Penyihir kegelapan di dunia magus

Daun-daun Hijau



Daun-daun Hijau

2Halaman kecil yang telah berada dalam kondisi damai dan sunyi selama lebih dari setahun terakhir ini semakin sering dikunjungi oleh para penjaga, dan hal itu terjadi karena sikap Thomas yang diam-diam menjadi tidak ramah terhadap Leylin.     

"Mungkinkah dia akan segera datang dan berselisih denganku?" Leylin menghela napas, "Situasi seperti ini sangat merepotkan, terutama pada saat yang genting seperti ini..."     

Tak lama kemudian, Leylin menutup matanya. 'Dalam situasi seperti ini, meskipun aku tidak melawan dan bahkan bersumpah bahwa aku tidak melanggar kesepakatan, tetapi Thomas tidak akan pernah mempercayaiku lagi. Lagipula aku sudah melakukannya berkali-kali, dan membuat Sophia ikut berpura-pura juga tidak memungkinkan. Dengan kecerdasannya yang kurang, dia akan ketahuan.'     

'Kecuali jika aku langsung mengambil alih kesadaran gadis itu, tapi hal itu akan menghabiskan terlalu banyak energiku... Atau aku bisa mengirimkan dia ke tempat tidur Thomas? Tidak, Belinda mungkin akan menjadi gila. Tidak ada masalah jika dia menjadi gila, tetapi jika dia meminta bantuan Aegnis, maka hal itu akan menjadi lebih merepotkan daripada si tolol Thomas itu...'     

Dalam waktu yang sangat singkat, Leylin telah selesai memikirkan semua hasil dari situasi ini, dan mendapati bahwa sepertinya dia tidak punya pilihan lain selain melarikan diri.     

Tapi itu tidak mungkin! Setelah memasuki Kota Suci dan menanam Benih Kebijaksanaan ini, Leylin belum pernah keluar satu langkah pun dari halaman.     

Lagipula, benda yang memegang kekuatan atas hidup atau mati Leylin berada di tempat ini, bagaimana mungkin dia mengalihkan perhatiannya ke hal lain? Selain itu, jika dia meninggalkan apartemennya terlalu lama, dengan semua tikus yang bersembunyi di sekitar tempat tinggalnya, dia tidak yakin jika dia akan dapat terus bersembunyi di Kota Suci.     

'Aku tidak bisa menunjukkan kelemahan... Sepertinya aku hanya bisa menunjukkan kekuatanku!' Leylin mengelus dagunya. Kadang-kadang unjuk kekuatan dalam tingkat yang wajar masih bermanfaat untuk dilakukan.     

Namun setelah itu Leylin pasti akan menghadapi serangan balik dari Thomas, tetapi dari sudut pandang Leylin dia hanya membutuhkan sedikit waktu agar rencananya dapat berhasil.     

'Kurasa kesempatan itu masih bisa diperoleh dalam masa-masa yang dipenuhi dengan keraguan ini!' Mata Leylin bersinar.     

"Uhuk... Sophia, tunggu sebentar!" Setelah memikirkan rencananya dengan baik, Leylin segera memanggil Sophia.     

"Kakak Nick, apakah ada hal lain?" Sophia melompat ke arah Leylin, aroma dari seorang wanita muda yang bercampur dengan energi kaum muda itu melekat di hidung Leylin.     

Tak lama kemudian, terlihat tatapan peringatan dari para penjaga yang dari sebelumnya datang ke tempat itu.     

"Oh! Aku memiliki sesuatu yang aku ingin agar kamu memberikannya kepada kakakmu!" Leylin bertindak seolah-olah dia tidak melihat tatapan peringatan dari para penjaga tersebut, dan tersenyum kepada Sophia.     

"Apa ini? Apakah ini makanan lezat? Daging panggang yang terakhir dibuat Kakak Nick rasanya enak!" Mata Sophia berbinar.     

"Ini bukan sesuatu untuk dimakan, dasar anak kecil rakus!" Leylin menggelengkan kepalanya dan tersenyum, dia tidak pernah berpikir bahwa keterampilan memasak yang dia dapatkan dari dunianya yang sebelumnya itu akan mendapatkan penggemar dari sebuah dunia yang berbeda, "Ini adalah jimat perlindungan! Berikan ini ke kakakmu! Mungkin jimat ini akan membantunya dalam misinya."     

Tidak perlu dikatakan lagi bahwa sebuah misi dengan imbalan Kristal Cahaya Suci akan memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Jika hanya mengandalkan Belinda yang merupakan seekor makhluk peringkat 4, maka meskipun dia mendapat dukungan dari Aegnis dan keluarga Steward, tetapi misi tersebut masih akan sangat berbahaya.     

