Penyihir kegelapan di dunia magus

Kota Woking



Kota Woking

0"Tuan Ley!" Para anggota klan Wook bersorak ketika Leylin kembali, dan melihat Leylin dengan tatapan mata penuh kekaguman. Saat ini mereka sedang menunjukkan rasa hormat terhadap kekuatan yang terdapat di dalam garis keturunan mereka.     

"Semuanya sudah beres, mari kita lanjutkan!" Leylin kembali duduk di kursi yang terdapat di dalam cangkang siput raksasa, dia tampak tenang.     

Memang benar bahwa dua orang Magus peringkat 1 tidak akan mendapatkan perhatian dari Leylin. Namun, Leylin terkejut ketika dia mengetahui sejauh mana A.I. Chip telah berkembang setelah mengirimkan transformasi formula energi kepada para Magus peringkat 1 tersebut.     

[Beep! Identifikasi 15 mantra elemen api peringkat 1, 7 mantra peringkat 2 dan 3 mantra peringkat 3 telah selesai.]     

Leylin tersenyum setelah mendengar pengumuman dari A. I. Chip tersebut.     

Karena terdapat perbedaan aturan yang berlaku di Lava World, maka model mantra dari dunia Magus tidak dapat secara langsung digunakan di dunia tersebut, dan harus diubah sedikit.     

Bagi para Magus lain, melakukan hal seperti itu akan membutuhkan banyak penelitian dan merupakan sesuatu yang berpotensi akan merepotkan mereka. Setiap mantra yang akan diubah harus dipelajari dan dianalisa satu-persatu.     

Namun, Leylin memiliki kemampuan untuk menganalisa sejumlah besar mantra dalam waktu yang bersamaan dan langsung berhasil memahami banyak mantra.     

'Ini artinya, aku dapat memulihkan sebagian besar kekuatanku sebelum kami mencapai Kota Woking...' Seberkas cahaya bersinar di mata Leylin sebelum dia perlahan-lahan menutup matanya.     

Karavan raksasa tersebut mulai bergerak perlahan setelah sempat berhenti sebentar dan para anggota klan Wook terlihat tenang.     

Lagi pula, bersama dengan Tuan Ley yang Maha Kuasa yang mengawasi mereka, tidak ada banyak hal yang perlu mereka khawatirkan akan mengancam selama perjalanan tersebut. Baik ancaman yang datang dari penjahat di hutan belantara maupun bencana alam dan binatang buas.     

Pada kenyataannya, ketika Leylin ada di dekat mereka, mereka jarang terkena bencana alam, dan bahkan berkali-kali berhasil menghindari masalah-masalah besar.     

Setelah waktu berjalan beberapa lama, ras bertanduk satu tersebut akhirnya menyembah Leylin seperti seorang dewa. Mereka belum pernah setenang ini sebelumnya, biasanya dalam setiap perjalanan yang mereka lakukan, mereka akan kehilangan lebih dari setengah pedagang mereka dan menghabiskan sejumlah besar persediaan.     

Mereka terlihat tidak ingin berpisah dengan Leylin. Kepala karavan berusaha keras untuk membujuk Leylin agar tidak pergi, bahkan dia mengisyaratkan bahwa Leylin bisa tinggal bersama mereka meskipun Sang Pemikir menolak.     

Tapi bagaimana mungkin Leylin setuju? Leylin akhirnya pergi sambil tersenyum.     

Kota Woking merupakan kota terbesar di Blazing Thorn Land.     

Seluruh kota dibangun di atas sebuah padang pasir tandus yang besar, dengan angin kencang yang sesekali berhembus di wilayah itu. Tempat tersebut terlihat sepi.     

Tapi Leylin mengetahui bahwa kondisi hidup seperti itu dianggap sebagai kondisi yang ideal di Lava World. Di Lava World, makhluk cerdas dapat berkembang secara maksimal di daerah yang tidak dilewati oleh aliran lava. Selain makhluk elemen api murni, hanya sedikit spesies yang akan menikmati hidup di dekat tepian lava tersebut. Situasi di Kota Woking tidak jauh berbeda dengan kondisi gurun di dunia Magus. Meskipun memiliki kekurangan karena suhunya sedikit lebih tinggi, namun kondisi kota tersebut dapat dianggap cukup baik.     

"Meskipun begitu, spesies non-manusia ini benar-benar..."     

Cara berpakaian dan penampilan para Magus di Woking City sangat berbeda dari cara berpakaian yang biasa Leylin gunakan. Dia sedikit tidak bisa berkata-kata ketika melihat bentuk bangunan yang unik dan kerumunan pejalan kaki yang sebagian besar berasal dari spesies non-manusia.     

