Penyihir kegelapan di dunia magus

Radiasi



Radiasi

0"Sekarang reruntuhan ini terlihat seperti ada di dekat sini, tetapi nyatanya..." Leylin menggelengkan kepalanya ketika dia melihat ruang tidak jelas yang ada di hadapannya itu. Dia baru saja menemukan pintu masuk. Tetapi tidak mudah baginya untuk mencapai tujuannya dan memasuki tempat tersebut tanpa menggunakan cara yang benar.     

Para Magus lain yang datang setelah Leylin juga berada dalam situasi yang sama.     

Lagipula, mereka tidak akan bertemu dengan penerus dari Scarlet Crescent, sehingga Leylin dan para Magus yang lainnya tidak berusaha untuk mencari cara terbaik untuk masuk ke reruntuhan tersebut.     

Karena mereka adalah para Magus Morning Star, selama mereka dapat menemukan pintu masuk, maka hanya menjadi masalah waktu saja sebelum mereka dapat memasuki tempat tersebut.     

Namun, aturan dari sebuah dimensi sangat kuat dan misterius. Untuk saat ini, Leylin hanya berhasil bertahan di tempat ini, dan dia perlu membuat sebuah rencana untuk menembus pertahanan spasial ini. Para Magus Morning Star lain yang sedang mengejar Leylin juga terjebak dalam dilema yang sama.     

Oleh karena itu, waktu adalah salah satu kelebihan yang dimiliki Leylin dibandingkan dengan para Magus lainnya.     

Inilah alasannya mengapa dia menggunakan Siebel dan membuat reruntuhan itu muncul lebih cepat. Meskipun mereka memiliki kesepakatan tentang pembagian hasil rampasan, namun pembagian itu hanya berlaku secara keseluruhan. Sedangkan tentang siapa yang mendapatkan apa, lebih ditentukan oleh faktor orang yang pertama kali menemukan hasil rampasan tersebut.     

Menjelajahi lorong spasial itu terasa seperti berjalan-jalan di luar angkasa, terdapat berbagai bentuk debu-debu angkasa di mana-mana. Bahkan ada sebuah badai spasial berwarna perak yang sesekali melintas.     

Benang-benang yang terbuat dari bahan misterius berwarna hitam bahkan memadat di sekitar lorong tersebut, membentuk tunas-tunas misterius berwarna hitam dan mengeluarkan sebuah aura berbahaya.     

Setelah berjalan dalam jangka waktu yang tidak diketahui Leylin tiba-tiba kehilangan pijakannya dan merasa seperti sedang terjatuh dari atas. Yang lebih aneh lagi, setelah itu dia merasa bahwa tubuhnya seolah melayang.     

Setelah perasaan itu berlalu, Leylin mendapati dirinya sedang berdiri di sebuah taman kecil. Tunas-tunas hitam yang tadi sempat dia lihat itu memenuhi kebun bunga pada taman tersebut dengan beberapa bunga yang bahkan tumbuh hingga mencapai bagian tepi pagar taman tersebut. Sebuah papan kayu yang ditutupi oleh tentakel-tentakel dipasang di sudut dengan tulisan yang telah memudar.     

"Bunga yang dipenuhi dengan kejahatan dan bahaya..." Leylin bergumam sendiri. A.I. Chip mencari ke dalam database namun tidak menemukan tanaman kuno semacam itu.     

Tiba-tiba, kuncup bunga berwarna hitam itu bergetar dan mekar, menunjukkan sebuah putik berwarna merah.     

*Thump! Thump! Thump!* Seperti sebuah reaksi berantai, sejumlah besar kuncup bunga berwarna hitam tersebut mekar, dan taman itu langsung dipenuhi oleh kelopak berwarna hitam yang berterbangan di udara. Putik-putik berwarna merah mengeluarkan sebuah ancaman yang terlihat seperti lidah-lidah ular.     

Perasaan sama-samar akan adanya sebuah kutukan kuno membuat Leylin mengernyit.     

"Ini! Apakah ini adalah sebuah pertahanan terakhir untuk melawan para penyusup? Atau... apakah ini adalah sebuah peringatan?" Leylin tersenyum, dan pupil matanya berubah menjadi vertikal yang memancarkan cahaya berwarna merah.     

Kemudian, sebuah radiasi yang kuat dan keras dipancarkan dari tubuhnya!     