Namun dalam situasi Leylin yang sekarang, dia tidak bisa pergi sendiri, sehingga dia hanya bisa mempercayakannya kepada Sophia dan yakin bahwa tidak peduli senaif apapun gadis itu, dia akan melakukan yang terbaik untuk Kakaknya yang sedang berada dalam bahaya tersebut.     

"Baiklah! Sophia pasti akan membawa benda ini kepadanya!" Sophia mengepalkan tangannya terlebih dahulu dan menganggukkan kepalanya.     

"Aku percaya padamu!" Leylin segera pergi ke samping taman kecil dan memetik satu buah daun dari pohon kecil berwarna hijau zamrud.     

"Ini dia, bantu aku memberikannya kepada kakakmu!" Daun berwarna hijau gelap itu berkilau samar, dan mata Sophia kehilangan sedikit semangatnya.     

"Aku tahu!" Sophia meletakkan daun itu seolah daun tersebut merupakan sesuatu yang berharga, dan bahkan matanya tampak sedikit lebih cerdas.     

Sepertinya bersentuhan dengan daun itu untuk waktu yang singkat telah sedikit mengubah Sophia. Ini di luar harapan Leylin.     

"Ayo pergi! Kecuali jika kamu ingin dimarahi oleh Kakak Thomas?" Sophia melihat ke arah para penjaga yang mengawasinya seperti seekor harimau yang menjaga mangsa mereka, dan segera berjalan keluar, seperti seorang putri yang suci.     

Dan para penjaga ini saling memandang serta menundukkan kepala dengan kesal, kemudian mengikuti di belakang Sophia seperti para pengawal yang melindungi putri mereka.     

'Apakah efeknya sebagus ini? Dia hanya menyentuhnya sedikit!' Pupil mata Leylin melebar saat dia melihat ke arah pohon kecil berwarna hijau di taman kecilnya tersebut.     

Cabang-cabang Wisdom Tree itu luar biasa tangguh. Cabang-cabang tersebut dapat memberikan pencerahan dan kebijaksanaan yang luar biasa!'     

'Tidak! Sophia begitu rajin datang ke sini, jadi mungkin dia telah dipengaruhi oleh pohon itu. Akibatnya, ketika mengetahui bahwa tempat ini dapat membawa manfaat besar baginya, dia tidak ragu untuk tidak mematuhi perintah Belinda!' Tiba-tiba Leylin memahami alasan di balik tekad Sophia untuk mengunjunginya, dan sepertinya niat baik yang sebelumnya ditunjukkan oleh gadis tersebut hanya sebagian kecil dari tekadnya. Untuk melanggar perintah Kakaknya, mungkin hanya keinginan untuk mendapatkan kebijaksanaan saja yang bisa melakukannya.     

'Ini bagus, ini memberiku kepercayaan diri yang lebih besar pada rencanaku sendiri!' Leylin diam-diam mengepalkan tinjunya.     

...     

Pada saat yang sama, di sebelah jalan yang tidak terlalu jauh dari halaman Leylin, Thomas berdiri dengan ekspresi wajah muram.     

"Pelacur itu!" Ekspresi Thomas menjadi sangat suram ketika melihat Sophia yang meninggalkan halaman Leylin dengan senyum yang cerah.     

"Dan Nick itu, dia benar-benar berani mengabaikan peringatanku, dan terus menerus menemui Sophia!"     

*Bang!* Jari-jari Thomas langsung meninggalkan bekas panjang di dinding yang berada di dekatnya, dan banyak bubuk yang jatuh dari dinding tersebut.     

"Bersiaplah untuk pergi ke sana! Aku ingin memberikan pelajaran yang benar kepada Nick! Sepertinya tahun ini aku terlalu lunak padanya…..."     

"Laksanakan, Tuan Muda!" Dua penjaga lain itu sepertinya merupakan kapten dari pasukan penjaga, tetapi mereka berlutut dengan hormat di depannya.     

"Selain itu, teliti latar belakang dan kekuatannya dengan seksama!" Thomas menambahkan.     

Sebagai seorang keturunan dari sebuah keluarga yang berpengaruh, meskipun Thomas tergila-gila dengan Sophia, tetapi dia tidak bisa kehilangan kendali dirinya karena gadis itu. Lagipula, dia mengerti pentingnya menahan diri sebelum menunjukkan kekuatan. Oleh karena itu, jika dia bersiap untuk bertarung melawan Nick, maka pertama-tama dia akan menyelidikinya sebanyak yang dia bisa.     

Namun, dengan pengaruh Thomas sebagai pewaris keluarga Steward, maka selama Nick bukan peringkat tertinggi dari sebuah keluarga garis keturunan kecil, dia dapat dengan mudah dihancurkan seperti seekor semut kecil. Tetap saja dia akan menyelidiki lebih dulu, untuk berjaga-jaga.     

"Seekor garis keturunan Alabaster Devilsnake! Meskipun kabarnya kamu merupakan bangsawan Iblis Putih paling murni, tetapi aku masih akan mengirimmu ke neraka!"     

