Penyihir kegelapan di dunia magus

Halangan Dan Seringai



Halangan Dan Seringai

2"Tidak! Apa pun yang terjadi, aku harus mendapatkannya kembali!" Pria tua itu mengeluarkan buku catatan berwarna kuningnya. Sebuah peta dengan banyak titik hitam segera muncul di buku tersebut.     

"Temukan dia! Hancurkan dia! Dan bawa semuanya kembali!" Bersama dengan geraman pria tua tersebut, pancaran cahaya sebening kristal melintas di ruang rahasia tersebut dan beberapa boneka tembus pandang tiba-tiba melebarkan mata mereka yang berwarna merah darah.     

Seolah boneka-boneka tersebut memahami kata-kata orang tua itu, mereka dengan cepat pergi melalui kekosongan, dan menghilang secara bertahap.     

...     

"Perasaan ini, sesuatu yang buruk akan terjadi"     

Alis Leylin mengernyit. Sebenarnya dia sudah merasakan perasaan tidak nyaman sejak dia keluar dari Path of Quandary. Seolah-olah ada orang yang diam-diam sedang memata-matai dirinya. Namun, baik pemindaian yang dilakukan oleh A.I. Chip maupun dengan menggunakan kekuatan jiwanya sendiri tidak dapat menemukan apa pun.     

Dan sekarang, perasaan tidak nyaman ini tiba-tiba semakin terasa dan bahkan sampai berubah menjadi kecemasan!     

"Kebencian yang memenuhi udara..." Leylin menutup matanya dan dengan cepat membukanya lagi. Pada saat ini, pupil matanya telah berubah menjadi sepasang garis vertikal berwarna kuning. Sebuah garis tipis berwarna merah darah melintas di kedua matanya.     

Tiba-tiba, terdengar suara gemuruh saat sejumlah besar rune-rune mantra bersinar. Sebuah pancaran sinar warna-warni ditembakkan ke langit dan membentuk sebuah kurungan es raksasa, menjebak Leylin di dalamnya.     

"Apa? Aku yakin tidak memicu jebakan apa pun... Kecuali..." Leylin memicingkan matanya sedikit. Cara ini membuatnya bisa berpikir jernih.     

"Haha... Aku telah menguasai seluruh ruang rahasia inti, aku adalah keberadaan yang tak terkalahkan di Scarlet Crescent!" Di dalam ruang kendali inti, wajah Magus tua itu bersinar cerah, tangannya masih memegang sepotong batu ruby yang bagian ujungnya terhubung dengan berbagai benang kristal.     

Rangkaian perintah yang rumit terus dikirimkan melalui batu rubi di tangannya itu.     

Sejumlah kepingan salju berbentuk heksagonal yang sejernih kristal tiba-tiba memadat di dalam perangkap dan membentuk sejumlah besar bilah es, perisai, kapak dan benda-benda semacam itu. Semua benda tersebut kemudian menghantam kepala Leylin dengan sangat keras.     

Leylin memikirkan sebuah ide. "Kemoyin's Scale!" "Blood Flame!" Ketika api berwarna merah darah itu mengamuk di atasnya, tubuhnya segera diselimuti oleh sebuah lapisan sisik ular hitam yang tebal, dan menguapkan es tersebut dalam jumlah besar.     

Seolah telah terprovokasi, es tersebut memadat sekali lagi sambil mengeluarkan suara desingan. Inti es yang berwarna biru itu bahkan menjadi terlihat lebih jelas dan memancarkan sebuah hawa dingin yang menusuk tulang.     

Es yang diselimuti oleh cahaya berwarna biru itu berdiri dengan kokoh saat dibakar oleh kobaran api. Sejumlah besar udara dingin yang dipancarkannya bahkan dapat menembus segel Blood Flame. Udara dingin tersebut ditembakkan ke depan Leylin, yang menghancurkannya dalam satu kernyitan kening.     

Bilah es tajam yang menebas tubuh Leylin itu hanya cukup untuk membuat percikan api kecil dan panjang. Bilah es tersebut bahkan tidak bisa menembus pertahanan energi terluar Leylin.     

"Absolute Zero Kelvin!" Pupil mata Leylin menyipit dan wajahnya tidak lagi terlihat santai seperti sebelumnya.     

"Tidak diragukan lagi jika jebakan ini dibuat oleh para Magus kuno. Magus Morning Star biasa pasti kesulitan untuk bertahan dari sebuah formasi yang menyatukan semua rune di wilayah itu... Namun, formasi mantra itu sepertinya tidak bekerja dengan kekuatan penuh... Itu artinya..."     

Leylin tampaknya sedang menemui jalan buntu menghadapi formasi mantra es besar di permukaan tanah itu. Namun, sebenarnya dia menghitung sesuatu di dalam benaknya.     

*Whoosh!* Tiba-tiba, udara berputar dan beberapa pancaran cahaya berwarna putih tampaknya telah menembus batas ketika pancaran cahaya tersebut muncul tepat di depan Leylin.     

Pegangan pedang tajam yang patah telah menebas tepi dada Leylin.     

