Penyihir kegelapan di dunia magus

Pertumbuhan yang Sukses



Pertumbuhan yang Sukses

0*Chik! Chik!* Tikus besar berkepala dua itu berteriak, dan sepasang cakar tajamnya diselimuti oleh cahaya berwarna kuning. Dada Benny menderita sebuah luka robek yang sangat besar, tetapi bagi Ent yang tidak memiliki titik lemah atau bahkan daging dan darah, maka tidak ada kejadian seperti darah yang menyembur.     

Sebaliknya, tidak ada rasa sakit yang terlihat di wajah Benny. Justru, sebuah lingkaran cahaya berwarna hijau dipancarkan dari dadanya dan luka di dadanya itu mulai sembuh dengan sangat cepat. Bahkan cakar raksasa dari tikus tersebut terperangkap di dalam dada Eny dan membuat tikus besar itu marah.     

"Ikat!" Sulur-sulur dengan daun berwarna hijau yang terlihat seperti belenggu hukuman yang paling menakutkan itu, membentang dari lengan Benny dan melilit tikus raksasa tersebut.     

'Kemampuan regenerasi yang kuat dan kekuatan fisik sehebat itu... Mungkinkah ini adalah Ent purba yang dikabarkan berasal dari zaman kuno?' Belinda memperhatikan kedua monster yang sedang bertarung itu dan menggertakkan giginya. Dia memanfaatkan kesempatan yang sulit didapatkan ini dan mulai melarikan diri. Sementara itu, perasaan misterius yang dia miliki untuk Leylin berkembang semakin kuat...     

*Rumble!Rumble!* Gempa bumi yang mengerikan mendatangkan malapetaka di dekat Danau Crescent, dan membuat berterbangan di mana-mana. Dua sosok besar terlihat samar-samar di dalam pertempuran tersebut. Sesekali lengan-lengan kayu atau sulur-sulur dihempaskan ke udara, dan peristiwa ini akan disertai dengan sebuah suara benda patah yang terdengar mengerikan.     

Terlihat jelas bahwa Ent tidak bisa menandingi kekuatan tikus raksasa tersebut, tetapi karena karakteristik yang dia miliki, dia dapat memberikan banyak waktu agar Belinda dapat melarikan diri. Pada saat tikus raksasa itu meraih kemenangan, makhluk tersebut hanya bisa meraung marah pada tumpukan serutan kayu.     

Seseorang sedang memata-matai medan pertempuran tersebut dari balik kegelapan.     

"Tikus tua terkutuk ini. Panggil seluruh pasukan kemari untukku. Aku ingin tikus itu mati!" Aegnis menatap tikus raksasa berkepala dua itu dengan tatapan penuh kebencian, dan matanya menunjukkan kemarahannya. Beberapa prajurit yang berada di belakangnya hanya bisa setuju tanpa perlawanan.     

"Untungnya, Belinda baik-baik saja." Aegnis menepuk dadanya, dia terlihat sedang merenung. Dia pasti mengkhawatirkan Belinda yang menjalankan misi seorang diri dan diam-diam mengikutinya. Jika bukan karena kemunculan Ent, kemungkinan dia tidak akan bisa menahan diri untuk bertindak sendiri.     

'Sepertinya Nick cukup menarik! Apakah teknik pemanggilan makhluk dari dunia lain adalah senjata andalannya?' Meskipun Jalur Pengorbanan dan Jalur Roh Binatang Buas adalah hal yang wajar di Purgatory World, namun ada juga jalan menuju kekuasaan yang lain. Bahkan para Magus hidup di dunia ini, oleh karena itu kemunculan Ent yang dipanggil oleh Leylin tersebut tidak membuat Aegnis terlalu terkejut. Paling-paling, dia akan berpikir bahwa Leylin mewarisi beberapa kemampuan yang relatif tidak jelas.     

'Tapi Ent yang dia panggil dengan santai ini memiliki kekuatan yang sanggup menghalangi seekor binatang buas rakus peringkat 5 untuk beberapa saat...' Aegnis mengelus dagunya, 'Aku harus memperingatkan Thomas dan membuatnya menghentikan rencananya untuk saat ini. Aku harus melihat riwayat Nick, dia mungkin adalah seseorang yang akan memberi sebuah kejutan besar untuk kami.'     

Namun, Aegnis tidak tahu bahwa ketika identitas Leylin yang sebenarnya terungkap, dia tidak akan merasa terkejut, tetapi ngeri.     

"Baik, nyonya!" Salah satu penjaga tersebut segera membungkuk dan mundur.     

"Selanjutnya, kamu, dasar tikus tua yang menjijikkan. Berani-beraninya kamu menyakiti Belindaku yang manis? Aku akan mencabik-cabik tulangmu dan menggunakan jus otakmu sebagai saus!" Seekor ular berkepala tiga yang besar dan mengerikan tiba-tiba muncul bersamaan dengan pernyataan Aegnis tersebut dan menerkam ke arah tikus raksasa berkepala dua itu.     