Ini adalah radiasi dari tubuh seorang Warlock Morning star, yang mengandung kekuatan dari garis keturunan Giant Kemoyin Serpent purba. Dalam kehidupan sehari-hari, Leylin terus menekan kekuatannya tersebut, tapi sekarang dia membiarkan semuanya keluar, dan hal itu menyebabkan sebuah perubahan yang mengerikan.     

Sebuah lapisan cahaya lima-warna yang terlihat seperti pelangi bersinar dengan pancaran sinar berwarna hijau dan oranye yang memenuhi seluruh taman tersebut.     

Udara menjadi berkabut, dan pemandangan terlihat berubah. Setelah radiasi Leylin melewati taman tersebut, seluruh tempat tersebut seolah menjadi tenang, dan bau karat yang sama-samar meresap di udara.     

Warna awal dari taman tersebut juga memudar bersama dengan datangnya radiasi tersebut, dan hanya menyisakan warna hitam dan putih. Taman itu mulai terlihat seperti sebuah foto lama.     

Suara retak terdengar saat sebuah retakan kecil muncul di sebuah sudut. Retakan itu kemudian menyebar di seluruh taman berwarna abu-abu tersebut, dan menciptakan celah-celah spasial di mana-mana.     

Kemudian, seperti sebuah botol kaca yang jatuh, sebuah suara pelan dan menggelegar terdengar saat seluruh taman tersebut hancur berantakan, memperlihatkan ruang hampa gelap yang dipenuhi dengan badai spasial.     

Badai meraung-raung dan melahap semua retakan tersebut.     

Badai perak itu terus menggerus taman selama beberapa menit sebelum reruntuhan Scarlet Crescent terlihat sekali lagi.     

Tunas-tunas berwarna hitam di tengah taman itu telah menghilang, dan meninggalkan beberapa kelopak-kelopak rusak di atas tanah yang memberikan sebuah suasana suram pada lingkungan tersebut.     

Pupil mata Leylin kembali berubah ke warna aslinya bersama dengan sebuah pancaran cahaya yang aneh.     

Ledakan kekuatan ini telah membebani tubuh Leylin, tetapi dia tidak punya pilihan selain menggunakannya untuk mempertahankan keunggulan waktunya tersebut.     

Kekuatan penuh dari seorang Magus Morning Star sudah cukup untuk mempengaruhi fungsi normal dari banyak formasi mantra! Selain itu, Leylin bukan seorang Magus, tetapi seorang Warlock dengan garis keturunan dari seekor makhluk purba! Dengan menggabungkan kekuatannya dengan garis keturunan Giant Kemoyin Serpentnya, kekuatan radiasinya akan menjadi jauh lebih besar, sehingga menarik perhatian makhluk lintas dimensi.     

Leylin hanya diam sambil menatap ke arah sebuah titik yang terdapat di dalam kekosongan. Di dalam sana terdapat sebuah kesadaran, atau lebih tepatnya sekelompok kesadaran yang datang perlahan-lahan! Meskipun kesadaran tersebut tidak terlihat, namun Leylin bisa merasakan keberadaan mereka melalui kekuatan jiwanya.     

"Makhluk dari dimensi yang lebih tinggi? Atau sebuah jebakan Scarlet Crescent?" Leylin terlihat terkejut.     

"Penyusup! Untuk apa kamu datang ke sini?" Sebuah kesadaran memasuki pikiran Leylin melalui sambungan kekuatan jiwa. Suara itu terdengar seperti suara seorang wanita tua, namun suara itu disela oleh lebih banyak suara kesadaran lain serta suara raungan yang berasal dari berbagai makhluk.     

"Untuk menemukan kebenaran!" Kata Leylin dengan suara pelan, untuk memberikan sebuah jawaban yang membingungkan.     

"Kebenaran? Bahkan orang-orang dari Scarlet Crescent masih mencarinya. Kamu datang ke tempat yang salah..." Suara itu mendesah.     

"Aku tidak datang ke tempat yang salah. Metode yang digunakan oleh para Warlock kuno akan menjadi sebuah referensi yang berharga, dan pengalaman mereka akan menghemat waktuku..." Kekuatan jiwa Leylin segera memberikan jawaban kepada makhluk tak dikenal itu.     

Dia bisa merasakan bahwa makhluk ini tidak memiliki sebuah tubuh normal. Makhluk tersebut hanya sebuah bola cahaya yang memancarkan sebuah kekuatan aneh, mungkin ini adalah seekor makhluk yang menyembunyikan tubuh aslinya di sebuah dunia yang lebih tinggi.     

