Penyihir kegelapan di dunia magus

Bawah Tanah



Bawah Tanah

1Saat Leylin berjalan ke arah yang ditunjuk oleh belati tersebut dan lingkungan di sekitarnya menjadi semakin terpencil. Perlahan keramaian Pirates' Cove tak lagi terdengar, dan dia mulai merasakan aura dari tempat yang terpencil dan mengerikan itu.     

Perasaan ini terasa semakin jelas setelah Leylin menuruni sebuah tangga batu. Kepekaan yang mengerikan dari seorang penyihir membuatnya bisa menyadari bahwa ada tiga pasang mata yang diam-diam sedang memata-matainya.     

"Aku benar-benar merasa seolah sedang berjalan ke neraka!" Leylin terkekeh. Pancaran sinar matahari terhalang oleh awan gelap yang besar dan memproyeksikan bayangan yang luar biasa besar.     

Leylin menggunakan telapak tangannya untuk menekan sebuah batu berwarna abu-abu yang diselimuti oleh lumut, dan sebuah celah segera muncul pada sebuah dinding di dekat batu tersebut. Dia tidak ragu-ragu ketika dia segera menunduk untuk masuk ke dalam celah itu dan pada saat yang sama dia merasa bahwa ada banyak tatapan heran yang diarahkan kepadanya.     

Di belakang dinding tersebut terdapat sebuah jalur yang sangat pendek dan di ujungnya terdapat sebuah pintu kayu yang dilengkapi dengan sebuah lingkaran besi.     

*Tok! Tok!* Leylin menggunakan lingkaran besi tersebut untuk mengetuk pintu itu keras-keras, dan suara ketukan tersebut terdengar sampai ke tempat yang jauh.     

Pintu itu terbuka sedikit dan memperlihatkan wajah seorang pria tua yang memegang sebuah lampu minyak. Pria tersebut tidak punya otot wajah sama sekali, dan cahaya lampu yang berkedip-kedip membuatnya terlihat seperti sebuah jasad yang telah layu. Kedua matanya tampak bingung, dan kedua bola matanya tidak bergerak sama sekali.     

"Malam selalu sepi," Kata pria tua itu dengan suara serak, seolah-olah dia sudah lama tidak berbicara.     

"Bagi mereka yang mencari sinar dan harapan!" Leylin tersenyum kecil, dan sebuah belati terbang ke tangannya serta mulai menari-nari di udara seperti seekor kupu-kupu.     

Pria tua itu menatap Leylin dengan tatapan menyelidik dan membuka pintu kayu, "Masuklah, saudara dari Underdark!"     

Cahaya dari lampu minyak membuat Leylin bisa melihat sebuah lorong yang dalam dan gelap yang sepertinya menuju ke inti bumi itu. Sebuah suara dari tempat yang jauh terdengar semakin keras ketika dia melewati lorong tersebut hingga lorong itu berubah menjadi tempat yang terlihat seperti sebuah pasar yang sibuk.     

*Pak!* Dua gerbang besar terbuka dan mengungkapkan sebuah dunia bawah tanah yang sangat lebih luas.     

Leylin melihat sebuah aula yang dibuat dari sebuah gua yang dalam, dengan lubang-lubang di lantai dan aliran-aliran bawah tanah mengalir ke sejumlah besar lubang yang lain. Orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat menghuni wilayah ini, namun yang paling aneh adalah, orang-orang tersebut menutupi wajah mereka dengan kain berwarna putih dan hanya memperlihatkan sepasang mata yang terlihat waspada.     

Di kejauhan terdapat beberapa bangunan kayu dan sebuah papan pengumuman besar yang menjulang tinggi. Di bawah papan pengumuman tersebut terdapat banyak orang bertopeng yang menunjuk-nunjuk ke arah papan itu. Meskipun mereka mencoba untuk menurunkan volume suara mereka, namun suara-suara dari pembicaraan yang dilakukan oleh seluruh kerumunan tersebut menyatu hingga terdengar seperti suara dengungan.     