Para prajurit yang tersisa itu saling berpandangan. Pada akhirnya, meskipun mereka merasa enggan, namun mereka hanya bisa mengikuti pemimpin mereka dan juga ikut maju ke depan. Sebuah pertempuran besar akan terjadi...     

Aegnis merasa sedikit takut setelah Leylin memperlihatkan sedikit kekuatannya. Rencana pembalasan Thomas telah ditunda, dan hal itu membuat Leylin mendapatkan waktu yang berharga.     

Namun, biasanya pertempuran pada umumnya menjadi semakin menegangkan, dan segalanya membuat orang hampir merasa putus asa.     

Untuk menahan gelombang kedatangan para binatang buas rakus tersebut, Kota Suci telah beberapa kali mengatur kampanye melawan mereka. Bahkan Snake Dowager sendiri telah mengirimkan sebuah klon, tetapi di hadapan pasukan Beelzebub yang sangat besar yang terdiri dari para binatang buas rakus tersebut, perlawanan mereka itu memberikan hasil yang sangat kecil. Beberapa klon Snake Dowager bahkan telah dihancurkan. Banyaknya nyawa yang hilang membuat Kota Suci berada dalam sebuah situasi yang sangat tidak stabil.     

Beberapa bulan kemudian, setelah beberapa upaya untuk menghadang gelombang kedatangan para binatang buas tersebut, garis depan pertempuran didorong ke tepi Kota Suci. Tembok kota, dan gerbang menara kemenangan yang dulu dipenuhi dengan cahaya suci itu, kini telah berubah menjadi garis pertahanan terakhir bagi para makhluk ular.     

Selain itu, dibandingkan dengan penyebaran dosa kerakusan itu sendiri, pasukan makhluk rakus tersebut telah diperkuat oleh Beezlebub yang bertanggung jawab atas mereka. Bahkan Snake Dowager tidak akan bisa dengan mudah menghadapi mereka.     

Dapat dikatakan bahwa sekarang Kota Suci sedang berada dalam keadaan darurat dan diambang kehancuran.     

Ada banyak penduduk yang tinggal di dalam Kota Suci, dan mereka akan sering mendengarkan suara raungan dari para binatang buas rakus saat mereka tidur. Para penduduk kota tersebut tidak punya pilihan selain berkontribusi dan membantu pertahanan Kota Suci.     

"Sudah berkali-kali aku memberitahu kalian! Ini adalah bangunan milik Keluarga Steward, dan aku adalah tamu Tuan Muda Thomas. Kecuali kalian sudah mendapatkan persetujuan darinya, maka kalian tidak berhak untuk melihat apapun yang ada di sini. Enyahlah!" Dengan tegas Leylin mengusir sekelompok petugas patroli itu pergi.     

Bahkan saat menggunakan nama Steward, Leylin tidak punya pilihan selain mengambil risiko dengan menggunakan sebuah tekanan mental, dan baru setelah itu para petugas patroli tersebut pergi dengan patuh.     

Setelah meminta mereka pergi, Leylin tertawa masam. "Bukankah ini sudah keempat kalinya dalam bulan ini? Setiap kali mereka datang, mereka tampak semakin mendesak. Sepertinya kabar yang menyebutkan bahwa para binatang buas rakus yang hampir menembus Kota Suci telah menyebar luas..."     

Leylin kemudian pergi ke taman kecilnya. Pohon kecil berwarna hijau telah tumbuh cukup tinggi dan seluruh bagian pohon tersebut berwarna hijau zamrud, serta terlihat seperti sebuah karya seni yang sempurna.     

Bahkan dengan formasi mantra penyamaran, pemandangan aneh ini telah menarik perhatian dari orang-orang lain. Jika bukan karena Leylin yang menghabiskan sebagian besar waktunya di dekat pohon tersebut, maka kemungkinan akan ada seseorang yang cukup berani untuk masuk dan mencurinya.     

"'Kristal Cahaya Suci' yang dikirimkan oleh Belinda itu sepertinya memiliki sebuah efek yang baik pada Wisdom Tree! Uhuk uhuk..." Leylin mengamati Wisdom Tree kecil berwarna hijau itu dan dia terlihat cukup puas. Bahkan ketika dia batuk, harapan di dalam hatinya tumbuh.     

'Dulu aku harus dengan sopan tunduk kepada Thomas dan menyembunyikan kekuatan sejatiku untuk nanti. Cara itu memberiku waktu selama dua tahun yang cukup untuk membuat tunas ini untuk berhasil tumbuh. Takdir ada di sisiku!' Mata Leylin terbakar oleh gairah.     

Sejak Leylin mengetahui bahwa Kristal Cahaya Suci bermanfaat bagi Wisdom Tree kecil tersebut, dia diam-diam bertindak dan melakukan beberapa kejahatan, serta mengumpulkan sejumlah besar kristal untuk membuat Wisdom Tree tumbuh besar.     

