Penyihir kegelapan di dunia magus

Kebalikan



Kebalikan

2Secara umum Leylin merasa cukup puas dengan situasi terkini yang terjadi di seluruh wilayah laut lepas. Jika ada kekuatan luar yang mulai berkembang di sana, akan ada tanda-tanda yang terlihat. Marquis Tim adalah seseorang yang sangat dia pahami, jadi dia tidak mempermasalahkan jika marquis tersebut berada di sana.     

Karena Tim sangat menyadari kemampuan Keluarga Faulen, maka dia pasti tidak akan dengan bodohnya berinisiatif untuk menyatakan perang. Bahkan, Leylin merasa yakin bahwa kekuatan yang dia perlihatkan selama ini sudah cukup untuk mengintimidasi marquis tersebut.     

Karena Tim sudah benar-benar menyerahkan dirinya kepada Leylin, penyihir itu tidak keberatan untuk membiarkan Tim menikmati kesuksesannya. Bagaimanapun juga, Tim adalah bangsawan paling berpengaruh di laut lepas, dan pada saat yang sama, dia adalah bagian dari keluarga kerajaan. Akan sangat baik jika dia dapat mengikutsertakan Tim ke dalam kereta perangnya melalui sebuah aliansi yang saling menguntungkan.     

Tidak peduli sedalam apapun kebencian seseorang, kebencian itu akan mencair dan larut seperti es ketika dihadapkan dengan keuntungan besar yang datang secara tiba-tiba. Selain itu, hanya ada beberapa 'kesalahpahaman' di antara mereka. Namun tetap saja, meskipun Tim sudah menyatakan kesetiaannya kepadanya, dia jelas tidak akan lengah ketika berhadapan dengan marquis tersebut.     

"Ooh…. Tidak...."     

"Boohoo... Kakak... Daniel... Selamatkan aku!"     

Sebuah suara yang pernah Leylin dengar itu terdengar dari dalam ruangan. Para penjaga dan pelayan di mansion itu jelas mengenali siapa Leylin, dan sedikit banyak mengetahui hubungannya dengan tuan mereka. Mereka bahkan mengetahui tentang pemindahan kepemilikan atas properti tersebut dan oleh karena itu mereka hanya bisa menatap ke arahnya serta tidak berani menghentikannya.     

"Menarik! Bagaimana seharusnya kita memainkan permainan ini?" Leylin tersenyum saat memikirkan hal ini. Tak lama setelah itu, tiba-tiba dia membuka pintu yang tertutup rapat dengan mendorongnya.     

"Ada apa? Tim, temanku? Sepertinya aku mendengar suara yang tidak biasa!" Leylin memperhatikan ruangan tersebut dengan ekspresi wajah 'bingung'. Daniel berdiri di samping, wajahnya memerah seperti buah apel, sementara celana Tim sudah hampir terlepas. Dua orang perempuan bersaudara yang cantik berdiri di samping meja kantor sambil menangis.     

"Oh, Leylin!" Tim menyapa Leylin seolah-olah tidak ada keanehan sama sekali, dan pada saat yang sama dia memperkenalkan Daniel. "Dia adalah seorang penyihir kerajaan, seorang Viscount Kehormatan. Dia adalah Tuan Leylin. Teman terdekatku!"     

Kemudian Tim berbalik menghadap Leylin dan berkata, "Ini adalah Viscount Daniel!"     

"Tuan... Tuan Leylin!" Daniel merasa bahwa dia pernah melihat Leylin, tetapi dia sudah lama melupakan para tentara bayaran yang sebelumnya pernah datang ke mansionnya itu, dan oleh karena itu tetap membungkuk dengan tenang. Penyihir kerajaan! Viscount Kehormatan! Meskipun keduanya adalah hanya sekedar gelar, namun gelar-gelar tersebut juga memiliki kemuliaan dalam jumlah yang luar biasa!     