Yang membuat Leylin terkejut, ternyata ras bertanduk satu yang dia temui lebih awal itu sebenarnya lebih manusiawi daripada kebanyakan makhluk yang terdapat di Kota Woking, paling tidak mereka terlihat mirip dengan manusia biasa.     

Setelah melihat spesies non-manusia yang memiliki banyak mata dan anggota badan yang hampir tidak bisa dianggap normal itu, Leylin benar-benar terkejut ketika melihat seekor ulat besar berwarna hijau, dengan topi dan tongkat sedang berada di dalam sebuah toko. Makhluk yang memiliki pandangan matanya terlihat acuh tak acuh tersebut sedang bertengkar sengit dengan pemilik toko.     

Terlepas dari pengalaman petualangan Leylin di dunia Magus, selama ini dia lebih sering bertemu dengan manusia. Meskipun benua tengah menampung banyak spesies non-manusia, tetapi manusia masih menjadi penghuni mayoritas, sementara makhluk yang lain bersembunyi di dalam bayang-bayang, meskipun mereka adalah makhluk berdarah campuran yang terlihat seperti manusia.     

Namun, di tempat ini, Leylin merasa seolah dialah yang aneh. Perasaan kesepian ini adalah hal yang baru dan menarik untuknya.     

"Tidak heran jika buku-buku kuno mengatakan bahwa proses menaklukkan sebuah dunia lain sebenarnya merupakan sebuah tantangan besar bagi para Magus. Saat ini bahkan sangat sulit untuk memikirkan hal-hal semacam itu, terutama tindakan melawan seluruh dunia sendirian. Itu benar-benar, gila..."     

Api menyala di mata Leylin saat dia bergumam pelan, dan kedipan matanya dipenuhi dengan semangat. "Aku benar-benar ingin mencobanya... Perasaan menaklukkan sebuah dunia..."     

Pernyataan Leylin tersebut terdengar baik dan menarik, tetapi waktu mengingatkan bahwa dia harus menyelesaikan masalah-masalah yang serius.     

Leylin menghentikan seekor makhluk berwarna hijau dengan dua kepala dan rambut yang panjang. Makhluk itu meneteskan sejenis cairan yang tidak diketahui.     

"Aku perlu mendapatkan beberapa informasi, apakah ada tempat yang bisa memberikan informasi kepadaku? Jika kamu bisa membawaku ke tempat itu, barang ini akan menjadi milikmu!" Leylin mengeluarkan sebuah kristal berwarna merah muda dan melemparkannya ke depan makhluk non-manusia tersebut, membuat mata makhluk tersebut bersinar cerah.     

"Aku– aku akan membawamu ke sana!" Salah satu kepala berwujud pria kekar dari makhluk berkepala dua itu berdehem, seolah-olah dia harus mengumpulkan banyak energi untuk mengucapkan setiap kata dari mulutnya.     

"Bagus! Aku akan mengikuti di belakangmu!" Mata Leylin bersinar dan tampak tersenyum.     

...     

Terlihat jelas bahwa makhluk berkepala dua itu cukup akrab dengan jalan-jalan di Kota Woking. Setiap kali dia melangkah, kaki panjangnya membawanya melangkah sejauh beberapa meter di depan. Awalnya dia khawatir jika Leylin tidak bisa mengikutinya, tetapi setelah melihat Leylin yang terlihat tenang, dia kemudian mempercepat langkah kakinya.     

Ketika mereka sampai di sebuah lorong di tempat terpencil, pria berkepala dua itu berbalik dan tergagap, "Di- di sini!"     

"Benarkah?" Leylin melihat ke sekelilingnya. Bayangan besar dari bangunan menutupi wilayah itu, menghalangi cahaya matahari dan membuat seluruh tempat tersebut berada dalam kegelapan.     

Suasana di tempat itu terasa suram dan tidak ada satu orang pun di sekitar tempat tersebut.     

"Hehehe, lihat, apa yang Strap bawa untuk kita!" Seekor makhluk berwarna hijau dan bertangan banyak yang terlihat seperti seekor belalang memanjat di dinding yang berada di sekitar lorong tersebut. Sepasang mata berwarna merah tua di atas kepalanya yang berbentuk segitiga itu menatap Leylin dengan sebuah tatapan mengerikan.     

"Suku Semut? Atau Suku Bersayap? Terserah, lagipula Old Hawk pasti akan membayar mahal untuk dagingnya..."     

Bersama dengan terdengarnya suara belalang tersebut, banyak spesies non-manusia yang memanjat keluar dari sudut, mereka semua tampak ganas dan haus darah.     

