Penyihir kegelapan di dunia magus

Penyelamatan



Penyelamatan

2Noah melakukan beberapa upaya untuk meraih pisau dan garpu, tetapi dia menyerah di pertengahan. Wajahnya memperlihatkan sebuah ekspresi yang sangat menderita.     

Noah kemudian jatuh dengan keras di atas meja makan, dan giginya digertakkan kuat-kuat.     

Sama dengan Noah, ekspresi wajah Robin juga terlihat sangat kesakitan ketika dia berusaha untuk menahan rasa mual sambil menelan sepotong daging yang masih berlumuran darah.     

Dalam 30 detik, dering suara lonceng yang hanya berlangsung sebentar itu akhirnya telah berakhir.     

*Ka-cha!* Saat ini, Noah menjerit keras-keras seolah terdapat sebuah mulut raksasa yang datang entah berasal dari mana dan menggigitnya.     

Setelah Noah berteriak, sebagian besar daging di sisi kanan kepalanya lenyap dan telinganya kini telah benar-benar menghilang. Ketika dilihat dari samping, giginya yang putih terlihat mengerikan dan menjadi sebuah pemandangan yang menakutkan.     

Tiba-tiba, seberkas cahaya melintas. Sebuah telinga berdarah yang masih berdenyut muncul di depan sebuah sosok yang tampak gelap.     

"Ew...."     

Setelah beberapa putaran, kini wajah Robin dan Noah terlihat memucat hingga menyerupai mayat. Sementara itu, Barbarian Bear Shaman yang berada di ujung meja yang lain akhirnya tidak mampu bertahan lagi dan jatuh ke atas meja.     

*Buzz!* Seolah mendapatkan sinyal, Barbarian Bear Shaman tersebut segera dipindahkan ke kursi ke-13 yang masih kosong. Setelah selesai dipindahkan, sejumlah besar sosok berwarna hitam menerkam tubuh Barbarian Bear itu.     

"Ah...!!!" Barbarian Bear Shaman itu menjerit terus menerus. Beberapa saat kemudian, bulu dan kulitnya mulai menghilang sepotong demi sepotong, diikuti oleh daging, pembuluh darah, dan bahkan tulang-tulangnya.     

*Hoo...* Barbarian Bear Shaman Fase Kristal itu tidak lagi memiliki kekuatan untuk melawan dan menghilang ditelan oleh sosok-sosok berwarna hitam tersebut.     

Bahkan sampai saat-saat terakhir hidupnya, Barbarian Bear Shaman itu masih sangat sadar, hal itu bisa dilihat dari ekspresi di matanya.     

Setelah sosok-sosok berwarna hitam itu menelan Barbarian Bear Shaman, satu demi satu sosok-sosok gelap tersebut kemudian menyebar dan menghilang ke udara. Pada saat yang sama, Noah bisa merasakan bahwa kekuatan hebat yang awalnya memenjarakan dirinya kini telah memudar..     

"Akhirnya berakhir juga..." Noah menghela napas, dan tidak lama kemudian dia terjatuh ke atas tanah. Noah mulai muntah sampai hampir memuntahkan empedunya sendiri.     

"Aku bersumpah. Aku tidak akan bisa makan apa-pun selama setidaknya tiga bulan..." Terlepas dari ekspresi wajahnya yang terlihat pucat, luka di tubuh Noah ternyata telah sembuh dengan sangat cepat.     

Namun, mata Robin yang tajam tertuju kepada bagian tertentu dari dimensi tempat mereka berada. Dari sudut pandang Noah, sebuah keberadaan telah hadir di suatu tempat, di sekitar meja makan tersebut.     

"Hadiah apa yang kamu harapkan?" Sebuah suara yang tidak bisa dijelaskan terdengar di dalam hati kedua pria tersebut.     

"Aku ingin..." Jawab Robin dengan suara yang terdengar dalam. Namun suara Robin tersebut lebih menonjolkan perasaan gembira yang tak tertahankan....     

Ketika Robin sedang mengutarakan keinginannya, Leylin sedang berjalan keluar dari taman ekologi bersama dengan Tanasha dan mereka kembali lagi ke koridor ilusi.     

