Penyihir kegelapan di dunia magus

Tubuh Roh



Tubuh Roh

3Di hadapan Eye of Petrification, monster yang mengenakan jas hujan itu tiba-tiba membeku dan lapisan batu berwarna abu abu terbentuk di seluruh permukaan tubuh monster itu.     

*Ka-cha! Ka-cha!* Seluruh tubuh monster tersebut kemudian berubah menjadi sebuah patung raksasa dan partikel-partikel debu terjatuh tanpa henti dari patung batu itu.     

"Icy Blades!" Dengan manipulasi dari Magus Barbarian berkulit hijau, sejumlah bilah angin membentuk sebuah angin topan. Angin topan tersebut kemudian menyelimuti patung batu itu bersamaan dengan terdengarnya suara menakutkan terus menerus terdengar.     

Beberapa saat kemudian, bilah angin itu menyebar dan patung yang awalnya berdiri di sana kini menghilang, dan meninggalkan setumpuk pecahan batu.     

"Akhirnya berakhir juga..." sang Magus Barbarian berkulit hijau menghela napas lega.     

"Tidak, belum!" Kata Kesha yang justru tertawa getir.     

Sesaat kemudian, Magus Barbarian berkulit hijau itu merasa ketakutan ketika melihat potongan batu tersebut meledak dan memperlihatkan potongan-potongan daging di dalamnya.     

Tumbuh tentakel dari potongan-potongan daging tersebut dan tentakel-tentakel itu mulai bergabung untuk membentuk kembali tubuh monster yang terlihat seperti pria berjas hujan itu, hingga menjadi seperti sedia kala. Bahkan tidak ada sedikitpun goresan yang terlihat di pakaiannya.     

"Sialan!" Kutuk Magus Barbarian berkulit hijau itu, "Sebenarnya untuk apa kamu memancing kemarahan makhluk terkutuk ini? Makhluk ini tidak hanya itu kebal terhadap mantra, tetapi bahkan serangan fisik juga tidak berguna ketika menghadapinya!"     

"Aku tidak tahu!" Ekspresi wajah Kesha terlihat putus asa.     

Setelah memasuki kastil Quicksand, Kesha hanya menelusuri beberapa lantai sebelum monster yang tampak seperti pria berjas hujan itu melihat Kesha. Setelah bawahan Kesha menghilang satu persatu, situasi saat ini tampaknya menjadi pertanda buruk.     

Di bawah ancaman kematian yang sangat besar, Magus Barbarian berkulit hijau terakhir yang melakukan pengejaran itu dipaksa untuk bergabung bersama Kesha demi mengalahkan makhluk ini secara bersama-sama. Tapi dari apa yang terlihat, mereka berdua sudah kehabisan akal.     

...     

*Chirp chirp!* Sebuah suara yang memekakkan telinga terdengar di udara. Pusaran angin yang ganas kemudian datang bersamaan dengan kegelapan dan bayangan-bayangan yang menyelimuti bumi.     

Dengan bentangan sayap yang cukup lebar untuk menyelimuti tanah dalam kegelapan, seekor Blood Vulture mendarat di tengah pegunungan yang terlihat seperti sebuah sarang lebar itu. Blood Vulture itu kemudian mendarat di gua terbesar yang terdapat di bagian tertinggi dari gunung tersebut.     

Di suatu tempat di pegunungan tersebut, mata Leylin memancarkan kilau berwarna biru.     

"Pergi jam 4.47 sore, dan kembali lagi setelah selang waktu selama 23 menit dan 45 detik!"     

Saat ini Leylin sedang merekam statistik perjalanan King Blood Vulture itu dengan sangat detail. Setelah melakukan pengamatan selama beberapa hari terakhir, dia berhasil mendapatkan beberapa informasi.     

King Blood Vulture ini setidaknya memiliki kekuatan Fase Kristal. Fisik yang besar dan kekuatan spiritual yang menakutkan dari makhluk ini sudah cukup untuk benar-benar menghancurkan rencana Leylin yang ingin mendapatkan semua barang milik para Blood Vulture tersebut.     

Selain itu, sang King Blood Vulture tidak perlu meninggalkan sarangnya untuk berburu. Makhluk itu menerima pengorbanan dari seluruh kawanan Blood Vultures tersebut. Setiap hari kawanan Blood Vulture itu pulang ke sarang dengan membawa makanan dan mengirimkan makanan-makanan tersebut ke dalam gua.     

