Penyihir kegelapan di dunia magus

Eternal Ent



Eternal Ent

0Kota Suci telah mengorbankan nyawa demi mengumpulkan informasi tentang binatang buas rakus tersebut, dan sebagai imbalannya Belinda telah dimanfaatkan oleh para makelar yang tidak jujur ​​ketika dia mencoba untuk mendapatkan informasi tersebut.     

Namun, informasi itu layak dibeli dengan harga yang sangat tinggi. Informasi itu benar-benar asli, dan beberapa kali telah membantunya melarikan diri dari bahaya.     

'Ini buruk. Jika binatang buas rakus itu berevolusi, bahkan kemampuannya akan berkembang menjadi lebih besar dan bahkan makhluk tersebut mungkin akan mengetahui kehadiranku…     

Meskipun aku terus menunggu dengan sabar sampai binatang buas itu pergi, tetapi masih akan ada binatang buas yang lain. Tempat ini jelas merupakan titik berkumpul mereka, karena jika tidak, maka misi ini tidak akan ditandai dengan tingkat kesulitan yang begitu besar. Dan sekarang... Aura yang dilepaskan oleh binatang buas yang berevolusi ini membuat yang binatang buas yang lain tanpa sadar menjauhkan diri dari tempat ini...' Mata Belinda bersinar.     

"Mungkin ini adalah kesempatan terbaikku!" Kata Belinda, dengan ekspresi tegas di matanya.     

"Mantra Kekuatan Mimpi - Hollow!" Sebuah jejak Kekuatan Mimpi berwarna merah melekat pada kulit Belinda seperti sebuah kerudung berwarna merah, dan dia tampak seperti baru saja keluar dari sebuah dongeng.     

Sebagai seekor Alabaster Devilsnake berdarah campuran, Belinda mewarisi kemampuan untuk memanipulasi Kekuatan Mimpi. Setelah melakukan konversi kekuatannya, kemampuan bawaannya tersebut menjadi semakin menguat.     

Namun, pada saat ini ekspresi wajah Belinda terlihat cemas. 'Kekuatan mimpi telah melemah…'     

Kekuatan Mimpi yang Belinda tarik ke dunia ini beberapa kali lebih lemah dari yang sebelumnya pernah dia gunakan, dan kekuatannya tersebut jelas telah menurun. Dia merasa seolah semua bagian Dunia Mimpi telah binasa, dan tidak ada tanda-tanda kehidupan sedikitpun disana. Bahkan tingkat kekuatan dari Kekuatan Mimpi tersebut telah sangat menurun.     

Dunia Mimpi telah tenggelam ke dalam fase diam, dan para makhluk dengan garis keturunan Alabaster Devilsnake seperti Belinda hanya bisa menganggap hal tersebut sebagai berita buruk. Selama masa pengujian Bencana Kerakusan ini, Belinda dapat mengetahui bahwa banyak garis keturunan Alabaster Devilsnake yang telah dibantai di medan perang karena kehilangan Kekuatan Mimpi yang telah mereka kuasai.     

'Matriarch yang Mahakuasa, tolong berikan berkah anda pada klan saya!' Belinda berdoa dalam hati dan segera menghilang ke udara.     

Dengan meminjam kekuatan ilusi Dunia Mimpi, Belinda benar-benar menyamarkan dirinya dan mendekati Danau Crescent. Semakin dekat dia dengan tikus raksasa berkepala tersebut, semakin dia bisa merasakan energi mengerikan yang tidak peduli pada semua hal yang ada di dunia tersebut, dan kehendak jahat untuk memuaskan nafsu makan dengan cara apapun yang keluar dari tikus raksasa itu. Kulit Belinda merinding karena ketakutan, seolah-olah ada sebuah ujung pedang tajam yang sedang menekan pipinya yang lembut.     

'Semuanya akan baik-baik saja.' Kemampuan binatang buas rakus untuk menanggapi serangan jenis ini telah menurun, dan ketika Belinda semakin dekat dengan Danau Crescent, matanya berkilauan dengan sukacita. Belinda dengan hati-hati melewati tikus raksasa berkepala dua tersebut dan sampai di Danau Crescent. Kemudian batu-batu berharga yang memancarkan cahaya berwarna biru itu menghilang tanpa jejak ke tangannya.     

'Batu Kuarsa Biru!' Setelah operasinya berhasil, Belinda merasa bahwa segalanya telah berjalan melampaui harapannya.     

'Luar biasa, dengan Kristal Cahaya Suci, seharusnya Nick bisa bertahan sedikit lebih lama...' Belinda menekan kegembiraan di dalam hatinya itu, menyimpan Batu Kuarsa Biru tersebut dengan aman, dan bersiap untuk segera pergi.     