Bahkan Leylin bisa menjadi orang yang disukai oleh Yang Mulia, dan Marquis Tim juga menjadi teman baiknya. Fakta-fakta ini sudah cukup untuk benar-benar menghancurkan Daniel.     

"Selamat siang, Tuan Daniel!" Leylin terlihat ragu-ragu ketika dia menunjuk ke arah Hera dan adik perempuannya yang pakaiannya bertebaran di mana-mana itu.     

"Oh! Ini adalah perempuan bersaudara yang dikirimkan Daniel dari sebuah keluarga bangsawan. Bagaimana menurut anda? Jika anda menyukai mereka, saya bisa memberikan mereka kepada anda untuk sementara waktu..." Peristiwa semacam itu sangat biasa di kalangan bangsawan dan tidak layak untuk diperhatikan. Rupanya Tim salah memahami isyarat yang Leylin berikan.     

"Ya! Meskipun saya telah mengambil keperawanan si adik perempuan, tetapi saya belum menyentuh yang lebih tua. Bahkan kemungkinan dia adalah perawan yang paling murni dari semua perawan yang ada..." Terlihat jelas bahwa Daniel juga sangat ahli dalam bidang ini.     

Hanya dengan melihat dari sudut pandang Daniel saja sudah membuat pernyataan itu terasa salah. Mungkin dia bahkan tidak berniat untuk benar-benar menikahi Yalani, dan hanya bermain-main dengannya, sehingga dia bisa menawarkannya sebagai sebuah hadiah tanpa merasa ragu sedikitpun.     

Hera melupakan semua harapannya begitu menyadari situasi ini. Namun, ketika dia kembali melihat Leylin, ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah drastis. "Ley? Kamu Ley! Apakah kamu datang kemari untuk menyelamatkan kami?"     

"Ley?" Yalani menggunakan pakaian-pakaian yang berserakan di lantai untuk menutupi dadanya sambil mengamati bangsawan yang bergegas menerobos masuk itu. Bangsawan tersebut benar-benar terlihat persis seperti tentara bayaran yang sebelumnya dia pekerjakan, hanya saja sekarang dia memiliki aura dari seorang bangsawan.     

"Ley... Si tentara bayaran?" Pada titik ini, Daniel akhirnya menyadari alasan mengapa dia merasa pernah melihat Leylin. Bukankah Ley ini adalah tentara bayaran yang sebelumnya telah mengawal Hera dan adik perempuannya sampai ke depan pintunya?     

Hanya saja pria ini adalah seorang penyihir kerajaan dan seorang Viscount Kehormatan! Dibandingkan dengan seorang tentara bayaran yang nilainya serendah kotoran, kedua golongan itu jelas berada di dua kelompok masyarakat yang berbeda. Bahkan Daniel tidak bisa langsung melihat hubungan antara kedua golongan tersebut.     

Hera merasa seolah wajahnya terasa panas, dan merasa malu setengah mati. Namun dia segera mendapatkan kembali kesadarannya.     

Hera pernah berpikir bahwa dia telah bermurah hati memberikan sebuah jalan keluar kepada Leylin! Siapa yang menyangka bahwa ternyata Ley sangat penuh misteri sehingga bahkan Marquis Tim yang sedang Daniel dekati itu merasa takut kepadanya?     

Kemungkinan semua tindakan yang Hera lakukan sebelumnya itu terlihat lucu di mata Leylin, bukan? Hera tidak pernah gentar, terlepas dari sebanyak apapun kesulitan yang telah mereka hadapi sebelumnya. Namun sekarang, entah mengapa air mata mulai mengalir tak terkendali dari matanya.     

"Erm... Kalian saling mengenal?" Tim menggaruk kepalanya sambil melihat ke arah orang-orang di sekitarnya yang sepertinya sedang terjebak dalam situasi yang canggung tersebut.     

