Penyihir kegelapan di dunia magus

Majikan



Majikan

1Gerbang terbuka, dan sekelompok besar pedagang meninggalkan Kota Emon. Berbagai jenis bendera dikibarkan, dan di dalam rombongan tersebut terdapat lebih dari lima kelompok berskala menengah dan puluhan kelompok lainnya. Di dalam rombongan itu juga terdapat pedagang bebas yang jumlahnya terlalu banyak untuk dihitung.     

Kelompok itu seperti sebuah museum yang berisi ras-ras di Dunia Para Dewa. Manusia, kurcaci, gnome, Halfling [1][1], manusia setengah peri, dan banyak makhluk berdarah campuran lainnya yang bergabung menjadi satu, sehingga membuat Leylin merasa takjub.     

Ada banyak Profesional di antara tentara bayaran tersebut, tetapi karena disana tidak ada satupun komandan terkemuka, maka semuanya tampak kacau dengan berbagai macam orang bercampur menjadi satu. Leylin tidak bisa mengatakan apa-apa ketika melihat beberapa orang kurcaci yang mengendarai babi hutan berlari melewatinya sambil cegukan.      

'Disini bahkan terdapat lebih banyak ras daripada jenis ras di kru bajak laut yang kupimpin... Semua Profesional ini sangat kacau...' Para tentara bayaran ini membuat Leylin dapat lebih memahami para Profesional di Dunia Para Dewa.     

Mulai dari para prajurit yang paling biasa, pencuri, pengawal, dan pembunuh bayaran hingga Knight, penembak serta pemanah berperingkat tinggi. Leylin juga bisa melihat beberapa pemilik garis keturunan berperingkat rendah dan para penyihir. Mereka menjadi bagian dari kelompok-kelompok tentara bayaran besar dan dipekerjakan oleh kelompok-kelompok pedagang kelas menengah.     

Sedangkan untuk kelompok tentara bayaran lemah yang menjadi tempat dimana Leylin berada itu dipekerjakan oleh sebuah kelompok pedagang kecil yang tidak memiliki pilihan lain. Dengan terganggunya rute perjalanan mereka, mereka tidak hanya mendapatkan masalah dalam menurunkan barang-barang dagangan mereka, tetapi denda berjumlah mengerikan yang timbul dari kontrak yang gagal mereka penuhi tersebut dapat membuat keluarga mereka bangkut.     

Di dunia yang dipenuhi dengan para dewa ini, orang-orang yang dilindungi oleh para dewa dapat meminta gerejanya untuk mengirim para pendeta dan prajurit mereka untuk menagih pembayaran, dan bahkan raja sekalipun tidak akan berani untuk menolak membayar hutang. Waukeen senang memberikan jasa ini dengan menggunakan gerejanya yang kaya, dan tentu saja biaya yang dikenakan sangat tinggi.     

Oleh karena itu, karena adanya ancaman kebangkrutan tersebut para pedagang ini tidak punya pilihan selain memaksakan diri untuk melewati sebuah jalan yang terhalang oleh para raksasa itu.     

Namun, para pedagang itu bukan orang bodoh. Mereka mengeluarkan beberapa misi besar, dan merekrut para tentara bayaran dan pembantu dalam jumlah yang cukup untuk membentuk sebuah rombongan besar. Cara ini membuat mereka memiliki cukup kekuatan untuk melindungi diri mereka sendiri.     

Namun, Leylin merasa ragu terhadap kekuatan para Profesional berperingkat rendah ini. Mereka sudah ditakdirkan untuk menjadi martir!     

"Kepada semua orang dari Night Halls, aku mempercayakan nasibku dan kakakku kepada kalian!" Sebelum mereka pergi, para majikan mereka datang sendiri untuk menemui mereka. Majukan mereka itu adalah sepasang bangsawan perempuan yang tampak seperti perempuan bersaudara.     

"Haha... Jangan khawatir," *Hik* "... Bersama Old Pam di sini, para ogre terkutuk itu akan mati begitu mereka mendekat!" Orang yang mengaku sebagai pemimpin kelompok ini berjanji sambil menepuk dadanya. Kurcaci cegukan dengan hidung berwarna merah seperti brendi ini bernama Pam. Meskipun ujung pistol yang terdapat di pinggangnya itu sudah dipenuhi dengan karat, namun dia adalah seorang penembak jitu yang langka. Leylin merasa bahwa senjata api yang dibawa oleh kurcaci tersebut hanyalah besi tua dan hanya bisa digunakan sebagai palu dalam pertarungan jarak dekat.     

Leylin bahkan belum mengingat semua 'rekan sekelompoknya' ini.     