"Selamat datang di Guild Pencuri! Apakah ini pertama kalinya kamu datang kemari, nak?" Seorang pria bertubuh ramping dan tinggi yang terlihat seperti tongkat bambu mendekat serta berusaha keras untuk tersenyum kaku, "Butuh panduan? Aku..."     

"Tidak!" Leylin menolak dengan tegas.     

Ini adalah dunia kegelapan Pirates' Cove. Bagaimana mungkin ada orang baik di sini? Meskipun seseorang ingin mempekerjakan orang-orang dari tempat itu, namun hanya dengan menunjukkan sedikit kelemahan akan menyebabkan orang-orang ini menerkam orang tersebut seperti serigala-serigala liar, kemudian membagi semua hal yang mereka dapatkan kepada kalangan mereka sendiri setelah mereka membunuh orang itu.     

"Tuan... saya..."     

"Enyahlah!" Leylin memelototi pria tersebut, dan aura membunuh yang dihasilkan dari pembantaian tanpa pandang bulu itu memaksa pria tersebut mundur beberapa langkah.     

Pengalaman membunuh orang dianggap tidak berarti di tempat ini. Semua orang yang berada di tempat ini setidaknya telah mengotori tangan mereka dengan darah dari satu atau dua orang yang telah mereka bunuh, tetapi aura membunuh Leylin masih jauh lebih kuat dari mereka. Aura tersebut hanya dimiliki oleh seseorang yang telah benar-benar mengasah dirinya di medan pertempuran berdarah, dan membuatnya menjadi orang yang tidak bisa dianggap remeh.     

Bagian penting dari menjadi seorang pencuri adalah memahami seseorang dengan baik. Pria yang tubuhnya seperti tongkat bambu ramping itu tertawa canggung dan menghilang ke dalam kegelapan. Dia merasa bahwa jika dia tetap berada di sini, apa yang terjadi selanjutnya adalah sesuatu yang akan dia sesali.     

"Apakah ini dunia kegelapan..." Leylin terlihat sedang mengenang masa lalu ketika dia merasakan aura dari darah, kekerasan dan niat jahat murni yang terasa di udara. Awalnya dia adalah seorang Dark Magi.     

Leylin dengan santai memandang lingkungan di sekitarnya, dan mulai berjalan menuju papan pengumuman besar. Ketika dia mendekati papan tersebut, papan itu terlihat semakin besar, sampai ukurannya terlihat seperti sebuah bukit kecil.     

Sejumlah besar kata-kata yang dibuat dengan sihir berkedip-kedip di atas papan pengumuman tersebut. Setiap harinya, setidaknya dibutuhkan puluhan koin emas hanya mempertahankan efek ini. Pemborosan tersebut membuat Leylin mengangguk sendiri.     

'Misi: Cari keberadaan setumpuk kain sutra!'     

'Misi: Selidiki alasan dari peristiwa jatuhnya Pulau Manusia Setengah Merfolk!'     

'Misi: Membunuh istri Viscount Lorraine!'     

'Menjual informasi: Rute pengiriman terbaru dari kapal-kapal kargo kamar dagang Heigel!'     

'Menjual resep racun: Tears of Molin! Pihak yang tertarik harus datang untuk melakukan pertemuan langsung!'     

Berbagai macam informasi dan berita berkedip-kedip di papan pengumuman tersebut. Misi untuk melakukan penyelidikan dan pembunuhan membuat Leylin tanpa sadar mengeluarkan suara terkejut, "Aku tidak menyangka bahwa berita tentang Pulau Manusia Setengah Merfolk begitu cepat menyebar sampai ke tempat ini, dan... Misi untuk membunuh bangsawan diletakkan di sini, di depan umum...'     