Oleh karena itu, King Blood Vulture tersebut jarang meninggalkan gua selama sehari penuh, tidak seperti Blood Vulture biasa yang sebelumnya dilihat Leylin itu. Para Blood Vulture biasa tersebut biasanya menghabiskan waktu selama setengah hari untuk terbang di sekitar wilayah luar pegunungan.     

Namun, pada waktu tertentu di setiap sore seperti sekarang, King Blood Vulture itu akan meninggalkan gua untuk jangka waktu tertentu. Sepertinya makhluk tersebut sedang melakukan patroli di wilayahnya.     

Ketika King Blood Vulture itu sedang berpatroli adalah kesempatan yang telah Leylin ditunggu-tunggu oleh Leylin.     

"Blood Vulture itu memang seekor makhluk dari zaman kuno yang dianugerahi dengan kemampuan aneh untuk merasakan barang berharga apapun yang memiliki hubungan dengan garis keturunan...." Seru Leylin.     

Selain gua King Blood Vulture yang tidak berani Leylin masuki, dia telah menjelajahi sarang dari Blood Vulture lainnya dan menemukan banyak barang garis keturunan yang dapat memberikan manfaat bagi para Warlock.     

Nilai keseluruhan dari barang-barang ini cukup untuk membuat Duke Gilbert kehilangan akal sehatnya.     

"Semuanya akan bergantung pada hari esok!"     

Leylin menyaksikan gua yang berada di titik tertinggi dengan hati-hati, dan menyelinap ke dalam kegelapan.     

...     

Keesokan harinya, di sore hari.     

Setelah terdengarnya sebuah suara teriakan. King Blood Vulture itu sekali lagi keluar dari sarangnya dan menampakkan sebuah bayangan di atas permukaan tanah. Getaran mengerikan menyapu daerah itu, dan mengintimidasi makhluk tangguh lainnya yang mengawasi wilayah tersebut.     

"Sekaranglah saatnya!" Tatapan Leylin terlihat dingin.     

"Shadow Stealth!" "Darkness Technique!" Dalam sepersekian detik, tubuh Leylin lenyap dan tersembunyi di dalam bayang-bayang yang dikelilingi oleh kabut tebal.     

Dengan bantuan dari efek mantra penyamaran tersebut, Leylin mencari jalan ke gua yang terhubung dengan gua pusat.     

'Sarang King Blood Vulture itu dijaga oleh dua ekor Blood Vulture yang berada di Fase Cair! Setiap kali King Blood Vulture tersebut sedang melakukan patroli, kedua Blood Vulture itulah yang bertanggung jawab untuk menjaga sarang raja mereka.'     

Leylin merangkak ke puncak sebuah batu berwarna hitam yang menonjol dan mengamati dua bayangan besar berwarna merah darah yang terdapat di dalam gua tersebut dengan seksama. Dia kemudian mengerutkan alisnya.     

"Jika melihat kemampuanku saat ini, kemungkinan aku hanya bisa menangani seekor Blood Vulture Fase Cair, tetapi pertarungan kami akan menyebabkan sebuah keributan! Kemungkinan besar seluruh kawanan makhluk itu akan mengepung dan menghabisiku, atau King Blood Vulture yang bahkan tanpa diduga akan kembali!"     

Leylin melirik ke arah bayangan kedua makhluk penjaga tersebut, mengertakkan gigi, dan melewati sisi lain sambil tetap menyembunyikan diri.     

Dengan kemampuan Leylin yang sekarang, dua ekor Blood Vulture Fase Cair tersebut akan terlalu menyulitkan untuk dia tangani. Tetapi karena kemampuan deteksi makhluk-makhluk kuat tersebut mungkin tidak sekuat seorang Magus manusia, maka saat ini adalah kesempatan untuknya.     

Karena sudah membuang terlalu banyak waktu di sini, maka Leylin tidak berani untuk terus menunggu.     

Meskipun memasuki gua King Blood Vulture itu merupakan tindakan yang berisiko, tetapi Leylin ingin mencobanya!     

Saat sedang berada di dalam bayang-bayang, segala sesuatu di luar terlihat buram. Seolah-olah dunia telah direndam kedalam lem yang pekat dan membuat Leylin harus mengeluarkan energi serta kekuatan sihir dalam jumlah yang sangat besar agar bisa bergerak. Leylin merasa kelelahan karena dia harus bergerak sambil mengawasi bagaimana para Blood Vulture penjaga itu bereaksi.     