Leylin selalu bertindak dengan hati-hati dan tidak meninggalkan jejak. Karena mereka sedang berperang, maka niat mereka untuk memburu penjahat berada pada tingkat yang lebih lemah dari biasanya. Dengan keadaan tersebut sebagai pengalih perhatian, dia bisa menipu mereka dengan mudah.     

Lagi pula, siapa yang akan mencurigai seorang kakek tua yang hampir mati?     

Benar, dalam waktu dua tahun, pada dasarnya Kutukan Allsnake telah mengekstraksi semua daya hidup Leylin. Bahkan dengan teknik pengubah wajah, banyak kerutan yang masih muncul di dahi dan telapak tangannya.     

"A.I. Chip, berapa lama lagi waktu yang ku miliki?" Leylin bertanya dalam hati.     

[Beep! Mengumpulkan data daya hidup tuan... Membuat model perkiraan!... Percobaan selesai. Perkiraan waktu sampai tuan mati: 34 hari 12 jam 23 menit 32 detik.] A.I. Chip mengumumkan dengan setia.     

"Sebulan lebih sedikit? Ini lebih pendek dari yang kuduga. Apakah karena beberapa saat yang lalu aku membantu Belinda? Uhuk uhuk..." Leylin mulai batuk keras lagi, dan saputangannya berlumuran darah berwarna merah.     

"Penolakan ini juga menjadi semakin serius," Leylin tersenyum masam dan melemparkan saputangan yang terkena noda darah itu ke samping.     

Dia sekarang sudah berada di posisi terlemahnya.     

Bagian yang menakutkan dari Kutukan Allsnake adalah karena kutukan tersebut pada dasarnya sangat mematikan bagi semua keturunan ular dan para Warlock yang memanfaatkan garis keturunan Snake Dowager. Sudah menjadi sebuah hal yang luar biasa ketika Leylin berhasil bertahan begitu lama.     

*Roar!* *Awoo!* *Rumble!* *Clatter!* Sejumlah besar suara raungan, kobaran api berwarna-warni dan suara teriakan dari banyak makhluk ular tersebut dapat didengar serta dilihat. Tanah di bawah mereka semua bergetar secara terus menerus. Ini adalah serangan lain dari gelombang kedatangan binatang buas rakus di luar yang sedang menuju Kota Suci.     

Snake Dowager dan Beelzebub masih belum bertindak, dan tampaknya telah mencapai suatu kesepakatan diam-diam, kemudian menyerahkan tanggung jawab untuk meraih kemenangan kepada para bawahan mereka. Oleh karena itu, serangan-serangan ini terjadi beberapa kali setiap hari, dan mengakibatkan jatuhnya banyak korban serta pengungsi.     

Dengan perlindungan dan dukungan yang mereka yakini dimiliki oleh Leylin, banyak tetangga yang datang kepadanya dan memohon bantuan. Namun dengan kejam dia menolak semua permintaan mereka.     

"Tidak!""Aku tidak ingin Ayah pergi!""Tolong, jangan kirim aku ke medan perang! Aku tidak ingin mati!" Kebisingan dapat didengar dari jalan-jalan, dan suara rintihan serta tangisan dari jiwa-jiwa yang malang itu terdengar di telinga Leylin.     

"Betapa kacaunya." Leylin menggelengkan kepalanya dan kembali ke kursi geladaknya, kemudian menyipitkan matanya seolah sedang tidur siang.     

"Kakak Nick, kami datang berkunjung!"     

*Bang!* Pintu terbuka lebar, dan Sophia serta Belinda berjalan masuk. Di mata Sophia terdapat sebuah perasaan duka yang tidak bisa ditutupi. Gelombang aura kehidupan yang terpancar dari tubuh Leylin menunjukkan bahwa dia tidak memiliki banyak waktu yang tersisa. Bahkan Belinda tidak keberatan lagi dan sering datang untuk mengunjunginya.     

"Hei, kalian di sini!" Senyum Leylin terlihat seperti senyum orang tua kesepian yang baik dan ramah ketika dia melihat anak-anak kecil itu datang berkunjung, "Aku baru saja membuat teh!"     

Halaman yang bobrok itu masa sama seperti sebelumnya, hanya saja di samping pohon berwarna hijau tersebut Leylin telah membuat sebuah meja bundar dan kursi geladak, yang membuatnya tidak meninggalkan wilayah itu sama sekali. Di atas meja kayu berbentuk bundar terdapat sebuah teko porselen yang mengeluarkan uap.     

"Kemarilah dan coba minuman baruku!" Leylin sangat ramah dan membuatkan secangkir teh hijau untuk Belinda serta Sophia.     

"Oh, ini sangat harum!" Sophia tampak sangat puas ketika memegang cangkir teh tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.