Satu-satunya kesan yang Leylin dapatkan adalah selama ada uang yang terlibat, maka para pembunuh bayaran ini bisa melakukan apa saja. Dia menatap tajam ke arah papan pengumuman itu ketika A.I. Chip dengan cepat memindai semuanya, mengumpulkan informasi tentang semua misi ini ke dalam satu sistem.     

Meskipun hanya nama-nama misi saja yang ditampilkan di papan pengumuman tersebut, namun informasi-informasi tersebut membuat Leylin menjadi semakin memahami situasi di lautan lepas.     

'Kejahatan dan kekacauan... Aku menyukainya...' Meskipun Leylin hanya melihat sebuah sudut dari dunia yang gelap ini, namun dia mengetahui bahwa di wilayah ini segala sesuatu tidak berlangsung dengan tenang dan damai.     

Banyak pasukan pemberontak yang bersembunyi di dalam kegelapan dan bersiap agar sewaktu-waktu dapat memberikan sebuah pukulan mematikan kepada Marquis Louis. Tindakan ini akan benar-benar menghancurkan dominasi pasar yang dinikmati oleh Kepulauan Baltik, sehingga membuat mereka bisa merampas kekayaan dan sumber daya yang terdapat di sana!     

Begitu A.I. Chip menunjukkan sebuah pengumuman bahwa ia telah mencatat semua informasi tersebut, Leylin langsung berjalan menuju ke rumah kayu yang terdapat di belakang papan pengumuman itu.     

Banyak jalan yang segera muncul seperti sebuah sarang laba-laba yang padat. Sesekali Leylin merasakan kemunculan beberapa orang dengan aura berbahaya, tetapi di tempat itu hanya terlihat sosok-sosok yang tampak samar-samar.      

'Perasaan ini... Apakah itu adalah sebuah lapisan pelindung yang dibuat dari beberapa kekuatan ilahi? Selain itu, sepertinya kekuatan ini berasal dari seorang dewa yang kukenal...' Leylin terkekeh dan melangkah masuk.     

*Pila!* Pada saat ini, ruang hampa tersebut terkoyak, dan sebuah kilatan dingin dari baja langsung diarahkan ke leher Leylin seperti lidah ular berbisa.     

Peringkat dari pembunuh bayaran ini tampaknya cukup tinggi, dan dia hampir lolos dari deteksi Leylin. Leylin bisa mengetahui lokasi pembunuh bayaran tersebut begitu pembunuh bayaran itu melancarkan serangannya dan menunjukkan niat membunuhnya.     

'Mage Armor! Fragile Barrier!' Bersama dengan sebuah pikiran, dua lapisan mantra pelindung segera muncul.     

Tetapi pada saat yang sama, Leylin melihat tatapan tanpa perasaan di mata pembunuh bayaran tersebut. Kemudian muncul pancaran cahaya dari sebuah mantra ilahi.     

Dispel Magic! Cahaya yang berkilauan membuat mantra pelindung Leylin langsung hancur, dan memperlihatkan tatapan heran di matanya. Belati di tangan pembunuh bayaran itu dengan cepat melintas di leher Leylin, dan pembunuh bayaran tersebut jelas tidak akan berhenti sampai semuanya berakhir.     

Kebanyakan penyihir akan membutuhkan beberapa saat untuk memulihkan kesadarannya dan menggunakan Weave setelah terpukul oleh mantra Dispel Magic. Waktu yang sempit ini sudah cukup bagi seorang pembunuh bayaran untuk menebas Leylin menjadi beberapa bagian. Lagipula, seorang penyihir yang telah kehilangan semua kemampuan untuk merapalkan mantra tidak ada bedanya dengan seorang manusia biasa.     

[Beep! Tuan dipengaruhi oleh mantra ilahi, sementara kehilangan kemampuan untuk menggunakan Weave pada lapisan ke 2 dan 3. Hitung mundur: 5 detik!] Pengumuman A.I. Chip muncul saat itu juga, tetapi anehnya, pengumuman tersebut tidak menyebutkan Weave lapisan 0 dan 1. Leylin bisa merasakan bahwa dia masih bisa menggunakan mantra peringkat pada kedua peringkat itu.     