"Cepat sekali!" Sulit bagi Leylin untuk bereaksi tepat pada waktunya. Satu-satunya yang berhasil dia lakukan adalah memperkuat pertahanan Kemoyin's Scalenya secara maksimal.     

Dibandingkan dengan mantra-mantra lain, mantra bawaan para Magus murni diaktifkan oleh pikiran. Kecepatan penggunaan mantra yang tak tertandingi membuat mantra bawaan menjadi senjata terakhir yang biasa digunakan ketika nyawa mereka sedang dalam bahaya.     

*Schlick!* Sebuah pedang patah yang tampaknya dibuat dari kristal murni itu kesulitan untuk menembus lapisan pertahanan energi serta rune di luar sisik hitam tersebut, hingga bersentuhan dengan sisik itu sendiri.     

*Pop!* Leylin mengernyit, seolah-olah ada sesuatu yang sedang meledak. Di belakangnya, sebuah bayangan dari ras bertangan banyak besar muncul dan menyalurkan sebuah energi berwarna hijau gelap untuk menyelimuti tubuhnya.     

"Ya ampun!" Leylin melemaskan otot-otot di tangan kanannya, dan mendaratkan sebuah pukulan kepada lawan tersebut. Pukulan ini membuat sosok tembus pandang itu mundur.     

Setelah menunggu lawannya berada dalam jarak tertentu dengannya, Leylin menatap dadanya dengan ekspresi wajah yang terlihat suram.     

Sebuah garis berbentuk bulan sabit berwarna putih cerah telah diukir di atas Kemoyin's Scale. Pedang itu telah meninggalkan lubang yang dalam, mencungkil beberapa sisik berukuran kecil.     

"Boneka?!" Leylin berteriak kaget ketika dia bisa melihat dengan jelas sosok-sosok yang melakukan serangan diam-diam itu.     

Di depannya terdapat beberapa sosok transparan yang mengenakan jubah Magus putih bersih. Di tangan mereka terdapat sejumlah besar senjata fisik, termasuk pedang kristal patah yang tadi menyerangnya itu.     

"Sebuah boneka yang mampu menembus pertahanan Kemoyin's Scale-ku, Kurasa boneka dengan peringkat seperti itu hanya bisa diciptakan oleh seorang Magus kuno..."     

Leylin menatap mata berwarna merah darah yang dimiliki oleh boneka di hadapannya itu, sambil memastikan dugaannya, "Ada seseorang di balik semua masalah ini."     

"Jadi ini kekuatan dari seorang Magus Morning Star? Bahkan Void Assassin tidak bisa mengalahkannya!" Di dalam ruangan inti, wajah orang tua yang bermartabat itu terlihat marah saat dia menggertakkan giginya.     

"Tidak masalah. Aku memiliki formasi mantra untuk mengendalikan inti dan aku memiliki boneka. Meskipun keduanya itu menghabiskan sedikit energi, tetapi aku harus mengalahkan musuh itu!"     

Bersama dengan perintah dari Magus tua tersebut, lengan para Void Assassin yang sedang mengelilingi Leylin tersebut melengkung, kemudian memperlihatkan belati, pisau, dan bahkan senjata yang tampak seperti gergaji mesin. Semua benda tersebut tembus pandang kecuali rune emas yang berkedip-kedip di permukaan benda-benda yang tampaknya terbuat dari kristal itu.     

Ruang hampa berguncang sekali lagi saat Void Assassin ini kembali menghilang di udara. Seolah-olah mereka adalah ular berbisa yang bersembunyi di kegelapan, dan bersiap untuk mendaratkan sebuah pukulan mematikan kapan saja!     

Seorang Magus Morning Star biasa pasti akan mengalami cedera serius jika dikelilingi oleh musuh-musuh yang sedang mengincar dirinya dan mendapatkan tekanan dari kurungan es di atas kepalanya.     

"Sayang sekali kamu bertemu denganku!" Leylin tersenyum. Bukankah kemampuan bayangan dari Giant Kemoyin Serpent bahkan bisa bekerja dengan lebih baik ketika menyembunyikan diri di dalam ruang hampa? Sebelumnya dia pernah menggunakan mantra seperti Shadow Stealth untuk melakukan dalam penyergapan, dan dia sangat mengetahui tentang kelemahan dan kekurangan dari mantra seperti itu.     

Meskipun formasi mantra kuno itu sedikit lebih merepotkan, namun terlihat jelas bahwa lawan Leylin itu tidak memiliki kendali penuh atas formasi mantra tersebut. Dan hal ini memberinya sebuah kesempatan.     

"Hanya saja..." Leylin tertawa sinis ketika matanya bersinar.     

Sebuah sosok transparan melesat keluar dari kehampaan bersama dengan suara mendesing, dan belati di tangan sosok tersebut dengan ganas diarahkan ke mata Leylin.     

Wajah Leylin tetap terlihat tidak berubah dan dia tiba-tiba mengulurkan pergelangan tangannya. Ketika tangannya itu berhenti, dia terlihat sedang memegang salah satu lengan boneka di tangannya itu.     