"Ya. Kami pernah bertemu sekali dalam perjalanan menuju ke ibukota..." Leylin mengatakan sesuatu yang tidak jelas. "Viscount Daniel adalah temanku juga. Jika tidak ada masalah lain..."     

Karena ini adalah sebuah masalah yang sepele, Tim tidak terlalu keberatan untuk membantu Leylin menyelamatkan harga dirinya. "Tidak masalah. Aku setuju dengan masalah yang sebelumnya kamu bicarakan!" Kata Tim sambil menepuk pundak Daniel yang segera menunjukkan ekspresi wajah gembira itu.     

"Terima kasih banyak! Terima kasih Marquis Tim, dan Viscount Leylin! Terima kasih banyak atas bantuan anda..." Daniel sangat emosional sehingga dia bahkan tidak bisa berbicara dengan jelas, dan hanya bisa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Leylin dan Tim dengan kata-kata yang tidak jelas.     

'Hehe... Kudengar Yalani adalah tunangan Daniel! Dia bahkan benar-benar membawanya kemari untuk tujuan semacam ini, hanya demi menerima keuntungan dalam jumlah yang sangat kecil,' Diam-diam Tim memandang Daniel dengan perasaan jijik, tetapi dia tidak menunjukkannya. Dia lebih tertarik dengan hubungan Leylin dan perempuan bersaudara itu.     

Apa arti para wanita bagi Tim? Jika dia tidak bisa mendapatkan kedua gadis itu, dia bisa menemukan yang lain. Namun, jika dia dapat menggunakan perempuan bersaudara tersebut untuk menemukan titik lemah Leylin atau orang-orang yang dia sayangi, maka itu akan sangat sempurna.     

Karena gangguan Leylin yang disengaja itu, kejadian yang telah berjalan secara alami tersebut tidak dapat dilanjutkan lagi. Hera dan Yalani segera mengenakan kembali pakaian mereka. "Terima kasih... Terima kasih..." Gumam Hera ketika mereka melewati Leylin, suaranya terdengar sama pelannya dengan suara dengungan nyamuk.     

"Tidak apa-apa." Leylin melihat ke arah Hera yang wajahnya memerah dan Yalani yang tampak diam. Tiba-tiba dia tersenyum aneh. "Jika kalian merasa tidak bisa tetap tinggal di tempat Daniel, mungkin kalian bisa mencari Marquise Louise!"     

"Marquise?" Hera jelas mengetahui gelar tersebut.     

"Ya." Leylin harus menahan keinginannya untuk tertawa. Wanita ini baru saja merangkak keluar dari sebuah jebakan, namun akan jatuh ke dalam jurang yang lebih dalam. "Oh, dan Nyonya Delia juga. Langsung saja datangi mereka, aku yakin mereka pasti akan membantu kalian."     

"Terima kasih! Terima kasih! Leylin, kamu benar-benar orang yang baik!" Hera melihat ke arah Leylin yang telah membantu mereka 'dengan sepenuh hati' itu, lalu mengingat kembali sikap yang sebelumnya pernah dia tunjukkan kepada para tentara bayarannya tersebut. Dia mulai terisak hingga tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.     

Leylin menyaksikan ketika para perempuan bersaudara itu pergi. Tidak lama kemudian, dia bahkan bisa mendengar Yalani dan Daniel yang sedang berteriak serta bertengkar. Senyumnya semakin melebar ketika melihat pemandangan tersebut.     

'Delia sayang! Aku telah menemukan sepasang jiwa dengan cuma-cuma untukmu, jangan mengecewakan aku... Akan jadi apa mereka ketika sudah berada di tanganmu? Para iblis penggoda? Atau monster pemuas nafsu? Aku ingin mengetahuinya...'     

"Maaf karena telah mengganggu kesenanganmu, Tim!" Leylin menoleh ke arah Marquis Tim yang berada di sampingnya itu.     