"Tuan... Menurut penelitian kami, kita akan bisa keluar dari tempat ini setelah melewati 3 titik spasial lagi." Kondisi Tanasha tampaknya telah meningkat dengan sangat pesat. Bahkan lengannya yang sebelumnya telah hilang kini dapat ditumbuhkan kembali dengan menggunakan bantuan dari ramuan yang diberikan oleh Leylin.     

"Ya," Leylin mengangguk.     

"Setelah kita berhasil keluar, tinggallah di Forgotten Land untuk sementara waktu sambil menunggu kesempatan untuk menyelinap keluar dan bergabunglah bersamaku! Apakah kamu memiliki batasan dalam organisasi yang kamu ikuti?"     

"Tidak! Saya adalah salah satu pemimpin di Alliance of the Exiled, saya tidak menyetujui kontrak apapun yang mengikat jiwa!" Tanasha menanggapinya dengan cepat. Reaksinya itu tidak mengejutkan, mengingat bahwa dia adalah seorang Magus Fase Kristal.     

"Bagus..." Leylin mengangguk. Dia baru saja akan mengatakan hal lain, tetapi tiba-tiba ekspresi wajahnya terlihat berubah dan dia menatap ke arah Tanasha.     

Tanasha menjawab dengan anggukan sebelum dia menghilang ke dalam sebuah gelombang air.     

Berdasarkan pemindaian yang dilakukan oleh A.I. Chip, beberapa gelombang energi yang berasal dari para Magus telah terdeteksi sedang berada di depan Leylin. Karena Tanasha adalah sebuah rencana cadangan yang telah diatur oleh Leylin, maka Tanasha tidak bisa dengan mudah menunjukkan dirinya di hadapan orang luar.     

Leylin tersenyum ke arah Tanasha, yang sekarang sedang bersembunyi di bawah permukaan air. Leylin kemudian berjalan melewati sebuah belokan.     

Setelah itu, Leylin melihat seorang Warlock yang mengenakan jubah berwarna hitam dan sedang tertelungkup di atas tanah. Genangan darah berwarna hitam yang terdapat di samping Warlock tersebut semakin banyak. Leylin mengenal dengan baik Warlock yang bernama Arcus ini - ia merupakan salah satu Warlock dari keluarga Kesha.     

"Arcus, bangunlah!" Leylin membalikkan tubuh Arcus dan ketika darah berwarna gelap menyembur terus menerus, Leylin menyadari adanya luka berbentuk silang di dada Arcus.     

"Kekuatan kutukan!" Ekspresi wajah Leylin terlihat tegang saat dia merasakan kekuatan yang sangat besar dari luka yang berbentuk panjang itu.     

Sebagai seorang Magus, Leylin memiliki pengetahuan tentang kutukan, terutama kutukan-kutukan yang terdapat di dalam Book of Giant Serpent, yang ditinggalkan oleh Magus Serholm Yang Agung. Kutukan-kutukan yang terdapat di dalam buku tersebut sangat menginspirasi Leylin dan bahkan membimbingnya untuk mengembangkan sendiri banyak kutukan baru. Pengetahuan tentang kutukan tersebut sangat membantu Leylin ketika dia sedang berada di pantai selatan.     

Namun, semakin dalam pengetahuan tentang kutukan yang dimiliki oleh Leylin, semakin dia mengerti tentang keanehan dan kesulitan dalam mengatasi kekuatan semacam itu.     

Khususnya, kutukan-kutukan dari zaman kuno yang tidak ingin disentuh oleh Leylin, bahkan sampai sekarang.     

Sepertinya Kastil Quicksand mengandung kekuatan kutukan yang mengerikan, dan kekuatan ini sudah mengincar Kesha dan kelompoknya.     

Leylin menatap ke arah Arcus yang sedang tidak sadar. Di wajah Arcus terdapat sebuah gambar mantra yang terbuat dari uap berwarna gelap. Leylin kemudian berkata. "Hari ini adalah hari keberuntunganmu!" Dari dalam kantong kulitnya, Leylin kemudian tersenyum sambil mengeluarkan sebuah tabung yang berisi cairan berwarna hijau.     

Leylin mengoleskan setetes demi setetes cairan kental berwarna hijau tersebut ke luka yang terdapat di tubuh Arcus.     

