Penyihir kegelapan di dunia magus

Pertarungan



Pertarungan

3Para Magus Fase Kristal yang berada di lokasi pertempuran itu menahan napas mereka sejenak.     

Di masa lalu, organisasi kecil seperti Arm of Vengeance hanya bisa bersikap tidak mencolok, mereka hanya akan menyerang di tempat-tempat tertentu. Jadi sejak kapan Arm of Vengeance punya nyali untuk memulai sebuah pertempuran?     

Seorang Warlock berbadan kekar tiba-tiba berdiri dan berseru, "Aku ingin keluar dan membunuh mereka semua!"     

"Jangan terburu-buru!" Faisal menjawab sambil menahan orang itu, "Dengan formasi mantra pertahanan gabungan yang sudah diaktifkan, menyerang mereka sekarang hanya akan merusak satu-satunya peluang kita untuk membalikkan keadaan! Jangan biarkan emosimu mengaburkan akal sehatmu!"     

Faisal benar-benar cukup cakap. Paling tidak, dia bukan orang bodoh dan bisa mengetahui strategi-strategi biasa.     

Tetapi Faisal pasti juga dipenuhi dengan amarah ketika dia melihat bagaimana musuh dengan berani berlagak di depannya. Dia hanya memaksa dirinya untuk menahan diri dan tidak bertindak gegabah.     

"Setelah masalah ini selesai, aku akan memimpin kelompokku untuk keluar lagi dan membunuh semua tikus ini!"     

"Kawan, lihat ini!" Seru Freya, sambil mendengus keluar jendela ke arah pasukan.     

"Eh?!"     

Pada saat ini, sebagian besar Warlock tidak menyadari bahwa formasi mantra besar yang sebelumnya telah dipasang oleh Robert itu telah diaktifkan secara bertahap.     

*Rumble!* Tanah bergetar berulang kali, dan menimbulkan tanah longsor yang menutupi lahan basah yang dipenuhi dengan lumpur dan kotoran serta membuat fosfor di udara menghilang dengan cepat.     

Setelah fosfor-fosfor tersebut menghilang, sejumlah besar uap yang menguap dari tanah basah tersebut mengubah tanah itu menjadi dipenuhi dengan lumpur dan kotoran. Tanah di tempat itu menjadi lebih padat, dan akhirnya teksturnya berubah menjadi seperti batu.     

Perubahan yang mengkhawatirkan ini terjadi di sepanjang formasi mantra Robert.     

"Berani-beraninya mereka menyentuh markas kita!" Banyak Warlock marah yang mulai berteriak.     

Dahulu, Klan Ouroboros memutuskan untuk memilih daerah ini karena adanya fosfor unik di lahan basah tersebut. Melimpahnya jumlah partikel energi elemen kegelapan dan elemen api yang ada di daerah tersebut sangat cocok dengan garis keturunan Giant Kemoyin Serpent.     

Tempat ini tidak hanya meningkatkan pertumbuhan para Warlock, tetapi bahkan meningkatkan kekuatan mantra mereka.     

Namun, hancurnya sebagian besar lahan basah tersebut sama artinya dengan berkurangnya partikel elemen kegelapan dan elemen api secara bertahap, untuk digantikan oleh partikel unsur elemen tanah.     

Meskipun daerah yang terdampak hanya berada di kota ini saja, namun bagi para Warlock berperingkat tinggi dampak kerusakan tersebut tidak kecil.     

"Haha..." Robert yang sedang berada di luar tanpa diduga tertawa keras.     

"Apakah kalian pikir kami belum merencanakan pembalasan dendam kami? Benar-benar kesalahan besar! Meskipun kami diburu di seluruh benua tengah, tetapi kami tidak pernah berhenti merencanakan pembalasan dendam kami. Kali ini, kami akan memusnahkan seluruh Klan Ouroboros!"     

"Tidak ada jalan lain!" Wajah Faisal memucat, ketika dia melihat bagaimana kota Warlock ini berangsur-angsur berubah menjadi sebuah tanah kosong, dan bagaimana konsentrasi partikel elemen tanah perlahan-lahan melebihi jumlah konsentrasi partikel elemen kegelapan dan api yang saat ini jumlahnya semakin sedikit.     

"Alchemised Puppets, serang! Hancurkan formasi mantra gabungan itu!" Setelah Faisal memberikan perintah, wajahnya sempat menunjukkan rasa malu. Dia tiba-tiba menyadari bahwa dia sendiri yang sebenarnya telah memerintahkan untuk mengaktifkan seluruh formasi mantra pertahanan tersebut, dan sepertinya semua itu dilakukan terlalu terburu-buru.     

Terutama setelah dia memberikan perintah terakhirnya tersebut, saat itu rasanya sepertinya dia sedang menampar wajahnya sendiri.     

Setelah melihat tindakan Faisal itu, Freya dan para Warlock lainnya hanya bisa menghela napas. Faisal merasa lega karena mereka tidak mengutuknya di muka umum.     