Tepat ketika Leylin dengan hati hati tiba di pintu masuk dan akan melewati salah satu Blood Vulture penjaga tersebut..     

"Chirp chirp!" Para Blood Vulture penjaga tersebut sepertinya telah menemukan sesuatu yang membuat mereka menjadi merasa waspada dan memperhatikan lingkungan di sekeliling mereka dengan penuh curiga.     

'Bahkan untuk seekor makhluk yang kuat. Tidak peduli sebodoh apa mereka sebelumnya, namun begitu mereka melewati peringkat 3, makhluk itu akan tetap berevolusi dan memiliki kecerdasan layaknya seorang manusia!" Seru Leylin.     

Leylin segera memberikan perintah di dalam kepalanya: "A.I. Chip! Mulailah rencana B!" [Beep! Perintah diterima. Memulai rencana B.] A.I. Chip merespon dengan setia.     

Di tengah-tengah pegunungan tersebut, sebuah model formasi mantra kecil tiba-tiba meledak, dan memperlihatkan seorang pelayan bayangan di dalamnya.     

Pelayan bayangan tersebut kemudian meluncur ke sebuah gua yang dijaga oleh Blood Vulture remaja dan mengambil beberapa kristal garis keturunan sebelum melarikan diri dengan cepat.     

"Chirp chirp !!!" Para Blood Vulture tersebut marah. Beberapa saat kemudian banyak sosok berwarna merah darah yang terbang keluar dari gua dan berputar-putar di langit.     

Sebelum pelayan bayangan itu berhasil melarikan diri dari perbatasan pegunungan yang besar tersebut. Bayangan itu hancur berkeping-keping oleh kekuatan besar dari para Blood Vulture itu.     

Meskipun kedua Blood Vulture penjaga itu tidak mengambil tindakan lebih, namun perhatian mereka jelas telah tertuju kepada kejadian tersebut. Untuk memanfaatkan kesempatan itu, Leylin segera mengeluarkan sebuah mahkota berwarna hitam.     

Mahkota hitam ini berukuran sangat kecil dan terlihat indah. Desain mahkota itu tidak terlalu flamboyan, seolah mahkota tersebut dibuat secara khusus untuk dikenakan oleh seorang perempuan.     

"Dark Elven Crown!"     

Mahkota ini adalah piala perang Leylin. Setelah sepenuhnya berhasil mengalahkan para peri kegelapan, para peri kegelapan yang telah tunduk kepadanya menawarkan mahkota tersebut bersama dengan teknik meditasi tingkat tinggi mereka.     

Mahkota ini juga merupakan peralatan sihir pertama yang Leylin dapatkan, dan mahkota tersebut berada di peringkat yang lebih tinggi daripada Pedang Meteornya.     

Dark Elven Crown itu merupakan sebuah senjata suci legendaris, yang memiliki kemampuan tinggi untuk menutupi aura. Anya yang saat itu merupakan ratu peri kegelapan menggunakan mahkota tersebut untuk memasuki inti dari Twilight Zone dalam satu gerakan. Jika bukan karena intervensi diam-diam yang dilakukan oleh Leylin, maka kemungkinan Anya telah menang melawan umat manusia dan berhasil mempersatukan seluruh Twilight Zone.     

Sebagai sebuah peralatan sihir, Dark Elven Crown itu tidak diragukan lagi memiliki fungsi tersembunyi. Namun karena mahkota tersebut telah digunakan baru-baru ini, maka mahkota itu membutuhkan beberapa dekade agar bisa digunakan lagi.     

Setelah mendapatkan peralatan sihir ini, Leylin terus-menerus menganalisanya dengan menggunakan A.I. Chip, dan telah mempelajari banyak teknik serta mantra yang berguna.     

Yang membuat Leylin merasa sangat tertarik kepada mahkota itu adalah karena A.I. Chip dapat merangsang secara paksa sebagian dari fungsi Dark Elven Crown tersebut dengan cara mengisinya dengan sejumlah kristal ajaib!     

Meskipun mahkota itu hanya memiliki sebagian dari kekuatan penuhnya, namun Dark Elven Crown tersebut masih merupakan sebuah peralatan sihir! Efek yang ditimbulkan oleh mahkota itu hanya terbatas pada Leylin sendiri. Hal yang menakutkan dari mahkota tersebut adalah kenyataan bahwa efek mahkota itu bahkan tidak terdeteksi oleh seorang Magus Morning Star.     

