Penyihir kegelapan di dunia magus

Kontrak



Kontrak

0Leylin tidak pernah melupakan tujuannya yang sebenarnya. Tujuan jangka panjangnya di Dunia Para Dewa adalah untuk mendapatkan status sebagai seorang dewa dan membuat tubuh utamanya bisa memasuki dunia tersebut. Di sisi lain, tujuan jangka pendeknya yaitu naik ke peringkat Legenda dalam waktu secepat mungkin, dan mendapatkan cukup kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri.     

Tujuan utamanya datang ke wilayah utara adalah untuk menemukan warisan milik para Arcanists dan mendapatkan informasi tentang mantra-mantra legendaris dari Kota Silverymoon.     

Dibandingkan dengan tujuan-tujuan ini, maka reputasi, wilayah, gelar kebangsawanan, dan kekayaan hanya seperti kotoran anjing.     

Meskipun sekarang Leylin terlihat seperti sedang mengejar hal-hal tersebut, namun hal itu hanya dilakukan untuk memberi kesan yang salah kepada orang lain. Ketika tiba saatnya untuk meninggalkan semua hal tersebut, dia akan melakukannya tanpa merasa ragu sedikitpun. Lagipula apa arti dari hal-hal semacam itu jika dibandingkan dengan kehidupan abadi dan kebebasan?     

"Aku selalu menganggap bahwa kamu adalah seseorang yang memiliki banyak rahasia," Rafiniya bergumam sendiri sambil melihat ke arah Leylin dan duduk dengan perasaan melankolis.     

'Intuisi yang begitu tajam... Dia benar-benar seorang Profesional kelas atas,' Leylin tersenyum sendiri di dalam hati, tetapi sayangnya Knight perempuan ini memiliki jiwa yang sangat murni dan dia belum pernah melihat ke dalam sifat asli dari penyihir tersebut. Karena jika dia sampai melihatnya, dia akan merasa ketakutan setengah mati dan tidak berani untuk tetap berada di sampingnya.     

"Baiklah, untuk apa kamu melihat peta? Apakah sekarang saatnya bagi kita untuk bertindak?" Rafiniya menggigit sebuah apel, kemudian langsung meletakkan kakinya yang padat dan ramping itu ke atas meja. Setelah bertugas di ketentaraan selama satu tahun, Knight perempuan ini telah membuang sifat bangsawannya yang anggun dan sopan ke laut lepas.     

"Mm, sepertinya kita sedang dalam masalah," Jawab Leylin sambil menambahkan penekanan pada kata 'masalah'.     

"Apakah ini tentang Cassley? Aku ingin mencincangnya!" Seru Knight perempuan tersebut.     

"Hari itu akan segera tiba," Leylin menancapkan sebuah bendera kecil ke atas peta untuk menandai beberapa baris tulisan.     

"Katakan padaku, bagaimana cara yang dia gunakan untuk menjebak kita kali ini?" Rafiniya memutar matanya.     

"Yang dia lakukan itu tidak bisa benar-benar disebut sebagai sebuah jebakan... Dia membutuhkan pasukan untuk pergi dan mempertahankan wilayah dari beberapa keluarga bangsawan dekat Hutan Moonwood karena para Orc kembali bertingkah. Bahkan ada kabar yang mengatakan bahwa suku Blackblood bekerjasama dengan Kekaisaran Orc..."     

"Lalu mengapa dia memerintahkan kita untuk pergi kesana? Dia meminta kita untuk mati!" Teriak Rafiniya. Suku Blackblood saja sudah cukup untuk menantang Kota Silverymoon, dan jika ditambah dengan para Orc, maka tempat itu akan menjadi sebuah perangkap kematian yang sempurna.     

"Kita tidak punya pilihan, para bangsawan yang wilayahnya sedang terancam itu kini merasa cemas. Selain itu, posisi Wilayah Violetku juga dekat dengan tempat tersebut..." Leylin tersenyum mengejek.     

Jika Leylin benar-benar seorang bangsawan kecil, maka dia harus pergi ke tempat tersebut Kalau tidak, maka Kota Silverymoon maupun Cassley tidak akan melepaskannya. Ikatan duniawi dan hukum kemiliteran yang ketat tidak bisa dianggap main-main.     

Namun menurut Leylin, apa gunanya hal-hal semacam itu? Tentu saja dari luar dia terlihat seperti orang yang sedang berusaha keras. Meskipun dia juga tidak punya pilihan selain benar-benar pergi ke Hutan Moonwood, tetapi dialah yang memutuskan apakah akan bertarung secara bersungguh-sungguh atau tidak.     

"Sampaikan perintah, semua personel harus membatalkan liburan mereka. Mereka harus bersiaga dan siap untuk berangkat kapan saja." Perintah Leylin tersebut segera membuat seisi barak berada dalam kekacauan. Bahkan para petugas gemetar ketakutan ketika menghadapi musuh-musuh yang sekuat itu.     

Namun, Leylin tidak peduli dengan para bawahannya tersebut. Setelah memberikan perintah tersebut, dia menaiki kudanya dan pergi sendirian menuju kediamannya di Kota Silverymoon.     