Meskipun begitu, setelah menghadapi kekuatan jiwa Leylin untuk sesaat, kesadaran itu tampaknya menyerah, "Ikuti Path of Quandary, jalan itu akan membawamu ke jawaban yang kamu cari..."     

Ketika suara itu memudar, terdengar suara benda yang bergerak dan sebuah lorong baru muncul di sudut taman. Lantai lorong tersebut terbuat dari batu berwarna abu-abu, dan bintik-bintik hitam menyebar di sepanjang lantai tersebut seperti sejumlah besar serangga. Wajah serangga-serangga itu terlihat aneh.     

Garis besar dari Path of Quandary itu muncul di dalam pikiran Leylin setelah dia melakukan pemindaian dengan menggunakan kekuatan jiwanya. Setelah memastikan bahwa tidak ada bahaya, Leylin membungkuk kepada ruang hampa itu dan langsung melangkah ke dalam lorong tersebut.     

Suara langkah kaki terdengar tepat pada saat kaki Leylin menyentuh lantai batu tersebut, kemudian taman hitam itu menghilang. Setelah itu, yang terdengar hanyalah sebuah desahan panjang.     

...     

"Soul Whip!!!"     

Gelombang-gelombang energi besar yang tak terlihat bergerak dengan cepat di udara dan menyebabkan sejumlah besar monster rawa raksasa gemetaran, seolah sedang disiksa oleh beberapa cambuk yang tak terlihat. Monster-monster tersebut kemudian jatuh ke atas tanah setelah sempat bertahan beberapa saat, mata makhluk-makhluk yang sedang tidak sadarkan diri tersebut dipenuhi dengan ketakutan.     

"Tuanku! Sepertinya ini adalah Maze Lock, kita sedang berada di dalam jebakan pertahanan Scarlet Crescent!" Paul memberikan laporan kepada Cybel. Meskipun keduanya adalah Magus Morning star, namun kekuatan mereka jauh berbeda, dan oleh karena itu mereka juga memiliki status yang sangat berbeda.     

"Ini adalah Naraku, labirin tipe 2. Sejenis labirin yang disukai oleh para Warlock kuno. Seharusnya labirin ini memiliki sembilan tingkat dan setiap tingkat memiliki kunci dan teka-teki sendiri. Kita harus menerobos setiap tingkatan satu demi satu, atau kita tidak akan pernah bisa keluar dari labirin ini..."     

Cybel mengangguk. Dia jelas telah mempelajari hal-hal semacam ini. Hanya ada Paul di samping Cybel, sementara semua Warlock dari Spirit Circle dan Wind Wolf Lair lainnya telah menghilang. Dan beberapa Magus Morning Star yang tidak dikenal hanya melihat semua kejadian dengan tatapan mata kosong.     

"Baik, kali ini giliran kita. Menurut kesepakatan kita, kamu akan mendapatkan giliran berikutnya!" Cybel mengambil beberapa permata bermata berwarna hijau dari monster rawa tersebut saat dia berbicara dengan para Magus Morning Star itu.     

"Tentu saja!" Jawab pemimpin mereka yang matanya dingin itu. Magus dengan ikat kepala emas ini bahkan tidak memiliki rasa takut ketika menghadapi Cybel.     

Paul tersenyum pahit di dalam hati ketika melihat adegan ini.     

Kemunculan reruntuhan Scarlet Crescent yang tiba-tiba itu membuat sebagian besar rencana mereka menjadi tidak berguna. Pintu masuk menuju reruntuhan tersebut berisi beberapa mantra misterius yang dipasang oleh para Warlock kuno, dan mereka yang masuk melalui cara-cara tidak wajar akan menemui penghalang-penghalang tersebut. Terpisahnya para Warlock itu membuat Paul merasa tertekan. Kalau bukan karena Cybel, dia pasti telah terbunuh di sini.     

Lagipula, sebelumnya mereka adalah musuh bebuyutan, dan hubungan itu masih berlaku.     

Paul menghela napas, bahkan tentakel yang ada di kepalanya tampak tidak bersemangat.     

Dia akan aman jika mengikuti Cybel, tetapi dia tidak akan mendapatkan keuntungan apapun. Jangankan para Magus Morning Star itu, bahkan Cybel pun tidak memberikan apa-apa kepadanya.     

Dibandingkan dengan Paul yang sudah menyerah, Magus yang sedang mengawasi mereka itu terlihat histeris.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.