'Selain Pam, si kurcaci penembak jitu rendahan itu, ada seorang Halfling pencuri, seorang manusia pemanah dan aku, seorang prajurit. Ini benar-benar kelompok terburuk dari yang terburuk. Kami baru dipertemukan kemarin oleh petugas di Guild Tentara Bayaran... Perempuan bersaudara ini jelas telah dibodohi oleh petugas itu...'     

Leylin tidak pernah menyangka akan ada organisasi-organisasi penipuan semacam ini di Dunia Para Dewa, yang berdiri sebentar untuk menipu para pelanggan tersebut. Namun tetap saja, dia tidak berniat untuk mengubah apapun.     

'Meskipun mereka mencoba untuk menipu orang-orang, namun dengan sedikit komisi yang kalian bayarkan itu, kalian akan mendapatkan seorang penyihir peringkat 10. Kalian benar-benar mendapat untung besar!' Pikir Leylin di dalam hati.     

Pada saat ini, bangsawan wanita yang berada di dalam kereta kuda tersebut menghela napas ketika mengetahui bahwa dia telah menggali lubang untuk dirinya sendiri.     

"Semuanya..." Tirai gantung di dalam kereta kuda itu ditarik untuk memperlihatkan sebuah wajah yang cantik. Bangsawan wanita itu sepertinya berusia sekitar 25 atau 26 tahun, lebih dewasa daripada kebanyakan wanita muda. Namun, orang bisa melihat kesedihan dari alisnya yang mengernyit tersebut, seolah-olah dia sedang merasa ragu.     

"Untuk memastikan keamanan dalam perjalanan ini, aku telah secara khusus mengundang seorang petualang! Dia adalah seorang Knight berperingkat tinggi, dan aku yakin dia akan bisa akur dengan semua orang!" Bangsawan wanita itu tampak meminta maaf, tetapi di tempat ini, orang yang memberikan bayaran adalah pemimpinnya. Pam, tahu sebanyak apa beban yang dibawa oleh Night Halls, dia hanya bergumam sedikit tetapi menyetujui keputusan tersebut.     

"Seorang petualang baru? Dan seorang Knight berperingkat tinggi. Apakah itu... dia?" Tiba-tiba Leylin mendapatkan sebuah firasat buruk.     

"Maaf saya terlambat, kakak Hera!" Seekor kuda perang berwarna hitam melesat secepat kilat melewati gerbang kota, dan suara lembut dari seorang wanita terdengar dari Knight yang sedang berada di atas tunggangannya itu.     

"Rafiniya!" Hera yang sedang berada di dalam kereta kuda itu memperlihatkan sebuah senyum lembut yang membuat Old Pam dan yang lainnya tampak bingung.     

Knight itu dengan cepat tiba di depan kereta kuda tersebut dan melompat turun dari kudanya sambil memperlihatkan wajah yang sangat Leylin kenal.     

"Kakak Hera!" Rafiniya terlebih dahulu menarik tangan Hera dengan penuh semangat, dan kemudian memandang ke arah para tentara bayaran di sekitarnya.     

"Halo semuanya! Aku Rafiniya, dan kita akan berpetualang bersama, huh... "     

Sebelum selesai memperkenalkan dirinya, tiba-tiba Rafiniya berhenti dan matanya melebar. "Ley, dasar bajingan, kamu benar-benar sudah menipuku!"     

Suara lembut dan penampilan Rafiniya yang terlihat seperti seorang gadis muda itu membuat orang mudah menjadi salah paham. Diam-diam Pam si kurcaci itu memberikan tatapan setuju kepada Leylin, sementara si manusia pemanah terlihat iri.     

"Aku tidak, kamu cuma orang buta arah!" Leylin menyentuh hidungnya dan memutar matanya, dia merasa tidak senang berbicara dengan gadis yang buta arah ini.     

"Siapa yang kamu sebut sebagai orang buta arah itu?" Rafiniya langsung terlihat seperti seekor anak kucing yang ekornya diinjak. Dia marah besar.     

"Apakah kalian mengenal satu sama lain? Itu bahkan lebih baik! Kemarilah, Rafiniya. Ceritakan tentang apa yang terjadi kemarin..." Hera datang untuk menengahi, dan terlihat jelas bahwa dia adalah orang yang sangat bijaksana.     

"Tapi..." Leylin memperhatikan tangan Hera. Tangannya kasar, dan bahkan ada kapalan di beberapa bagian. Kedua tangannya itu sangat mirip dengan tangan para pelayan perempuan di rumahnya, dan pakaiannya terkesan cukup sederhana. Ujung-ujung pakaiannya agak memutih. Terlihat jelas bahwa Hera tidak memiliki latar belakang dari sebuah keluarga yang baik, tetapi telah mempekerjakan Leylin dan yang lainnya dengan mengatasnamakan sebagai seorang bangsawan.     