"Tuan Leylin!" Hanya Bessany yang masih tinggal di dalam laboratorium kediaman Leylin yang luas itu. Dia terlihat sangat dingin dan suram. Setelah berita bahwa perang besar telah meletus, Ena dan saudara perempuannya telah secara tegas diperintahkan untuk pulang oleh keluarga mereka. Hanya Bessany yang tetap tinggal di laboratorium itu.     

"Saya akan menyiapkan bak mandi untuk anda, tuan. Selain itu, dana dari kesepakatan bisnis yang sebelumnya telah dikirimkan ke rekening bank anda. Ini tanda terimanya," Bessany segera meninggalkan meja alkimia dan membungkuk kepada Leylin. Dia telah menjaga semuanya tetap teratur ketika tuannya itu pergi.     

Harus dikatakan bahwa nona muda ini memperlakukan pekerjaannya tersebut dengan cukup serius dan bekerja keras. 'Bagaimanapun juga, dia adalah sebuah bibit yang aku tanam sendiri,' Pikir Leylin.     

"Tidak perlu," Leylin melambaikan tangannya, "Bessany, ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu." Leylin menatap Bessany dengan penuh perhatian. Gadis itu telah berkembang dengan sangat baik, dan bahkan telah menjadi seorang penyihir peringkat 5.     

Sayangnya kekuatan Bessany tidak lebih dari setitik debu ketika berhadapan dengan pasukan Orc yang hebat itu.     

"Tolong beritahu saya, tuan." Bessany menggenggam tangannya dan terlihat merasa kurang nyaman.     

Setelah menghabiskan waktu yang begitu lama bersama Leylin, Bessany mengerti bahwa tuannya itu adalah orang yang penuh teka-teki dan mustahil untuk diprediksi. Pertanyaan-pertanyaan yang bahkan tidak bisa dijawab oleh para penyihir berperingkat tinggi dari perguruan sihir dapat dijawab dengan mudah oleh pria tersebut.     

Bessany baru bisa menerobos dan menjadi seorang penyihir peringkat 5 setelah dia mendapatkan bimbingan dari Leylin. Dia meninggalkan Ena dan saudara perempuannya yang masih menjadi penyihir peringkat 3!     

Bessany tahu bahwa ada harga yang harus dia bayar untuk mendapatkan semua ini. Hanya saja, dia terlihat cukup gelisah ketika tiba saatnya bagi dia untuk melakukannya.     

"Karena para Orc mendorong pertempuran menjadi lebih dekat dengan tempat ini, maka Kota Silverymoon akan menjadi sangat berbahaya. Apakah kamu tidak ingin pulang ke keluargamu?" Leylin melihat ke arah penyihir magangnya tersebut dan bertanya dengan penuh minat.     

"Keluarga saya?" Bessany tersenyum getir, "Saya tidak ingin pulang! Saya ingin terus menempuh jalan sebagai seorang penyihir dan naik peringkat. Jika saya pulang dengan kekuatan saya yang sekarang, saya harus melayani keluarga saya sampai saya mati..."     

Sebagai seorang penyihir berperingkat rendah dan alkemi magang, keluarga Bessany tidak mungkin mengizinkan anak mereka yang bisa mendatangkan keuntungan besar tersebut menikah dengan orang dari luar keluarga mereka. Satu-satunya masa depan yang menanti gadis itu adalah menjadi orang yang harus berkorban untuk keluarganya, dan diam-diam mengabdikan hidupnya untuk mereka sampai dia meninggal karena usia tua.     

Atau mungkin keluarganya ingin menurunkan garis keturunan dari seorang penyihir dengan cara membuat beberapa pria yang tidak disukainya menjadi bagian dari keluarga itu.     

Hanya dengan membayangkan kehidupan semacam ini sudah membuat Bessany merasa akan menjadi orang gila.     

"Kalau begitu... Apakah kamu ingin terus menerima perintah dariku?" Tanya Leylin sambil menatap tajam ke mata Bessany.     

"Jika... Jika itu memang memungkinkan, maka saya merasa sangat berterimakasih!" Setelah mendengar pertanyaan yang paling dia harapkan itu, Bessany merasa bahwa dia adalah orang yang paling beruntung di dunia, dan hampir pingsan karena bahagia.     

"Baiklah! Sekarang aku ingin mempekerjakan kamu sebagai seorang alkemi untuk Keluarga Faulen. Lihatlah kontrak ini," Leylin memberikan sebuah gulungan perkamen kepada Bessany.     

"Kontrak?" Bessany membuka perkamen tersebut, kemudian melihat kontrak yang ditulis dengan tinta berwarna hitam itu. Kontrak tersebut menetapkan bahwa dia perlu melayani Keluarga Faulen selama 50 tahun, dan dengan cara itu dia bisa mendapatkan bantuan keuangan serta saran sebagai seorang penyihir dari Leylin.     

Ini adalah sebuah kontrak yang mengikat roh, dan di sekitar perkamen tersebut terdapat sebuah pola rumit yang indah.     

