Penyihir kegelapan di dunia magus

Seorang Penonton



Seorang Penonton

0"Hmph! Anggap dirimu sedang beruntung!" Stuart memandang Leylin dengan tatapan penuh kebencian dan menghilang kedalam gumpalan jelaga.     

"Apa yang anda tunggu? Ayo pergi!" Leylin merapikan lipatan pada kemejanya dengan wajah datar yang tidak dapat dipahami.     

"A-anda..."     

"Anda berhasil menahan serangan dari Tuan Stuart? Tapi dia adalah seorang Magus Radiant Moon! Tunggu sebentar, apa yang baru saja dia katakan? Bintang Lima? Anda telah mencapai Bintang Lima?" Boffel tergagap dan mengarahkan sebuah jari yang gemetaran ke arah Leylin. Keraguan muncul di dalam dirinya.     

Kenyataan bahwa Leylin telah mencapai peringkat Bintang Lima mempengaruhi banyak hal. Terdapat kurang dari tiga puluh Magus Morning Star Bintang Lima di seluruh benua tengah, dan Leylin adalah salah satunya. Dia adalah seseorang yang berada di puncak!     

Selain itu, keberhasilannya menahan sebuah serangan dari seorang Magus Radiant Moon? Semakin Boffel memandang Leylin, semakin dia berpikir bahwa orang ini adalah seorang jenius mengerikan seperti Weyers.     

"Kamu telah menemukan seorang pesaing, Weyers kecil." Boffel tertawa getir di dalam hatinya sebelum dia berjalan ke depan. Ketika dia melihat Leylin, dia merasa tak berdaya dan bingung.     

"Ayo bergerak dengan cepat, seharusnya kita tidak membuat Yang Mulia menunggu," Kata Leylin yang terlihat peduli.     

Leylin sudah menyadari niat di balik perilaku Stuart tersebut. Pria itu jelas sedang berusaha untuk melakukan serangan tiba-tiba. Skenario terbaiknya adalah dengan menangkap Leylin secara langsung, tetapi jika cara itu gagal dilakukan, Stuart selalu bisa menabur benih ketidakpercayaan antara Leylin dan Monarch of the Skies. Ketika benih itu berkecambah, maka Leylin akan tamat.     

Tentu saja, Leylin masih bisa bersabar dengan situasi tersebut. Meskipun Stuart sudah dia anggap sebagai orang yang layak untuk dibunuh, namun tidak ada sedikitpun ekspresi di wajahnya yang menunjukkan isi pikirannya tersebut.     

"Oh! Benar sekali, kita tidak bisa membiarkan Yang Mulia menunggu!" Boffel tampaknya tersadar dari kebingungannya itu.     

Setelah melewati taman, mereka sampai di deretan bangunan rapuh dan rumit yang membentuk semacam lintasan.     

Tanaman merambat berwarna hijau menjalar dengan indah di sekeliling pilar marmer tanpa noda, tetapi pemindaian menyeluruh yang oleh A.I. Chip menunjukkan bahwa sebenarnya terdapat sejumlah besar rangkaian mantra di sini.     

"Bangunan melingkar?" Leylin sedikit terkejut. "Mungkinkah ini adalah sebuah gerakan perpetual [1][1]?" Leylin ingat bahwa dia pernah menemukan informasi tentang benda seperti itu di perpustakaan.     

"Benar! Seperti inilah bentuknya, kabarnya benda ini bisa bergerak tanpa batas waktu dan tanpa sumber energi!     

"Para Sage dari Kota Langit akan bekerjasama dan dengan bergabungnya anda, kita akan menyempurnakan hipotesis ini dan menciptakan sebuah sumber energi untuk seluruh Taman Drifting." Lanjut Boffel.     

"Sayangnya, sistem ini masih cukup jauh dari mendapatkan gerakan abadi yang sebenarnya. Seperti saat ini, benda ini ini mengkonsumsi 9826 kristal ajaib dalam waktu sebulan, dan juga mustahil untuk mengembangkan sistem ini dan menggunakannya untuk seluruh kota."     

"Namun sistem ini masih cukup mengesankan sehingga bisa energi yang dihasilkan bisa mendukung seluruh Taman Drifting selama sebulan penuh hanya dengan menggunakan energi sejumlah itu!" Leylin terlihat kagum.     

Sedangkan untuk menggunakan sistem ini untuk seluruh kota? Jika hal seperti itu berhasil dilakukan, maka seluruh benua akan dipenuhi dengan kota-kota terapung, dan Kota Langit pasti tidak menjadi satu-satunya kota terapung lagi.     

Leylin menahan kekagumannya dan berjalan menuju ke istana sendirian, dan meninggalkan Boffel di belakang. Sebenarnya dia ingin membawa Boffel, tetapi orang itu sendiri yang menolaknya. Hal ini membuatnya tidak bisa mengatakan apa-apa, tetapi dia juga kagum pada keberadaan mengesankan dari Monarch of the Skies itu.     