Sebuah gunung es raksasa berwarna biru dengan kobaran api besar di bagian bawahnya mulai bergemuruh dan memberikan tekanan pada semua hal yang ada di bawahnya. Pada saat yang sama, sebuah aura mengerikan tiba-tiba ditembakkan ke tiga arah yang berbeda.     

"Bagus! Tidak lama lagi, benda itu akan menjadi milikku..." Di dalam ruang kendali, pria tua itu sedang menyaksikan Leylin yang terlihat pucat. Dia tersenyum ceria ketika melihat tubuh Leylin yang terluka..     

"Haha... Lalu kenapa kalau kamu seorang Magus Morning Star? Aku adalah raja di sini!" Pria tua itu merentangkan tangannya dan bersorak, tetapi suaranya langsung dibungkam dengan sebuah gerutuan, seolah-olah lehernya sedang dicekik.     

Sebuah kutukan terdengar ketika suara pria tua itu terdengar kembali, "Bagaimana dia bisa melarikan diri?"     

Dari dalam proyeksi yang sedang dilihat oleh pria tua itu dari ruang kendali, kondisi Leylin terlihat telah mencapai titik terendahnya. Seluruh tubuhnya dibasahi oleh darah, dan dia terlihat siap mati kapan saja. Namun, setiap kesempatan untuk membunuhnya selalu digagalkan oleh masalah kecil yang terdapat pada koordinasi para Void Assassin, sehingga membuatnya mampu menghindari serangan secara kebetulan. Setidaknya, itulah yang dilihat oleh pria tua tersebut.     

Dan tepat ketika Leylin berada di dalam kondisi paling menyulitkan, dia benar-benar menemukan sebuah kekurangan dalam formasi mantra tersebut dan langsung menerobos melalui ruang hampa serta melarikan diri.     

Pria tua itu berteriak marah, dan dengan keras menghantamkan tinjunya ke lantai ruang kendali tersebut.     

"Seandainya aku tahu semua mantra pengendali, dan mendapatkan wewenang tertinggi, bahkan Magus Radiant Moon sekalipun tidak akan bisa melarikan diri dari tempat ini, apalagi Magus Morning Star ini!" Setelah melampiaskan kemarahannya, pria tua itu merasa tidak berdaya.     

Pria tua tersebut memang telah menggunakan petanya dan mencapai ruang kendali, serta mendapatkan wewenang parsial dengan cara mengikuti catatan yang ditinggalkan oleh leluhurnya. Bahkan, dia sama sekali tidak bertemu dengan banyak bahaya. Namun, leluhur pria tua tersebut tidak memiliki posisi tinggi di Scarlet Crescent. Ini artinya dia tidak punya cara untuk mendapatkan kendali penuh atas tempat itu.     

Sebenarnya formasi mantra sebelumnya dia gunakan itu merupakan batas tertinggi yang bisa dia capai dengan wewenangnya saat ini. Sedangkan untuk para Void Assassin itu, dia harus berterima kasih karena ternyata leluhurnya adalah pencipta mereka. Karena itulah dia memiliki sebuah jalan pintas untuk mengendalikan mereka.     

"Sial! Sial! Sial!" Wajah pria tua itu terlihat dipenuhi dengan kemarahan, " Hanya para Void Assassin ini yang telah membuat perjalanan ini bermanfaat, tetapi barang yang paling penting masih belum ada di tanganku. Belum lagi, tempat ini pasti akan dimonopoli oleh kekuatan besar di masa depan. Aku tidak punya tempat lagi di sini..."     

Secara tidak sadar dia melirik ke arah titik-titik hitam lain yang terdapat di dalam peta di buku catatannya. Titik-titik hitam tersebut sudah sangat dekat dengan area inti, terutama titik yang mewakili Magus Radiant Moon. Titik Radiant Moon tersebut tampaknya memiliki kekuatan yang tak terbendung, menerobos masuk dan sudah melenyapkan beberapa titik sumber daya berskala kecil, hingga membuat Magus tua itu diam-diam merasa sakit hati.     

Keinginan dan kemarahan yang kuat itu membuat Magus ini mengambil sebuah keputusan, "Coba lagi, apapun yang terjadi, kamu harus pergi!"     

Dia melihat ke layar lain, dan menekan permata ke bawah tanpa ragu-ragu. Sebuah api besar meledak, membentuk sesosok raksasa yang berukuran sangat besar dan menghalangi jalan Leylin.     

"Jadi setelah es sekarang api? Tetapi serangan ini masih memiliki tingkat kekuatan yang sama dengan serangan sebelumnya..." Leylin menggelengkan kepalanya, dan menjadi lebih percaya diri pada kemampuan penilaiannya.     

"Tangkap dia! Tangkap dia!" Magus tua itu meraih permata itu dengan kedua tangan, matanya terlihat dipenuhi dengan hasrat dan kegembiraan.     

Dan pada saat ini, Leylin yang terlihat di layar itu tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menertawakan pria tua itu. Membuat bulu kuduk pria tua tersebut berdiri tegak...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.