"Saya tidak keberatan dengan kontrak ini. Saya menyetujuinya!" Bessany memindai ke dalam kontrak tersebut dan memastikan bahwa dia tidak memiliki masalah sebelum menggertakkan giginya serta menyetujui.     

"Baiklah, kalau begitu berikan tanda tangan dengan menggunakan darahmu." Permintaan ini sebenarnya cukup aneh, tapi Bessany masih menggigit ibu jarinya dan memberikan tanda tangannya di bawah perkamen tersebut.     

*Crash!* Dalam sekejap mata, seluruh gulungan itu melayang ke udara dan langsung terbakar. Mata Bessany terlihat bingung ketika dia merasa bahwa dirinya telah kehilangan sesuatu yang tidak dia pahami. Namun, dia juga merasa seolah tidak ada yang benar-benar terjadi.     

"Bagus, kontrak sudah dibuat. Atas nama Keluarga Faulen, aku menyambutmu ke dalam keluarga kami," Leylin tersenyum sambil meletakkan beberapa barang di atas meja.     

"Ini seratus koin emas, dan beberapa gulungan serta benda-benda sihir. Bawalah barang-barang ini untuk berjaga-jaga. Besok kamu akan pergi ke selatan, ke Kepulauan Faulen. Di sana kamu akan bertemu dengan Penyihir Ernest yang akan mengatur semua pekerjaanmu..."     

"Gulungan-gulungan? Bahan-bahan alkemi?" Bessany menggunakan jari-jarinya untuk membelai lembut gulungan-gulungan sihir tersebut, dan energi kuat yang tersimpan di dalam gulungan tersebut membuatnya gemetar ketakutan. Leylin membuat sendiri barang-barang tersebut dan barang-barang itu benar-benar tak ternilai harganya. Koin-koin emas menjadi terasa tak berharga jika dibandingkan dengan barang-barang tersebut.     

"Mengapa saya harus pergi? Apakah Tuan Leylin tidak optimis dengan masa depan Kota Silverymoon?"     

"Mm," Jawab Leylin tanpa keraguan sedikitpun. Jawabannya itu membuat tubuh Bessany terhuyung hingga hampir terjatuh.     

"Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Kota ini berada di bawah perlindungan Dewi Weave..."     

"Musuh-musuh kita memiliki dewa sendiri. Selain itu, hanya penguasa kota kita saja yang bisa bertahan dan bukan berarti orang-orang biasa sepertimu juga bisa bertahan," Suara Leylin yang sinis tersebut menghancurkan angan-angan Bessany, "Tentu saja setelah Kota Silverymoon, pertempuran tersebut tidak mungkin menyebar lebih jauh ke wilayah selatan. Keluargamu tidak akan berada dalam bahaya, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan."     

Leylin tersenyum ketika dia melihat ke arah orang kepercayaannya yang agak kebingungan tersebut pergi. Sebuah jejak dari kekuatan jiwa yang paling murni mendarat di telapak tangannya.     

Meskipun Bessany mati sekarang, namun jiwanya akan menjadi milik Leylin. Ini adalah kekuatan dari seorang iblis!     

"Nona kecilku, jika kamu tidak berhati-hati ketika menandatangani sebuah kontrak, sulit bagimu untuk tidak mengalami kerugian..." Memasukkan trik ke dalam sebuah kontrak adalah metode favorit yang digunakan oleh banyak iblis dari semua dimensi. Hiasan dekoratif di sekitar perkamen tersebut adalah trik yang paling sederhana.     

Tentu saja, meskipun Bessany telah mendengar hal semacam itu, namun dia tidak menganggap Leylin sebagai seorang iblis. Akibatnya, kemungkinan besar dia bahkan tidak mengira bahwa tuannya tersebut akan melakukan hal semacam itu.     

'Ini hanya permainan anak-anak, apapun yang terjadi, terjadilah...' Leylin dapat dengan mudah mendidik banyak murid alkimia hingga mencapai tingkat seperti yang dicapai oleh Bessany. Tetapi karena sepertinya gadis itu memiliki bakat bawaan, dan keberuntungan yang cukup baik, maka dia tidak keberatan untuk sedikit membantunya.     

"Kota Silverymoon..." Leylin menghela napas pelan. Apa yang dia katakan sebelumnya itu bukan sekedar kekhawatiran belaka, namun sesuatu yang sangat mungkin terjadi.     

'Aliansi Silverymoon telah menjadi ancaman bagi kerajaan manusia di wilayah tengah, dan para raja tersebut tidak menginginkan sebuah kerajaan manusia yang kuat muncul di wilayah utara. Banyak bangsawan di wilayah utara yang berpikiran seperti ini, dan hal tersebut berakibat pada terbatasnya dukungan yang diterima oleh Aliansi Silverymoon...'     

Bagaimanapun juga, tempat ini masih berada di dunia nyata utama, para dewa dari faksi manusia tidak bisa bersatu. Mystra hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri ketika menghadapi semua dewa Orc. Bahkan dengan bantuan dari beberapa dewa yang berhubungan baik dengannya, kota itu sudah tidak memiliki harapan yang cerah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.