Di depan Leylin terdapat sebuah pintu berwarna putih salju yang terbuat dari batu giok, dengan tinggi yang setidaknya mencapai sepuluh meter. Pintu tersebut memancarkan sebuah aura keagungan dan martabat, serta langsung membuat Leylin yang sedang berdiri di depannya berpikir bahwa dia telah tiba di sebuah wilayah para raksasa.     

"Tidak ada jejak mantra atau alat pembatas kekuatan?" Mata Leylin memancarkan sinar berwarna biru saat dia memindai melewati pintu raksasa tersebut dan patung besar yang terdapat di depan.     

'Mungkinkan aku belum bisa mendeteksi sesuatu yang dibuat oleh seorang Magus Breaking Dawn? Atau apakah hal-hal seperti itu tidak lagi penting bagi Monarch of the Skies?' Leylin yakin bahwa asumsi terakhirnya yang benar, tetapi diam-diam dia berharap bahwa asumsi pertamanya yang benar.     

"Tapi..." Leylin membelai sarung tangan berwarna putih di tangannya, tampaknya dia mendapatkan kekuatan dari melakukan tindakan tersebut. Kemudian dia mengambil napas dalam-dalam sebelum tiba di depan pintu.     

Pintu itu bergemuruh ketika terbuka saat merasakan kedatangan Leylin dan memperlihatkan ruangan luas di dalamnya. Saat dia melangkah masuk, pintu tersebut kemudian menutup sekali lagi.     

"Ini adalah...?" Meskipun sedikit terpana, Leylin mengamati sekelilingnya, dan menyadari bahwa dia sedang berada di dalam sebuah aula besar. Kedua dinding di samping aula tersebut dipenuhi dengan lukisan-lukisan yang tak terhitung jumlahnya. Kebanyakan lukisan-lukisan itu menggambarkan adegan perang antara para Magus melawan ras lain, tetapi kadang-kadang mereka juga melawan iblis. Semakin dalam dia masuk ke dalam aula tersebut, semakin abstrak lukisan-lukisan itu, dan perlahan-lahan berubah menjadi garis-garis dan goresan tak berarti di ujungnya.     

Tepat di seberang Leylin terdapat sebuah patung besar; seorang manusia dengan enam pasang sayap yang sedang berjalan keluar dari sebuah cangkang besar bersama dengan para malaikat peniup terompet dan gadis-gadis yang melemparkan kelopak bunga.     

Seluruh bagian patung itu diukir dengan sentuhan realisme yang sangat tinggi sehingga membuatnya memiliki aura kehidupan. Hal ini adalah kenyataan karena mata patung tersebut terbuat dari mutiara berwarna hitam. Mata tersebut terlihat seolah bergerak dan melihat ke arah Leylin.     

"Leylin Farlier!" Sebuah suara bergema di dalam aula.     

"Hah?!" Leylin memalingkan kepalanya ke arah patung itu. Mata patung itu tertuju kepada Leylin, dan tampak patung itu sedang tersenyum.     

*Snapt!* Patung itu tiba-tiba bergerak, dan berjalan keluar dari cangkangnya, sambil merobek lapisan semen di dinding.     

Seluruh aula tersebut tampaknya telah hidup bersamaan dengan turunnya patung laki-laki tersebut, membedakan dirinya dari dunia luar dan membentuk dua domain yang berbeda.     

"Salam, Yang Mulia!" Sekarang Leylin mengetahui identitas orang ini. Perbedaan status mereka terlihat sangat jelas. Meskipun patung ini hanya sebuah perwujudan dari Monarch of the Skies, namun dia masih harus menunjukkan rasa hormatnya yang tertinggi. Etiketnya tidak hanya sempurna, bahkan ekspresinya menunjukkan 'kerendahan hati'.     

Leylin tidak keberatan untuk membungkuk di depan seseorang yang saat ini tidak bisa dia lawan itu. Selain itu, Monarch of the Skies adalah seorang pelopor dalam pengejaran kebenaran, dia adalah seorang panutan yang baik dan pantas mendapatkan salam dari Leylin.     

"Leylin! Kamu adalah anak yang baik! Aku meminta maaf atas tindakan kasar Stuart!" Sebuah suara lembut terdengar keluar dari patung tersebut.     

Pada saat yang sama, Leylin merasa sedikit terkejut dengan pengamatan tajam Monarch of the Skies saat dia merasakan bahwa pandangan patung tersebut tertuju pada anting-anting dan kedua sarung tangannya.     

"Apakah tujuan kedatanganmu adalah untuk meningkatkan vitalitasmu dengan menggunakan Endowing Scepter? Jika memang itu tujuanmu, aku dapat mengabulkan keinginanmu secara langsung!" Kata patung bersayap itu dengan nada yang terdengar tidak tergesa-gesa.     