'Seorang bangsawan yang lahir dari seorang rakyat jelata? Atau apakah dia memiliki sebuah identitas yang lebih merepotkan? Apakah dia merekrut Rafiniya karena dia terlihat seperti orang yang sebuah status yang hebat? Dia cukup cerdas...' Leylin melihat Rafiniya memasuki kereta kuda, dan sesekali terdengar suara tawa yang membuatnya menggelengkan kepala.     

Leylin tidak menghakimi Hera. Semua metode menjadi bisa diterima ketika kelangsungan hidup seseorang sedang dipertaruhkan. Selama hal itu tidak mempengaruhinya, dia tidak akan repot-repot untuk mengungkapkan rencana bangsawan wanita tersebut.     

"Ck! Ley, lihat kuda perang itu! Kuda itu bahkan lebih tinggi dari kita berdua. Aku berani bertaruh denganmu bahwa kuda ini setidaknya bernilai 200 krona emas!"     

Sekarang Old Pam diturunkan pangkatnya menjadi seorang perawat kuda dan wajahnya menjadi terlihat muram. Dia diminta merawat kuda Rafiniya untuk sementara. Pemandangan dari seorang kurcaci yang menuntun seekor kuda jangkung itu terlihat cukup lucu, meskipun pria itu sendiri tidak menyadari hal ini. Tangannya terus membelai kuda berwarna hitam tersebut sambil bergumam, "Sayang sekali... Sayang sekali... Lihat bagaimana dia menyiksa kuda yang bagus ini! Warna bulunya dan lecet-lecet ini akan membuat para pedagang kuda itu menurunkan harganya..."     

"Ayolah, dia adalah seorang wanita dari keluarga bangsawan dan bahkan tidak membawa seorang perawat kuda ketika dia keluar. Sudah cukup baik karena dia tidak membuatnya mati kelaparan..." Leylin tertawa sambil menepuk bahu Pam yang menyetujui pendapatnya tersebut.     

"Mm, mm," Pam terus mengangguk, "Aku tidak menyombongkan diri, tetapi kakekku pernah menjadi seorang perawat kuda bagi pemilik kota. Dia bahkan mampu membesarkan kuda-kuda perang terbaik dengan garis keturunan surgawi sampai mereka gemuk dan sehat..."     

"Sepertinya itu tidak benar..." Leylin menggelengkan kepalanya tanpa mengatakan apa-apa. Biasanya para kurcaci suka menyombongkan diri, apalagi ketika mereka sedang mabuk.     

Pada saat ini, sebuah krona emas dilemparkan dari jendela dan mengenai kepala Pam.     

"Jaga kuda ini dan uang itu menjadi milikmu!" Mata Pam memancarkan cahaya berwarna keemasan, dan dia bahkan tidak marah, "Tidak masalah! Old Pam akan membantu anda merawat harta ini, nyonya yang terhormat! "     

'Tidak berpengalaman.' Ini adalah penilaian Leylin terhadap Rafiniya. Disana terdapat banyak mata yang tertuju pada kudanya, dan tatapan mata itu berubah menjadi tatapan dengki dan serakah setelah melihat krona emas yang dilemparkan dengan santai itu,.     

Bahkan sekarang ekspresi wajah hafling pencuri dan manusia pemanah itu telah berubah, mereka terlihat memiliki niat buruk.     

Mereka semua adalah para tentara bayaran yang telah disatukan untuk saat ini. Mengapa mereka harus saling mempercayai? Di jalan-jalan berbahaya, mereka bisa dengan mudah berubah menjadi para bandit dan perampok.     

'Meskipun Rafiniya adalah seorang Knight peringkat 10, tetapi dia tidak akan bisa menghindari konspirasi terhadapnya.' Leylin bisa memprediksi nasib dari ketiga bangsawan wanita ini.     

'Para ogre adalah modus terbaik. Selama seseorang berhati-hati dalam bertindak, mereka bisa melimpahkan kesalahan kepada para iblis. Lagipula, apakah mereka benar-benar akan bertarung melawan para ogre itu?' Leylin melihat sekelilingnya. Sebagian besar kelompok-kelompok pedagang itu sedang berkumpul, meskipun orang-orang yang bertanggung jawab atas beberapa kelompok berskala menengah tersebut tidak berniat untuk perg seolah-olah mereka sedang menunggu beberapa orang penting.     

'Mungkinkah mereka bersatu dan merekrut seorang Profesional berperingkat tinggi?' Tepat ketika Leylin sedang bertanya-tanya, sebuah kelompok elit muncul dari Kota Emon. Pemimpin kelompok tersebut adalah seorang pria paruh baya yang mengenakan baju pelindung yang bersinar dengan ekspresi wajah yang tegas. Di bawah alisnya yang tebal terdapat sepasang mata yang bersinar terang.     

Di belakang pria tersebut terdapat sebuah bendera elang berwarna pucat yang berkibar tertiup angin.     

[1] Halfling : Sejenis ras manusia pendek seperti kurcaci.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.