tindakan tersebut sehingga mereka akan kesulitan untuk pergi ke wilayah selatan..."     

Pernyataan sejelas itu membuat para bangsawan tersebut berada dalam tekanan.     

"Tuan Leylin, Kota Silverymoon tidak akan bisa bertahan dengan kekuatan yang mereka miliki..." Meskipun kebanyakan bangsawan adalah orang-orang serakah, tercela dan tak tahu malu, namun banyak juga yang berpikiran jernih serta tidak mau berpisah dengan wilayah mereka.     

Kota ini adalah satu-satunya sumber kekuasaan mereka! Demi melindungi kepentingan mereka, para bangsawan tersebut bahkan bisa membuat sebuah kesepakatan dengan para Orc atau iblis, serta mengabaikan ancaman terhadap nyawa mereka.     

"Sebaiknya kita membiarkan para Orc dan Kota Silverymoon saling menghancurkan antara satu sama lain. Dengan cara ini, tidak akan ada yang bisa mengganggu kita." Banyak juga bangsawan yang sependapat dengan Leylin.     

Leylin melakukan pengamatan cepat pada keadaan di sekitar tempat itu dan memahami pikiran mereka.     

'Kekanak-kanakan sekali... Apakah mereka pikir bersembunyi bisa membuat mereka terlepas dari masalah?' Leylin terkekeh di dalam hati, meskipun dia mengetahui bahwa membuat para bangsawan itu meninggalkan segalanya merupakan pilihan yang tidak masuk akal.     

Untungnya, laporan yang baru saja mereka terima dan kesepakatan bersama yang dituliskan di dalam dokumen tersebut membuat tidak ada perubahan pada keputusan yang berkaitan dengan apakah mereka akan tetap tinggal di Kota Silverymoon atau pergi ke wilayah selatan. Selain itu, dampak negatif yang terjadi karena membawa serta orang-orang ini jauh melebihi manfaat yang bisa mereka berikan.     

"Baiklah! Kalian semua bisa pergi sendiri jika kalian mau. Siapapun yang ingin pergi ke wilayah selatan bersamaku bisa tinggal di sini..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.