"Sudah kuduga... aku sudah menduga akan jadi seperti ini..." Leylin menghela napas tak berdaya," Mengapa kalian ingin memaksaku untuk menggunakan kekerasan ketika kita bisa menyelesaikan masalah ini secara damai?"     

Ucapan Leylin yang membingungkan itu membuat para spesies non-manusia tersebut gemetaran, mereka merasa seolah-olah telah melakukan sesuatu yang salah.     

"Baiklah! Lagipula, aku juga kekurangan beberapa bahan percobaan dari dunia lain!"     

Leylin mempermainkan cincin di jarinya, dan dengan anggun mengeluarkan sebuah pisau bedah yang terbuat dari perak. Dia tampak fokus dan berkonsentrasi penuh.     

...     

"Oh tidak! Tolong biarkan aku pergi! Aku tidak tahu apa-apa, mereka memaksaku..."     

Setengah jam kemudian, lorong tersebut dipenuhi dengan bau darah. Semua spesies non-manusia telah menghilang, dan hanya menyisakan makhluk dua kepala yang berlutut di tanah sambil memohon meminta belas kasihan.     

Namun, kali yang terdengar adalah suara seorang wanita bernada tinggi yang datang dari kepala lainnya.     

"Benarkah?" Leylin menyeka pisau bedah keperakannya tersebut dan kegembiraan terpancar di matanya. Pisau itu membuat bulu kuduk makhluk berkepala dua tersebut berdiri karena ketakutan.     

"Aku dapat membantu! Aku tahu broker informasi terbaik di kota ini, dia adalah Old Jake. Aku mengatakan yang sebenarnya! Dia bahkan mengetahui banyak hal tentang dunia lain! Aku bisa membawamu ke sana sekarang!" Makhluk itu memperlihatkan kecerdasannya ketika berada dalam situasi hidup dan mati. Akhirnya makhluk tersebut berhasil mengamankan nyawanya dari pisau bedah yang diletakkan Leylin di hadapannya itu.     

"Bagus! Antarkan aku menemuinya sekarang!" Pisau bedah berhenti tepat satu milimeter di depan mata makhluk itu.     

"Baik, tuan! Aku akan membawamu ke sana sekarang..." Makhluk itu menangis, bahkan dia ingin mati. Jika bukan karena kenyataan bahwa dia sedang dalam masa istirahat dan dia membiarkan adik lelakinya yang pergi keluar, maka dia tidak akan pernah mendekati seorang pria mengerikan seperti Leylin.     

Tidak ada gunanya mengatakan apapun sekarang. Makhluk tersebut tahu betul bahwa dia akan berakhir seperti setumpuk daging dan tulang yang tersebar kemana-mana jika dia tidak membawa Leylin ke tempat tujuannya dan membantunya mendapatkan apa yang dia inginkan.     

Tidak diragukan lagi bahwa dia adalah seorang penguasa lokal. Dalam waktu singkat, dia telah membawa Leylin ke sebuah wilayah bawah tanah yang luas.     

Leylin merasa bersemangat saat memasuki wilayah bawah tanah tersebut. Suasana tempat ini dipenuhi dengan perasaan gairah, kegilaan, dan kematian, menyebabkan partikel elemen kegelapan menjadi sangat terkonsentrasi di sini.     

'Tidak akan butuh waktu terlalu lama bagi tempat seperti ini untuk membuat manusia biasa mengalami gangguan mental...' Leylin mengelus dagunya, sambil berjalan di belakang makhluk berkepala dua itu.     

"Apa yang membawamu kesini, Strap? Apakah kamu ingin bermain-main?" Seekor makhluk dengan kepala yang berbentuk seperti seekor sapi menepuk bahu makhluk berkepala dua tersebut kuat-kuat. Kaki kanan makhluk tersebut hilang, dan diganti dengan sebuah anggota badan raksasa yang terbuat dari logam.     

Leylin mencium bau yang mirip dengan ganja dari makhluk berkepala sapi tersebut. Bau itu berasal dari minuman berwarna merah di tangan makhluk tersebut. Sepertinya itu adalah sebuah minuman beralkohol dari dunia ini.     

"Tidak, aku kesini untuk menemui Old Jake! Kau tahu..." Makhluk berkepala dua itu menunjuk ke arah Leylin dan mulai berbisik ke telinga makhluk berkepala sapi tersebut sambil tersenyum.     

"Pergilah!" Makhluk berkepala sapi itu memandang Leylin lagi, mungkin sosok Leylin yang menarik dan kurus itu yang membuat makhluk tersebut lengah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.