Sebuah suara teriakan keras yang mengerikan tiba-tiba memenuhi udara.     

Pada saat inilah tubuh tikus berkepala dua itu tiba-tiba berubah. Dalam sekejap makhluk tersebut membuka matanya dan memperlihatkan empat pupil mata berwarna hijau yang dipenuhi dengan kegilaan yang mengerikan. Pembuluh darah berwarna ungu di tubuh makhluk tersebut berdenyut kencang, gumpalan darah dan tumor yang tak terhitung jumlahnya berdenyut di bawah kulitnya dengan cara yang mengerikan.     

Gumpalan mengerikan di leher tikus tersebut tertutup oleh sebuah cahaya berwarna merah tua, gumpalan tersebut mengecil dan membesar secara terus-menerus.     

'Evolusinya gagal! Belinda merasa heran. Sudah jelas bahwa binatang buas rakus tersebut tidak mengumpulkan cukup energi, sehingga mengakibatkan kegagalan dalam evolusinya. Ini adalah skenario terburuk: setelah proses evolusinya gagal, binatang buas rakus tersebut akan memasuki sebuah keadaan mencari makan yang mengerikan untuk mengatasi kondisi kekurangan energinya.     

Bahkan sekarang binatang buas rakus itu menjadi lebih gila daripada binatang buas biasa, dan binatang tersebut tidak takut pada apapun, bahkan kematian. Binatang buas itu meraung, dan suara raungannya yang luar biasa tersebut meledak ke sekeliling.     

Suara dari sesuatu yang pecah dapat terdengar ketika retakan-retakan halus mulai muncul seperti sebuah sarang laba-laba di lapisan Kekuatan Mimpi Belinda.     

Ketika lapisan tersebut mulai runtuh, ekspresi wajah Belinda berubah dalam sekejap. Langit menjadi berwarna merah, dan sosok Belinda segera terungkap. Tidak lama kemudian empat mata besar berwarna hijau dari binatang-binatang buas itu tertuju padanya.     

Binatang buas peringkat 5 itu mengubah kemarahan yang timbul akibat evolusi yang gagal dan kelaparannya menjadi sebuah niat membunuh yang membabi buta. Tatapan matanya yang menakutkan itu membuat Belinda merasa sesak napas.     

"Lari!" Bayangan raksasa dari seekor Alabaster Devilsnake terbentuk di belakang Belinda, dan gumpalan-gumpalan Kekuatan Mimpi menyatu seperti sebuah gelombang berwarna merah di depan tikus raksasa tersebut.     

Belinda tidak berbalik saat dia melarikan diri dengan tergesa-gesa, dan ketika dia berjuang untuk melarikan diri, dia berubah menjadi seberkas cahaya berwarna merah di dataran tersebut.     

Namun, keberadaan peringkat 5 tersebut masih merupakan seekor binatang buas yang sangat kuat yang telah terkontaminasi oleh kerakusan, dan kekuatannya jauh melebihi kemampuan Belinda. Bersamaan dengan terdengarnya sebuah suara raungan mengamuk, tikus raksasa berkepala dua itu mendekati dinding Kekuatan Mimpi yang tak bisa ditembus dan sosok ular raksasa di dalamnya. Kegilaan di mata tikus raksasa tersebut berkembang menjadi lebih kuat saat makhluk itu menerjang lurus ke depan.     

Sebuah suara jeritan melengking dan sebuah ledakan yang mengerikan memekakkan telinga Belinda. Kini tikus itu diselimuti oleh gumpalan asap berwarna hijau dan bau daging busuk. Kekuatan Mimpi yang bersifat merusak tersebut telah mengikis mantel halus yang sebelumnya dikenakan oleh Belinda itu dan mengubahnya menjadi sebuah mantel compang-camping yang bernanah, serta dipenuhi dengan titik-titik yang memperlihatkan daging lembut berwarna putih di bawahnya. Mantel tersebut kini tampak sangat aneh.     

Dinding Kekuatan Mimpi dan bayangan Alabaster Devilsnake tersebut telah dilenyapkan dengan satu serangan dari tikus raksasa itu. Seperti sebuah lubang hitam, tikus tersebut menghisap semua Kekuatan Mimpi dan bahkan proyeksi jiwa ke dalam dirinya sendiri.     

Dengan sebuah kilatan cahaya berwarna kuning, cedera serius pada tikus berkepala dua itu segera pulih, dan auranya berubah menjadi semakin mengerikan. Jika makhluk tersebut memiliki cukup makanan, maka cedera yang dialami oleh binatang buas rakus tersebut bisa benar-benar pulih dengan kecepatan yang mengerikan, dan makhluk itu bahkan tidak harus menerobos hambatan untuk naik peringkat. Ini adalah aspek yang benar-benar mengerikan dari para makhluk rakus tersebut!     