*Sizzle!* Cairan hijau tersebut segera mengalami sebuah perubahan yang aneh ketika cairan tersebut memadat dan berubah menjadi banyak cacing kecil berwarna hijau, yang kemudian menetap di kulit Arcus. Cacing-cacing hijau tersebut menciptakan sebuah pemandangan yang terlihat agak menjijikkan.     

Setelah itu, sejumlah besar cacing warna hijau itu mengincar uap berwarna gelap tersebut dan melahapnya. Cacing-cacing itu menelan kekuatan dari kutukan gelap tersebut seolah-olah mereka sedang makan.     

Seiring dengan berjalannya waktu, uap gelap di wajah Arcus tersebut perlahan memudar dan dia akhirnya bisa membuka matanya.     

"Tu... Tuan Leylin! Terima kasih telah menyelamatkan saya!" Arcus telah menyadari situasinya saat itu. Arcus kemudian berjuang untuk menundukkan badannya tetapi dia dihentikan oleh Leylin.     

"Apakah ada sesuatu yang terjadi kepada kakak Kesha dan yang lainnya?" Suara Leylin terdengar tenang dan penuh dengan kebijaksanaan.     

"Ya ya! Kami diserang, setelah kami memasuki Kastil Quicksand!" Jawab Arcus dengan bibirnya yang pucat dan kering. Suaranya terdengar sedikit ketakutan.     

"Yang mengerang kami saat itu adalah seekor monster mengerikan yang berwujud manusia! Mantra dan serangan fisik tidak hanya tidak efektif ketika digunakan melawan monster itu, tetapi luka yang ditimbulkan oleh gunting monster tersebut tidak dapat disembuhkan! Monster itu juga memiliki kemampuan menakutkan yang membuatnya bisa memasuki dimensi lain dan menyembuhkan dirinya sendiri!"     

"Tuan! Tolong selamatkan tuan saya!" Arcus memohon dengan tulus.     

"Jangan khawatir! Kita adalah organisasi persaudaraan garis keturunan dan Kesha juga merupakan kakak perempuanku. Aku tidak akan meninggalkannya ketika dia sedang berada dalam kesulitan!"     

"Daripada berpikir tentang Kesha, kurasa kamu..."     

"Saya baik-baik saja! Saya bisa pergi sendiri!" Arcus tahu pasti bahwa dirinya tidak lebih dari sebuah beban, sehingga dia membuat sebuah keputusan yang masuk akal.     

"Baik! Kita sudah berada dekat pintu keluar, yang harus kamu lakukan adalah menghindari para Magus di luar, setelah itu tinggalkan dimensi kecil ini!"     

Leylin mengangguk dan menyaksikan Arcus yang sedang berjalan tertatih-tatih keluar dari tempat tersebut.     

"Tuan, apakah anda akan menyelamatkan mereka?" Sebuah gelombang melintas melalui ruang kosong, dan Tanasha, yang selama ini telah menyembunyikan diri, kini muncul kembali.     

"Ya!" Leylin mengangguk.     

Kesha telah bersikap baik kepada Leylin dan mereka berdua relatif dekat. Oleh karena itu, Leylin harus menyelamatkan Kesha.     

Selain itu, yang lebih penting lagi, setelah Leylin melakukan analisa terhadap Arcus, Leylin kini telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kutukan yang sudah menimpa Arcus tersebut. Setidaknya, Leylin dapat memastikan keselamatannya sendiri.     

Karena Leylin telah mempersiapkan segalanya untuk menghadapi monster tersebut, maka tidak ada alasan baginya untuk menolak menyelamatkan mereka saat dia sedang ada di sini.     

"Kamu tidak perlu melibatkan diri dengan masalah ini lagi, kamu boleh pergi terlebih dahulu!" Leylin memberikan perintah kepada Tanasha.     

Setelah itu, Leylin segera menyerahkan kotak besar berwarna hitam kepada Tanasha.     

"Kamu harus menjaga isi kotak ini dengan hati-hati. Jangan membukanya, dan kembalikan kepadaku ketika nanti kita bertemu lagi!"     

"Baik, tuan!" Tanasha membungkuk. Setelah menerima kotak dari Leylin itu, sebuah pancaran cahaya terang melintas dan kotak itu menghilang.     

Meskipun terbilang langka, namun artefak spasial bahkan dapat ditemukan di pantai selatan, Twilight Zone, dan terutama di benua tengah.     