Thomas memandang ke halaman Leylin, dengan cahaya dingin yang berkedip di matanya.     

...     

"Kakak! Kakak!" Sophia melemparkan dirinya ke dalam pelukan Belinda dan mulai bersikap manja, tetapi ekspresi wajah Belinda terlihat seperti es, "Apakah kamu pergi ke tempat Nick lagi? Bukankah sudah kukatakan berkali-kali untuk tidak melakukan itu, atau kamu akan membawa banyak masalah padanya? Kenapa kamu tidak pernah mendengarkanku?"     

Belinda jarang berbicara dengan nada yang begitu keras.     

"Tapi... aku ingin pergi!" Sophia merasa bersalah. Dia memutar jari-jarinya sambil berbicara, "Aku merasa nyaman dan sangat bahagia di tempat Kakak Nick."     

"Oh? Apa yang dia lakukan padamu?" Ekspresi wajah Belinda tiba-tiba menjadi waspada, bahkan sendi jarinya mulai berbunyi.     

"Tidak seperti itu! Itu hanya pohon kecil, hanya saja baunya membuatku merasa senang!" Wajah Sophia memerah.     

"Pohon kesayangan Nick?" Belinda menggelengkan kepalanya, dan merasa bahwa dia terlalu banyak berpikir.     

Belinda tidak dapat memahami mengapa Nick memperlakukan pohon itu seperti sebuah harta yang berharga, dan karena pohon tersebut, dia telah mencari tahu dari berbagai sumber serta menganggap bahwa Benih Kebijaksanaan sebagai sesuatu yang jahat yang dapat menyihir hati seseorang.     

Belinda merasa sedikit tidak puas dengan perhatian terus-menerus yang diberikan Leylin kepada pohon tersebut, bahkan hingga membuatnya tidak mempedulikan dirinya sendiri.     

"Mm! Selain itu, Kakak Nick memintaku untuk memberikan ini kepadamu, dan mengatakan bahwa ini akan sangat berguna bagi misi kakak!" Ekspresi wajah Sophia tampak sedikit ragu-ragu, tetapi dia masih memberikan daun itu kepada Belinda.     

"Apa ini? Apakah ini sebuah jimat ketenangan?" Ketika daun itu menyentuh telapak tangan Belinda, dia tidak merasakan sensasi kuat apapun, hanya ada sedikit rasa dingin dari daun tersebut yang membuat suasana hatinya menjadi tenang.     

"Ini hanya jimat ketenangan? Tampaknya tidak banyak berguna! Kenapa dia memberikan ini kepadaku?" Belinda terlihat bingung.     

"Tidak! Sophia merasa bahwa daun ini akan sangat berguna bagi kakak, jadi kamu harus membawanya!" Namun Sophia menunjukkan sebuah ekspresi wajah yang mengesankan.     

"Baiklah baiklah! Aku benar-benar tidak bisa menghadapi kalian berdua..." Belinda tersenyum hangat, dia meletakkan daun itu dengan hati-hati dan membelai kepala Sophia, lalu ekspresi wajahnya berubah:" Ini salah!"     

Dia memandang Sophia dari atas ke bawah dan terus menerus menatap adiknya itu, "Sophia, kenapa aku merasa kalau sepertinya kamu menjadi semakin pintar..."     

Karena sebuah kecelakaan yang terjadi di masa kecilnya, kecerdasan Sophia menjadi seperti kecerdasan anak kecil, tetapi hari ini cara bicaranya sangat tertata, dan menjadi sebuah kejutan yang tak henti-hentinya bagi Belinda.     

"Benarkah? Aku selalu sangat pintar, pasti kakak yang salah memahaminya!" Sophia tersenyum manis, tapi sebuah cahaya kelicikan terpancar di dalam matanya.     

"Apa? Mungkin tekanan untuk misi besok terlalu besar! Apakah misi itu membuatku gila?" Belinda menyentuh dahinya sendiri.     

"Belinda!" Pada saat ini, ada sosok lain yang bergegas mendekati Belinda dengan ekspresi kemarahan yang tidak bisa disembunyikan.     

"Mengapa kamu mengambil misi itu? Apakah kamu tidak tahu bahwa Danau Crescent telah menjadi sebuah daerah berbahaya dari makhluk-makhluk rakus?" Tanya Aegnis. Bahkan baju pelindung di tubuhnya belum dilepaskan, dan masih memiliki noda darah... Sebagai pemimpin yang bertanggung jawab, Aegnis menghabiskan waktu hampir setiap hari untuk berperan aktif di medan perang melawan para binatang buas rakus tersebut.     

"Aku akan pergi dulu!" Ketika melihat situasi ini, Sophia menjulurkan lidahnya dan menyelinap keluar dari pintu dengan kecepatan kilat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.