Efek mahkota itu juga berlaku kepada kedua Blood Vulture penjaga tersebut.     

Dengan pelayan bayangan yang mengalihkan perhatian mereka di luar, serta dengan menggunakan perlindungan dari Dark Elven Crown tersebut, Leylin berhasil menyusup ke dalam sarang King Blood Vulture.     

Meskipun pencahayaan di dalam gua itu buruk, namun hal itu tidak menimbulkan masalah bagi Leylin.     

Permukaan tanah di dalam gua itu ditutupi oleh noda darah berwarna merah gelap dan sisa-sisa makhluk-makhluk lain yang membusuk dalam tingkat yang berbeda-beda. Sisa-sisa makhluk yang sudah membusuk itu kemungkinan adalah makanan yang baru-baru ini dikonsumsi oleh King Blood Vulture.     

Seluruh gua tersebut terasa menakutkan bagi Leylin, karena gua itu membuat seolah-olah dia sedang diawasi dengan cermat oleh sesuatu yang tidak dia ketahui.     

Leylin mengulurkan tangannya dan merasakan bahwa dinding yang berwarna hitam itu ditaburi dengan butiran logam.     

Ketika tangan Leylin menyentuh dinding hitam tersebut, tentakel yang tak terhitung jumlahnya memanjang dari atas, tetapi tentakel-tentakel itu segera dibakar oleh api hitam yang dikeluarkan oleh Leylin.     

"Dari yang terlihat disini, kawanan Blood Vultures ini sepertinya sudah sejak lama tinggal di tempat ini. Bahkan pegunungan telah dipengaruhi oleh radiasi dari makhluk-makhluk tersebut membuat gunung-gunung itu menjadi hidup!'' Seru Leylin.     

Barang yang dapat memberikan kehidupan merupakan barang yang sangat berharga. Barang-barang semacam itu tidak hanya dapat ditambahkan kepada mantra pertahanan diri, namun barang yang dapat memberikan kehidupan tersebut juga bisa digunakan untuk menyembuhkan seseorang. Bangunan yang dibangun menggunakan bahan ini kebanyakan dapat bertahan selama lebih dari seribu tahun tanpa roboh.     

Jika materi semacam itu ditambahkan ke dalam menara Magus, maka tingkat kekuatan menara tersebut dipastikan akan meningkat.     

"Sayang sekali karena rencana untuk mengeksploitasi daerah ini tentu akan terlalu tidak realistis!"     

Leylin terus berjalan semakin dalam, hingga dia berhasil mencapai bagian ujung dari gua tersebut, dimana sebuah sarang raksasa Blood Vulture berada.     

Bulu binatang yang terbuat emas dan logam ditata untuk membentuk sebuah matras yang kokoh, yang di atasnya terlihat jejak dari sebuah tekanan akibat penggunaan selama bertahun-tahun. Namun, tidak ada satu pun benda yang berada di atas matras tersebut.     

"Hmm?" Leylin merasa terkejut, tetapi dia kemudian tertawa pahit.     

"Barang-barang garis keturunan hanya efektif untuk digunakan oleh anak-anak Blood Vulture. Sepertinya King Blood Vulture itu belum bertelur, sehingga makhluk itu tidak perlu mengumpulkan barang-barang garis keturunan.... "     

"Aku harus melarikan diri sesegera mungkin, dan sebelum itu, aku harus menggeledah semua sarang Blood Vulture yang lainnya!" Kata Leylin serius.     

Leylin segera mengambil keputusan. Jika tidak ada penemuan baru, maka dia akan memilih untuk segera pergi, dan tidak akan melakukan pekerjaan yang ceroboh.     

"Siapa yang mengira aku akan bertemu dengan seorang kawan di sini!"     

Sebuah seruan terdengar dari kejauhan, dan langkah Leylin terhenti.     

Leylin berbalik dan menatap tajam ke suatu arah.     

Di sana, sebuah sosok ilusi perlahan muncul.     

"Sebuah roh?! Tidak! Ini adalah sebuah makhluk yang bahkan lebih kuat! "     

Leylin memperhatikan sosok yang tiba-tiba muncul itu dengan cara yang terlihat seolah-olah dia akan menghadapi seorang musuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.