"Oh." Belinda hampir pingsan ketika melihat proyeksi jiwanya padam. Dua garis darah menetes dari matanya. Bukan itu saja, luka traumatis yang dia alami menghancurkan pancaran cahaya dan dia tidak lagi bisa melarikan diri dengan cepat dari medan pertempuran tersebut.     

Tikus berkepala dua itu mencicit sambil menatap Belinda, mengamati dari bagian mana dia akan melakukan gigitan pertamanya. Bagi binatang buas rakus ini, seorang petualang peringkat 4 adalah makanan yang cukup bergizi.     

"Dasar bajingan menjijikkan, kemarilah!" Dalam situasi hidup atau mati ini, Belinda berubah menjadi sangat ganas. Sebuah pedang besar berwarna hitam muncul di tangannya.     

Satu-satunya cara agar Belinda bisa menghadapi makhluk rakus semacam ini adalah dengan menggunakan teknik penghancur berskala besar, dan persenjataan berat juga bisa menunjukkan hasil yang baik.     

Tikus raksasa berkepala dua itu melesat secepat kilat begitu dia mulai bergerak. Belinda hanya melihat sebuah kilatan berwarna kuning sebelum sebuah kekuatan raksasa menghantamnya, menjatuhkan pedang berwarna hitam itu dari tangannya dan membuatnya berlutut. Darah keluar dari mulutnya.     

'Sebuah keberadaan peringkat 5! Makhluk itu bahkan di ambang menerobos ke sebuah peringkat yang lebih tinggi yang tidak pernah berharap dapat kucapai...' Belinda hanya bisa tersenyum getir setelah menerima cedera yang mengancam jiwa ini. Suara berderak yang memekakkan telinga membuat Belinda melihat ke atas, hanya untuk melihat bahwa pedang tempurnya yang sangat mahal dan yang telah menerima berkah dari sang Matriarch itu telah menghilang ke dalam rahang bergigi dari tikus raksasa tersebut.     

"Dia benar-benar memakannya..." Belinda kehilangan kemampuannya untuk tersenyum, dan matanya menyipit, "Jangan bilang bahwa nasibku akan lenyap ke dalam perut binatang buas yang rakus ini?"     

Binatang buas itu selesai memakan pedang Belinda dan kini menerkam ke arah Belinda, cakar depannya yang tajam menembus pertahanan Belinda serta hendak mengeluarkan isi perutnya.     

"Selamat tinggal, Sophia... dan Nick..." Dalam napas hidup terakhirnya itu, ekspresi wajah Belinda terlihat tenang. Terlepas dari sedikit penyesalan yang dia rasakan, dia terlihat tidak memiliki perasaan takut sedikitpun.     

*Boom!* Sebuah gelombang kejut tiba-tiba menghempaskan Belinda ke udara, namun rasa sakit yang dia harapkan tidak datang. Matanya melebar karena kebingungan, dan dia mengenali benda misterius yang melindunginya itu.     

"Bukankah itu... Jimat Nick?" Belinda mengingat ucapan Sophia, dan hatinya menjadi terasa hangat.     

Cahaya berwarna hijau itu mulai bergetar, dan bergerak-gerak seperti selembar daun yang tertiup angin. Daun pohon raksasa tersebut terlihat dipenuhi dengan sebuah cahaya cemerlang yang terpancar dari dalam cahaya suci. Pembuluh darah dan batang dari setiap daun tersebut terlihat dengan jelas seperti sebuah batu giok yang berkilauan.      

Cahaya berwarna hijau tanpa batas itu menyebar, dan dengan daun berwarna hijau pada bagian intinya, sesosok raksasa yang terlihat seperti manusia dengan tinggi lebih dari sepuluh kaki muncul. Tubuh manusia raksasa itu memiliki tekstur serpihan kayu, dengan sulur-sulur dan daun-daun berwarna hijau yang menghiasi bahu serta tubuhnya. Sosok tersebut tampak seperti seorang prajurit pohon raksasa.     

"Nyonyaku yang terhormat, kau telah terluka!" Ent itu berkata dengan suara pelan dan sengau.     

"Siapa kamu?" Belinda bertanya tanpa ekspresi.     

"Pelindung Kebijaksanaan! Aku dari klan Eternal Ent, kamu bisa memanggilku Benny," Ent [1][1] itu tampak tersenyum kepada Belinda, "Aku akan tinggal di belakang dan menahan binatang buas ini, jadi tolong tinggalkan tempat ini secepat mungkin!"     

Setelah itu, Benny si Ent itu berteriak dan menyerang ke arah tikus raksasa berkepala dua tersebut.     

[1] Ent adalah monster pohon raksasa dalam legenda     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.