Tanasha sudah lama memasuki Fase Kristal. Sebuah artefak penyimpanan bukan hal besar baginya.     

Saat Leylin melihat bayangan Tanasha sedang bergerak menjauh, Leylin berbalik ke arah yang berlawanan dan menghilang ke dalam koridor.     

...     

"Huff..."     

Kesha bersembunyi di balik sebuah rak besar, dan saat dia bernapas, dadanya bergerak naik turun tak terkendali.     

"Bagaimana? Apakah jebakannya berhasil? "     

Kesha bertanya kepada Magus Barbarian berkulit hijau di sebelahnya. Baik Kesha dan Magus Barbarian berkulit hijau itu memiliki luka-luka yang berbentuk panjang di tubuh mereka. Sebuah gumpalan gas berwarna gelap berputar di atas luka-luka tersebut.     

Kedua Magus ini hampir sepenuhnya kehabisan energi mereka dan mereka sedang berada dalam kondisi terburuk mereka.     

"Fogbound Labyrinth itu hanya bisa menjebaknya selama 3 menit!" Kata Magus Barbarian berkulit hijau itu dengan nada kecewa.     

"Sial! Waktu sebanyak itu bahkan tidak cukup bagi kita untuk memulihkan diri, belum lagi kita masih harus melewati koridor ilusi!" Kesha tampak putus asa.     

Ketika sedang terluka dan dikejar oleh monster yang berwujud seperti seorang pria yang mengenakan jas hujan berwarna abu-abu itu, koridor ilusi justru berkali-kali menolak untuk memindahkan orang yang sedang terkena kutukan seperti Kesha. Sehingga Kesha dan Magus Barbarian berkulit hijau itu terjebak disana dan berusaha untuk bertahan hidup.     

Sekarang, kedua Magus tersebut telah berada di ambang batas kekuatan mereka. Mereka tidak memiliki kekuatan lagi untuk melakukan perlawanan.     

"Aku tidak pernah menyangka akan mati di sini bersama dengan seorang kurcaci berkulit hijau di sampingku!" Kesha menghela napas.     

"Apa yang kau katakan, Nona?" Karena merasa marah setelah disebut sebagai seorang kurcaci, Magus Barbarian berkulit hijau itu melompat dan mengarahkan tongkatnya ke arah hidung Kesha. "Jika kalian tidak menyusup dan membunuh banyak anggota klan kami, kami tidak akan mengejar kalian dan kita tidak perlu bertemu dengan makhluk ini!"     

"Kamu..." Kesha ingin membantah lebih jauh tetapi ekspresi wajahnya tiba-tiba terlihat berubah. Kesha dan Magus Barbarian berkulit hijau bergerak menghindar ke arah yang berlawanan.     

Ka-cha! Sebuah cahaya berwarna putih perak yang cemerlang ditembakkan dan rak besar itu terbelah menjadi dua. Cahaya itu memperlihatkan sosok seorang pria yang mengenakan jas hujan berwarna abu-abu dan memegang gunting yang memancarkan sebuah radiasi yang tajam.     

"Oh tidak! Monster itu telah menerobos lebih awal dari yang diharapkan!" Wajah Magus Barbarian berkulit hijau berubah menjadi pucat dan tampak lebih hijau dari biasanya. Tubuh Magus itu kemudian mulai gemetar.     

"Persetan! Aku sudah tahu, kalian para kurcaci berkulit hijau tidak bisa dipercaya!" Kesha mengutuk karena dia sedang merasa putus asa.     

Monster berbentuk pria berjas hujan warna abu-abu itu kemudian berteriak. Suara dari gunting-gunting terdengar bergema saat langkah kaki dari monster tersebut perlahan semakin mendekat.     

Dengan lautan kesadarannya yang sekarang telah mengering, Kesha hanya bisa menunjukkan senyum pahit di wajahnya. Namun, monster itu jelas bukan makhluk yang akan menunjukkan belas kasihan bahkan kepada seorang wanita sekalipun. Ketika makhluk tersebut mengangkat tangannya dan menusukkan guntingnya ke arah mata Kesha.     

"Explosive Fireball!" Terdengar sebuah ledakan besar.     

Sejumlah besar sosok gelap berkumpul untuk membentuk sebuah kurungan yang mengurung monster tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.