"Tidak masalah. Saya senang bisa bermanfaat untuk anda, tuan!" Ketika melihat Leylin dalam keadaan ini, untuk suatu alasan tertentu tiba-tiba Tim merasakan sebuah hawa dingin di dalam hatinya. Mencoba untuk mengetahui pikiran Leylin benar-benar sebuah keputusan bodoh.     

...     

Akhirnya Tim meninggalkan ibukota dan kembali ke wilayahnya di Kepulauan Baltik. Namun sekarang, sebuah surat aliansi yang ditulis tangan oleh Leylin membuatnya memiliki sedikit tambahan kepercayaan diri untuk terus bertahan di laut lepas, dan juga mengembangkan wilayah-wilayah baru.     

Setelah Tim pergi, sekarang mansion yang besar dan megah itu telah benar-benar menjadi milik Leylin. Tim bahkan cukup pintar untuk meninggalkan sejumlah besar dana operasional untuk dihambur-hamburkan oleh Leylin hingga membuatnya merasa sangat senang.     

Dengan surat rekomendasi dari Ernest, Leylin berhasil bertemu dengan Simell, seorang penyihir berperingkat tinggi lainnya, dan bahkan memperoleh wewenang untuk melakukan percobaan sendirian di menara sihir milik penyihir tersebut.     

Meskipun Meribald sang pemimpin Guild Penyihir itu telah mengungkapkan niat baik yang sama, namun akhirnya Leylin memilih Simell setelah mempertimbangkan masalah ini dengan seksama.     

Lagipula, karena Meribald adalah pemimpin Guild Penyihir, maka memilih penyihir tersebut akan mendatangkan banyak masalah, tetapi dengan Simell, hubungan yang terjalin akan murni menjadi hubungan kerja saja. Selain itu, Tuan Simell memiliki pencapaian-pencapaian akademis yang luar biasa dalam bidang alkimia, dan hal itu sangat menarik bagi Leylin.     

Melalui penelitian yang dia lakukan, perlahan-lahan Leylin telah menggabungkan teknik alkimia dari Dunia Magus dan dunia ini serta membuatnya bisa mendapatkan kembali kemampuannya yang sebenarnya sebagai seorang Grandmaster Alkimia.     

Setelah membaca secara mendalam penelitian-penelitian sihir terbaru di Guild Penyihir dan sumber daya yang ada di perpustakaan, pemahaman Leylin tentang sihir menjadi terus berkembang semakin mendalam.     

Waktu berlalu, dan dua tahun telah berlalu dalam sekejap mata. Musim dingin telah berlalu dan musim semi baru saja dimulai. Setelah musim yang paling keras itu berlalu, pohon-pohon raksasa yang ada di taman segera menumbuhkan tunas-tunas baru mereka yang dipenuhi dengan vitalitas.     

Di dalam ruang belajar mansionnya, Leylin sedang dalam posisi setengah berbaring di kursinya. Matanya sedikit tertutup saat dia terhubung dengan A.I. Chip     

'A.I. Chip! Tampilkan statistikku yang sekarang.' Leylin memberikan perintah dalam hati.     

[Leylin Faulen. Umur: 18. Ras: Manusia Pangkat 10. Kekuatan: 8.1. Kecepatan: 7.8. Vitalitas: 9.2. Kekuatan Spiritual: 10. Kondisi: Sehat. Kemampuan: Kuat, terpelajar, Multitalenta. Slot Mantra: Slot mantra peringkat 4 (3), Slot mantra peringkat 3 (5), Slot mantra peringkat 2 (???), Slot mantra peringkat 1 (???), Slot mantra peringkat 0 (???)] [Perkembangan analisa Weave: Lapisan 0: 100%. Lapisan 1: 100%. Lapisan 2: 100%. Lapisan 3: 53.71%. Lapisan 4: 31,99%.]     

A.I. Chip menjalankan perintah Leylin dengan setia, dan menampilkan serangkaian data.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.