"Setidaknya masih ada beberapa orang pintar disini!" Lucian diam-diam menganggukkan kepalanya. Dia menyadari bahwa sekarang mereka telah mencapai sebuah titik hidup dan mati, dan saat ini bukan saatnya untuk melampiaskan kebencian dan membuat konspirasi.     

Berdasarkan garis keturunan yang mereka miliki, sudah ditentukan sebelumnya bahwa para Warlock ini tidak akan mendapatkan belas kasihan dari pihak lawan.     

*Krak!* Formasi mantra transparan yang sebelumnya menyelimuti kota tersebut telah terbelah dan membentuk sebuah lubang besar yang mengeluarkan sebuah aliran baja yang mengalir masuk ke dalam kota.     

*Clank! Clank!* Yang muncul di depan mata Robert adalah sebuah pasukan boneka baja raksasa.     

Semua boneka alkemis ini setidaknya setinggi tiga meter, dengan rune-rune rumit yang menutupi tubuh mereka. Kawat-kawat berduri serta kait-kait yang tergantung di tubuh mereka menonjol dan memantulkan cahaya dingin.     

Selain itu, tong-tong berukuran besar yang tergantung di kedua sisi boneka itu membuat Robert merinding.     

"Mantra portable, Casting Barrels! Klan Ouroboros tidak hanya memiliki bakat garis keturunan!" Seorang bocah bertopeng, yang berada di sudut mengamati seluruh adegan, dan segera mulai merekam semuanya.     

Pada saat yang sama, dia bertanya kepada pengamat lain yang ada di belakangnya, "Sudahkah kamu merekam setiap gerakan yang terjadi sejak pengaktifan formasi mantra itu?"     

Gadis muda yang usianya baru tujuh atau delapan tahun itu mengenakan kacamata besar dan pita besar berwarna merah. Dia kemudian menjawab dengan sopan, "Ya, tuan! Semuanya telah direkam dengan jelas dan semua titik energi telah ditandai! Saat ini sedang dalam proses menghitung lokasi geografis dari titik-titik tekanan dan inti formasi mantra itu!"     

"Bagus sekali! Lanjutkan perekamannya! Mantra meriam mikro seperti itu masih sangat berguna. Ingat untuk memberi tahu orang-orang kita yang lain dan aku ingin agar kita mendapatkan teknologi ini saat pembagian hasil rampasan. "     

Pria bertopeng itu melambaikan tangannya dengan semangat tinggi. Baginya, menerobos markas Klan Ouroboros hanya masalah waktu.     

"Target terkunci! Mulai menembak!" Boneka baja yang berjalan keluar dari kota itu memiliki mata yang bisa menembakkan laser untuk memberikan sebuah penanda bercahaya yang berwarna merah kepada target mereka. Posisi Robert dan sebagian besar Magus telah dikunci. Setelah itu, suara mesin terdengar dari dalam tubuh boneka-boneka baja tersebut.     

"Ini buruk! Cepat lari dan bersembunyi." Robert tidak sempat menyelesaikan kalimatnya sebelum dia terkena tembakan sinar laser berwarna putih.     

*Pew!* Sinar laser warna putih tersebut menyinari daerah tersebut secara horizontal, dan menghancurkan apapun yang menghalangi jalannya. Bahkan tanah yang dilalui sinar tersebut ikut runtuh.     

"Tidak!" "Tuan!" Terdengar suara teriakan keras.     

Sejumlah Magus bahkan tidak memiliki kesempatan untuk berbicara sebelum laser tersebut membakar mereka hingga menjadi abu.     

Bahkan seorang Magus peringkat 3 seperti Robert berada dalam situasi yang sulit karena laser tersebut. Pakaiannya telah hancur, dan kakinya yang terbuat dari kayu menghilang di udara.     

"Memulai penghancuran!" Sebuah suara dingin terdengar sekali lagi, dan boneka-boneka baja tersebut bereaksi, kemudian menembak ke arah puing-puing bangunan.     

Butuh beberapa saat untuk membuat kekacauan itu terjadi. Cahaya menyala di mana-mana, dan banyak Magus yang terluka parah.     

Formasi mantra besar yang sampai sekarang telah beroperasi itu segera dihancurkan, dan tanah mulai stabil.     

"Tsk! Berani-beraninya organisasi sekecil itu memprovokasi Klan Ouroboros yang hebat!" Faisal tertawa.     

"Musuh yang sebenarnya bahkan belum mulai menyerang, namun kamu sudah puas dengan mengalahkan para pengganggu ini," Kata Freya dingin sambil memutar matanya.     

Memang benar bahwa menghancurkan Arm of Vengeance adalah perkara mudah untuk Klan Ouroboros. Formasi mantra sederhana yang sedikit kuat sudah cukup untuk mengusir mereka, dan bahkan para dalang kerusuhan yang sedang bersembunyi tidak akan bisa menyelamatkan mereka.     