'Aku tahu. Jadi setelah aku menyelesaikan analisa Weave, aku menjadi kebal terhadap kemampuan mengisolasi?' Sekarang Leylin bisa menggunakan mantra peringkat 0 dan 1 secara instan, serta menenggelamkan pembunuh bayaran ini. Namun, dia segera melupakan gagasan ini.     

Untuk saat ini sebuah kemampuan yang terlalu tak terduga akan menimbulkan kecurigaan yang tidak akan menguntungkannya.     

'Karena benda itu bisa menyegel kemampuan sihir yang kumiliki, maka...' Sebuah gulungan sihir langsung muncul di tangan Leylin dan memancarkan cahaya yang mengerikan.     

"Sebuah mantra peringkat 4!" Pembunuh bayaran itu mengeluarkan suara teriakan yang memekakkan telinga. Meskipun dia bisa merasakan bahwa belatinya menusuk sesuatu yang tampak sebagai batu granit paling keras dan bahkan tidak mampu menembusnya satu incipun.     

"Mantra peringkat 4, Stone Skin! Dasar belatung tercela, Kamu bahkan sudah membuatku menggunakan sebuah gulungan yang sangat berharga!" Ini adalah Stone Skin, sebuah mantra peringkat 4. Kekuatan pertahanan mantra tersebut terbilang luar biasa bahkan di antara mantra-mantra lain yang sejenis.     

Gulungan ini adalah sesuatu yang Ernest berikan kepada Leylin ketika dia masih berada di dalam mansion untuk berjaga-jaga. Sebelumnya Leylin belum pernah menggunakannya ketika menghadapi bahaya, tetapi sekarang dia menggunakannya.     

Ini adalah sebuah gulungan sihir peringkat 4! Meskipun nilainya tidak setara dengan sebuah kota, namun gulungan tersebut sangat berharga, sehingga sudah sewajarnya jika Leylin terlihat marah.     

"Seharusnya kamu tidak datang ke sini!" Suara pembunuh bayaran itu terdengar serak saat dia buru-buru mundur.     

"Mencoba untuk pergi sekarang?" Ekspresi Leylin wajah dipenuhi dengan amarah saat dia mengayunkan tinjunya.     

*Buak!* Ujung belati itu hancur oleh hantaman tinju batu tersebut, tetapi tidak berhenti sampai di situ. Tinju batu tersebut juga menghantam tubuh pembunuh bayaran itu dengan kekuatan besar.     

*Krak!* Sebuah lapisan pertahanan pembunuh bayaran itu hancur, dan tubuh pembunuh bayaran tersebut dihempaskan jauh ke belakang, bekas kepalan tangan terlihat jelas di dadanya.     

"Belum pernah... Belum pernah ada orang yang bisa memperlakukanku dengan cara seperti ini. Aku akan membunuhmu..." Pembunuh bayaran itu menarik topengnya ke bawah, dan memperlihatkan sebuah wajah cemberut dengan darah yang menetes dari sudut bibirnya.     

"Mari kita lihat siapa yang mati lebih dulu!" Leylin berjalan mendekat, sebuah aura membunuh terlihat di wajahnya.     

"Wahai tamu yang terhormat, tolong maafkan dia!" Tiba-tiba, sebuah sosok yang mengenakan sebuah jubah berwarna hitam datang ke tengah, kemudian seberkas kekuatan ilahi melesat ke tubuh pembunuh bayaran itu.     

Cahaya tersebut membuat cedera yang diderita pembunuh bayaran itu pulih dengan kecepatan yang mencengangkan     

"Cure Serious Wound! Mantra ilahi peringkat 3!" Mata Leylin menyipit ketika dia melihat lambang di dada sosok tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.