Namun, Leylin memiliki rencana-rencana lain di dalam pikirannya. "Tidak Yang Mulia. Hanya Virtuous Sky Sage yang dapat bersentuhan dengan Endowing Scepter, dan hal itu merupakan tradisi Kota Langit. Saya tidak ingin merusak keseimbangan ini. Saya akan mendapatkannya melalui cara yang benar dan terhormat!"     

"..."     

Jawaban yang diberikan Leylin itu jelas tidak terduga, dia merasakan bahwa sebuah kekuatan yang agung namun tersembunyi sedang memindai seluruh tubuhnya. Dia tidak menunjukkan apa-apa dalam ekspresinya, tetapi A.I. Chip sudah mulai membuat keajaibannya.     

Di masa lalu, Leylin akan merasa khawatir jika rahasianya sampai terungkap. Tetapi sekarang, dengan kemajuan A.I. Chip, jika dia tidak bisa mengelabui perwujudan dari seorang Bangsawan, maka kemungkinan dia akan menyerah pada kehidupannya.     

Satu-satunya hal yang diketahui patung itu adalah hal-hal yang diinginkannya.     

Kekuatan yang beredar di dalam tubuhnya telah ditarik masuk, dan terlihat jelas bahwa Monarch of the Skies tidak mendeteksi sesuatu yang tidak biasa.     

"Kamu hebat! Sangat hebat!" Beberapa saat kemudian sebuah suara terdengar dari patung tersebut.     

"Yang Mulia! Saya bersedia untuk menawarkan koordinat Lava World kepada anda!" Leylin segera mengambil tindakan setelah merasakan bahwa patung itu akan segera pergi dekat dan mempersembahkan hadiah yang sudah lama ditunggu-tunggu itu. Sebuah cincin koordinat yang bersinar terbang ke sisi patung tersebut.     

"Hmm?!" Patung bersayap dua belas itu tidak begitu saja menerima pemberian itu, melainkan menatap ke arah Leylin, "Leylin, aku yakin kamu mengetahui nilai dari dunia lain. Kenyataan bahwa kamu menawarkan sebuah harta yang begitu berharga menandakan bahwa kamu menginginkan sesuatu."     

"Yang Mulia, saya hanya berharap agar Kota Langit tetap netral ketika konflik antara Klan Ouroboros dan Jupiter's Lightning akhirnya pecah," Jawab Leylin dengan rendah hati.     

"Untuk tetap netral?!" Leylin merasakan tatapan patung itu berhenti di tangannya sebelum menjawab, "Baiklah!"     

...     

"Tuanku! Ada Tuan Leylin yang ingin bertemu dengan anda!" Sebuah bayangan memberikan laporan di ruangan Weyers.     

"Leylin?" Weyers mengangkat wajahnya yang cemberut, matanya menunjukkan bahwa dia kaget, 'Apakah dia tidak pergi untuk menemui Yang Mulia? Apakah dia sudah selesai? Dan mengapa dia terlebih dahulu mendatangiku?"     

Meskipun Weyers merasa terkejut, namun dia masih bisa memberikan perintah, "Undang dia, tidak, aku yang akan menjemputnya sendiri."     

Leylin tidak berbasa-basi ketika dia memasuki ruangan, dan segera menjelaskan maksud kedatangannya. "Weyers, apakah kamu ingin melawan Stuart?"     

"A– Apa?" Senyum Weyers mengeras, "Apakah kamu gila? Kenapa aku harus melawan seorang Magus Radiant Moon dari organisasiku sendiri?"     

"Benarkah begitu? Lalu mengapa aku merasa bahwa kamu adalah orang yang menyimpan dendam dendam? Selain itu..." Leylin tersenyum dan menunjuk satu jari sambil memunculkan sebuah layar yang memancarkan cahaya berwarna biru.     

Layar itu menunjukkan dua orang di tengah-tengah sebuah percakapan, salah satunya adalah Stuart, orang tua yang tampak menyeramkan. Matanya terlihat membara dengan kebencian, "Kamu berbohong padaku! Leylin itu jelas seorang Warlock Bintang Lima. Aku harus berkorban lebih banyak untuk melawannya. Sebaiknya Zegna memberiku sebuah imbalan yang bisa membuatku puas!"     

Di depan Stuart terdapat seorang Magus Morning Star yang tubuhnya diselimuti oleh dalam kegelapan. Magus itu membungkukkan tubuhnya dan dia terlihat sangat rendah hati,     

"Tuan Zegna mengatakan bahwa Tuan Stuart telah menjadi teman dekatnya selama bertahun-tahun, dan pasti akan membantunya. Selain itu, rencana kita untuk menyalahkan Weyers hampir berhasil, bukan?"     

Weyers cukup terkejut dengan status Bintang Lima Leylin, tetapi ekspresinya berubah menjadi lebih suram ketika dia mendengarkan percakapan tersebut.     

[1] Gerak perpetual atau perpetual motion adalah gerak abadi (gerak yang tidak pernah berhenti), suatu alat atau sistem yang bila gerakan tersebut dimulai, maka akan berlanjut selamanya, tanpa memerlukan energi dari dalam maupun dari luar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.