Namun, yang paling membuat para Warlock itu merasa khawatir adalah begitu teganya anggota pasukan lainnya yang sedang menyerang mereka itu ketika menyaksikan para anggota Arm of Vengeance yang mati dengan sangat mudah. Sepertinya mereka bahkan tidak berpikir untuk membantu Robert yang sedang babak belur dan kelelahan itu. Itulah sebabnya para Warlock membatalkan rencana untuk menghidupkan formasi mantra.     

"Tuan! Mengapa..." Robert, yang sedang terluka parah, berteriak dengan suara pedih ketika dia akhirnya diselamatkan. Namun, para anggota Arm of Vengeance yang lainnya tidak seberuntung dia. Kebanyakan dari mereka mati di tangan boneka-boneka baja.     

"Jangan khawatir. Pengorbananmu tidak akan sia-sia! Sekarang saatnya bagi kami untuk membalaskan dendammu," Seorang Magus berambut hijau yang terkesan tegas dan keras berbicara dengan nada yang terdengar dingin, serta tidak tulus.     

Namun, Magus berambut hijau itu mencibir diam-diam, 'Sudah diputuskan bahwa setelah kami selesai menggunakan kalian, maka kami akan mengurangi kekuatan dan pasukanmu. Apakah kamu benar-benar berharap kami akan memberimu begitu banyak keuntungan setelah perang? Bermimpilah!'     

Tanpa memberikan Robert, yang mengepalkan tangannya itu, kesempatan untuk berbicara, Magus berambut hijau tersebut kemudian melambaikan tangannya, "Plant Legion, serang!"     

*Swoosh! Swoosh! Swoosh!* Sejumlah besar tanaman merambat mulai bergerak dan dalam waktu singkat, bunga-bunga raksasa pemakan manusia muncul dari dalam lumpur dan mulai bergerak menuju boneka-boneka baja.     

"Target terkunci! Memulai gelombang serangan kedua!" Di depan boneka-boneka baja tersebut berdiri sebuah robot baja raksasa berwarna hitam yang tingginya lebih dari lima meter. Setelah mata lasernya menandai sasarannya, laras senapan yang digantung di kedua sisi pundaknya mulai berdentum.     

*Pew!* Ketika laser putih itu menghantam bunga-bunga pemakan manusia tersebut, banyak bunga yang mati dan cairan tebal mulai keluar dari luka bunga-bunga itu.     

"Bahkan Azure Rain Knight akan merasa bahwa laser semacam ini sulit untuk dihadapi. Untungnya bagi para Plant Legion-ku..." Magus berambut hijau tersebut menunjukkan sebuah senyum mengejek ketika dia melihat pemandangan ini,.     

Sejumlah besar spora mulai disemburkan dari salah satu bunga pemakan manusia tersebut. Bahkan sebelum spora-spora ini mencapai tanah, mereka mulai membengkak menjadi sebuah bola raksasa, dan dalam hitungan detik satu bola raksasa lagi muncul dari dalam tanah. Kedua bola tersebut menyatu dan membentuk satu bola raksasa yang jauh lebih besar dengan tinggi lebih dari sepuluh meter. Bola tersebut kemudian menelan robot baja raksasa.     

Bumi berguncang ketika perang antara hijau dan hitam, alam dan mesin sedang terjadi. Dua kekuatan luar biasa ini saling bertarung satu sama lain. Seluruh lingkungan di tempat pertarungan itu dipenuhi dengan sinar putih dan lumpur berwarna hijau.     

Melihat pemandangan di luar, Lucian menghela napas.     

"Kurasa percobaan yang mereka lakukan sebelumnya itu membuat mereka sudah mengetahui tentang sistem pertahanan terakhir kita, Mereka bahkan menjaga medan pertempuran mereka tepat satu kilometer jauhnya. Jarak itu sama persis dengan batas serangan kita."     

Wajah Faisal menjadi suram. Meskipun tidak ada satupun dari para Warlock berperingkat tinggi itu yang mengatakannya dengan keras, namun semua orang tahu bahwa ini adalah akibat dari kesalahannya karena terlalu tergesa-gesa dalam memulai formasi mantra gabungan.     

Pada saat ini, Warlock Fase Kristal lain berteriak, "Lihat ini!"     

*Gush!* Semua Magus Fase Kristal melihat ke atas. Langit diselimuti oleh bayangan raksasa dari sebuah kapal terbang yang menutupi tempat itu dalam kegelapan.     

"Memulai serangan habis-habisan Warzone nomor 2!"     

*Bang! Bang! Bang!* Seperti bintang-bintang yang jatuh dari langit, sejumlah besar bom dijatuhkan dari kapal-kapal terbang raksasa di langit, dan menghancurkan kekacauan yang dibuat oleh bunga-bunga pemakan manusia dan boneka-boneka baja.     

Ketika terkena serangan yang mengerikan ini, boneka-boneka robot raksasa itu berubah menjadi tumpukan besi tua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.